:::::.....
Persepsi : Mas Iwan vs Agyl
Benarlah kiranya, kata “persepsi” memang mengacu pada proses kognitif yang individual tentang bagaimana seseorang itu mencapai kesadaran dan pemahaman terhadap suatu informasi yang diterima oleh indera sensori nya.
Dalam hal ini, tak bisa kita pungkiri persepsi menjadi hal yang membuat manusia seringkali terlibat masalah dengan manusia yang lain. Persepsi yang berbeda terhadap suatu hal bisa membuat dua orang atau lebih menjadi salah paham, beda pendapat, bahkan bertengkar hebat, karena informasi yang sama tentu saja bisa dipersepsikan secara berbeda juga oleh orang lain.
Seperti yang kemarin baru saja terjadi tepat didepan mataku…
Peran utama ceritanya : Mas Iwan dan Agyl, adik bungsuku (sudah lama dia bermimpi “kapan ya mbak kamu nulis tentang aku di blogmu??”….nah sekarang sudah kan? Silahkan tidur dengan nyenyak dengan senyum narsis tersungging dibibirmu :-P)
Setting : di rumah ibuku di Tulungagung (semua lagi ngumpul for that weekend)
Malam itu, Mas Iwan sempat mengeluh agak capek, dan karenanya memutuskan untuk mengkonsumsi suplemen. Pas malam itu, Agyl sepertinya mau pergi, jadilah dia bermaksud titip dibelikan CDR (suplemen Calcium D-Redoxon) tablet effervescent yang seperti ini lho…
“Gyl, mau pergi tho? Aku titip belikan CDR ya?” kata Mas Iwan sudah siap buka dompet ambil uang.
“CDR? Di kamarku ada mas! Masih banyak! Pake aja itu!”
“O ya udah kalo gitu, gak jadi titipnya, yo wis thx…” uang Mas Iwan pun kembali masuk ke dompet.
Agyl pun berangkat pergi dan Mas Iwan pun masuk ke kamar Agyl, untuk mengambil si tablet CDR. Dalam waktu sekitar sejam itu, kulihat MI bolak-balik keluar masuk kamar Agyl beberapa kali. Sambil garuk-garuk kepala. Tebakanku, dia belum berhasil menemukan yang dia cari.
Akhirnya MI berhenti mencari, mungkin memutuskan menunggu Agyl pulang saja, supaya yang punya kamar yang mencarikan nanti. Aku gak heran, lha wong kamar Agyl itu selain kamar ampiran disaat weekend (Agyl kost dan kuliah IT di Surabaya), juga menjadi semacam basecamp ponakan2 nya bermain. Jadi kalau pas semua cucu Uti ngumpul begini, itu kamar sudah mirip kapal karam (bukan hanya kapal pecah).
Tak lama kemudian Agyl pun pulang, langsung disambut Mas Iwan.
“Mana Gyl? Aku belum nemu CDR nya dimana.”
“Sebentar aku ambilkan” sahut Agyl santai.
Agyl langsung menuju kamarnya, sedangkan MI melangkah menuju dapur, mengambil segelas air putih untuk dipakai mengkarbonasi si tablet CDR.
Dengan membawa segelas air putih, MI balik menuju ruang keluarga, menunggu Agyl keluar dari kamarnya membawa si tablet effervescent yang dia butuhkan. Dan kami semua yang ada disitu serasa terkena bom nuklir, meledak dengan hebatnya ketika kemudian Agyl keluar dari kamarnya, membawa sesuatu sambil bertanya dengan santai…
“Ini lhooo…masih banyak kan?? Butuh berapa? Dua cukup?”
*BLAAARRRR* makin meledaklah kami karena yang dibawa Agyl adalah ini…!!
MI melongo lama….memandang pilu gelas air putih yang sudah tergenggam ditangannya. Agyl, baru sadar ketika melihat gelas air putih di tangan MI dan tumpukan CD-R yang dibawanya bergantian, terasa sama sekali nggak matching. Setelah itu semua orang terkaing-kaing terlompat-lompat tertawa nggak karuan.
Hwakakakakakakakak oalahhhhhh emakkk.....ampuunnnn ampuunnnn....*tepok jidat sendiri dengan kibor*
Mentang-mentang mahasiswa IT…persepsinya kesituuuu mulu!! Dasar DUDUL!! *tepok jidat AGYL pake kibor dan tumpukan CD-R*