Kenangan kopdar “gunting pita” di apato Wawa pada 31 Januari 2010 lalu masih sangat amat terasa berkesannya, ketika kemudian dari Yogyakarta Meri datang di inboxku dengan kabar gembira.
“Mba, aku mau ke Surabaya!!”
Maka dibuatlah inbox berempat. Aku, Mb Maya, Mb IYa dan Meri. Sibuk deh kita bikin rencana kedatangan dan skenario. Targetnya tentu saja sebanyak mungkin yang ada di Surabaya. Aku yang kebagian tugas mengumpulkan mereka, dan sempat bingung juga musti pake alasan apa, akhirnya menemukan juga….
Mb Shisiel, bunda Agustin, Mb Olive dan beberapa teman lain udah beberapa tahun ini kan bikin arisan. Biasanya tempatnya di restoran, sekalian lunch. Kebetulan aku nggak ikut. Tetapi dudulnya, kalo pas salah satu dari mereka itu dapet arisan, aku selalu diundang. Wecks, ini DILEMA. Mau nggak datang itu diundang, tapi mau datang tapi aku nggak pernah ikut bayar makannnya. Sungkan kan?? Akhirnya, aku datang sebisa mungkin tetapi dengan acara ledek2an yang tanpa daya kubuat sendiri untuk diriku.
Suatu kali….”Aku duduk di pojokan ini aja deh, hikss”
Di lain kali…. “Aku jadi tukang potonya aja deh..hikss”
Melas kann??? Nah akhirnya kebetulan, pas Meri datang sekalian aku undang saja mereka untuk ngumpul dan makan. Itung-itung menebus yang dulu-dulu itu kan, hehe. Semua sudah oke, kitapun sepakat untuk ngumpul makan Sabtu sore jam 5 di House of Wok, di Sutos.
***
Sabtu, 20 Februari 2010, Jam 13.00 WIB
Akhirnya aku dan MI jemput Meri di Stasiun Gubeng, dan akhirnya….setelah semua yang kita lalui itu, akhirnya aku KETEMU Meri!!! Senangnyaa….akhirnya ya Merr??? Kamu ternyata lebih menggemaskan dari yang kukira *sekarang udah kangen nih*. Seperti yang sudah direncanakan, habis dari stasiun (dan makan siang soto Madura) kita langsung meluncur kerumah Mb Cindy. Berharap bisa surprise in dia sebelum sore itu.
Sesuai skenario, sekitar jam 2, waktu masih dijalan Meri meminjam salah satu telpon MI yang nggak bakalan dikenali oleh hp mb Cindy. Meri pun menjelma menjadi Mimi. Mimi pun mengirim sms….
“Selamat siang Bu Cindy, sy Mimi reporter tabloid “Rumahku” ingin datang meliput rumah ibu untuk dimuat di tabloid kami. Bisakah saya telpon sekarang?”
Sms dicuekin…. Si Mimi pun gak sabar dan memilih untuk telpon saja. Apalagi tadi selama di kereta sudah berlatih logat medok Jawa. Mimi pemberani loh, wajahnya bertekad bulat akan berakting sebaik mungkin, beda dengan yang selama ini di inbox yang maunya “ditemenin mb Wahida tapinya yaaa”.
Singkat cerita, ternyata dengan mudah Bu Cindy mengijinkan Mimi datang kerumahnya siang itu. Sempat ada pertanyaan “darimana mbak dapet no hp saya?” dan ini sudah kuantisipasi. “Dari temen Bu Cindy, namanya Bu Jenny”
*Mb Jenny, dirimu aku tag di cerita ini yaa, maaf aku sudah seenaknya mencatut namamu, dan siapa yang menyangka ternyata ketika mb Cindy konfirmasi ke mb Jenny, ternyata rumah mb jenny MEMANG pernah diliput tabloid “Rumahku”!! hahahaha sungguh kebetulan yang menakjubkan*
Singkat kata, Mimi pun kami turunkan di ujung jalan rumah Mb Cindy, jalan yang berhiaskan foto ayah itu hehe. Mas Iwan kemudian memarkir mobil agak jauh, di tempat teduh yang disitu kita masih bisa melihat rumah mb Cindy. Menunggu dan berdoa untuk Meri, eh Mimi.
