Rabu, 16 Januari 2008

Manajemen Stress

Oke, postingan ini sambungan dari postingan tentang stress di http://cikicikicik.multiply.com/journal/item/77 kemarin.

Aku pribadi mengenal yang namanya Teori Manajemen Stress mostly dari 2 sumber ini: bangku kuliah dan pengajian. :-D

Dari bangku kuliah aku tahu bahwa ternyata banyak sekali teori bermunculan tentang Coping With Stress in Life, bagaimana seseorang mengatasi stress. I mean, a lot!

Dari buku “Essentials of Understanding Psychology” by Robert S. Feldman, sudah aku sarikan tentang bagaimana cara manusia menghadapi stress. Tetapi karena hasilnya ternyata merupakan satu tulisan yang panjang, maka berikut ini aku sarikan lagi menjadi beberapa strategi dalam menghadapi stress.

Untuk yang masih ingin membaca si versi panjang yang lebih detil sekaligus mengintip teori Om Sigmund Freud tentang Defence Mechanism yang beken bin terkenal itu , bisa dibaca disini.

:::::.....

 Beberapa strategi yang sudah terbukti efektif dalam menghadapi stress, antara lain :


TURNING THREAD INTO CHALENGE:

Ketika situasi stress masih mungkin dikontrol, pendekatan terbaik untuk mengatasinya adalah menjadikan ancaman stress menjadi sebuah tantangan sehingga kita bisa lebih fokus pada cara bagaimana mengontrolnya. Contoh : mobil kita jago mogok dan bikin stress! Lalu kita memutuskan untuk mengikuti kursus mekanik singkat. Meskipun keputusan ini tidak membuat mobil jadi tidak gampang mogok, tetapi paling tidak membuat posisi kita lebih baik karena kita lebih mengerti tentang apa yang salah dan cara mengatasinya. Stress setiap kali mobil mogokpun jadi berkurang.


MAKING A THREATENING SITUATION LESS THREATENING :

Ketika situasi stress kelihatannya susah dikontrol, pendekatan lain harus diambil karena sebaliknya, adalah hal yang sangat mungkin untuk mengontrol dan mengubah penilaian seseorang tentang sebuah situasi, melihat dengan cara berbeda untuk kemudian menyesuaikan perilakunya. Contoh: seseorang yang lebih bisa menemukan hal baik (positif) dari suatu peristiwa buruk cenderung lebih rendah stress dan lebih mudah mengatasi stress daripada mereka yang tidak.

 

CHANGING ONE’S GOALS:

Ketika berhadapan dengan situasi yang tidak bisa dikontrol, adalah sesuatu yang masuk akal untuk mengubah tujuan yang lebih realistis dan praktis untuk dilakukan. Contoh: seorang atlit sepakbola top mengalami kecelakaan mobil yang membuat kakinya lumpuh. Nah, dalam kondisi demikian, mungkin dia harus mengubah tujuan hidupnya, misalnya dengan menjadi pelatih sepakbola saja.

 

TAKING PHYSICAL ACTION:

Sekarang ini banyak orang yang menempuh cara ini untuk meredakan stress. Cara ini melibatkan baik medis maupun biologis. Contoh: penggunaan obat2 yang direkomendasikan dokter/psikiater untuk meredakan reaksi stress yang mengganggu kesehatan secara fisik. Beberapa jenis diet makanan pun disebutkan bisa meredakan stress. Olahraga, tentu saja termasuk dalam metode ini. Sudah banyak sekali penelitian bahwa olahraga teratur bisa mengurangi heart rate, blood-pressure and respiration-rate, menyeimbangkan hormon dan mengaktifkan kelenjar tertentu yang membuat tubuh lebih rileks dan tidur lebih nyenyak.

 

PREPARING FOR STRESS BEFORE IT HAPPENS:

Strategi ini disebut dengan inoculation : menyiapkan diri sebelum stress terjadi. Awalnya teknik ini dipakai untuk pasien RS yang akan menjalani operasi, dalam rangka mencegah terjadinya masalah-masalah emosi pascaoperasi.

Metode inokulasi mempersiapkan seseorang untuk menghadapi pengalaman stress (baik secara fisik maupun emosi) dengan cara memberikan penjelasan dan informasi sebanyak dan sedetil mungkin, tentang kejadian2 sulit apa yang kemungkinan akan dihadapi. Elemen penting dari metode ini bukanlah terletak pada kejadiannya sendiri (atau pada fakta bahwa kejadian itu PASTI akan terjadi), tetapi lebih kepada bagaimana menyiapkan diri orang yang bersangkutan agar mempunyai strategi yang lebih jernih dan ebyektif dalam rangka menghadapi situasi stress nya. Kalau diterapkan secara baik, metode ini bisa berhasil. Paling tidak, kemampuan menghadapi stress orang-orang yang sebelumnya mendapatkan informasi (tentang stressornya) akan lebih bagus daripada orang-orang yang tidak mendapatkannya.

:::::.....

