Tiap kali dapet kenalan baru dan obrolan sampai ke masalah perkawinan (kapan nikah, udah berapa lama, anak sudah berapa dll), aku selalu berhasil membuat orang lain melongo. Itu setelah mereka tahu kalau 11 tahun yang lalu, aku menikah waktu umur 19 tahun sementara suami 20 tahun. Dan akhirnya berulang-ulang saya harus cerita panjang lebar tentang sejarah pernikahanku. Nah, daripada begitu, mending ditulis aja di blog ya, kalau nanti ada lagi yang tanya, biar langsung aja kusuruh buka blog ini dan baca sendiri huehehehe. Silakan betah2in deh bacanya, cos this will be a loooong story.. :b
Kok bisa ?? <======biasanya ini reaksi pertama :D
Bisa dong. Wong sudah cita-cita. Ini semua berawal dari ibuku sendiri. Beliau menikah muda juga (18 tahun) dan dengan berlalunya waktu, dari kecil aku sudah menyadari kalau menikah muda itu banyak asyiknya ya. Waktu aku sudah SMP, ibuku masih “cukup gaul” dan banyak energi untuk anak-anaknya. Maksudnya, generation gap nya nggak terlalu jauh gitu lho hehe. Thus, bukan hal yang rumit juga kalau akhirnya aku pun bercita-cita untuk bisa menikah muda.
Enteng jodoh banget ya??
Nah kalo urusan ini jangan tanya aku. Masalah bagaimana aku bisa menemukan jodoh dengan cepat, bagiku juga sama misteriusnya. Semua rahasia Allah. Yang pasti aku sangat bersyukur karena ternyata jalanku sangat dimudahkan. Aku nggak tahu apa ini ada hubungannya atau tidak, tapi sejak aku kecil beranjak abg gitu, ibuku selalu wanti-wanti, katanya kalau mau jodohnya lancar, jangan pernah suka bermain-main dengan cowo. Beliau percaya karma bahwa (misalnya) kalo kita sering ganti2 pacar, biasanya dapetnya suami tidak akan seperti yang diharapkan. Benar atau tidaknya ya aku nggak tahu, kasus per orang
Oya, berhubungan dengan masalah ini, seringkali sekarang2 ini aku dicurhati teman2 yang kebetulan masih jomblo. Habis itu biasanya mereka trus tanya, “apa dong resepnya gampang ketemu jodoh?”.....nah kalo sudah gini gantian aku yang pusing jawabnya.... Nggak ada resep!! Yang terjadi di hidupku juga mengalir begitu saja. Kata orang mah jodoh memang urusannya sama nasib. Rahasia Allah.
Yang menarik, belakangan setelah beberapa tahun aku menikah, ibuku mengakui bahwa ada satu doa yang dari dulu kala tak pernah lupa dia panjatkan ke Allah. Doa itu adalah supaya aku (anak cewe satu2nya) dimudahkan jodohnya, diberikan jodoh yang baik, baik dimata Allah dan baik dimata manusia. Beliau bilang, alangkah sengsaranya dia kalau seandainya putrinya harus mendapat suami yang tidak baik, jahat, pemalas, dlsb, rasanya akan percuma membesarkan anak dengan penuh kasih sayang kalau pada akhirnya dia harus menghabiskan sisa hidupnya bersama suami (jodoh) yang tidak baik. Mengharukan ya? Hihi. Sekarang pun, aku mencontoh beliau dan mendoakan yang sama untuk anak-anakku (terutama Bea) :D
Gimana proses ketemunya??
Wah, kalo disuruh nulis, kasihan yang baca nanti. Bakal bosan! Kalah deh pokoknya novel2 picisan hueheheh. Yang pasti ya itu tadi, semua serba dimudahkan (masyaAllah)... Padahal pertama-pertama ketemu si mas dulu, sebelnya bukan main karena dia suka sekali mendebat apa saja yang keluar dari mulutku. Apalagi kita pertama ketemu di forum Pesantren Liburan (di daerah Ponorogo, waktu itu aku baru saja naik kelas 3 SMA), jadi sehari-hari dia seperti nggak kehabisan bahan untuk mendebatku...padahal aku paling nggak suka kalo diajak berdebat!