Mimi pun dipersilahkan masuk kerumah Bu Cindy. Waktu itu Ayah sedang ada beberapa orang tamu yang ditemui di ruangan kantor dirumahnya. Ruangan kantor ini terhubung langsung dengan ruang tamu, dan waktu itu pintu ruang kantor dibuka. Mimi kemudian duduk di sofa, menunggu Bu Cindy keluar.
Apa yang terjadi kemudian ketika Bu Cindy keluar untuk menemui Mimi?? Belum sempat Mimi mengucapkan sepatah katapun, Bu Cindy sudah keburu berteriak “MERIIIII!!!!!!!!!” trus lari2 peluk2 Meri dengan rusuh. Saking rusuh dan hebohnya, Ayah pelan2 tapi pasti harus menutup pintu ruang kerjanya.
Hahahahaha!! Bubar skenario!!
Akupun akhirnya menyusul kerumah setelah mb Cindy sms in aku yang masih di mobil sama MI “Bee…nanti sore aku nggak jadi datang ke Sutos… Ada tamu…”
Hahahahahah!! Aduhhh padahal asli wajah Meri sudah pemberani loh…ternyata ohh ternyata…
***
Dirumah mb Cindy, kitapun mendiskusikan skenario untuk nanti sore. Akhirnya Meri tetep jadi Mimi, tapi kali ini Mimi The Nanny alias jadi pengasuhnya Dhilla (anak mb Cindy yang bungsu). Itu gara-gara dari awal ketemu Dhilla bikin kita gubrax dengan memanggil Meri dengan sebutan “embak”.
Oke, rencananya nanti begitu tiba di House of Wok (HoW), mbak Mimi ajak anak2 main di Timezone yang memang berdekatan. Kemudian ketika mb Shiel datang, aku akan cerita betapa mb Cindy stress dengan pengasuh barunya, yang di hari pertama kerja aja udah berani ngobrol dengan Ayah (Meri emang sempay ngobrol soal Padang sama Ayah hehehe). Trus habis itu Mimi datang bawa Dhilla, trus bikin mb Shiel gondok dengan ini itu…yang mau merebut kursi lah, segala macam.
Akhirnya Mb Shiel datang… Ngobrol bertiga dengan aku dan mb Cindy (ngobrolin soal mbak Mimi yang bikin mb Cin stress itu), kemudian datanglah Mimi menggandeng Dhilla…
Mb Shiel menyambut Dhila, salim-salim, kemudian sempat melirik mb Mimi… Sedetik kelihatan bengong sambil mikir (ada ya bengong sambil mikir??) telunjuknya terangkat kearah wajah mba Mimi.
“INI MERI KANNN???? IYA KAN??? IYAAAAAAA INI MERIII KANNN??”
Hahahahahah heboh lagi deh!!! Ternyata wajahmu memang gampang dikenali Meeerrr!!! Wakakakakak
Meri sempat lemes karena dari tadi skenarionya kok terlalu cepat berakhir. Akhirnya kita dapat kabar, Mb Agustin bentar lagi datang. Kita semua langsung optimis kembali.
“Tenang Mer, kalo sama Mb Agustin, kamu nggak akan ketauan, percaya deh!!!” kataku.
“Ho’oh, kamu diem aja duduk disitu, nggak usah ekting ngapa2in, dijamin Mb Ag nggak bakalan sadar kalo itu kamu!!” sahut mb Shishiel
Mb Cindy sudah ngikik2 menyetujui sambil mengingatkan kembali track record bunda Agustin…hahaha!
***
Ssstt…bunda Agustin datang!! Atur2 Shafa dan Daffa dulu, nyangoni mereka nyusul main sama anak2 lain ke Timezone, kemudian menyalami kami satu persatu. Nyalami mb Shiel, mb Cindy, kemudian ketika masih cium pipiku bunda sudah melirik Meri yang duduk disebelahku.
“Ini siapa…??” tanya bunda sambil ngeliatin Meri…trus jabat tangannya Meri..
“Itu mbak e Cindyyyy” jawab Mb Shiel…
“Ohh…” kata bunda “percaya”, trus duduk….
Kita berempat sudah pandang2an sambil menyamarkan cekikikan…
“Stt…mb Cin, ayo mulai itung waktunya…” kataku memberi aba-aba….pengen tahu berapa lama sebelum nanti akhirnya bunda sadar bahwa ada Meri disitu.
