Minggu, 30 Agustus 2009

Doa Hari Ke-10 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah....
Ampunilah aku...
Mulutku mungkin tak selalu menyebut namaMu...
Hatiku mungkin tak sebening yang perlu agar Kau mengabulkan doaku...

Tapi aku mohon kepadaMu dengan segenap airmataku..
Ampunilah kedua orangtuaku...
Sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku sewaktu aku kecil...
Ibu dan Bapaklah baterai dalam hidupku...
Mudahkanlah baktiku Ya Allah...

Aminn Yaa Robbal Alamiinn...


:::::.....

Sabtu, 29 Agustus 2009

Doa Hari Ke-9 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah Sang Maha Penjaga...

Sungguh, aku berlindung kepadaMu dari siksa Jahannam,
Dari siksa kubur,
Dari segala macam fitnah ketika aku hidup maupun mati....
Dan aku berlindung kepadaMu dari FITNAH KEJI Dajjal yang terkutuk...

Aminn Yaa Robbal Alamiinn...

:::::.....

Allahumma inni...
Audzubika min adzaabi Jahannam...
Wamin adzaabil qobri....
Wamin Finatil Mahyaa wal Mamaat...
Wamin syarri...fitnatil masiihid Dajjaal....

Amiinn Yaa Robbal Alamiinn..

:::::.....

(doa sesudah attahiyat akhir sebelum salam ketika sholat)

Doa Hari Ke-8 Ramadhan

Ya Allah....Segala puji hanya untuk ENGKAU...Yang telah anugerahkanku jodoh lelaki yg baik...Anak-anak yang sholih sholihah...Keluarga, sahabat2 dan saudara2 yang hangat dan penuh cinta... Mengingat mereka, rasanya tak ada lagi yang kuinginkan dalam hidup iniKecuali satu,kumohonkan padamu.. Tetapkanlah kehangatan cinta ini didalam ridhoMu. Eratkanlah hubungan kami untuk kekal selama-lamanya, bahkan ketika kami mati dan KAU hidupkan kami kembali. Aminn Yaa Robbal Alamiin...:::::.....

Operasi Ketupat Onta

Assalamualaikum wr. Wb.
Ahlan wa sahlan.

Tahu nggak?? Aku selalu berpikir bahwa PERSEPSI manusia adalah satu hal yang sangat luar biasa. Anda pasti pernah menyaksikan betapa powerfullnya kata "salah paham" dan "salah persepsi". Hanya karena ada dua pihak yang berkomunikasi tetapi mempunyai persepsi yang berbeda dalam pikirannya, akibatnya bisa luar biasa fatal. Bahkan beberapa perang dunia diawali dan disebabkan oleh hal ini. Hebat nggak??

Ada salah satu contoh lagi. Temen-temen semua, jadi begini ceritanya...

Sudah sejak seminggu sebelumnya, mulai awal puasa kita semua sudah tahu kalau akan ada acara kopdar sambil buka bersama teman2 duduler di Jakarta. Kalau sudah begini, mulailah Mas Iwan usil...

Apalagi kalo bukan mulai sok nawarin aku pergi ke Jakarta. Biar bisa ikut kopdar maksudnya. Dia paham betul, rasa rinduku pada temen2 di Jakarta tak pernah putus. Yang ada tentu saja aku manyun waktu ditawari kemarin, karena selain aku nggak yakin apakah Mas Iwan serius atau cuman godain aku, jadwalpun tak mengijinkan aku untuk pergi-pergi.

Rupanya, Jiehan yang kali ini didapuk jadi EO. Kulihat dia wira-wiri mulu di FB teman-teman, minta pendapat soal tempat yang pas sampai rayu sana sini supaya banyak yang bisa datang ke kopdar Jumat sore itu.

Sampai suatu kali, hari Kamis kemarin Jiehan bikin status soal kopdar lagi. Aku yang waktu itu sedang dijalan pergi berdua MI, mendadak tanpa ada maksud apapun kecuali iseng, komen di status Jiehan begini..."Jie, MI nawarin aku tiket PP ke Jkt Jumat terus nih...aku harus jawab apa??"

Jiehan malah langsung lompat2 lonjak2 kegirangan di wallku, intinya dia seperti udah 80% percaya bahwa aku akan pergi ke Jakarta. Dan ini menjadi persepsi Jiehan yang fatal akibatnya...