Kuasa Allah juga yang bisa membalik-balikkan hati manusia, diakhir acara pesantren liburan yang cuma selama 2 minggu itu, bukan sebal lagi yang ada di hati ini. Next time I know, about 8 months later, it officially became the first romance for both of us. Hehe..bener deh, bagian yang ini nggak usah ditulis, bisa2 sepanjang satu buku novel sendiri! :D
Trus, proses menikahnya??
Sebelumnya, biar kujelaskan dulu model pacaran kita selama aku masih belum lulus SMA (di Tulungagung) dan si mas di
Dan percayalah, begitu dia masuk ke ruang keluarga dirumahku (pada Hari Minggu pula), maka sama saja dia harus ngapelin 8 orang sekaligus sepanjang hari (bapakku, ibukku, aku, 2 adikku, nenekku, dan 2 sepupu yang tinggal dirumahku). Mau ajak pergi berdua? Sebelum minta ijinpun dia sudah tahu kalo bapakku nggak akan ngasih. Kalopun bapak ngasih, akunya juga belum tentu mau, jadi si mas ternyata cukup mengerti untuk tidak meminta huehehehehe... what can I say? I was really such a family-homy girl hehe... Ini berlangsung selama sekitar 4 bulan sebelum kemudian aku lulus sekolah (jadi ceritanya, tekad untuk nggak pacaran sebelum lulus SMA gagal tercapai dong...hihihi).
Selepas SMA, sudah lama aku mengincar Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran di Bandung. It said to be the best for Clinical and Developmental Faculty of Psychology in
“Wah.. Kita jauhan lagi dong..katanya cita2 mau nikah muda, kok mau kuliah di Bdg lho?” tanya si mas yang waktu itu sudah kuliah Teknik Sipil di UPNV
I was like, suddenly hit by a bus that time....oh iya ya...?
Singkat cerita, setelah beberapa hari istikharah, waktu apply untuk UMPTN pilihan pertamaku adalah Fakultas Psikologi Universitas Airlangga di Surabaya. Banyak teman2 sekolah yang protes, kenapa nggak jadi ke Undip, padahal dari nilai hasil UMPTN kemudiannya, jelas2 aku masuk grade disana. Well, I dunno, it just felt so right for me to do it that time...thats all. Membayangkan kuliah psikologi di Unpad memang seru! Tetapi ketika terbayang lagi cita2 menikah muda yang kayanya sudah didepan mata, dan bahwa untuk itu maka aku harus kuliah di
Well, it’s just the matter of priority, right? :D
“Kepingin menambah percaya diri saya,” jawab seorang teman (oh, Mida, do u read this? Hihi)
“Ingin jadi Psikolog yang hebat,” jawab seorang yang lain
“Maklum, mau masuk ke kedokteran tapi nggak ketrima, jadi pelariannya kesini,” jawab yang lain lagi :D
Waktu giliranku untuk menjawab, dengan polos kubilang “Karena saya bercita-cita jadi Ibu Rumah Tangga..!!” Geerrr...semua jadi ketawa.
Hari itu aku pun puas jadi bahan olok2an senior. “Hari gini...mana ada cowo yang mau sama cewe tradisional kaya kamu, maunya jadi ibu rumah tangga saja??? Nggak pengen maju!! Paling cuma bisa ngabisin duit suamimu!! Bisa-bisa diculik kalangan feminis kamu!!” seru seorang senior. Hehe, maklum lagi masa2 ploncoan...belakangan dia juga ngaku kalau menurutnya cita2ku itu bener2 “original” (ini persisnya kata yang dia pakai)...hehe. Kujawab saja, “Iya mas, dan mudah sekali diwujudkan, tinggal menikah, punya anak, tercapai deh!” :D
Sadar bahwa putri satu2nya berada jauh di Surabaya (satu
Nah...Masalahnya, calon mertua waktu itu belum mafhum karena rupanya si mas tidak pernah mengungkapkan kepada mereka tentang cita2ku ini...(“biarlah kalau sudah mau terjadi, baru aku ngomong” gitu katanya).
