Kenalan dengan dr. Fang yuk...
Yang kebetulan sering baca status Facebook ku pasti sudah nggak asing lagi dengan nama ini. Dua kali dalam seminggu aku nyaris selalu pasang status "kencan dengan dr. Fang".
Cerita perkenalanku dengan dokter satu ini nggak lepas dari sejarah diabetes ku sejak 8 th yang lalu. Aku memang beresiko besar mengidap diabetes karena keturunan (dr ayah). Siapa bilang warisan dari orangtua itu hanya bisa berupa harta? Ternyata diabetes pun sekarang menjadi warisan bapakku yang sangat aku syukuri.
Walaupun aku berharap warisan ini tidak berlanjut kepada anak-anakku (apalagi anak pertamaku laki-laki, konon secara hereditas Abe lebih beresiko daripada Bea yang anak kedua dan berjenis kelamin sama denganku), dan walaupun ketika pertamakali divonis dulu aku sempat down, tetapi alhamdulillah penyakit ini telah membuat aku merasa lebih dekat dengan Allah pada akhirnya. Bukankah itu yang terpenting? Apalagi seorang teman meyakinkan bahwa penyakit adalah penghapus dosa-dosa kita. Subhanallah.
Waktu itu, pencetusnya adalah kehamilan Abe. Dan sampai sekarang aku mencoba mengontrolnya dengan berusaha hidup disiplin terutama soal olahraga dan makanan. Apakah kadang-kadang aku dudul bosan atau lepas kontrol? Tentu saja. Tetapi overall aku bisa hidup mesra dengan kadar gulaku. Aku juga nggak mau tergantung obat2an, karena udah ngeri duluan dengan efek sampingnya.
Anyway..
Sekitar 7 bulan lalu, datang sebuah musibah berupa sebuah kabar buruk. Memang sudah waktunya, karena selama ini Allah sudah terlalu banyak mengujiku dengan nikmat. Jadi rupanya memang sudah waktunya musibah itu datang.
Nggak perlu diceritakan disini karena tentu saja nggak relevan, tetapi rupanya musibah itu telah membawa perubahan pada tubuhku. Sejak itu, nggak tau kenapa aku jadi gampang sekali berdebar-debar. Waktu yoga, sering sekali tiba2 napas tersengal, bahkan ketika sekedar jalan sekeliling Masjid Al Akbar.
Keringat dingin juga kadang-kadang menyertai, dan aku merasa kualitas tidurku menurun. Kadang-kadang, di saat-saat tertentu napas terasa agak berat dan sesak. Aku langsung merasa badanku sangat tidak beres. Menyikapi musibah dengan hati ikhlas tentu memang yang harus dilakukan, tetapi urusan badan rupanya tak sesederhana itu. Untuk waktu 1-2 bulan aku benar-benar merasa sangat tidak sehat. Kuputuskan, sudah waktunya mencari cara dan bantuan untuk kembali sehat.
Urusan kesehatan, nggak tahu kenapa sudah sejak lama aku sangat menyukai cara-cara Cina. Mungkin karena cara yang dimiliki salah satu peradaban tertua di dunia itu selalu terkesan ALAMI buatku. Mungkin juga karena aku terlalu banyak tumbuh ditemani film-film kungfu yang berseri-seri itu. Atau mungkin karena aku menghabiskan sebagian besar masa kanak-kanakku di klub bulutangkis dan bergaul dengan banyak teman beretnis Cina. Di klub, dulu kami selalu dikawal seorang sinshei kalau ada masalah kesehatan. Dari situlah aku mengenal cara-cara seperti chikung, totok, tusuk jarum sampai dengan ramuan2 herbal segala rupa warna dan bau. Menarik benar buatku waktu itu, karena mirip dengan di film-film kungfu yang kutonton, hehe.
Kata orang, kunci keberhasilan suatu pengobatan adalah keyakinan pasien itu sendiri. Itulah kenapa sudah beberapa tahun ini setiap ke Jakarta aku selalu menyempatkan mengunjungi Master Saeho, seorang terapis chikung di Jakarta yang sempat belajar langsung di kuil shaolin sana selama hampir 10 tahun. Tiap kali keluar dari rumah master di bintaro itu, badanku selalu terasa lebih segar. Tapi disaat begini, rasanya aku perlu terapi yang lebih intensif, dan jarak Surabaya-Jakarta tentu saja jadi terasa merepotkan. Nggak terbayang kalo sampai harus kerumah master seminggu sekali aja, harus ninggalin anak-anak, juga konsumsi waktu dan biaya pasti luar biasa.