Merasa lucu melihat ekspresi Jiehan yang seperti itu, aku lalu mengabarkan pada Ibu Komandan Maya. Aku sms mb Maya supaya dia baca tulisan penuh lonjak2nya Jiehan.

Malamnya, ditengah acara tadarusku ada sms masuk. Karena pas aku sedang menunggu sms penting seorang teman, akhirnya kubuka. Ternyata dari Mb Maya. "Lagi repot gak? Aku mau telpon". Waduh. Ini hal yang jarang terjadi, dan biasanya kalo sampe mau nelpon begini, biasanya penting.

Selesai tadarus yang akhirnya sedikit kuperpendek *istighfar* Mb Maya pun telpon, dan mengabarkan tentang sebuah skenario yang kutangkap sebagai berikut.

Dia bersama dengan mpok Iya sudah menyiapkan kejutan untuk kopdar bukber Jumat!! (Btw, mpok Iya boleh saja tinggal di Kuala Lumpur dan nggak pernah bisa datang kalo ada kopdar. Tetapi rupanya akal bulusnya selalu ada di setiap kopdar hahaha)

Kejutannya : Meri si onde mande datang ke Jakarta!!
Detilnya : mereka berdua akan masuk ke restoran Jepang tempat kopdar dengan menyamar ala arabian lady!! Mpok Iya bahkan sudah melatih Meri ngomong beberapa kalimat dalam bahasa Arab dan mb Maya sudah membeli dua baju burqa hitam lengkap dengan celak dan parfum menyengat ala Arabian.

Makanya Jiehan dibikin sibuk dengan didapuk jadi EO. Semua juga tahu Jiehan lah yang paling penasaran setelah jadi korban di skenario kejutan sebelumnya. Tentu untuk mengalihkan perhatian dan kesibukannya supaya nggak curiga.

Hahahahahaaha. Aku langsung merasakan lagi adrenalin itu. Bahkan beberapa saat sebelum terucap dari bibir mb Maya, aku sudah paham tujuan dia menelponku. Aku langsung jelas apa tugasku. BIKIN SEMUA ORANG, TERUTAMA JIEHAN MENGIRA BAHWA AKULAH YANG DATANG KE JAKARTA DAN MENJADI KEJUTAN KOPDARNYA.

Aku langsung beraksi. Tulis ini-itu, sana-sini di wall orang-orang. Tentu, dengan tidak boleh lupa peraturan nomor satu kita : apapun itu, tidak boleh dilakukan dengan berbohong!! Selalu gunakan teknik ngeles dan pengalihan perhatian. Mainkan saja persepsi dan emosi orang-orang. Tapi tidak boleh berbohong!

Tapi ada satu masalah. Jiehan tidak bisa berhenti bertanya. Mengejarku dengan sms-sms berisi pertanyaan2 yang semakin lama memojokkanku ke pinggir jurang kebohongan. Gawat! Makin lama dia makin mempersempit ruangku untuk ngeles *benarlah perkiraanku selama ini bahwa dia punya bakat, dia punya bakat!!*.

Semakin malam nada di smsnya Jiehan sudah begini : "Jawab dengan jujur mba!!! Kamu bener akan ke Jakarta??? Jujurlah padakuu, iya atau tidakk???"

**putar otak dengan kencang sampe kliyengan**

Untunglah sesuatu kemudian muncul di kepalaku. Pejamkan mata, bulatkan niat, akupun membalas sms nya.

--Jie, sungguh...aku perlu kamu untuk DIAM...atau mb Maya akan terancam batal mendapatkan balasannya!! **senyum licik sambil komat kamit berdoa semoga nggak kuwalat sama ibu komandan**--

Berhasil!!! Buktinya Jumat pagi subuh, Jiehan sms lagi begini.

--Horeeeee!!! Aku telp kamu kok gak diangkat?? Siapa aja yang tau kamu mau dateng?? Oh...please biar aku aja yang tau...rencananya gimana?? Call me mba, ASAP!!--

Dan kulihat emang ada miskol dari dia di hpku. Dua!! Hadoohhh keluar dari mulut buaya langsung disambut mulut serigala!!
Aku panik. Tidak tahu bagaimana menjawab, dengan pmata terpejam ngeri aku sampai refleks mematikan hendphone. Sejurus setelah mematikan itu aku tertegun...kulihat ini jam 6 pagi...biasanya kalo ke Jakarta, aku berangkat dengan fligt pagi. Pas banget, jam 6 seperti ini. Matinya hp ku pasti memberikan Jiehan kesan kalau aku berada di pesawat. Karena sekitar jam 7 lebih, datang lagi smsnya menerorku minta telpon. (Padahal aku cuma matiin hp beberapa puluh menit hahahaaha).