Mereka sempat shock begitu si anak laki2 sulung mereka yang masih 20 taun, minta nikah!! Si mas cerita, selama seminggu, beliau2 seperti orang linglung, kesana-kesini minta pendapat orang2 yang dituakan, ustadz dan lain-lain. Alhamdulillah, setelah sampai pada kesimpulan bahwa memang sebaiknya yang namanya menikah itu harus disegerakan, dan melihat keadaan kita yang sudah berhubungan seperti ini menjadikan hukumnya WAJIB untuk segera menikah, maka ijinpun turun...
Hari Jumat, 3 Mei 1996 dengan semata-mata ijin dan kuasa Allah SWT juga lah akhirnya kami pun menikah.... Waktu itu, saya masih berumur 19 tahun dan duduk di bangku kuliah semester 2. Sedangkan suami berumur 20 tahun dan semester 4.
:-)
Yang paling mengharukan adalah selesai akad nikah, ketika sungkem pada ibuku, kita berdua menangis lama....(subhanAlloh...inilah jawaban Allah atas doa2mu, Ibu..)
***
(Ingin tahu bagaimana kami menjalani waktu2 pertama pernikahan kami? Membentuk rumah tangga dan keluarga baru di usia yang masih sangat muda tentu sangat beresiko karena emosi yang masih labil. Bagaimana kami harus bergelut dengan masalah finansial dan ekonomi sementara di sisi lain jadwal kuliah, tugas dan praktikum di kampus sedang sibuk2nya? Well...biar nggak capek dan bosan bacanya, tunggu saja di postingan berikutnya ya... ;-) hehehe)
waduh seru bacaya nih..kayak baca cerpen mbak..hehehe salut nih buat yg nikah muda..! ditunggu deh postingan part ll nya ya..heheheh
BalasHapuskarena bersambung, jadi namanya cerbung donk?? hueheheh mbak lusy ada-ada aja, kalo dijadiin cerpen, ibaratnya cerita ini nggak komersil banget mbak!! hehehe
BalasHapusWaa seruu... Aku aja yang nikah 21 (suami 23) sering dibilang kecepetan Mbak. Bener lho, baca yang di atas udah kayak prolog novel hehehe. Alhamdulillahnya ortu juga mendukung ya.
BalasHapusSalut deh..bisa tetep kuliah walau udah menikah muda............
BalasHapussama dong kitaaaaaa..........
BalasHapusMenikah muda, makanya sangat dianjurkan Rasulullah, daripada terjadi hal-hal "yang diinginkan" hueheuhue.. Alhamdulillah ya mbak, memang berkat ijin Allah urusan jodoh mu sudah terlampaui dan sukses Insya Allah lancar n penuh rahmah. Kita doain bagi penerus2 muda berani meniru mba WAhida, urusan rejeki dont worry, Allah yang mbagi. Pokoke kedua pihak kasih lampu hijau, sikaaaaaaaaatt!! heheh :)
BalasHapussoalnya beliau juga salah satu pelakunya sih mbak hueheheheh :D
BalasHapustapi ibarat orang mendaki gunung sambil merangkak mbak..uugghhhhh gitu...hihihi
BalasHapusseriously..?? waahhh mirki.....crita dooooonnnnngggggggggg *serasa ketemu sesama makhluk bumi di planet lain* huahahaha :D
BalasHapussikat bleeehhhh..!!!! heheheheh :)
BalasHapusthx ya...ntar kalo ternyata bea minta cepet2 nikah muda, aku akan ingat pesanmu, kan kujawab saja, "sikaaaattttt blleeeeehhhhh...!!!!" :D
yap..mas iwan dan mbak wahida adalah pasangan yg menikah di usia muda dan membuatku kagum dan salut...Mbak...karena menikah adalah salah satu ibadah dan sm dgn menyempurnakan setengah agama, makanya itu banyak tantangannya ya?! tp aku yakin mbak ama mas iwan mampu melewati semua kerikil kecil yg mungkin datang menerpa......amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin
BalasHapuswow....salut...!
