Minggu, 19 Oktober 2008, 20.11 WIB
Mood ON for tonight : Masih amazing karena tadi sore lihat Abe (dan BAPAKNYA juga!) sesenggukan nonton sebuah film di cinema!
:::::.....
Apa yang akan Anda lakukan kalau suatu saat ada premiere sebuah film dan kemudian film itu meledak menjadi box office? Ketika 2-3 hari sesudah premiere itu Anda dapati semua cinema membludak dengan penonton, disusul dengan segudang cerita dari orang-orang, tentang bagaimana mereka kehabisan tiket atau tentang susahnya mendapat tiket nonton??
Kalau aku, biasanya akan memilih menunggu.
Sesuka dan sepenasaran apapun aku dengan film tersebut, biasanya aku akan menunggu.
Seminggu dua minggu nggak masalah, I can take myself as a ‘pleasure delayer’, yang penting acara nonton bisa berjalan dengan tenang, bebas dari riuh rendah kehebohan euforia.
Begitu juga yang terjadi dengan film Laskar Pelangi (LP) kemarin.
Seminggu dua minggu, aku menunggu (apalagi waktu premiere itu masih tengah Ramadhan, jadi dengan sangat sukarela aku menunggu).
Lebaran pun lewat...eh, cinema-cinema masih saja dipenuhi penonton LP. MashaAllah! Aku masih betah menunggu. (Yahhh..paling-paling hanya merasakan sedikit gatal di aliran darah waktu lihat Presiden SBY nonton :-D)
Minggu lalu, aku nyaris saja nonton LP ketika Komite Sekolah ‘mentraktir’ 500 lebih guru Sekolah Al Hikmah nonton bareng film itu. Nyaris, karena kemudian aku batal ikut nobar gara-gara ibu-ibu pengurus komite yang lain pada berhalangan waktunya, dan daripada aku tak berteman akhirnya jatah pengurus komite kami serahkan saja kepada para guru untuk dipakai siapa tahu ustadz/ah yang ingin mengajak suami, anak, ponakan dll.
Minggu ini?? Cinema-cinema yang memutar LP masih saja penuh!!! God!!
OK THAT’S IT!!... That is truly IT!!
Now I can’t help myself no longer, I won’t wait no more!
Mau ngantri tiket sepanjang apapun, mau dapet tempat duduk paling depanpun, pokoknya aku pingin nonton! Ikaalll....Lintanggg aku dataanggg!! Hueheheh.
Alhasil, tadi sore di XXI Sutos kami berempat pun akhirnya nonton juga film Laskar Pelangi dan SEMUA sukses berekspresi kaya orang gila : ketawa ngikik, ketawa ngakak dan sesenggukan di 2 jam yang bersamaan!! Berikut ini review kami berempat, Mas Iwan, aku, Abe dan Bea (semua ditulis olehku, tentu...hehe)...
MAS IWAN :
Seumur hidup, baru 2 kali ini aku melihat dia nangis ketika nonton film! Itupun, yang pertama kali (waktu nonton Bruce Willis di Armageddon) nggak sampe sesenggukan. Lha ini sampe! Waktu adegan terakhir2 aku bolak-balik lihat dia nyopot kacamata buat ngusap air mata. Hihihi...lucu...lucu...lucuuu!!!
Later, dia mengaku bahwa selain nostalgia masa kecil (terutama soal menjemur batere yang habis itu), banyak pelajaran yang dia rasakan. Selama ini dia merasa telah berusaha sekuat tenaga untuk mendidik Abe-Bea sejauh mungkin dari kemewahan dan kemapanan. Ternyata hatinya hancur lebur ketika melihat kisah hidup Lintang! Jadi merasa betapa sombongnya kita sebagai orangtua, merasa sudah bisa menyediakan hidup ‘sesederhana mungkin tapi penuh semangat berjuang’ untuk Abe dan Bea?? Hikss.. Melihat semangat hidup Lintang, we know that we have to try harder...waaaay more harder, for our children’s sake!
ABE :
Ini juga pertama kalinya aku melihat Abe menangis over a movie! Senang sekali aku melihat Abe menikmati film LP dari awal sampai akhir. Aku tahu dia sangat terinspirasi dan fakta ini saja sudah sama mengharukannya bagiku! Berkali-kali dia juga terkekeh demi melihat adegan-adegan konyol di dalam film. Tapi asli sempat surprised lihat Abe nangis nelongso waktu adegan Ikal berlari mengejar Lintang yang pergi naik sepeda, mengucapkan selamat tinggal pada sekolah setelah ayahnya meninggal. Bener-bener nelongso dan banjir airmata! Subhanallah Abe!
Dimobil, sepulangnya, kami masih hangat membahas film itu, dan beberapa kali Abe pun nangis lagi!! “Huhuuuu Ibuukkk kayaknya bahkan nanti dirumahpun, aku nggak bisa selesai nangisnya Buukkk.. Gimana niihhh?? Huhuuuu”
“Gak papa Be...Gak papa...” jawabku sambil menyambut pelukan tangannya. Dalam hati aku berdoa semoga film LP dan semua pelajaran yang mungkin diambil darinya akan membekas dihati Abe seumur hidupnya!