Aaaarrgghhh bagaimana ini?? Anak itu pasti sudah berpikir kalau aku sudah mendarat di Jakarta! Padahal aku ada di parkiran carrefour dekat sekolah anak-anak, malah barusan telpon-telponan sama Meri dimana aku sempat memberikan suntikan semangat pada sosok lugu itu agar nanti nggak cekikikan atau jantungan waktu diajak ekting jadi wanita Arab.

Aku pun buka YM (invisible) di hp. Chat sama mas Iwan. Aku tahu, pagi-pagi gini di kantor biasanya dia sedang meeting. Benar juga, ketika kusapa, jawabnya "Bentar ya cay, lagi meeting". Aku kemudian sms Jiehan.

--Gak perlu telp2nan, aku lagi ditengah meeting MI, sms an aja ya. Jiehan...**nada lembut tp serius** bukankah aku sudah pesan dirimu untuk diam? Knp pasang status mengunci2 itu? (di FBnya, Jie emang pasang status "mengunci rapat2")...Ingat loh, kita berhadapan dgn orang sekaliber mb Maya, nggak boleh main-main dan gegabah...Udah!! Pokoknya sutradara, skenario, aktris dan artisnya udah matang semua. Tugasmu cuma jadi EO yang baik dan wajar. Itu aja. Ok?--

Ya Allah, panjangnya sampai 5 sms loh hahaha. Jiehan kemudian balas begini.

--Aku udah ganti status kok...lemme know, sapa aja yang tau? Dan SUER aku ga nanya lagi dan akan diam membisu...-

Ya Allah lagi...belum nyerah juga anak ini. Jiehan, kalo kamu baca note ini, I'll let you know, kamu salah satu korbanku yang paling merepotkan!!! Hahaahaha. Btw, ini pujian *keluh*. Aku dengan ngelespun menjawab.

--Gak usahlah...aku trauma sama Meri waktu skenario bom pas aku ke Jkt dulu itu...-- (waktu itu emang aku bilang ke Afifi, dan ternyata kemudian bocor sampe ke Meri)

--AArrgghh...baiklah sesuai janji...aku akan diam...nyumpel mulut pake kaos kaki. Ntar hati2 ya...jangan nyasar...kita ketemu di Caza Suki!!--

Lega...akhirnya si onta menyerah juga...hahahaha. Untuk lebih menyakinkan, aku minta mb Maya untuk tulis di wall dsb kalo dia curiga sama Jiehan (curiga bahwa Jiehan diam2 menyiapkan kejutan untuk kopdar nanti, dan bahwa target korbannya adalah mb Maya).

Sesiangan itu aku diam2 sangat terhibur melihat Jiehan yang sangat kelihatan BANGGA dicurigai mb Maya. Bangga karena merasa bahwa kali ini, dia menjadi orang yang TAHU rencana dan skenario rahasianya. Siapa yang nggak terkikik geli melihat situasi seperti ini coba???

Meri datang ke Jakarta dan menjadi kejutan buat kopdar duduler. Tapi semua orang mengira bahwa aku lah yang akan ke Jakarta. Jiehan mengira mb Maya tidak tahu bahwa aku akan ke Jakarta, dan karna itulah Jiehan melayang diatas angin, karena merasa kali ini akan berhasil mengejutkan mb Maya, membuat mb Maya menjadi korban, sebuah prestasi yang luar biasa pasti kan?? Bisa ngerjain si Ibu Suri lohh...si Ibu Komandan...bayangkan!! Luarr biasaa....!!

Bahkan sampai sekarang ini aku masih terjebak antara ngikik geli dan kasihan tiap membayangkan bagaimana perasaan Jiehan saat itu. Dan bagaimana Jiehan kalau nanti sudah terbuka semuanya, bahwa bukan aku yang datang ke Jakarta, tapi Meri. Bahwa mb Maya mengetahui semuanya. Bahwa mb Maya bukanlah korban disini. Bahwa justru dialah korban kejutan yang sebenarnya!!