BalasHapusant...... sudah 11 th toh ..... jodoh itu ant,
BalasHapusamiiiin...amiinn....terimakasih doa dan dukungannya tya sayang....*big hug* ^_^
BalasHapusterimakasih banyak betty...wah si pengantin baru, sampe lama nggak kedengeran kabarnya nih hehehe...how's marriage?? *wah pertanyaannya kok pas sama topik blognya sih hehe*
BalasHapusiya lia...kalo bukan jodoh, then I don't know what is it for sure...sama kaya lia yang ternyata menemukan jodoh di belahan lain bumi kita...semua rahasia Tuhan :-)
BalasHapusha? nikah umur segitu?
BalasHapustrus gimana ceritanya?
kok bisa?
*ditimpuk sendal*
hihihi... :p
salam persaudaraan sesama ranger, mbak! ^_^ /
(udah ga kuat pengen baca kelanjutannya)
BalasHapusmestinya ikut forum lingkar pena mbak (jangan jangan udah ikutan)
eiiittt..!!! *spontan menghindar sampe jatoh berdebum*
BalasHapusini siapa yang melempar siapa yang dilempar sihhh??? wakakakak
hhhhh...beginilah kalo emak2 ranger ngeyel mau action...dudul..!! :-D
sabaaarr...penasaran baik untuk melatih kesabaran dan kesehatan jantung anda, apalagi ini kan Ramadhan *hihihihi* :D
BalasHapussubhanallah
BalasHapusaku juga nikah diusia 21 tahun mbak, tapi beda ama suami 8 tahun.
jd panggil aku jgn pake mbak yahhhhhhhhh
Lala ajah. okeh
wah seru juga ya, ternyata jadi terungkap kalau teman2 MP banyak juga yang menikah muda... :D *hug*
BalasHapusokeh Lala.... ;-)
hebat..sekali nih mb Wahida. Saya sih umur segitu baru senang-senangnya menikmati jadi mahasiswa. Boro-boro mikir nikah, kuliah aja pontang-panting di rantau orang.
BalasHapusbukan masalah hebat nggak hebat mbak, wong memang sudah cita2 :D...akhirnya kuliahnyapun jadi lebih pontang-panting, dan terpaksa sempat cuti beberapa kali (untuk pergi haji, pernah juga cuti krn keguguran dan sulit hamil) *nah, here comes the consequences*...saya merasa sangat beruntung ketika akhirnya walau molor-molor, itu kuliah selesai juga, wisudapun dlm keadaan hamil 6 bulan :D
BalasHapushebat oy....
BalasHapusuntungnya pihak keluarga duaduanya ngedukung ya mba...
untungnya iya teh...pihak mertua sempat shock sebentar, tapi alhamdulillah mereka orang-orang yang latar belakang agamanya juga kuat, jadi paham benar tentang pentingnya men-segerakan menikah :-)
BalasHapuswahhh..seruu...:)) Alhamdulillah semua prosesnya dimudahkan ALLAH ya mbak.......eits blm selesai yah?
BalasHapus....baca sambungannya ahh..:D
kayaknya memang itu deh tema pernikahan dan rumah tanggaku, serba dimudahkan oleh Allah..semoga kami termasuk orang-orang yang senantiasa bersyukur tiada henti...amin :-)
BalasHapusMungkin sejurus dengan perkembangan jaman, dulu kawin mudah itu bisa dibilang wanita (atau pasutri) yang menikah umur2 18-19, mungkin sudah atau belum lulus sma. Tapi sekarang antara 20-24 udah bisa dibilang umur kawin muda. (Prioritas wanita bergeser?) Sulit lho jaman sekarang nyari pasangan muda yang bisa commit dan se'pasrah' & tawakkal kalian berdua dlm menghadapi pernikahan that early. Jadi kmu n mas iwan musti dilestarikan :)) kekekekk.
BalasHapuseh mbok ya dipasang foto manten2nya...
kan kita pengen liat foto2 culunmu bersanding dengan mas iwan. heheheh
duuuh... tahun 96?? mikir tuk kawin ajah belom. hehehe :)
BalasHapuswaktu itu bunda elly lagi mikirin apa hayooo..?? :D
BalasHapusmikirin UMPTN! Kira2 lulus nggak ya?? Heheh Mei 1996, aku lagi bimbel tuk UMPTN, Mbak. hehehe
BalasHapushehe...berarti kamu mhs angkatan 96 dong ya..trus, bagaimana akhirnya? lulus nggak UMPTN-nya? Jadi kuliah dimana??
