:::::.....
Setiap kita pasti punya sesuatu yang tidak disukai oleh pasangan kita, begitupun sebaliknya. Kalau ditanya satu hal apa yang paling menggangguku dari Mas Iwan, itu adalah sedikit hubungannya dengan dunia yang sangat tidak bisa kupahami, yaitu dunia pergaiban.
Yang unik dan menurutku aneh, Mas Iwan sendiri, aku tahu dia tidak begitu menikmati hubungannya dengan dunia itu. Kalau banyak orang yang sampai rela melakukan ritual atau lelaku ini-itu untuk mendapatkan ini-itu, MI tuh sebaliknya. Ini-itu lah yang malah seakan mengejarnya. Seringkali kami harus menolak secara halus ketika ada pihak yang ingin memberikan ini-itu pada MI. Padahal pihak ini konon dikenal sebagai tokoh yang tidak gampang memberikan ini-itu kepada orang lain, bahkan tak jarang orang lain harus bayar ratusan ribu bahkan jutaan, atau puasa mutih 40 hari 40 malam untuk mendapat ini-itu dari si tokoh. Hal seperti ini bukan hanya sekali dua terjadi, dan bukan satu dua pihak juga yang ingin memberi. Aneh kan??
Sampai sekitar 2 minggu yang lalu, aku tiba-tiba saja meradang demi melihat MI pulang kerja memakai sebuah cincin AKIK!! Sudahlah jelas-jelas itu cincin berakik, mana noraknya minta ampun!! Cincinnya berwarna perak dan akiknya berwarna UNGU menyala, pokoknya udah cukup membuat aku meradang dan jadi istri durhaka yang ngomel2in suami sendiri deh!!
"Ini bukan punyaku say, ini titipan, kali ini aku bener2 nggak bisa menolaknya, maaf. Cuma sebentar aja kok aku pakenya" bela MI. Aku nggak perduli dan tetap memintanya untuk melepas saja, dan MI juga tetap seperti tidak perduli terus memakainya.
Dua minggu terakhir ini jalan berdua MI selalu jadi hal yang sangat menyebalkan. Aku yang biasanya selalu keblinger melihat telapak tangannya yang besar dan seksi itu -ehm-, kali ini jadi keblinger tapi dengan bentuk yang lain. Dari rasa sebel, mual sampai menyumpah-nyumpah campur istighfar dalam hati (bingung kan gimana coba, menyumpah2 campur istighfar hahaha).
Maaf ya para pembaca, bukannya aku alergi sama batu akiknya, tapi aku tidak sebodoh itu, benda2 yang sering orang2 pingin berikan ke MI itu pasti dimaksudkan ada "isi"nya kan?? Itu dia yang aku tidak suka. (Ahahaha jadi inget Ime temen SMPku, kamu pasti suka sekali note ku yang ini nda....asem tenan!! Wakakakak!)
"Sebentarnya itu sampe kapann???"
Pertanyaan ini terjawab waktu dengan mendadak MI mengajakku ke Jakarta Minggu, 15 November 2009 lalu. Kata MI, teman yang diajak ke Jkt mendadak membatalkan, daripada tiket terbuang maka dia mengajakku. Dia juga cerita bahwa dia harus menyampaikan titipan barang kepada seseorang di Jkt juga. Barangnya apa? Ya akik itu! Oh syukurlah akhirnya kami bisa lepas dari akik itu, begitu batinku.
Kelegaanku tidak bertahan lama. Waktu menunggu boarding, MI mulai cerita tentang Mbah Bogel. Dia seorang paranormal kaya yang bakal menerima titipan akik itu nanti. Ketika aku diam2 bersyukur lagi karena sebentar lagi bisa lepas dari cincin akik itu, MI meneruskan ceritanya "Nanti cincin ini akan aku serahkan pada dia, trus sama dia ditukar sama sebilah keris kecil katanya."
"KERISS???" semprotku lagi. Untung penerbangan kemudian berjalan lancar, padahal pesawatnya terpaksa harus menahan beban berat ditumpangi kudaniL superbesar dan super ngambek!! Omelannya aja pasti bisa didengar burung-burung yang beterbangan di sekitar pesawat tuh!