AKU :
Aku nangis sesenggukan gara-gara lihat film?? Oh please...itu seperti melihat matahari terbit setiap hari! Atau seperti aktivitas bernapas bagi makhluk hidup, very ordinary! (Ingat kan, nonton Doraemon dan Sinchan aja aku nangis!). Hampir sepanjang film aku sudah sengguk-sengguk, bahkan dari awal ketika melihat Harun berlari datang ke sekolah di hari pertama pendaftaran! Aku sering bilang bahwa biasanya film yang dibuat berdasarkan novel, biasanya hasilnya nggak akan sebagus novelnya. Ok, aku berubah pikiran! Two thumbs up buat Riri Riza dan film Laskar Pelangi! Kalopun harus protes, mungkin cuma satu. Ada satu adegan yang dari sebelum filmnya prermiere sudah sangat ingin kutonton. Yaitu adegan pas karnaval agustusan yang melibatkan kalung buah aren pembikin gatal itu. Aku tidak melihat adegan ketika mereka kemudian dengan membabi buta mencari empang terdekat dan nyebur ramai-ramai kesitu untuk meredam panas gatal di sekujur tubuh. Coba kalau ada adegan empang itu, pasti akan lebih mengocok perut penonton kan?! Itu saja. Yang lainnya?? It’s truly way beyond my highest expectation!
Oya, tentang cerita dudul menyangkut aku yang terus sesenggukan sepanjang film, berterimakasihlah pada Bea. Berkat Bea, postingan ini nggak akan terasa cengeng.
BEA :
Sebelum masuk cinema, seperti biasa Bea terlihat paling semangat! Urusan beli tiket, beli pop-corn, sobek tiket sampe nyanyi2 OST yang dinyanyikan Nidji itu, aduhhhh tooppp!!! Setelah itu, film pun dimulai.
“Nanti ada lagunya ya Buk?”
“Iya nanti ada lagunya...” duh senengnya lihat Bea duduk manis..
Baru beberapa menit film berjalan...
“Bea mau pipis..” Oh no...
Oke oke ayo pipis dulu... Sehabis pipis, Bea duduk manis lagi. Belum semenit...
“Tukar tempat duduk, Buk..”
Oh..sayang, Ibuk lagi seru nangisin Bu Muslimah nih nak...
“Ibuk...jangan nangis, nggak papa kok Buk...Bea cuman mau tuker tempat dudukkk” kata Bea dengan nada orang dewasa, sambil mengusap airmata di pipiku. “Iya sayang..iyaa..”
Begitu terus sampai tengah film, adaaaa aja umeknya dan dia nggak berhenti ngomong juga. Untung penonton penuh dan banyak anak-anak jadi memang lumayan berisik didalam cinema.
Lalu, ketika seru-serunya adegan Ikal jatuh cinta sama Ah Ling...
“Ibuk, Bea mau e’ek”
“Aduhh, ditahan dulu bisa nggak sayang? Nanti e’ek kalo filmnya selesai aja...gimana? Ide bagus kan?” (pertama, oke aku memang ibu yang dudul kali ini hihi...kedua, dari tatapan matanya dan kebiasaannya selama ini, aku tahu bahwa Bea hanya mengarang cerita e’ek itu, demi kesenangan main-main di toilet dan wastafel dengan kran model sensor gerak baru yang canggih di XXI Sutos itu.. Aku tahu!)
Eh, Bea lalu berkacak pinggang...pasang nada tinggi, mata setengah melotot...
“Ibuukk!! Gimana kalau e’ek nya keburu keluar hayoo???”
“Gimana kalau ternyata Bea nggak beneran e’ek nya, hayoo...” huehuehu namanya juga usaha
“Aku kebelet e’ek beneran kok! Lho kan ada yang mau keluar kann??” katanya sambil pegang-pegang bagian pantat, sambil megal-megol.
“Beneran??”
“Iyaaa!!!” Oke oke okeeeeee.....
Di toilet, aku malah geli sendiri karena melihat dia duduk di toilet sementara wajahnya ngeden berusaha membuktikan kalau memang dia kebelet! Dia pasti tahu kalau sampai tidak terbukti si e’ek keluar, pasti si Ibuk nggak mau lagi diajak main ke toilet kan?? Ugghhh susah payah tuh, lamaaaa e’ek nya kok nggak keluar-keluar...sampai suatu saat... **plung**....keluar!! Kuecil! Tapi efeknya dahsyat karena langsung membuat wajahnya Bea yang tadinya tegang ngeden memerah, langsung berubah bersinar cerahhhh...!!
“Naaaaaahhhhhhhhh benar kan aku kebelet e’ek?????” ......**aduh gubraxx deh**.......
Sepanjang sisa film, Bea malah asyik naik turun tangga lorong diantara tempat duduk. Sampai kemudian aku sadar, loh, kok lama-lama banyak sekali anak-anak yang ikut-ikutan?? Hihihi...tauk tuh anak siapa yang mulai **sembunyi dibawah kursi** :-D
Oya, jangan dikira Bea nggak sesenggukan juga ya... Waktu film selesai, ketika kita keluar dia malah mengajukan ide dudul..
“Bea mau nyanyi-nyanyi vista...ya Buk??” (maksudnya pergi ke karaoke keluarga Inul Vista, yang tempatnya pas didepan XXI Sutos itu. Bea memang suka sekali ketika beberapa kali diajak ke tempat itu.)
Ide yang tentu tidak diluluskan oleh kami semua, karena sudah menjelang maghrib dan kita harus pulang karena besok (Senin) anak-anak kan sudah sekolah lagi???
Now guess...who’s got the last cry, huh??
:::::.....