Hahahahahahaha. Aku ngeri membayangkan si onta, eh Jiehan, pasti akan mengamuk hebat!!!

**ambil napas panjang**


Jadi begitulah ceritanya teman-teman... Sms pertama Jiehan yang kuterima malam tadi setelah semua skenario terbuka, berbunyi begini...

--Kita P U T U S !!!--

Huahuahuahua sebuah sms cinta yang sangat indah.... Dan sekarang semua percaya kan, bahwa urusan TKW sipit dalam baju item-item yang nyasar di Caza Suki sore itu, aku nggak terlibat apapun??? Aku sama sekali nggak ikut merencanakan, sumpah!!

Aku hanya merasa sangat beruntung karena kebetulan tanpa bisa diduga sebelumnya mendapat kesempatan bisa sayang-sayangan dengan si ONTA . Memberikan sebuah pengalaman pada si Onta, bagaimana excitingnya kalo kita sedang MERENCANAKAN sebuah kejutan buat teman2 tersayang kita.

(Oke, kalimat terakhir itu kuakui kalo aku ngeles :D)

:::::.....

Foto-foto kopdar TKW bisa dilihat disini...
http://www.facebook.com/cikicikicik?ref=profile#/album.php?aid=2033418&id=1116627099&ref=nf

Debagai balasan atas perbuatanku, akhirnya inilah yang dilakukan Jiehan....
http://www.facebook.com/album.php?aid=2033418&id=1116627099&ref=nf#/video/video.php?v=1199331578117&ref=nf

It's a must see video!!! :-D

:::::.....

Kamis, 27 Agustus 2009

Doa Hari Ke-7 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah, tidak akan ada yang bisa menebak akhir dari perjalananku. Sedangkan ceroboh, lalai, malas, sombong dan godaan terhadap kemanusiaanku, tak pernah putus mengintai niat terbaik sekalipun.

Maka aku mohon Ya Allah, lindungilah perjalananku...
Jangan pernah biarkan aku menapaki kesesatan...

Karena aku bersaksi, hanya ENGKAU lah Sang Maha Penjaga....
Aminn...Ya Robbal Alamiin...

:::::.....

Rabu, 26 Agustus 2009

Doa Hari Ke-6 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah Yang Maha Kasih....

Betapa aku sering merasa resah, gelisah dan khawatir akan hati manusia2 lain...
Menghabiskan waktu yang sangat berharga ini untuk sesuatu yg diluar kuasa manusia.
Padahal yang perlu kulakukan hanyalah meminta padaMU...
KAU-lah Maha Kuasa, pemegang, penjaga dan pembolak-balik hati manusia.

Maka ampunilah kami,dan berikanlah hidayahMu kepada hatiku, juga orang-orang yang kusayangi....Aminn Yaa Robbal Alaminn....

:::::.....

Selasa, 25 Agustus 2009

Doa Hari Ke-5 Ramadhan

Ya Allah Yang Maha Pemurah...

Sungguh Engkau selalu mencukupkan segala yg menjadi kebutuhanku...bahkan lebih dan bahkan seringkali tanpa aku sadari...Hari ini rasanya aku enggan meminta. Maka ingin sekali kuketuk pintuMu yang selalu akan terbuka itu, dan merasakan hembusan namaMu memenuhi diriku dan menggetarkan hatiku...

ALLAH...ALLAH...ALLAH... LAA ILAAHA ILLALLAH...
ALLAH...ALLAH...ALLAH... LAA ILAAHA ILLALLAH...
ALLAH...ALLAH...ALLAH... LAA ILAAHA ILLALLAH...


Senin, 24 Agustus 2009

Doa Hari Ke-4 Ramadhan

Maha Suci Engkau Ya Allah...

Pagi ini semaraknya keluargaku terasa bening dihatiku.
Nikmat, karunia dan berkahMu di setiap nafasku.
Sungguh, aku mohon kepadaMu, Kekasih Pujaanku...tetapkanlah selalu hati dan keluarga kami di perlindungan dan kasih sayangMu...

Amin Yaa Rabb...

Minggu, 23 Agustus 2009

Doa Hari Ke-3 Ramadhan

Ya Allah....

Kami percaya sepenuhnya, SEMUA hal yang terjadi, apapun itu, kecil maupun besar, baik maupun buruk, tidak akan pernah terjadi kecuali atas pengetahuan dan ijinMu jua.