"Cuma sebentar kok, nggak akan lebih dari 15 menit, habis itu kamu bisa ke CITOS untuk kopdar sama teman-temanmu" kata MI mencoba menenangkanku.
MI pinter, memang satu2nya hal yang sangat membuatku bersemangat hari itu adalah acara lunch kopdar bersama teman-teman. Apalagi hari ini aku mempersiapkan sedikit rencana untuk Mèri yang konon masih berada di Jkt sehingga bisa ikut. Rencana yang terpaksa harus kubuat sendiri karena Trio Lugu tak ada yang bisa menerima tantanganku ketika aku meminta skenario kepada mereka.
Sebagian pembaca mungkin sudah tahu cerita tentang Trio Lugu yang sangat kusayangi ini. Meri, mb Ulik dan mb Irma Eka Sari sama lugunya dengan Wawa kalau urusan merencanakan surprise2an dan ngerjain temen. Bedanya, Wawa memilih diam dan menerima nasibnya sebagai korban, menunggu surprise terjadi dan menikmatinya.
Tapi trio itu tidak. Mereka tidak pernah mengenal kata menyerah dan ngeyeL selalu ngotot membuat rencana2 dengan keluguan mereka. Rencana yang akhirnya banyak menuai berbagai macam kesuksesan : sukses kacaunya, sukses berantakannya (dirusak oleh keluguan mereka sendiri), sukses salah target, sukses berbalik menjadi senjata makan tuan buat mereka sendiri, macam-macam pokok nya. Yang jelas, selalu sukses membuat perut semua orang ngakak mules dan akhirnya kaku kram perut dan kram rahang. Perlu note tersendiri deh buat cerita mereka ini.
Meanwhile, siang itu begitu mendarat di Cengkareng, akhirnya aku harus jalan dengan rencanaku sendiri bikin surprise buat Meri. Kenapa yang kutuju Meri, karena memang aku belum pernah sekalipun bertemu dengan dia. Kemarinnya, ketika aku menghubungi mb Ulik juga mb Irma untuk memberi mereka kesempatan membuatkan skenario untukku, seperti biasa berakhir dengan perut kami bertiga (ya, mb May dan mb IYa tentu saja tahu semuanya) mulas tidak keruan.
Rencanaku, aku akan "menuduh" Meri datang ke Surabaya, dan marah2 sama dia karena tidak memberitahuku. Meri memang pernah berjanji akan menghubungiku kalau datang ke SUB , dan akan menyusun skenario rencana berdua untuk memberi surprised teman2 kami di SUB. Harapanku, Meri akan kebingungan aku tuduh begitu, sampai kemudian siangnya mengetahui bahwa aku justru ada di Jkt ketika kami bertemu di kopdar CITOS.
Akhirnya, setelah mendarat di Cengkareng, aku dan MI langsung meluncur ke rumah si paranormal tempat MI akan menukar cincin akiknya dengan keris. Sepanjang perjalanan aku memilih asyik kirim sms, mulai meneror Meri, daripada meladeni rasa sebalku pada MI, juga pada akik dan keris jahanam itu.
Dari info kanan kiri, aku mengetahui bahwa Meri hanya punya waktu jam 12 sampai jam 2 siang untuk kopdar. Waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 11.30 sehingga aku merasa punya alasan untuk memberi "warning" supaya MI nggak pake acara lama dirumah mbah BogeL.
"Nggak akan lama, paling lama 15 menit aja kok". Benar lho ya, ancamku.
"Nanti selagi Mas Iwan urusan sama orang bernama aneh itu, aku mau nunggu sambil ke toilet, karena udah nahan kebelet pup dari sejak dua jam tadi nih." Oke, jawab MI. Dalam hati aku juga berencana untuk kembali mengurusi rencana meneror Meri pas menunggu MI itu aja.
Setelah beberapa kali mobil carteran nyaris nyasar dan sopir tanya sana-sini, sampailah kita dirumah si Mbah Bogel itu di kawasan Kebayoran. Rumahnya besar, dan kalau ada paranormal yang lebih memuakkan buatku, itu adalah yang kaya raya seperti ini. Karena menurut logikaku, itu berarti mereka bukan hanya jenis orang yang suka berurusan dengan barang2 gaib dan magic, tapi mereka juga hobi membisniskannya.
