Selasa, 31 Juli 2007

[This Is Weird] ......Nevermind, Just Read..... :D

Alamak...mimpi apa...kukira aku sudah lolos, ternyata masih kena razia juga ha ha ha. I had been tagged by hen-ong (curang ya...kan disuruhnya tagged cuma 6 orang??? Bener2 kukira aku sudah lolos razia lho :b)....mana jadi aneh lagi, ada semacam perasaan berdosa gitu kalo gak ngerjain PR nya :o padahal yang kaya2 gini aku gak pernah tertarik ikut2an lho...alamak... (#*@&!#*()!@&(#*@(#*()

6 WEIRDS

" Instructions: Each player of this game starts with 6 weird things about themselves. People who get tagged need to write a blog of their own 6 weird things as well as state the rule clearly. In the end, you need to choose 6 people to be tagged and list their names. Don’t forget to leave a comment that says you are tagged in their comments and tell them to read your blog "

-sigh- okay...here we go...

6 wierd things about me :

Number 1: Gak ada yang aneh kok tentang aku :b.... (baca : suka menyangkal kalo suka aneh, padahal jelas2 bahasa tubuh yang pencilakan, cara bicara yang ‘kemrecek’ sehingga susah dimengerti, dll...sangat tidak ‘keibuan’ bahkan kadang2 kekanak-kanakan –salahperan.com-). Jadi poin-poin yang selanjutnya berikut ini, SEKALI LAGI bukan keanehan, tapi “keunikan” hueuehuheuh

Number 2: I am truly the ultimate REPEATER...hari ini cerita sesuatu ke suami, eh, tanpa disadari besok cerita yang sama....kalo diingetin ya meringis aja, tapi besok kapan lagi, pasti cerita yang sama diulang lagi ke orang yang sama lagi (suami paling pusing sama kebiasaan ini) :D

Number 3: Ngupil di sembarang tempat....(menjaga-kebersihan-hidung.com rek!!) :b....yang penting kan limbahnya tidak dibuang di sembarang tempat (pembelaan.com) hi hi...

Number 4: Suka ngeyel melakukan 2,3 atau 4 hal dalam waktu yang bersamaan (ini juga bukan hal aneh kok, ibu2 rumah tangga diluar sana pasti ngerti maksudku ;-) ini jadi tuntutan tugas sehari2 iya kan?). Misalnya, sambil bikinin teh buat suami, sambil nyambi rebus telor permintaan Abe. Nah sambil nunggu telor matang bacain buku buat Bea (saking udah hapalnya jd ga usah liat bukunya) dan dengan ga sabar baca2 tabloid interior yang baru datang (nah...matanya tertuju disini deh hi hi). “Nduukkkk mana tehku? Kok lama???” –panggil suami dr dlm kamar. “Buk, ini dimatikan ya? Airnya sudah hampir kering ini..” -lapor si mbak dari dapur. “SHHREEEKK” – lhooo tabloid baru nya ketarik Bea dan sobek dehh....-gubrax- Suami suka percaya kalo otaknya bukan dual-core duo processor jadi dia terbiasa fokus melakukan sesuatu satu per satu, jadi bayangkan berapa kali dia harus menarik napas panjang dan mengelus dada liat kebiasaan istrinya ini :-S

Number 5: Naive nya melebihi cerita dongeng. Seringkali kalo baca novel suka liat endingnya dulu (juga film). Kalo ternyata tokoh didalamnya berakhir meninggal, mending batal deh baca/nontonnya hi hi. Dan sifat ini sudah menjalar ke semua aspek kehidupan pribadi dan bermasyarakat (huehehehe).

Number 6: Terobsesi sama bau-bau tertentu. Here’s the list : >>bau anak2 –dan ehm, suami- ketika bangun tidur dan bisa menghabiskan waktu lamaaaa di tempat tidur untuk puas2in ‘menyerap’ bau mereka sebelum mengijinkan mereka bangun :D; >>bau cat, spidol dan sebangsanya...tidak sampai mabok aerosol addict sih, tapi kalo udah nemu bau itu bisa kaya iklan pewangi baju, sambil merem trus hirup dalam2 gitu...hi hi hi; >>bau parfum?....ohhh hooo BIG NO, aku paling alergi sama bau2 parfum...paling sebel kalo jalan di mall trus ada SPG tanpa permisi semprotin sample parfum gitu...puciinngggg; >>bau tanah, dalam arti sebenarnya lho, bukan peribahasa hueheheh...kalo udara lagi kering trus tiba-tiba hujan gitu kan suka ada bau tanah menyebar ke udara...kalo sudah gitu biasanya pekerjaan sampingan jadi model iklan pewangi amatiran suka muncul dan susah dihentikan deh he he;

Number 7 (I insist :b): Ok, now I really feel like a weirdo... (iya, sekarang! waktu ngetik postingan ini!)...kurang kerjaan banget deh ya hueheheuehu

:D

DAN TARGET BERIKUTNYA (sorry guys, I couldn’t help to NOT to kikikikikik) :

1. MBAK ANTIN

2. MBAK LUSY

3. MBAK LILY

4. MBAK DINA n IRMAWIDYATI (satu keluarga dihitung satu ya –curang.com- hihi)

5. MBAK YAFFA n MBAK WIWIN (satu negara juga dihitung satu –curangparah.com- hehe)

6. MBAK NELY n TYA (satu kota juga dihitung satu –curangtaktertolonglagi.com- haha)

jujur, terserah deh mau dikerjain ato ndak, it's just a game anyway...he he...aku juga curiga beberapa orang sudah pernah ngerjain yang kaya gini juga (remember how fast things are spread out here in MP?) well if so, please paste your url here okay? my naive thought said that somehow, it will help us to know our friends better..thats all I'm holding on to... :P

Minggu, 29 Juli 2007

[Hiks] Rumahku SEPI... :-(

Pagi-pagi tadi around 8.30 am, di teras samping rumah, sepulangku mengantar Abe sekolah...

 

Di background, Bea sibuk main masak2an dan sibuk nyuapin apapun yang dia masak (kelereng, mainan dakocannya Abe, dll) ke mulut bapaknya yang juga pura-pura ngunyah...sambil ngeladeni keluhan Ibuk...

 

“Hari ini pasti sepi....hiks...”, keluhku

 

“Kamu ini mesti terlalu sentimentil” sahut si mas sambil mulutnya pura2 penuh makanan dan memuji betapa enaknya ‘masakan’ Bea...

 

Setelah 2 minggu masa orientasi pulang jam 12 siang, hari ini Senin 30 Juli 2007, Abe secara resmi memulai full-day school nya.

Masuk sekolah jam 07.15 pagi dan baru pulang jam 4 sore... (hiks)

Senin-Jumat, oh thankGod Hari Sabtu dia libur...