Kitapun ngobroool….ngalor ngidul…bunda tetep nggak tau kalo yang duduk disebelahku itu adalah Meri. Lima menit…sepuluh menit… eh tiba-tiba ada yang nyamperin meja kita. Bunda Agustin menghambur ke mereka, ternyata itu temen SMP nya.
Bunda minta ijin “Aku naik dulu nemuin mereka ya, sebentaarr aja, sapa2 thok habis itu balik lagim kesini…”
Bunda Agustin kemudian ngeloyor ikut mereka. Pecahlah tawa kita. Hahahah tuh kan Mer??? Gak perlu khawatir kalo sama bunda Agustin….nggak perlulah itu ekting2 yang macam2, cuma diemmm aja dia nggak bakalan ngenalin, apalagi sore itu kacamatanya (seperti biasa) tidak dia pake….
“Mer, ternyata ada yang lebih menyedihkan daripada diremove tanpa penjelasan oleh temen FB ya….yaitu TIDAK DIKENALI sama temen FB!!” kataku santai disambut tawa yang lain..
“Udah nggak dikenalin, ditinggal pergi lagi!” lanjut mb Shiel….Hahahahaha!! *mules liat wajah bunda yang inosen ituuu*
Tak lama kemudian bunda kembali duduk di meja kita. Ambil piring, ambil makanan, dan tetep nggak ngeh kalo ada Meri disitu. Lima belas menit pasti sudah berlalu…bahkan dua puluh menit. Mungkin karena gemas, Meri kemudian beraksi. Dari obrolan singkat ketahuan kalau bunda nggak suka makan salah satu makanan yang ada disitu. Meri kemudian malah menyendokkan makanan itu ke piring bunda..
“Jangan! Jangan ini! Nggak suka ini saya!” tolak bunda… “Sik-sik, ini kok ada yang aneh ya, kalian kenapa cekikikan?? Ini sebenarnya siapa sihh??” tanyanya sambil kembali menunjuki Meri.
THEETTT!!!! Lima belas menit baru dia sadar kalo yang duduk di sebelahku itu adalah SESEORANG!! Itupun belum tahu siapa dia!!
Mb Shiel udah nggak tahan lagi “Adnan…dia Adnan mbaa!!”
“Adnan??.......sik-sik…kay
Apa yang dilakukannya?? Diambilnya BB, dan dengan mata mencureng kesukaannya diperhatikan sebentar layar BBnya
“Adnan ya?? Sebentar! Dulu pernah ada dua Adnan kan??? Adnan ‘siapa’ sama Adnan ‘siapa’ gitu lohh” BUNDAAA!!!!!!!!! Kita semua cuma bisa menjerit dalam hati.
“Meri ya..eh Meri Adnan sama Meri Azmi…???” kata bunda lagi seperempat yakin…
“IYAAAAAAA!!!!!!” sahut kita serempak!!
“OOHHHH….MERRIIII!!!!!”……k
Huwakakakakak!! Saat itu jam di arloji mb Cindy mungkin sudah berjalan nyaris setengah jam dari bunda datang tadi.
Wahahahahahahaahah!! Ampun deh…
“Benar kan Cin?? Aku udah curiga ada kejutan… soalnya JB itu nggak pernah undang2 traktir kita makan!!” kata bunda kemudian -----lemes deh aku dengernya-----
***
Kemudian datang Mb Olive bergabung, ngobrol seru soal apa aja, termasuk ngomongin orang Padang *lho?? Wkwkkwk* Sampai kemudian Meri dan aku ijin ke toilet… Di toilet, aku dan Meri sudah santai, normal walaupun rahang sudah mulai kejang kebanyakan tertawa….
Detik itu aku dan Meri, di toilet, sedikitpun tak menyangka bahwa ternyata ketika nanti kita kembali ke meja makan, ada lebih banyak ujian dan cobaan untuk kekuatan otot rahang kita, bahkan kekuatan otot yang lain termasuk otot jantung…jauh lebih banyak daripada mengunyah semua makanan lezat di Resto HoW…jauh lebih banyak daripada yang kami semua kira…
(Bersambung :-D)
pertamaaxx..
BalasHapuswis moco :p
Segerrr... mau baca lanjutannya ah...
BalasHapushauhauhauhaua duduuuuLL!!!! =))
BalasHapussegeran mana sama jus labu hayoo =))
BalasHapus