BalasHapuswaduh mbk, aku ketinggalan ceritanya....*langsung ngebut baca*
BalasHapuswah, mbak... bener2 seru ceritanya... 19 vs 20 tahun? aku nikah 25 thn en suami 24 thn aja, udah dianggap kecepatan. sampai2, ibu mertua sempat mengira aku udh hamil duluan... hihihi...
BalasHapusuntungnya proses lamaran sampe nikah sekitar 8 bulanan, en buktinya aku gak ngelahirin siapa2 dalam tempo itu... hahaha
awas jangan lupa kedip mata, hihihihi :b
BalasHapuswadooowww satu lagi nih, korban gosip hamil...kekekekekek ternyata oh ternyata Beby...*pelukan senasib*
BalasHapus:-)
surabaya tinggal dimana mbak...?
BalasHapushalo dwiyanti, aku tinggal di taman pondok jati, wah kamu di surabaya juga ya, dimana?
BalasHapusWah ceritanya rame, waktu liat judulnya kirain bukan true story, hehehe... nanti dilanjutin deh bacanya kalo sempet.
BalasHapusMbaakk... aku ketinggalan nih baru baca :))
BalasHapuskok rame?? hehehe tau aja kalo aku orangnya rame yul... :D
BalasHapussilakan silakan...
tenang tyas...keretanya nggak bakalan lari kemana kok.. ;-) thx dah menyempatkan mampir ya
BalasHapusDuh jadi cemburu dengan kisahnya Mba, semoga saya cepat2 ketularan virusnya deh hehehehee
BalasHapusamiinnnn999x aminnn...insyaAllah :-)
BalasHapusdengan petunjukNya.. kamu dah melakukan pilihan yang benar mbak... paling itu saja yang bisa saya pahami :)
BalasHapuspemahaman....bagi banyak orang, sekedar pemahaman juga hal yang sangat berlebihan untuk diharapkan kok bli....
BalasHapusjadi terimakasih banyak! :-)
*ini serius lho! nggak seperti biasanya* :-D
seru!
BalasHapusthanx :-)
BalasHapuswahh mba' hebat
BalasHapusceita nya seru
saya juga pernah cita² menikah usia muda
tapi mungkin allah lom ngizinkan mba'
sampe skrg umur saya udah 22 tp lom juga keliatan jalan wat nuju kesana
*oya masih ada lanjutannya yah, baca sambungan na dulu
wahh mb'..nikah muda juga ya..
BalasHapusqsich belum nikah, tapi insyaallah april ini akan nikah, dengan umur akunya 20th, cownya 20th juga(qmaretnya habis ultah)
mb', belum tau alasannya kenapa semuanya dilancarin ya??
selama setahun ini sbenere qjuga bingung mb', kenapa hubunganq berjalan amat sangat lancar, sampai dari rizkipun ikut lancar, sampai restu dari kedua belah pihak..(kebetulan setelah lulus SMK kami sama2 kerja, ntah bagaimana prosesnya, sekarang kami dah sama2 jadi pegawai tetap, dan alhamdulillah untuk pendapatan sendiri, wlau kami cuman lulusan SMK, udah setara dengan S1, bahkan untuk calon suami, salarynya sudah di atas rata2 S1, untuk kuliah insyaallah habis ini kita ikut kelas karyawan di universitas swasta:) )
Dan selama itu pula qcari tahu sebab musababnya..
belum komplit sech...cuman insyaallah 70% alasannya insyaallah sudah berhasil saya pecahin.(tapi agk panjang sech,,,dan ternyta berawal dari hal yg sangat sepele tapi saking sepelenya orang suka anggap itu tidak penting)
Kalau mb' masih tertarik dengan sebab musababnya..PV aku ya mb' ;)
duhhh Allah bekerja dengan cara yang manusia tidak pernah mengiranya sama sekali, jadi kalau menurut mata manusia belum kelihatan jalannya, sebenarnya kita nggak tahu sama sekali akan hal itu, tul nggak dek? yah, supaya kita nggak bebruruk sangka sama Allah... :-)
BalasHapusdan umur 22 juga masih muda tuh, masih ada kesempatan bisa nikah muda hehehehe :-) i wish you the best in your life, terimakasih udah menyempatkan baca postingannya :-)
selamat, Anda telah berhasil membuatku penasaran beratttt :-D
BalasHapusok diterusin di PV deh :-)
hmm.. pernikahan dini!!! mba.. salut d!! semua yang menentukan ALLAH semata.. manusia hanya bisa berencana saja.. jd pengen >_<
BalasHapushehe..