 

Abe kan yang biasanya meramaikan rumah... Mulutnya itu ndak pernah berhenti bicara.... Tangannya selalu bergerak. Badannya juga lho, sampe apapun yang ada di deket Abe -gelas minuman, tempat ikat rambutnya Bea, apa aja yang ada diatas meja- pasti beresiko untuk kesenggol, tumpah, berantakan...trus Abe ngomeli dirinya sendiri –kebiasaan yang diturunkan dari ibunya hi hi- “Aduuhhh Abe kok ceroboh ya Buuk ...Abe ayo bertaubat (menyuruh dirinya sendiri :D)....Astaghfirulloohh... Ya Allah, Abe janji nggak akan ceroboh lagi deh...berilah Abe kekuatan Ya Allah, biar Abe gak ceroboh lagi...amin... AWW!!! (kesandung rumah2an legonya Bea karena berdoanya sambil jalan2 dan ga liat2 “lhooooo mas Abeee!!!!” sungut Bea)........lhooo kan... kok Abe masih ceroboh ya Buuk...Astaghfirullooh..”

 

Alamak...

 

Kata Bapak tadi apa, Be? Ibuk terlalu sentimentil?

Ini lho sudah jam 1.30 siang....Bea tidur dan rumah bener-bener SEPI...... hikss.....

:((

 

Are you sure you’re not growing-up too fast, my dear boy..? hikss.... :((

Jumat, 27 Juli 2007

[This Is Good] Kisah Luqman Al-Hakim

Postingan aslinya disini.

Dalam sebuah riwayat diceritakan, pada suatu hari Luqman Al-Hakim masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor khimar, sedangkan anaknya mengikuti dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, sebagian orang di pasar pun berkata, “Lihatlah orangtua itu yang tidak bertimbang rasa menaiki khimar, sedangkan anaknya dibiarkannya berjalan kaki.”

 

Setelah mendengar desas-desus dari khalayak ramai, maka Luqman pun turun dari khimarnya, kemudian dinaikkannya anaknya diatas khimar itu. Melihat yang demikian, maka sebagian orang pasar itu berkata pula, “Lihatlah itu, orangtuanya berjalan kaki sedangkan anaknya enak-enak menunggang khimar itu, sungguh kurang beradab anak itu!”

 

Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik keatas khimar itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang-orang di pasar pun berkata lagi, “Lihat dua orang itu, menunggangi seekor khimar, sungguh kasihan khimar itu.”

 

Oleh karena tidak suka mendengar percakapan orang, maka Luqman dan anaknya turun dari khimar itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata, “Dua orang berjalan kaki, sedangkan khimarnya tidak ditunggangi, betapa mubazirnya.”

 

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman Al-Hakim menasihati anaknya tentang sikap manusia dan telatah mereka. Katanya, “Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah SWT saja. Barangsiapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangan dalam segala hal.”

 

(Dari Buletin Al-Ummah)

hemm...memang kalo mau nuruti apa kata orang....capeee deeehhhh :D

Rabu, 25 Juli 2007

ABE-BEA : From Rooftop to Taman Bungkul


Petualangan Power Ranger diatas Genteng..!!! :-D

Minggu, 22 Juli 2007 yang lalu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, pemerintah mencanangkan kampanye “Sehari Tanpa TV”.

Walaupun sebenarnya anak-anak sudah well-guided kalo urusan TV, tapi merasakan semangat kampanye apa salahnya to? he he
So we decided, that day, was another outdoor-fun for all of us. Pagi bermain diatas genteng, siang di masjid depan (along with another kids of our neighboorhood) dan sore kita piknik di Taman Bungkul Surabaya. It was fun. Cerita selengkapnya silahkan baca di blog deh...he he.

So enjoy these full-of-fun pictures...!! ;-D

"Sehari Tanpa TV" Campaigne : From Rooftop to Taman Bungkul

Minggu, 22 Juli 2007 yang lalu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, pemerintah mencanangkan kampanye “Sehari Tanpa TV”.

 

Ada teman yang bilang, itu kampanye yang sia-sia, kalo cuman sehari tanpa TV gak akan memberi efek apa-apa. Well as usual, me and my naive positive thinking said “apa salahnya?” at least, walopun sekecil apa, kampanye kan bisa ringing any bell di benak siapa saja yang mendengarnya. Masalah dia mau ikut apa ndak, masalah kampanyenya berhasil apa ndak (bingung juga mau diukur pake apa tingkat keberhasilan yang dimaksud ya he he), masalah efek kan relatif. Kalo dengan adanya kampanye (yang dibilang ndak efektif) ini aja pola kebiasaan anak2 Indonesia dalam menonton TV sudah sangat memprihatinkan, trus akan jadi gimana kalo pemerintah sama sekali tidak meluncurkan any campaigne?

 

Temen lain bilang, kampanyenya salah sasaran. Harusnya pemerintah bikin “Kampanye Dampingi Anak Nonton TV” bagi orangtua.

Ada juga yang bilang : aku ndak mau ikutan ah, wong aku sudah punya kesepakatan sama anak2 dirumah, kapan TV boleh hidup dan kapan TV boleh mati. Kalo sehari tanpa TV kan namanya melanggar kesepakatan yang sudah dibikin bersama?

Well, they’re completely fine to me... :D

 

As for my kids, sebenarnya kalo dilihat dari aktivitas sehari-hari, kampanye ini sih tidak memberikan banyak perbedaan yang berarti. My kids have been already on TV diet since forever. They’re not one of those TV freak (since I am not either). This campaigne, practically “is just another outdoor-fun day” for them.

Meski begitu, tak kusia-siakan moment ini untuk menanamkan awareness ke Abe tentang bagaimana sebenarnya lingkungan tempat dia tinggal.

 

Abe : “Kenapa sih Buk, harus ada “Sehari Tanpa TV?”

Ibu  : (bercerita panjang lebar kalau diluar sana banyak sekali anak-anak yang jadi dudul gara-gara kalo nonton TV nggak aturan, misalnya nonton acara remaja atau dewasa, atau terlalu banyak nonton sehingga lupa bermain diluar, atau menirukan tingkah laku orang-orang di acara TV padahal itu bukan perilaku yang baik, dll dll –sampe berbusa, yah...mumpung anak lagi tanya kan? Harus sebanyak mungkin memasukkan informasi ke dia, mumpung dia bisa diam mendengarkan denga  ingin tahu hueheheheh)

Abe : “Iya, kaya yang di koran dulu itu ya, yang main2 smackdown sama temennya ya Buk?”

Ibu  : “Iya, makanya Pak Presiden SBY minta anak2 Indonesia hari ini puasa nonton TV, biar temen-temen yang selama ini terlalu banyak nonton TV, bisa merasakan bahwa kalaupun kita tidak nonton TV, masih banyak kegiatan lain yang fun yang bisa dilakukan.”