Maka, jika kejadian yang baik membuat kami sombong dan lupa diri, aku mohon tundukkanlah kepala kami.

Jika kejadian yang buruk membuat kami jatuh tersungkur, maka tegakkanlah hati kami untuk bangun kembali menjadi lebih kuat dan menjadi manusia yang lebih dekat kepadaMu....

Dan jadikanlah kami orang-orang yang selalu menemukan hikmah...
Amin Yaa Robbal Alamiin...


Sabtu, 22 Agustus 2009

Abe dan ABG (Anak Belum Gede)

Kemarin di tulisan sebelumnya aku cerita soal anak-anak yang menjadi dewasa sebelum waktunya. Kali ini, aku ingin menulis cerita yang sama sekali berbeda.

Ada seorang anak istimewa, teman sekolah Abe. Sama-sama duduk di kelas 3 tapi beda kelas. Sebut saja namanya si N.

N ini boleh dibilang adalah cowo idaman di kelas 3, bahkan di seluruh SD. Idaman murid-murid cewe dan idaman ibu-ibu walimurid juga. Pokoknya, boleh dibilang walimurid yang punya anak cowo harus berhadapan dengan keinginan supaya anaknya bisa seperti N, dan kalau perlu walimurid yang mempunyai anak cewe, udah sibuk mendekati N dan ortunya sambil berharap nanti anaknya berjodoh dengan N. Hehehe.

Wajahnya ganteng, dandanannya selalu rapi. Dari potongan rambut sampai garis setrikaan di bajunya selalu licin. Walaupun sekolah fullday dan baru pulang jam 4 sore pun dia masih terlihat rapi. Anaknya pintar, termasuk salah satu yang terpintar di sekolah. Tutur katanya lembut dan sopan, dengan sikap tubuh yang teratur. Wess pokoknya nyenengin! Titik!

Suatu hari, waktu mau nonton film King di Bioskop 21, aku ketemu dengan N ini. Waktu itu dia juga mau nonton, bersama salah satu tantenya yang aku kenal juga, dan sepupunya (anak si tante). Aku? Datang berempat, dengan ABEA dan MI.

"Assalamualaikum..." sapaku buat mereka bertiga. Salam-salaman, N juga maju menyalamiku dengan senyum dan sikap tubuh yang sopan. Setelah bersalaman, dia mundur dan berdiri dengan tenang, tangan terlipat ke belakang pinggangnya. Duuhhh anak ini memang nyenengin banget, tak heran kalau fans nya banyak.

Setelah ngobrol bentar dengan si tante, aku celingukan mencari Abe. Kalau tidak salah dia barusan nginthil bapaknya untuk beli tiket. Maksudku ingin kasih tahu Abe kalo ada N disini. Beberapa detik kemudian aku temukan sosok Abe, dan tak urung membuatku (mungkin juga N dan tantenya juga) cukup melongo.

Disanalah Abe berada. Nggak tahu apa persisnya yang dia lakukan, entah memprakekkan jurus Aang The Avatar atau berlatih konser gitar (dengan tanpa pegang gitar tentunya). Yang jelas dia terlihat loncat-loncat...memutar-mutar kepalanya ke semua arah...mulutnya terlihat selalu komat-kamit...tiba-tiba merentangkan tangan kesana kemari...dan puncaknya, menutup aksinya dengan berlutut di karpet lobi bioskop.

Oh...ternyata belum. Mungkin karena karpet disitu tebal dan nyaman, akhirnya Abe memutuskan menambah bonus aksinya dengan menyerahkan punggungnya ke hamparan karpet...dia pun dlosoran disitu...dengan nyamannya!! Dan baru bangun setelah aku panggil untuk bersalaman menyapa N dan tantenya.

Itupun, acara salaman Abe dihiasi dengan gedubrakan seperti biasanya. Selama ngobrol dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari tantenya N yang cuma tak lebih dari semenit itu, beberapa kali Abe menabrak badanku dan menginjak kakiku yang berdiri di belakangnya.

Dari arah lain kulihat wajah Mas Iwan hanya bisa kelihatan geli dengan semua pemandangan ini. Beberapa saat kemudian, setelah kita terpisah dari rombongan N, Mas Iwan nyeletuk. Sebuah celetukan yang dari tadi juga sebenarnya mendesak di kepalaku, menunggu untuk kuteriakkan...

"Rasanya sulit dipercaya kalau mereka berdua itu sama-sama kelas 3 SD..."