Ahh...aku sebal sekali harus berada dirumah ini. Aku juga sebal setengah mati sama MI. Hanya demi kesopanan lah akhirnya aku mau dipersilahkan masuk oleh penjaga rumahnya. Untung pikiranku disibukkan dengan rencana untuk Meri. Juga desakan kebelet pup yang harus segera diselesaikan. Urusan Meri menemui rintangan karena ketika tadi jam 11.30 (waktu masih di jalan) aku berniat menelepon Meri untuk marah2 sambil nangis menuduh dia ada di SUB, ternyata yang mengangkat mas Dua suaminya, dan dia bilang Meri masih tidur di rumah kost mas Dua di Depok.
Masih tidurrr??? Bukannya jam 12 dia ada acara kopdar di CITOS?? Lalu bagaimana bisa jam 11.30 dia masih molor tidur??? Padahal lagi, jam 4 sore dia harus sudah balik ke Depok karena jam segitu travel yang membawanya balik ke Jogja akan menjemputnya. Meri harusnya datang seawal mungkin ke CITOS kan? Biar bisa agak lama ketemu teman-teman??? Duhhh...mana Mb Maya juga nggak bisa dihubungi lagi. Aku mulai tegang dengan rencanaku sendiri.
Kami berdua kemudian dipersilahkan masuk kerumah si Mbah BogeL, dan aku tetap merasa itu sungguh nama yang aneh dan menyebalkan, bahkan lebih aneh dan menyebalkan dari nama Ki Joko Bodo sekalipun. Dan yang paling paling menyebalkan diantara semua adalah tetap MI dengan cincin akiknya itu!
Tapi sekalipun merasa sebal begitu, tak pernah sedikitpun aku menyangka, bahwa ketika aku melangkahkan kaki masuk kedalam rumah besar itu, adalah awal dari perubahan drastis perasaan sebal dan benci ku pada si cincin berwarna perak bermata akik ungu yang sangat norak itu...
(Bersambung ke Part 2)
yang penting khasiatnya huhuhuhu.....(kayaknya sebelum berangkat njakarta udah dicoba)
BalasHapusuntung lanjutanya udah ada ya? baca lagi ah.
BalasHapusNext...
BalasHapusLho, tapi kan ungu itu warna yang cantik, Mbak....
BalasHapus:p
aku suka ungu loh he.he..
BalasHapuskalau ke Jakarta mbok aku diajak kopdar thoo..:D
:))
BalasHapushuahahahah aduhhh nggak ikutan deh mas....kok malah mas yudi yang pahamm??? **jadi curiga sama mas yudi dan mas iwan nih jangan2 sudah kontak2an hahaha**
BalasHapussilahkan....huehuehue
BalasHapusjust be carefuL mbak... :-D
BalasHapus*kangen mb Linda nih*
hohoooo Leila, tidak ungu yang ini La.... *keluh*
BalasHapusbiasanya aku juga suka mb Arie....tapi karena ini berupa akik, huhuuuuu :-D
BalasHapuskopdar?? hayuuukkkkk it's a deal! next time aku ke JKT insyaAllah menghubungimu yaa ;-)
cuy, kamu kenapa??? jantungan ya pas ngeklik judulnya tadi??
BalasHapushihihihi *ngikik*
mbak, aq tunggu bukumu aja ya dengan episode 2 yg lengkap dr awal....huahahahaaa....i love u fulll deh kalo baca crta2 dibalik kopdaran dudulers...........
BalasHapushuehueheuhe aduhhh buku lagi.... :-D
BalasHapusmakasih ya van, I love u too :-D
ayo donk mbak semangat buat buku nya........*aq bantuin ngedit deh*
BalasHapus*nyengir*
BalasHapuswekekekeekek aduhh *garuk2*
BalasHapushey kamu!!
BalasHapuskamu berani-beraninya nyengir disini yak!!
*kacak pinggang*