 

Jujur, daripada memusingkan apakah kampanye ini akan efektif atau tidak, aku lebih memilih menggunakan moment seperti ini untuk memasukkan sebanyak mungkin info yang hikmah kepada anak-anak. Apa saja yang bisa diambil, I’ll just take it. Sekecil apapun itu.

 

This campaigne must be made for a reason, a good one for sure. I believe that. When my kids -at least- succeed to absorb the idea behind the campaigne (know that the idea maybe is NOT only for themselves, but meant to be for all kids in their society), then this campaigne is already effective for me. Period.

 

Speaking of “outdoor-fun”, that day began early in the morning...

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

At 06.00 am, Abe and Bea was going up and spending a lovely morning in the rooftop. Its been a while since we did such thing. Abe was so exciting, as Bea is still managed to deal with her fear, he he. Oh, what a lovely morning...the sunrise,the nuance, the view from up there was all perfect!

Mengasyikkan sekali melihat sekitar rumah dari atas genteng ya... Seperti biasa Abe sibuk dengan imajinasinya tentang Power Ranger dengan petualangan atas gentengnya. Bea pertama-tama beberapa kali menjerit ngeri (udah lama sih kita nggak naik ke atas genteng, as far as I remember, ini memang yang pertama buat Bea he he).

Siangnya, sehabis sarapan Abe dan Bea menghabiskan waktu bermain di masjid depan rumah. Kebetulan (diluar dugaanku) apresiasi tetangga sekitar terhadap kampanye “Sehari Tanpa TV” ini ternyata lumayan bagus, jadinya siang itu banyak sekali yang pada main diluar dengan alasan puasa TV.

 

Sorenya, seperti sudah direncanakan, kita pergi piknik di Taman Bungkul Surabaya. Wah senengnya... Kita janjian rame-rame dengan temen-temennya Abe. Ada si Dilla, Lia, Aldi, sepupu mereka Icha dan Tante Rikka. Ada si Alya, Anggi dan Tante Lidya. Walaupun Abe sempat kecewa karena kok dia cowo sendiri ya (Adit plus Tante Lita berhalangan datang), tapi semua having fun disana. Termasuk mbak2 pengasuh yang berkali-kali teriak2 kegirangan demi lihat tamannya, hemm udah nggak ada bedanya deh mana mbak pengasuh mana anak-anak he he he he.

Semenjak direnovasi, baru kali ini kita pergi ke Taman Bungkul. Sayangnya kali ini belum jadi bisa nyoba wi-fi gratisnya ya (sempat tergoda banget sih, tapi kan temanya lagi outdoor fun, nggak lucu ah kalo sesampai disitu Ibuk malah sibuk sama laptop, hi hi hi).

Sekarang, Taman Bungkul secara umum terbagi jadi 3 bagian. Di samping kanan ada tempat bermain anak2, yang sebagian besar berlantai pasir putih. Di bagian ini juga ada taman labirin kecil, and happened to be one of Abe’s favorite. Lucunya, Dilla menyebut tempat ini sebagai “taman sesat”, Abe jadi ngakak dengernya he he.

 

Di bagian tengah, menempati area yang paling besar ada semacam atrium lingkaran untuk tempat acara-acara dan pertunjukan outdoor. Kabarnya, dari pementasan teater sampai lomba melukis anak-anak sekarang kerap diadakan di tempat ini. Waktu kita datang sore itu, baru saja selesai diadakan acara peringatan Hari Anak Nasional oleh Sanggar Alang-Alang (wah, too bad kita ketinggalan acaranya ya).

Di bagian samping kiri Taman Bungkul, ada lapangan untuk olahraga extreem. Wah ternyata Abe paling kerasan disini. Selama ini dia memang selalu tertarik sama skateboard. Dan sore itu ternyata penyuka skateboard sedang rame ngumpul di Taman Bungkul. Klop deh.. Bea malah ikut2an suka (hemm...mas Abe ngapain aja, Bea memang selalu ikut, lama2 jadi lebih tahu boy stuff deh daripada girl stuff :D...)

 

Ketika beranjak malam, Taman Bungkulnya malah semakin rame... Alhasil, karena kerasan anak-anak susah diajak pulang. “Lima menit lagi ya buk, please...” rayu Abe. Lima menitpun jadi setengah jam, dan baru kira-kira 45 menit kemudian deh baru pulang...he he.

Sebelum pulang, pada nitip ikutan mandi dirumah Dilla yang kebetulan dekat dengan Taman Bungkul, trus eh... baru aja sampe A. Yani, kok sudah pada ketiduran di mobil... ha ha ha pada kecapean ya...

 

Alhamdulillah...What a lovely day...

 

Foto-foto seharian itu, indahnya pemandangan dari rooftop dipagi hari sampe acara piknik di Taman Bungkul, semua bisa dilihat di Photo Album deh.. :D

Sabtu, 21 Juli 2007

BEA : Cemot moott moott


sampe merem melek makannya hi hi

chocolate ice cream cone all over her face :D
Abe : "look, Bea jadi ice cream monster..!!"

Kamis, 19 Juli 2007

Pagi Berkabut di Surabaya

Subhanalloh...Pagi ini Surabaya berkabut...
 
view ke arah masjid depan rumah (look at the sky above..so deep grey n blue)
 
view dari teras depan


view dari teras samping rumah...
(fyi yg kaya gini jarang terjadi akhir2 ini di surabaya lho...so special..)

Refers to Surabaya's climate these days, jarang banget yang kaya gini terjadi lho...suasana jadi sejuuuukkkk banget... tanpa terasa, si Abe peluk2 Ibuk terus lebih dari biasanya, si Bea yang biasanya nggak terlalu suka cuddling, jadi senyum2 aja waktu dipeluk2in mas nya...karena kabut kali ya he he

As for me, today is officially the 4th day that my husband is away to go to Jakarta (nonton Piala Asia boo, hi hi), and still going for another 3 days more since he has to continue for business trip all over Central Java...the fog definetely makes me missing him even more hiks.. :D

Kabut campur mendung, jadi bikin suasana romantis ya... Yang lagi mood for romantic, I wanna share this one for you, tulisan lama tapi kabarnya suamiku nggak bosen2 bacanya lho (sedikit narsis hueheheh). Buat yang udah pernah baca, ya maaf....baca lagi juga gpp kok ha ha ha...

Silahkan klik disini...

 

Rabu, 18 Juli 2007

BEA : First Day At School

Selasa, 17 Juli 2007.