**garuk-garuk sambil nyengir tak jelas**


Doa Hari Ke-2 Ramadhan

Ya Allah....takutku, maluku, beraniku dan muliaku hanya akan berarti bila itu didepanMu.

Hanya penglihatanMu lah yang berarti
Hanya penilaianMu lah yang mampu adil membalas semua perbuatan kami.
Kaulah satu2nya hakim Maha Adil,

Maka aku mohon, ampunilah kami, selamatkanlah seluruh keluarga kami dari murkaMu. Jadikanlah kami orang-orang yang selalu belajar dan tegak dalam insyaf.

Amin Ya Robbal Alamiin

Doa Hari Pertama Ramadhan

:::::....."Ya Allah, aku telah jatuh cinta lagi...dan lagi dan lagi...selalu semakin indah dari sebelumnya...semua hanya karenaMu jua, lindungilah keluarga kami dari niat-niat jahat baik yang terselubung maupun yang terang2an, dan kumpulkanlah kami kelak dalam indah dan kekalnya cinta dan surgaMu...Aminnn Yaa Rabbal Alamiinn....":::::.....

Minggu, 09 Agustus 2009

Anak Menor

Kira-kira pikiran apa yang akan terlintas di pikiran Anda (terutama yang sudah menjadi orangtua) melihat foto diatas?

Pemandangan seperti ini banyak aku temui kemarin di pelataran THR Surabaya. Minggu pagi, 9 Agustus 2009 memang sedang ada pentas anak-anak TK disitu. Aku kebetulan sedang mengantarkan Bea dan teman-temannya ikut lomba menyanyi bersama, mewakili sekolahnya. Tidak akan terlihat (karena aku sungguh tak sampai hati memasang wajah anak-anak ini disini), tetapi make-up di wajah mereka sungguh menor!! Bahkan seringkali jauh mengalahkan gaya make-up orang-orang dewasa yang menor sekalipun.

FYI, sekali lagi ya...anak-anak itu masih TK...umur juga masih kisaran 5-6 tahun... Tetapi bahkan dandanan mereka yang seperti itu bukanlah yang paling membuatku prihatin. Hati ini merasa gak karuan demi melihat cara mereka berjalan, cara mereka pose didepan kamera ketika diminta foto. Aduhhh....

Jadi inget... Dulu Bea sekolah Playgroup di lembaga sekolah yang berbeda dengan yang sekarang. Waktu itu Bea ikut lomba seperti ini juga. Minggu-minggu latihan selalu ditempuhnya dengan semangat. Sampai kemudian sekitar 2 hari menjelang hari-H, semangat Bea yang membumbung tinggi langsung terhempas begitu dia tahu dia harus pakai kostum KEBAYA dan KAIN BATIK. Dia langsung menyebut kostum itu ANEH. Keadaan tambah memburuk ketika hari-H, dia datang ke sekolah (tempat berkumpul sebelum berangkat ke THR) dan masuk kelas mendapati teman-teman di make-up oleh Ibu Guru.

Apa yang dilakukan Bea?? Dia langsung menuju ke belakang papan tulis, pura-pura bermain disitu. Ngambek nggak mau ikut duduk dan menyerahkan wajahnya untuk di make up. Kali lain, dia masuk ke bawah meja dan menolak untuk keluar apapun yang terjadi.Ketika semua Ibu Guru ribet membujuknya, aku hanya kuasa mendoakan “semoga sukses” untuk semua, terutama Ibu Guru. Waktu itu akhirnya Bea berangkat ke THR tanpa make-up sendiri. Di THR, entah bagaimana cara Bu Guru membujuk (dugaanku, dia meminta Bea melihat sekelilingnya, yang memang sedang penuh dengan ANAK-ANAK BER MAKE-UP), akhirnya di menit-menit terakhir baru Bea mau memakai kostumnya, dan sedikit make-up. Itupun, waktu Bu Guru memberi make-up ke Bea,  sudah diisi penuh dengan acara Bea melengoskan wajahnya ke arah lain.

Cerita selengkapnya bissa dilihat disini : http://cikicikicik.multiply.com/journal/item/126/Dudul_When_Tomboi_Meets_Kebaya

Juga foto-fotonya :http://cikicikicik.smaboy.com/images/73/BEA_Tomboi_Girl_Gone_Menorrr



Untunglah, begitu masuk TK dan bersekolah di Sekolah Al Hikmah, akhirnya setiap kali ikut lomba menyanyi atau acara-acara seperti ini, Bea sudah BEBAS dari make-up apapun, bebas dari atribut-atribut yang sesungguhnya sangat tidak cocok dipakai oleh anak-anak



.:::::.....