Disaat yang tepat itulah, oleh seorang teman kami diberitahu dan dikenalkan kepada dokter Xie Fang. Teman ini dulu kebetulan memang pernah 2 tahun tinggal di Tiongkok, dan disanalah dia mengenal dokter yang kisah kepindahannya ke Indonesia tahun 2000 lalu, juga kisah kemualafannya, sangat unik dan menarik ini.
Tapi kok tulisan ini belum-belum sudah panjang duluan ya...
Bersambung aja kali ya, biar nggak capek bacanya, hehe. Next, aku akan cerita bagaimana hebatnya sih dokter ini menurutku, sampai aku menyerah dalam tusukan jarum-jarum akupungturnya...? :D
(Bersambung)
Wah, kemana aja nih gak pernah penampakan
BalasHapusditusuk jarum terus nih mas :D
BalasHapushahahaha ini lho mas, gara2 temen2ku pada dudul pindah cangkrukan di facebook!! jadi ikutan deh, padahal suka kangen seru2an di MP juga :(
mas bambang apakabar? masih di semarang?
semoga Allah memberikan kesehatan, ketabahan, keikhlasan, atas semua cobaan yang dialami mbak wahid..
BalasHapusIya...sempat 3 bulan mbalik ke Malang, sekarang balik kucing kemari
BalasHapusduhhh kok malah mbahas itunya to mas :-D
BalasHapuskan sudah dibilang nggak relevan lagi..?? :-D
aminn....aminn..terimakasih mas, doa saya juga untuk njenengan :-)
kayaknya memang kerasan disitu yo mas :-D
BalasHapus**baru nyadari berarti udah 3 bulan lebih aku gak kontak2 sama m bambang ya?? duhhh diam2 kangen juga sama tulisannya nih**
Heheheehe, ngintip aja jeng...aku tiap hari update kok
BalasHapuswalo dokternya hebat kayak gimana, tapi aku berharap gak perlu kenalan ama orangnya, mbak.. :D
BalasHapusOoo... jadi kalau ke Bintaro ternyata ada 'misi' ini toh Mbak :).
BalasHapusAh, belum ketahuan serunya, hehehe...
*sabar menanti sambungannya*
BalasHapusHalo Dr.Xie Fang, salam kenal dari akyu... :-D
BalasHapusSing sabar yo B, moga2 dengan ujian diebetesmu itu hikmahnya selain dirimu gak serampanagn makan dan lebih disiplin..juga...jadi sarana memperlancar ampunan dari ALLAH dan ladang pahala nggih...Amiiinn....
BalasHapuseh btw..Dr Fang iku iso opo wae? (pertanyaan dodol yg tetep ditunggu jawabannya)
BalasHapusu got the point !! :D
BalasHapusbetul La...serunya?? nantikan aja ya **niru2 iklan sinetron** huehueheu
BalasHapushehehehe terimakasih :-)
BalasHapussilahkan disambi ngapain kek, monggo :-D
**langsung santun dan sopan, dikunjungi presiden MP**
hallooo....ini sapa?? (kata dr. Fang dengan logat Tiongkok)
BalasHapusbanyak orang2 yang kuat menghadapi berbagai macam penyakit, ada di sekitarku....
BalasHapusseperti juga kamu,
kak Mia...
semua menginspirasiku Less... **hugs**
saling doakan ya, insyaAllah apapun yang terjadi dalam hidup kita, akan membawa kita lebih dekat lagi kepada Sang Khalik, aminn :-)
sabar.......nantikan di episode kedua **lagi, ala iklan sinetron**
BalasHapushaha
ditunggu episode selanjutnya...^__^
BalasHapusbtw.. syafakillah semoga sakitnya menjadi kifarat untuk dosa dan kesalahan.. aamiin
suka tusuk jarum ya???? podho mbek bojoku......padahal ngeliatnya aja dah geli.......
BalasHapussudah ada tuh La :-)
BalasHapusaminnn...aminnn..yaa robbal alamiinn.... makasih ya Rela.... **hugs**
aduhhhh 31 tahun aku ketemu orang2, baru kali ini ada orang yang lihat jarus dan tusuk2 trus GELI....!!! hahahaha dudul, kamu memang sungguh bener2 berbakat jadi dokter mbak! **ngakak**
BalasHapusnembe moco..
BalasHapussetelah 'turun mesin' biasanya bakat2 penyakit yang kita punya emang mulai unjuk gigi..
aku juga gitu mbak.. ada keturunan hipertensi.. jadilah positively aku penyandang hipertensi sekarang :p
aku jadi pengen terapi juga nih..
brapa mbak tarif e dokter fang? ora arep nang sby sih, tapi arep golek dokter yang model beginian juga aah hehe..
heuheuhe aduh maap baru baca nih mbak
BalasHapussudah dijawab lewat PM kan? ;-)