Giliran hari pertama Bea sekolah, at PlayGroup Daarul Ilmi...which means, that day is her first day at school ever!! :D

 

Jangan ditanya lagi acara mewek2annya. Sudah sejak Sabtu (atau malah sebelumnya) sebenarnya hatiku sudah diliputi haru biru. Ditengah-tengah mempersiapkan semua keperluan anak-anak masuk sekolah, seakan-akan di benak dan otakku bolak balik diputar kembali rekaman film, dari hari pertama aku mengetahui kehamilan Abe (setelah hampir 5 tahun kehamilan itu kami tunggu2), hari2 kelahiran anak-anak, hari pertama mereka melangkahkan kaki berjalan, wajah serius Abe ketika meninggalkan aku yang masuk RS untuk melahirkan Bea, suaranya yang semangat memamerkan kelahiran adiknya ketika aku belum sepenuhnya sadar dari bius operasi cesar, semua seakan melintas lagi dikepalaku.

 

Ketika aku menyampul satu persatu buku2 Abe, terlintas semua celotehannya di masa lalu. Ketika aku jahitkan badge di seragamnya, kuingat juga saat-saat berat ketika aku hampir-hampir kehilangan kesabaran ketika menghadapi kerewelannya (oh, Thank God it doesn’t happen much...semua karena karuniaMu juga Ya Alloh..), ketika kulekatkan sticker2 label nama yang kubuatkan sendiri di kotak crayon Abe, terlintas betapa seriusnya ketika Abe kuajak diskusi tentang dimana sebaiknya Bea masuk PlayGroup...

 

Waktu melayang cepat dalam hidup ya...

Waktu kukecilkan lubang kerudung Bea yang kebesaran, tanpa terasa airmataku menetes, betapa cepat masa berlalu, kamu kok ya sudah sekolah juga to nak... ^_^

 

Memang dudul ya melihat anak-anak mulai berangkat sekolah...hikss...

Saat semuanya siap, aku masih tak bisa tidur dengan nyenyak...Hari pertama Abe di SD yang berjalan lancar tak jua membuatku terlelap karena menantikan besok ketika Bea untuk pertama kalinya bersekolah...

 

Alhasil, karena baru bisa tidur kira2 jam 2 pagi..sehabis sholat Subuh dalam hati aku berjanji akan sebentar saja memejamkan mata dan siap bangun jam 5 atau 5.30. Bapak juga gitu, karena sebelumnya pulang dini hari dari acara pengajian, malah narik2 ibuk dipelukan untuk tidur lagi...Ah, sebentar aja, janjiku lagi... Sungguh janji yang sia-sia, karena next time I know, Abe udah goyang2 badanku “Ibuk, kita kesiangan, sekarang sudah jam 6 lho!!”

 

Jrenggg...(ini waktunya musik latar berubah drastis, dari sebelumnya yang mendayu2 penuh gesekan biola yang melodramatis, jadi gebrakan grand piano yang bertempo cepat dan riuh)

 

Alamakkk..mana Bea juga masih tidur?!!? “Beaaaa bangun sayanng, katanya mau sekolah...ayo bangun sayang.....Abe...!!!! sudah belum mandinya??...Jangan lupa gosok giginya, trus langsung pake baju yaa, pake tenaga power ranger ya, secepat yang Abe bisa, kita udah kesiangan nih...Beaaaaa... uhhhh... bangun naaakkk, aduh beratnya anak ibuukk...ayo buka matanya coba...tuh mas Abe udah mandi, Bea kan hari ini masuk sekolah...”

Dan Bea pun masih memilih merem di bahu Ibuk....alamakkk bangun sayang..!!!

 

Singkat cerita, dengan bantuan Bapak dan mbak, jam 6.30 udah berhasil masuk mobil hueheheh alhamdulillahh... “Hati-hati nyetirnya nduk, ambil napas dulu....” kata Bapak sambil nyalamin anak2.

Ha ha ha

 

Di PG Daarul Ilmi, ada 2 kelompok, kelompok As-Salam yang masuk hari Senin-Rabu-Jumat dan kelompok As-Syamik yang masuk Selasa-Kamis-Jumat. Bea masuk As-Syamik, jadi hari pertamanya adalah Selasa. Aku sedikit lega karena itu berarti aku bisa mendampingi Abe di SD pada Seninnya.

Karena sebelumnya harus antar mas Abe nya di SD, Bea akhirnya datang pertama di sekolah. Wah, seluruh taman bermain serasa miliknya...Sempat masuk kelas, gayanya mau coba-coba duduk manis...trus minta main lagi diluar...

 

Setelah bel masuk, mendadak Bea kok punya hobi baru..?

“Ayo anak-anak As-Syamik berbaris dulu... Lala...Yara...Bea...” ajak Bu Guru dengan ramah

“Emoh!” jawab Bea sambil lari lagi ke ayunan

“Ayo Bea berbaris dulu sayang, nanti main lagi, sekarang waktunya masuk kelas” ajak Ibuk

“Ndak mau!” sambil geleng2.

 

(30 menit kemudian)

“Kita nyanyi sambil tepuk tangan ya..ayuukkk”

Bela lari ke ujung ruangan, ke meja guru sementara teman2nya duduk melingkar dengan Bu Guru di pojok yang lain.

“Wah ada beberapa teman yang ternyata masih belum kesini...Ayo kita panggil mereka yuuk”

Satu persatu yang masih pada ngambek, nempel ibuknya, gak mau sekolah dipanggil namanya...Bea tetap asik nyanyi sendiri di belakang meja guru.

“Kalau kau suka hati panggil Bea....BEA!!” seru Bu Guru.

“Emoh!” kata Bea sambil merem dan geleng2 kepala.

 

(15 menit kemudian)

“Ayo berbaris lagi yuuk...PlayGroup Syamiik..!! kita bikin kereta api, jalan-jalan keluar yuukkk”

“Bea, ikut jadi kereta api yuuk, kita main diluar lagi” ajak Ibuk yang sudah mulai mengendur usaha urak2 Bea nya.

“Emoh!!”

“Lho, tadi kan Bea ajak main ke luar kelas kan? Ini teman2 mau pergi keluar kelas, berbaris –naik kereta api..tut tut tut..” Ibuk belum menyerah.

“Emoh!! Bea mau didalam aja!”

Alamak...waktu Bu Guru di kelas, Bea selalu berusaha keluar untuk main di halaman, giliran Bu Guru mau ajak keluar kok Bea malah mau didalam...?

 

Hobi baru itu berlangsung sampe pulang sekolah lho... Ha ha ha

Jadi inget, dulu minggu pertama di PlayGroup, Abe bikin ketawa semua karena ketika Ibu Gurunya mengajak pergi ke salah satu pojok kelas untuk menyanyi, Abe malah ajak2 temennya ke pojok lain di seberangnya...”Aku punya ide, kita nyanyinya disini saja teman2..!!!!” sampe beberapa teman dengan bingung jalan bolak-balik ‘ikut yang mana yaaa?” :D

 

Sorenya ketika semua sudah santai berkumpul di rumah, setelah mendengar cerita lengkap tentang Bea, dia komentar gini :

“Siapkan mentalmu aja dari sekarang, kalo-kalo nanti waktu kelas 1 SD, Bea juga harus berada di kelas yang sama dengan Abe”

:D

BEA : First Day at School


"sekarang anak2 bapak dan ibuk semua sudah sekolah yaa...subhanalloh.."