Menurutku, wajar kalau Bea berjengit menjauh ketika disodori make-up dan kostum dewasa. InsyaAllah, selama ini aku selalu berusaha memberikan lingkungan yang wajar untuk anak-anak. Wajar dalam arti, bahwa kalau ada sesuatu yang tidak sesuai untuk anak-anak, maka serta-merta akan kita (aku+suami) putuskan bahwa memang itu BUKAN untuk mereka.

Yang mengundang pertanyaanku tentu saja adalah ternyata, banyak anak-anak sekarang, yang walaupun masih balita sekalipun, bisa merasa exciting dengan sesuatu, barang-barang, pernak-pernik atau gaya berdandan dewasa seperti ini.

Kemarin di THR, aku sempat melihat dua orang anak2 menor yang terpaku takjub ketika melihat seorang anak menor lain lewat....dan kedua anak menor ini pun lalu sibuk mendiskusikan betapa kerennya anak menor yang baru lewat itu. Aku hanya terpaku melihat tingkah anak-anak TK yang mendadak menjelma menjadi dewasa sebelum tiba waktunya itu....

Iseng, kemudian aku tanya Abe : “Be, anak itu keren gak menurutmu?” sambil aku menunjuk kearah anak menor yang baru lewat tadi. Abe melihat sekilas dan mendadak bergidik.

“Hih!! Ibuk!! Anak aneh gitu kok dibilang keren sih??”.......Ya Allah, lega hatiku.....*hihihi*

Sekali lagi, yang mengundang pertanyaanku adalah anak-anak yang justru merasa exciting terhadap barang2 orang dewasa seperti ini. Lalu, apa sebenarnya yang mereka serap dalam kehidupan sehari-hari??

Satu contoh saja, kira-kira tontonan macam apa yang mereka lihat ketika mereka asyik menyalakan TV?? Sinetron dewasa kah? Acara-acara gosip yang penuh dengan suasana gemerlapnya dunia artis kah? Ataukah sebenarnya tidak seperti itu?? Mungkin mereka hanya menonton sang Ibu, yang memang terlalu asyik menonton semua tayangan dewasa itu DIDEPAN anak2nya??? Dan kalau si Ibu sudah jadi korban MEDIA, apalah lagi yang bisa dilakukan oleh sang anak selain ikut menjadi korban juga?? Bukankah anak-anak akan meneladani semua perilaku, bahkan nilai yang dianut orangtuanya??


Menurut Anda gimana??

:::::.....

Rabu, 05 Agustus 2009

Kisah Ajaibnya Kata "JANGAN"

Just wanna share this. Tulisanku di Majalah Sekolah "Al Hikmah" bulan ini. Versi lengkapnya, pdf, bisa didownload disini.


KISAH AJAIBNYA KATA “JANGAN”
Oleh : Wahida Ariffianti  

Sekitar 25 tahun yang lalu, saya punya seorang teman sepermainan. Dia laki-laki dan galaknya minta ampun. Suatu hari tanpa sengaja saya terpukul oleh dia cukup keras, pas di mata kanan saya. Saya pun menangis kesakitan. Apa yang kemudian dilakukan teman saya itu? Dia berseru “Jangan menangis!”. Akibatnya, saya pun semakin keras menangis.  

Sebagai orangtua, kita tentu pernah mengalami, bahwa ketika kita melarang anak-anak kita berbuat sesuatu (misalnya : jangan ribut, jangan ganggu adik, atau jangan rewel), yang terjadi adalah sebaliknya, anak-anak malah semakin menjadi, malah melakukan apa yang kita larang tadi.  

Sudah lama saya diam-diam menyadari (mungkin sejak terpukul di mata 25 tahun yang lalu itu), bahwa kata “JANGAN” seringkali sangat tidak efektif untuk menghentikan sebuah perilaku. Karena apatis dengan kata ini jugalah, saya pun akhirnya seringkali memilih untuk melakukan trik “pengalihan perhatian” ketika anak-anak berbuat sesuatu yang tidak saya kehendaki. Mengalihkan perhatian sekedar supaya dia berhenti melakukan perbuatannya yang tadi, dan seringkali ini pun sangat susah dilakukan (yang dalam banyak kejadian, mengalihkan perhatian juga sangat menyita waktu, tenaga dan juga emosi).