salut juga buar percha, karena jaman sekarang ini, bahkan menemukan anak2 muda pang masih punya kepingin untuk segera menikah adalah sesuatu yang jarang...semoga Allah melancarkan jodoh buat percha, seorang wanita yang terbaik, aminn :-)
BalasHapusthx udah mampir kesini :-)
aku pengin nikah muda, tapi kembali kepada si cowo, ga ada yg mau diajak nikah muda! huh....
BalasHapusdulu juga aku sangat ragu apakah ada cowo seumuran yang mau diajak nikah muda (aku bahkan sudah siap kalo dapet suami yang umurnya jauuuhhh diatasku hahaahah)
BalasHapusaku ragu.....sampai kemudian Allah mengirimiku seseorang yang mau... :-)
giliran ada yg mau, aku nya yg ragu!
BalasHapushiks....
subhanallah yah mba . . . . . . .
BalasHapusberarti wkatu nikah seumuran aku sekarang yah ????
wahhhhhhhhhhhhh
aku mah masih suka maen game OL
hihihihihi
wah subhanallah yah mba. . . . . . .
BalasHapusberarti nikahnya seumran aku sekarang dunks?
waks,,,,
aku mah masih suka maen GAME ol
hihihihi
wahhhh jangan salah....
BalasHapusakupun waktu itu juga masih suka maen game kok walaupun cuma gameboy dan tidak OL huehehehheh :-D
met kenal ya Anin... thx udah mampir dan komen disini...juga invitenya :-)
Subhanallah.....
BalasHapusfantastis.....
romantis....
tapi juga narziz
hihihihhi
keep NIKAH MUDAH......
berarti waktu nikah mba se umuran aku sekarang yah ????hihihihhii
aku mah masih suka main GAME ON LINE.....payah aku mah :-s
hehehe :-D
BalasHapusWow.... asyiiik buanget.... belajar berdua terus.... (dulu pun aku menginginkan seperti itu....) tapi camer (yang akhirnya ga jadi camer pun tidak memberi koridor untuk itu).... tapi.... Allah malah ngasih lebih.... meski telat nikah.... sekarang anak-anakku pun sudah paling gede-gede dari temen seangkatan. Bahkan kalo tak ada halangan.... tahun ini yang sulung mau kuliah....
BalasHapussubhanalloh, wah sepertinya cerita pernikahan Pak Arief seru juga nih....nggak ditulis di blog Pak? yahh untuk semacam memoar pribadi... :-)
BalasHapus**selamat mantu, semoga acaranya lancar ya Pak** :-)
mantu apa bu???.... insyaallah tahun ini anak yang sulung mau kuliah.... (ntah kalo mau nikah muda juga ya?).... ceritanya pernikahannya nanti diposting dech....
BalasHapushahahaahahahahahah maaaapppppp salah baca ternyataaa....**maklum tadi replynya sambil rebutan komp ma anak-anak hihihi
BalasHapus**maluuwwww ga ketulungan nih**
:-D
Assalamu'alaikum
BalasHapusWah..
Keren banget ya..
Semoga bisa memotivasi yang lain juga
Salam kenal ya mbak.. ^_^
waalaikumsalam
BalasHapussalam kenal juga, terimakasih sudah mampir, baca dan komen disini Mbak Alvyra...invitationnya sudah kuterima tuh hehe :-)
memotivasi? semoga hanya memotivasi yang baik ya Mbak...aminn.. :-)
salam kenal mbak, saya mampir kesini dari blog kelompokdiskusi.... seneng deh baca ceritanya pasangan yang menikah muda. saya sendiri juga masih newlywed, baru merit 2 bulan.