Selasa, 17 Juli 2007. Hari Pertama Bea sekolah - PlayGroup Daarul Ilmi.
Cerita selengkapnya bisa diintip di blog section :-)

Selasa, 17 Juli 2007

Abe : Hari Pertama di SD

 


Senin, 16 Juli 2007. Hari Pertama Abe di SD.

Aduh ndak kerasa ya Be...kamu kok ya sudah gede ya nak..hiks..

 

Hari pertama sekolah selalu hectic. Malamnya, seperti biasa kalo lagi heading a big day, Ibuk gak bisa tidur Be...berkali-kali ngecek perlengkapan sekolahmu. Duh...rasanya baru kemarin Ibuk sampe diare karena ikut tegang waktu kamu hari pertama masuk playgroup (selengkapnya bisa dibaca disini) lha kok sekarang kamu sudah SD to nak nak...

Biarpun tidak seheboh dan setegang waktu Playgroup dulu, tapi keharuan yang kurasakan masih tetap sama. Malam sebelumnya, sehabis menjahitkan badge di baju seragammu Be, Ibuk termangu... MasyaAlloh.. what a bless we are having all these time. In almost no time, you have grown up, sometimes it feels almost too fast for me, my dear...Above all, I think we’ve done pretty okay so far, and you grow up so nicely.. Alhamdulillah Ya Allah...semoga kamu tumbuh jadi anak sholeh sayang...

(Oke now ibuk, enough acara meweknya hiks...hi hi)

 

Sabtu sebelumnya, waktu pengumuman pembagian kelas, baru tahu kalo ternyata Abe masuk kelas khusus. Hemm..dibilang khusus sebenarnya aku kok kurang sreg ya, karena berarti kan ini sama aja dengan memberi label ke anak, dan aku sangat menghindari itu. Cuma memang, bersama teman2 walimurid lain, kita sempat geli-geli gimana gitu, begitu kami berkerumun untuk melihat papan pengumuman yang memuat daftar nama-nama murid baru di kelas 1 itu.

Di SD Al-Hikmah siswa kelas 1 nya ada 6 kelas (I-A sampai I-F). Agak lama sebelumnya aku sudah dapat bocoran (dari iparku yang juga jadi guru mengajar di situ), kalo Abe masuk kelas I-A. Waktu itu Tante Ulfa (iparku itu) sms : “seperti yang kuperkirakan, Abe masuk kelas I-A, dan pastinya kelas yang...(titik titik) :D”

Waktu di sms itu aku belum sepenuhnya paham maksudnya (selain memang sebelumnya aku sempat dipanggil BK TK nya, menyangkut Abe yang hasil test IQ disekolahnya tinggi –superior- tapi kemandirian dan kematangan emosinya masih dinilai ‘belum siap masuk SD’ hi hi)

Ketika melihat sendiri jejeran daftar kelas di papan pengumuman Sabtu itulah aku jelas apa maksudnya. Dibawah daftar masing-masing kelas lain, hanya dicantumkan keterangan jumlah siswa L (Laki-Laki) dan P (Perempuan). Sedangkan kelas I-A, kelasnya Abe, ada tambahan catatan.

 

 

Just in case you can’t read it clearly, it says :

 

“Karakter siswa dalam kelas ini : Penerimaan otoritas kurang (tidak mengindahkan perintah orang lain); Kemampuan kognitif diatas rata-rata (superior); Kemampuan motorik halus sangat kurang; Ada 1 anak yang kemampuan komunikasinya kurang (tidak berbicara); Sebagian besar banyak bergerak dan memukul teman lain; Konsentrasi dibawah 7 menit (standar).”

 

:D

 

Syukurlah Abe bukan anak yang tidak berbicara (sebaliknya dia malah anak yang tidak bisa berhenti bicara)...

Syukur juga dia bukan anak yang suka memukul teman yang lain...

Tapi yang lain itu...much less, memang Abe... :D (susah diperintah, kegiatan motorik halus selalu membuatnya bosan -daripada mewarnai, meronce, menjahit, dlsb, dia akan lebih memilih kegiatan2 motorik kasar macam melompat, berguling (roll), lempar2 dll-, dan kemampuan konsentrasinya memang sangat pendek)

 

Komentar temen2 walimurid macam-macam:

“Wah kayaknya kelas preman nih, cewenya cuma 8, cowonya 20...”

“Untung anakku di I-D”...... :-S

“Eh, Wahid! yo pantes anakmu masuk kelas ini, wong ibuke yo pencilakan”.....

“Ha ha aku udah ngira kalo anak kita sekelas Wahida!!”...yang ini komentar Mbak Olive, salah satu temen dari TK yang Pasya, anaknya memang sama2 superaktifnya kaya Abe. Dia meneruskan, “Jujur kalo aku malah seneng kaya gini, jadi Pasya dapet gurunya juga yang cocok, sama-sama aktifnya. Soalnya pengalaman dulu-dulu kasian juga liat guru2 menghadapi si Pasya.”

Well, she got the point...

 

Komentar suami sih seperti biasa. “Wah ini sih kelasnya calon entrepeneur! InsyaAlloh!” Alamak...dalam banyak dosis, dia memang agak2 korban Purdi Chandra he he.

 

Hari pertama sekolah terbukti. Begitu pulang, jelaslah sudah betapa Abe punya idola baru yang dalam sehari sudah membuatnya terpesona dan tertarik (tertarik, itu penting, karena Abe sangat sulit tertarik sama orang lain dan cenderung cuek).

 

Panggilannya di sekolah Ustadz Bambang. Wali kelasnya Abe ini adalah satu-satunya wali kelas laki-laki di seluruh kelas 1. Waktu bertemu pertama kali dengan beliau, aku saja sudah ‘terpesona’. Kelihatan banget orangnya sabar tapi tegas, lucu tapi pinter dan jelas-jelas punya wibawa yang bagus. Tipe orang yang ketika dia mulai berbicara, bahkan anak se cuek dan se cerewet Abe dan Pasya pun akan bisa langsung diam memperhatikan dengan ingin tahu, apa yang akan dikatakan Ustadz.

 

Alhamdulillah...sepulang sekolah di hari pertama pun Abe sudah sarat cerita tentang Ustadz Bambang, dan semua dengan intonasi dan semangat yang positif.

 

Di tengah jalan, diapun menyorongkan pipinya nagih hadiah ciuman dari aku yang sedang nyetir, sambil bilang, “Tadi waktu Ustadz Bambang bercerita, Abe sama sekali tidak berbicara lho...Abe mendengarkan thok, sampe ceritanya berakhir lho Buukk...”

“Iya iya...anak Ibuk pinter deh, makin pandai memperhatikan guru...”