Yang sungguh-sungguh tidak saya pahami, adalah KENAPA? Kenapa kata “JANGAN” ini sangat tidak efektif?? Sangat ajaib karena efeknya seringkali justru berlawanan dengan maksud diucapakannya kata itu sendiri.  

Jawabannya secara ilmiah baru saya temui beberapa waktu lalu di sebuah kelas pelatihan NLP for Parenting yang saya ikuti. Waktu itu dr. A. Fadly Noor (narasumber yang juga seorang dokter dan master NLP) membeberkan tentang bagaimana struktur dan fungsi otak kita. Dan bagaimana perilaku kita sangat ditentukan oleh apa yang sedang terjadi di otak kita.  
Selain membeberkan betapa luar biasanya organ tubuh ciptaan Allah ini dalam menentukan perilaku kita, dr. Fadly juga menggambarkan bagaimana cara kerja sel-sel neuron-neuron dalam otak kita. Sel-sel neuron adalah sel-sel pembentuk otak yang bertanggung-jawab pada proses penerimaan dan pengolahan data yang kita terima dari alat indera, dan karenanya sel-sel neuron bertanggungjawab pada suatu tindakan kita. Tetapi rasanya bukan ini yang ingin saya bahas disini, karena saya tentu akan sangat tidak kompeten menjelaskan hal yang sangat tidak saya kuasai ini.  

Satu fakta dari hasil penelitian yang dikemukakan dr. Fadly adalah, bahwa dalam melaksanakan tugasnya neuron otak kita cenderung jauh lebih gampang menerima VERB (KATA KERJA). Dan ah, berbarengan dengan ucapan dr. Fadli selanjutnya saya juga langsung membatin, tentu saja, kata “JANGAN” bukanlah merupakan kata kerja! Karena bukan merupakan kata kerja, maka kata “JANGAN” atau “DON’T” atau yang sejenisnya, akan jauh lebih sulit diterjemahkan oleh neuron kita.  

Jadi, lanjut dr. Fadly memberi contoh, ketika kita menyerukan “Jangan Berteriak” kepada anak kita, maka yang cepat direspon oleh otak si kecil adalah jenis kata verb, yaitu “Berteriak” nya sehingga otomatis si kecil akan cenderung malah berteriak!  

Kata “JANGAN” juga seringkali tidak efektif menghentikan suatu perbuatan karena kata “JANGAN” lebih merujuk pada suatu pencegahan (sebelum sesuatu itu terjadi). Misal, ketika anak kita akan berangkat main sepeda dan kita memberi pesan “Jangan jauh-jauh” itu akan lebih mudah diterima karena toh si anak belum memulai kegiatan bersepedanya. Tetapi ketika 25 tahun yang lalu saya menangis (perbuatan “menangis” sudah kadung saya lakukan), maka kata-kata “Jangan Menangis” tidak akan efektif lagi menghentikan perbuatan saya, karena perbuatan itu sudah terjadi, tak dapat dicegah lagi. Neuron otak saya malah sangat cepat menangkap verb “menangis” sehingga tangisan saya pun malah semakin menjadi.  

Lantas, bagaimana caranya kalau suatu waktu kita harus menghentikan suatu perbuatan yang sudah kadung dilakukan, sedangkan perbuatan itu tidak kita inginkan (misalnya dilakukan oleh anak kita)?

Waktu itu, dr. Fadly memberikan alternatif, gunakanlah kata “BERHENTI”. Karena “BERHENTI” adalah merupakan kata kerja.  

Ah..seandainya waktu itu teman saya berkata “Berhentilah Menangis”, apalagi dengan intonasi yang lembut, mungkin serta merta saya akan menghentikan tangisan saya ya...



:::::.....

Buas dan BugyL

Kasihan sekali wanita2 yang jadi adik iparku.....

Aku punya adik 2, cowo semua....
Adikku yang satu namanya ASNAN, jadi istrinya bakalan dipanggil BuAs.......
Adikku yang satunya bernama AGYL, jadi istrinya bakalan dipanggil BuGyL donggg???....

Atau malah kasihan diriku sendiri?? punya ipar kok BUAS dan BUGYL???....


:::::.....