BalasHapussalam kenal juga Tyka, makasih udah mampir ya :-)
BalasHapusseneng juga deh liat yang newlywed...wah 2 bulan masih hangat2nya ya? :-D (atau panas2nya?? hueheh)
ikut doakan semoga rumah tangga baru Tyka berkah, samara, dan dipanjangkan jodohnya sampai ke akhirat kelak, amiinnn :-)
mbak, aQ minTa izin ngopi cRita'a bLeh y? buaT d liaTin ke temen2...
BalasHapusaduh silakan...semoga bermanfaat :-)
BalasHapusSalut buat orang-orang yang teguh dengan cita2 mulianya. Saya sendiri 'gagal' nikah muda, karena dari awal tidak ada cita2 nikah muda. Tapi Alhamdulillah saya berhasil mengalahkan ego dan akhirnya menikah. Lebih salut lagi buat sang suami. You are great couple!
BalasHapuswah Mas Rohmat agak berlebihan ini hehe waktu itu sih nggak mikir macam2 atau panjang2 juga, kebetulan sudah menemukan yang cocok, apalagi yang ditunggu?? gitu aja :-)
BalasHapusterimakasih sudah mampir dan komen disini, met kenal ya :-)
aku blom bosen mbak baca yg ini.. 8-> *xxxx* lah kok di sensor?
BalasHapusOcha?????
BalasHapuslagi kurang kerjaan ya???? wek! :-b
heuheuehuhe
Hahaha, aku 32 taun masih lajang...kali nasib ya nikahnya telat
BalasHapus:-) hehe
BalasHapuskata orang mah kalo laki2 nggak ada telatnya tuh mas?? :-D
Yupe...nasibnya memang lain2 kok...:)
BalasHapuspercaya deh percaya...doraemon gitu loh..;p
BalasHapusabis nikah, bonekanya masih dibawa ga pas bobo ?
anehnya, walaupun ngefans doraemon, tapi dari kecil aku juga tomboi alias nggak suka boneka
BalasHapusjadi ya nggak punya boneka doraemon! hehehe
**wah gasnya cepet banget vienn..beneran langsung dibaca nih, lagi gak ada kerjaan?? hehe**
thx anyway :-)
aku jadi terinspirasi utk memanjatkan doa yg sama buat anak2ku...
BalasHapushiks...aku kok terharu to Da... *salam buat ibu yo...*
lucu, melihat godmather alias preman lagi terharu
BalasHapus**ngikik**
sama kok mbak, aku juga jadi terinspirasi sama doa ibukku itu, sekarangpun jadi banyak doain supaya anak2 dapat jodoh yang baik, liat crita2 KDRT dimana-mana kan ngeri??? :-)
Ealah...koq bisa sama ya cita-cita kita? Tapi itu baru aku canangkan saat semester 4 :-)
BalasHapushuehuehuehe selamat berarti Anda sudah berhasil meraih cita2 donnggg **tosss** :-D
BalasHapusoh nasib...apakah memang benar dimasa depan kita akan besanan?? **gubraxx huahuahauhau**
subhanallah mba.... aq mw donkz nikah muda..... bravo buat mba wahida n suami... salam kenal..
BalasHapuspipit, mau? hehe turut mendoakan semoga semuanya dimudahakn dan diridhoi Allah, aminnn :-)
BalasHapussalam kenal juga, add ya :-)
Aku mau tahu jg donkkk sabab musababnyaaaaaaaa...............
BalasHapus*toleh kiri kanan*
BalasHapusada pendaftaran nikah muda tak ? mo daftar juga neh?
hwehehehe,, ceritanya seruuu abisss,, so sweett... kayak nonton drama korea,, aduh mbaaa,,ceritanya koq singkat padat n jelas, padahal pengen yang lamaaaaaa,,, sumpahhh ga bosennn koq,,
upz,,,
ampe lupa lum knalan, met knal ya mbak,,
saya menikahi istri saya pada saat usia 22 tahun Dikala itu istri saya lebih tua dua tahun dari saya..well, it
BalasHapuss so fun. MENIKAH MUDA MEMANG MENYENANGKAN !
cerita yang bagus. Bahasanya ringan, mudah dicerna. Istilah yang dipakai sangat kekinian. Saya suka. Saya jadi teringat dengan Sahabat saya yang pandai menulis.
BalasHapuskalo gak salah dulu aku sempat dapat email + foto2 nya
BalasHapus