Cup cup cup...

He he

 

Subhanalloh...alhamdulillah...karuniaMu Ya Allah...

 

ABE : First Day at SD


feels like yesterday when you fill my heart with your first cry..hiks..

Senin, 16 Juli 2007.
Hari pertama sekolah, seperti biasa selalu bikin haru (cerita selengkapnya silahkan baca di blog ya he he)

Sabtu, 14 Juli 2007

Kisah Karpet

Barusan sortir2 email, eh kok nemu artikel ini.

Sudah lama sih artikelnya, tapi aku memang lagi kesengsem berat sama teori NLP akhir-akhir ini...so here it is, semoga berguna:

Kisah Karpet

Sebuah kisah nyata...

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki.
Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik.


Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.
Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.

Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak.


Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana , artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".


Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya
"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.


"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

........................................................................................................

 

(PS : mommies out there, during our motherhood, tak ada salahnya sama sekali lho kalo mau cari2 info tentang NLP ini, teknik2 dan teori2nya sangat mudah diterapkan dalam masalah-masalah rumah tangga, pasti suatu waktu akan berguna bagi keluarga kita...insyaalloh)

Rabu, 11 Juli 2007

Liburan Kuliner di Kampung

Gara-gara modem dirumah Kakung dudul, jadi gak bisa online deh…ini ngeblog aja musti ke warnet loh…hi hi hi. Tapi hebat, warnet di Tulungagung udah pada bagus dan rame nih…

Berikut ini journal selama beberapa hari liburan di kampung di Tulungagung…(full acara makan pokoknya)

 

Hari Minggu, 8 Juli 2007, pagi jam 8 kita meluncur ke Tulungagung. Perjalanan terasa sedikit lebih panjang dari biasanya karena tidak ada Bapak yang suka godain anak2 (dan godain Ibuk juga hihihi) dan melucu di sepanjang perjalanan. Pagi tadinya si Bapak  plus Om Jess dan Om Kus memang berangkat ke Bogor dengan mobil Om Kus. Kangen ya…sebenarnya tadi malam (Selasa malam) Bapak udah ada di Surabaya, tapi baru nanti sore nyusul ke Tulungagung.

Sesampainya di Tulungagung tengah hari, Ibuk yang kelaparan (karena tadi pagi nggak sempat sarapan sendiri) langsung disambut “Sego Bantingan” ala Tulungagung he he aduh nikmatnya…Setelah hampir setahun booming, rupanya Sego Bantingan masih ngetrend juga rupanya (dan nikmatnya tak sedikitpun berkurang).

Fyi, sego Bantingan ini kalo di Surabaya disebut “Sego Sadhukan”, di daerah lain pun punya nama khas sendiri-sendiri, dari “Sego Kucing” (di Jogja) sampai “Nasi Lempar”. Ha ha ha aku pertamanya geli banget liat namanya yang konyol dan beberapa berbau vandalisme gitu.

Itu istilah2 lain dari Nasi Bungkus yang sebenarnya (maksudnya nasinya sekepal -makanya disebut nasi kucing, maksudnya seporsinya kucing he he-, trus lauknya juga sekedar telur separo atau ayam sepotong keciillll, plus sekelumit mie goreng, sambel goreng sekedarnya, pokoknya semua ala kadarnya). Harganya juga dibanting alias murah meriah (di Tulungagung cuma Rp. 1500 tapi dijamin nikmatnya masyaAlloh…) mungkin ini kenapa dikasih nama sego bantingan ya ha ha ha

Secara resmi, dimulailah liburan yang penuh petualangan kuliner ala kampung halaman tercinta ha ha ha. Sorenya, karena pas banyak sodara yang (katanya Emi) punya gawe, jadinya sampai malam menu kita adalah nasi2 hantaran yang khas old fashioned ala kampung gitu!! Aduh mak nyuss… Sambal goreng kentang+ubi yang kering dan pedas, mie goreng bumbu bawang dengan potongan kubis yang lebar2 dan taburan bawang goreng, sayur ‘lotho’ (kacang merah khas daerah sini) yang coklat pekat dan pedas, daging lapis berselimut serundeng (kelapa yang disangrai dengan bumbu) plus (ini yang paling mak nyuss) tahu goreng yang dimasak santan dan pedaaasss (alamak bener2 siap2 tambah cempluk deh sepulang liburan ini hueheuheuh).

Menu untuk anak-anak, sorenya Mbak Upik beliin sate ayam ponorogo Ibu At (depan perumahan bea cukai kedungwaru) favorit anak-anak… Malam itu Ibuk dan anak-anaknya berangkat tidur dengan perut cempluk semua he he… Alhamdulillah…

 

Senin, 9 Juli 2007

Hal yang paling menyenangkan anak-anak ketika berlibur di Tulungagung, tentu saja adalah berkumpul dengan keluarga. Kakung-Uti, Asnan (Uwa)-Mbak Emi dan Sena-Aaliyah. Apalagi ini sedang menghitung hari, sebentar lagi si Aaliyah punya adik. Asnan-Emi yang 12 Juli tahun ini genap 5 tahun menikah, sudah ‘menghasilkan’ 3 anak lho (wah produktif ya he he). Btw, cerita selengkapnya tentang Asnan-Emi bisa dibaca disini.

Eh, ada lagi yang spesial lho. Entah disengaja atau tidak, setiap kita yang dari Surabaya dateng rame-rame gini, Bu Kipir (tukang masaknya Uti) selaluuuu menyajikan menu2 yang jadi favorit kita (eh, kalo dipikir2 lagi, mungkin juga karena nggak ada tuh namanya menu kampung yang nggak favorit, alias semua enak dan ngangeni hi hi hi). Seperti hari ini, dar pagi sebenarnya aku sudah mengincar beli lodho, tapi langsung kubatalkan demi tahu kalo Bu Kipir masak Pecel Lele. Apalagi anak-anak ternyata juga sudah enjoy dengan rawon masakan Uti. Wah…hi hi

Pecel Lele ala kampungku ini bukanlah paduan lele goreng+sambal+lalapan lho. Bukan! Pecel Lelenya dimasak dari lele yang dibakar asap (biasanya beli di pasar sudah dalam bentuk dibakar gitu), dengan bumbu sambal goreng putih (minus cabe merah) yang pedesss, belimbing dan tomat (kebayang kan segernya he he) dan santan kental. Alamaakk… Kenikmatan makannya jadi tambah sempurna demi melihat wajah Bu Kipir yang senyum2 bahagia dan puas karena masakannya dapat sambutan seperti yang diinginkannya…he he

Trus siangnya, ada menu segar, es dawet Pak Eko (depan BCATulungagung)…masyaalloh segarnya. Dawetnya P. Eko ini aku suka banget karena aroma pandan dari dawet hijaunya kental banget (aduh kalo dipikir lagi apa sih yang aku ndak suka?? Hi hi). Bea juga suka banget dawetnya, sampai2 tiap ada orang yang makan, dia langsung mendekat dengan wajah mupeng, “Es dawet ya? Bea mau…!!”

Malamnya, menu ganti lagi (wah). Sudah dari sore Abe wanti-wanti ndak mau makan, karena nanti malam mau makan Mie Goreng Kabayan (depan LP/penjara TA) kesukaannya. Asal tahu aja, Abe (dan juga Bea) seperti sudah ketagihan sama mie gorengnya P.Bayan ini, tak pernah sekalipun kunjungan ke Tulungagung terlewat tanpa sempat makan menu ini.

In the end of the day, dalam hati janji2 deh, besok kalo udah pulang ke Surabaya, porsi yoganya Ibuk bakal ditambah 2 kali lipat deh!! Ha ha ha

 

Selasa, 10 Juli 2007

Beberapa kali Emi sudah merasakan sakit pinggang. Wah kayaknya hari melahirkan bakal ndak lama lagi nih. Kubilang pada si jabang bayi didalam perut “ayo nak, kalo mau keluar cepetan aja gih, mumpung Ibuk Anti masih disini, jangan ntar Ibuk Anti pulang ke Sby trus kamu lahir..!!” He he.

Pagi-pagi (sesuai rencana), kuajak Bea beli lodho. Ada kejadian lucu. Waktu menunggu penjualnya menyiapkan lodho plus sayur lothonya yg superpedas itu (lebih bertindak sebagai sambel alih2 sayur saking pedesnya), tiba-tiba Bea nyeletuk dengan suara keras, cadel dan lucunya itu “Mana Odhol nyaaa??? Ituuu diaaaa odhoolnyaaaa…!!” sambil dengan semangat nunjukin panci besar berisi lodho ayam. Semua langsung ketawa ha ha. Dari pagi memang dia menjalani semacam latihan mengucapkan kata2 “lodho” dan seringkali kepeleset jadi “odhol”. Tahu kalo dikatawain, dia malu-malu bilang (menirukan ucapanku sebelumnya tiap kali dia kepeleset ngomong) “odhol nya di kamar mandi ya Buk? Buat gosok gigi yaa??” Ha ha ha. Hancur deh dia jadi sasaran cubitan beberapa ibu dan mbak2 yang juga lagi beli lodho.

Jangan minta aku tuliskan bagaimana nikmatnya nasi lodho ayam deh…satu2nya cara hanya satu : datanglah sendiri ke Tulungagung, dan makan nasi lodho disitu!! Sudah tak terhitung rasa rindu dendam muncul di hati (atau pikiran?atau lidah?atau perut?hehe) orang-orang asal Tulungagung yang merantau atau hidup di daerah lain (seperti aku ini). Juga tak terhitung lagi deh orang-orang daerah lain yang akhirnya jatuh hati dan merindu dendam juga sama makanan khas Tulungagung ini (seperti juga suamiku).

Pada penasaran? Biar aja…he he he

Sorenya ada kejutan lagi dari Bu Kipir (lama2 memang aku curiga bahwa dia memang benar2 sengaja masak2 yang kesukaanku tiap kali aku disini lho, sumpah! Hi hi mungkin dia juga ketagihan sama rasa puas yang dirasakannya tiap kali mataku terbelalak demi liat masakannya dan berlanjut dengan acara makanku yang sangat berseleran he he).

Punten Pecel. Satu lagi magnet asal Tulungagung yang  sudah teruji kehandalannya dalam membuat orang-orang yang pernah merasakannya, jadi ketagihan. Para perantau bisa-bisa memimpikannya di malam yang riuh di perkotaan. Anak-anak kost pada rindu ibunda dan kampung halaman Tulungagung Bersinar tercinta, dan para pendatang yang pernah merasakan, bisa-bisa bertekad menikah (atau besanan) saja sama orang Tulungagung biar lebih gampang merasakannya. Ha ha ha ha hiperbola banget ya!!!

Punten Pecel sebenarnya hampir sama dengan Nasi Pecel. Sambel kacangnya sama. Sayur2annya relatif sama (tapi yang paling oke untuk punten pastinya kembang turi doong). Lauknya juga sama, biasanya tempe goreng dan terasi kedele (terasi kedele ini, juga cuma ada di Tulungagung lho hi hi). Yang membedakan (dan yang membuat istimewa) adalah bahwa menu ini tidak menggunakan nasi biasa, tapi menggunakan punten. Punten ini adalah nasi yang dimasak ala nasi uduk (dengan bumbu santan, daun salam dan garam). Setelah masak dan tanak, dalam keadaan masih panas si nasi ini ditempatkan di lumpang beralas plastik, kemudian dijojoh (di pukul2) dengan ‘gedebog’ (bonggol batang pisang - bukan pohon lho, tapi batang) sampai lengket, lembut dan kalis menyerupai uli. Setelah dingin, baru kemudian dipotong2 kotak untuk kemudian disajikan dengan sayur, lauk, sambel pecel dan kerupuk unyil. Oya, khusus tentang kerupuk unyil ini, juga cuman ada di Tulungagung (alamak), kebetulan pabriknya deket rumahku dan huenaaakkkk nya nggak tertandingi kerupuk manapun didunia (hiperbola lagi deh ha ha).

Aku sendiri di Surabaya seringkali masak punten pecel. Tapi tetap saja tidak akan bisa sama dengan punten pecel yang dimasak di kampung. Bagaimana bisa sama, aku seringkali menjojoh pake alu batu (karena susah sekali mendapatkan gedebog di sby). Tempe surabaya juga berbeda dengan tempe di tulungagung. Kalo sambelnya sih beres karena aku selalu dikirimi Ibuk sambel bikinan Bu Kipir yang maut itu he he.

MasyaAlloh…nikmat sekali…(sekali lagi) tadi malam itu aku berangkat tidur dengan perut kosong (kebalikannya maksudnya hi hi hi)..

 

Hari ini, Rabu, 11 Juli 2007

Emi semakin sering merasakan sakit pinggangnya. Asnan sempat bilang, kalo sampe lahirnya si jabang bayi besok (tgl 12 Juli) berarti barengan sama 5th anniversary pernikahan mereka ya?? Pasti seru juga, 5 tahun pernikahan ditandai dengan kelahiran anak ketiga he he.

Abe udah semangat menyambut adik sepupu baru. Kalo dia memberi julukan Aaliyah ‘blokotito’ (ndak tau deh darimana dia dapat kata2 itu hi hi), maka si jabang bayi yang belum lahir, sudah disiapkannya julukan, yaitu ‘betita’…ha ha ha ada2 aja…

Rinduku sama mas iwan sudah hampir tak tertahankan (hikss), apalagi bulan2 ini memang dia sibuk banget, dari urusan buka gudang baru di Jember sampe lihat2 perkebunan sawit di balikpapan. Ini aja sebenarnya kepergian ke Bogor gak ada rencana yang khusus selain nemenin Om Kus, tapi karena sekalian pengen nonton bola Piala Asia di Senayan (alamak) jadinya dibelain pergi deh… Ah tinggal sebentar, nanti sore juga kan dia nyusul kesini hueheheh

Menu hari ini belum tahu, aku belum sempat ke dapur Bu Kipir di belakang dan sarapan…semacam agak2 protes deh dari tadi si perut…minta ke kamar mandi terus (ha ha ha). Kuputuskan untuk istirahat mengunyah barang sebentar hi hi. Tapi nanti kalo si mas udah datang, wah mana bisa kutolak, dia pasti ngajak makan diluar…nasi pecel plosokandang nduk!!... Bakwan depan golden swalayan yuuk!!...pingin sate kambing P. Nyoto (depan Barata) nih cay!!...alamaaakkkkk…..

 

(PS : sorry kalo gambarnya nggak nyambung sama isi postingannya ya…abisnya kangen…hikss..)


Jumat, 06 Juli 2007

Abe dan Toilet


Ada yang lucu kalo punya anak cowo...

Sekarang tiap pergi ke tempat umum dan Abe minta pipis, selalu deh pake acara bertengkar sama aku...

Gara-garanya, si Abe selalu minta masuk ke toilet PRIA.

 

“Lha aku kan cowok Buk...”

“Iya tapi kalo Abe masuk toilet PRIA, Ibuk gak bisa awasin Abe...Ayo, gpp kan Abe masih anak2, ke toilet WANITA aja ya..?”

“Ndak mauu....biarpun anak-anak, tapi Abe lho cowooooo...!!”

“Kalo lagi pergi sama Bapak juga, Abe boleh deh ke toilet cowo, Bapak kan bisa ikut masuk untuk mengawasi...Ibuk kan ndak boleh masuk toilet PRIA...? Trus kalo di tempat umum gini anak-anak kan harus diawasi terus kan?”

“Halaaaah Ibuuuuuk....keburu kebelet nih...!!”

“Ayo makanya ke toilet WANITA aja yuukk”

“Aku ini M-E-N, men!! Masuknya toilet harus di MEN..!!”

 

Sering2, tanpa menunggu lebih lama (karena udah kebelet kali ya) Abe trus langsung keburu masuk toilet PRIA tanpa persetujuanku. Kalo sudah begitu aku (dengan cemas) terpaksa nunggu di depan pintu, sambil seringkali diliatin dengan aneh sama pria2 yang keluar masuk toilet. Apalagi kalo toiletnya besaaar dan rameee macam di mall gitu, tiap ada bapak2/om2 yang buka pintu untuk keluar masuk, aku selalu curi2 melongok kedalam toilet mencari2 Abe. Tambah aneh deh tatapan mereka....

 

Duuhhh....

Rabu, 04 Juli 2007

ini aku hi hi


kalo lagi ga di acara khusus, mana mau rapi jali begini hi hi

sumpah gak photogenic banget :-D

Imam Celana Pendek


beberapa kali bea mendongak liat pak imam....kok sujudnya lama yaa...ternyata imam nya masih setengah hapal bacaan sujud jadi diulang2 deh hi hi...

Settingnya di rumah Uti di Tulungagung. Abe gak puas waktu sholat berjamaah sama Uti, Ibuk dan Tantenya (mbak Emi), karena dia gak bisa jadi imam!
Nah akhirnya jamaah sesi kedua, dengan makmum Bea dan Sena (cousin) Abe pun jadi imam (alamak tapi kok ga mau ganti celana panjang/sarung to ngger..ngger...hikss)

My Kitchen (he he)

Rating:★★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:My House (he he)
narsis ya bintangnya 5 ha ha

Resep yang satu ini istimewa buat saya. Kenapa? Karena ini murni made in myself!! Ciptaan sendiri!! He he. Hasil imajinasi dan kutak-katik sendiri. Yang lebih menyenangkan, karena ternyata anak-anak sangat menyukainya.

Akhirnya setelah banyak permintaan dari teman (subhanalloh) resepnya kutulis juga (dan ternyata nulis resep itu ga segampang yang kukira lho ha ha)

MAKARONI GORENG KEJU

BAHAN :
- 500 gr makaroni elbow (aku pake LaFonte)
- 3 sdm margarine (aku pake Blue Band) dicairkan
- 250 gr daging sapi cincang (boleh juga pake daging ayam cincang, sesuai selera)
- 4 butir telur ayam, kocok lepas
- 1 kotak keju diparut (aku pake Kraft Qeju, karena setelah kucoba-coba beberapa merk, ini yang paling enak hasilnya, mungkin karena mengandung sedikit garam, dan yang lebih oke harganyapun ekonomis)
- 100 gr mixed vegetable (aku pake sayuran beku yang tersedia di swalayan2)
- Bawang merah goreng secukupnya (aku suka agak banyak he he)

BUMBU :
- 6 siung bawang putih cincang
- 2 bh bawang bombay, iris tipis atau dicincang (sesuai selera)
- 4 bh tomat ukuran sedang, cincang agak besar
- 3 sdm kecap manis
- 3 sdm margarine (Blue Band)
- garam secukupnya (ingat-ingat untuk sedikit mengurangi garam karena sudah ada keju, biar tidak keasinan)

CARA MEMASAK :
- Rebus air sampai mendidih. Setelah mendidih masukkan makaroni, aduk-aduk. Tambahkan sedikit garam sambil sesekali diaduk-aduk.
- Setelah makaroni empuk ( + 5-10 menit ) angkat dan tiriskan. Segera siram (rendam) dengan air dingin (atau lebih baik dengan air es). Tiriskan lagi, kemudian masukkan margarin cair, aduk-aduk. Sisihkan Proses ini penting untuk mencegah makaroni saling menempel satu sama lain ataupun benyek.
- Sekarang tumis bumbu. Masukkan bawang putih cincang, bawang bombaydan tomat. Setelah layu masukkan daging cincang, kecap manis dan garam(ingat sekali lagi untuk mengurangi sedikit jumlah garam dibanding kalo masak yang lain, karena ada keju, takutnya keasinan)
- Setelah daging berubah warna, masukkan makaroni dan telur kocok. Aduk-aduk sampai telur matang, kemudian masukkan sayuran. Setelah itu tambahkan parutan keju, aduk lagi. Terakhir taburi dengan bawang merah goreng.
- Sajikan dengan parutan keju diatasnya dan sambal botol sesuai selera.

Untuk porsi serumah deh, kadang2 masih cukup buat hantar2 ke tetangga kanan kiri tuh he he. Selamat mencoba!

Postingan asli : http://cikicikicik.blogs.friendster.com/wahida/2007/05/by_request_maka.html