 

Yang jelas, yang harus digarisbawahi, dalam teori manajemen stress manapun, selalu disebutkan bahwa untuk bisa menghadapi stress dengan baik, seseorang perlu memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang baik. Nah, sekarang jelas sudah pentingnya ikut sumber yang kedua : pengajian2! :-D

 

Dari pengajian2, kusimpulkan kayanya kuncinya ini deh (bismillah, kebenaran hanya milik Allah semata) :

  1. Percaya tanpa henti, bahwa apapun itu, hidup ini Tuhan yang mengaturnya. Tidak ada setitikpun kejadian yang luput dari ijin dan pengetahuan Allah (hemm...mas iik mungkin bisa membantu, ayatnya yang mana nih mas... :-D). Sehelai daun yang gugur, setetes air hujan yang jatuh di kegelapan rimbunnya hutan, ikan yang berenang, semut yang mati terinjak, kutu yang berkembang biak didalam sol sepatu kita, setiap detil dan rangkaian sebab musabab dari setiap kejadian, semua hanya bisa terjadi atas ijin Allah Yang Maha Kuasa semata. Apalagi sesuatu yang menyangkut hidup kita umat manusia?! Dan Sang Maha Pencipta tentu juga yang Maha Tahu apa yang terbaik buat hamba2Nya. Sesuatu yang seringkali disalahpahami oleh kita manusia, kita maunya apa yang kita inginkan itulah yang terbaik buat kita (dan karena itu, itulah yang harus terjadi). Padahal sungguh, sebenarnya dengan segala macam hawa nafsu yang kita miliki, niscaya tak setitikpun kita tahu tentang apa yang terbaik untuk hidup kita!
  2. Ada satu kalimat yang kuperoleh dari seorang ustadz waktu pengajian, dan sejurus setelah mendengarnya, aku langsung menitikkan airmata, bergetar hati ini. Waktu itu kebetulan ada seorang jamaah pengajian yang bertanya bagaimana resep menghadapi ujian hidup ini, karena buat dia (si ibu itu), hidup yang harus dijalaninya sungguh berat. Dari suami yang selingkuh, anak-anak yang sakit2an, hubungan dengan orangtua yang tidak mulus, banyak sekali pokoknya! Dan dia merasa sebagai manusia biasa, lama-lama bisa habis kesabarannya menghadapi besarnya semua cobaan itu. Apa kata ustadz? “Sebagai seorang hamba manusia, seumur hidup kita, jangan sampai sedetikpun kita lupa dengan kalimat ALLAHU AKBAR! Allah Maha Besar! Dia lah yang benar-benar Sang Maha Besar! Kalo kita selalu ingat bahwa Allah adalah yang Paling Besar, maka niscaya semua hal yang lainnya akan terasa kecil! ^_^


:::.....

Semoga bermanfaat...

Foto ilustrasi dicomot dari http://wordvoodoo.blogspot.com

38 komentar:

  1. bener , Wahida. masih ada Allah SWT, kalau mau dibawa stress, malahan badan hancur.
    makasiy ringkasan dan postingannya, semoga bermanfaat buat kita semua.
    *hugs, kangen Da, udah lama ngga berbalas reply niyy*

    BalasHapus
  2. amin, semoga bermanfaat **hugs juga, aku memang rada jarang online seminggu ini kak, for no reason :-D**

    eh YM kak mia udah ku add tuh! :-) can't wait to chat with you

    BalasHapus
  3. makasih sharingnya ya mbak..

    BalasHapus
  4. makasih jeng, tulisannya sangat bermanfaat insya Allah, minimal untuk aku :)

    BalasHapus
  5. sama-sama mbak, semoga bermanfaat :-)

    BalasHapus
  6. **hugs** sami2 mbak wiwie...walaupun kelihatannya kalo dilihat dari wajahnya mbak wiwie udah punya jurus anti-stress yang manjur!! hehehe...**sok tau ya :-D**

    BalasHapus
  7. ehm... TFS ya.... ditunggu artikel selanjutnya

    BalasHapus
  8. intinya sih... biar kita gak stress... kita harus ikhlas... tapi susah...

    BalasHapus
  9. semua masalah ato stress ato apalah yang membuat diri kita susah....nggak ada yang mengalahkan tempat mengadu kita yaitu Alloh....percaya dech,minimal keluhan kita tidak akan bocor kemana-mana...tapi hati tetep tenang di bantu dengan banyak membaca Alqur'an...Insha Allloh tokcer...

    BalasHapus
  10. kudu ikhlas Mbak, agar jauh dari stress. apapun peran yang dijalani, seperti apapun hasil yang diperoleh, serahkan semuanya pada Al Baari' karena DIA lah sang Maha Pengatur.

    BalasHapus
  11. baca dulu :D

    BalasHapus
  12. Stresss.... Obatnya Iman dan Taqwa.... "Roma Irama"

    BalasHapus
  13. Yang begini sudah suka baca tapi praktiknya kadang tersendat. Makanya perlu diingatkan terus. Makasih ya Mbak :).

    BalasHapus
  14. kependekan mbak blognya...

    BalasHapus
  15. Tfs....

    Kadang teori emang bagus, tapi butuh waktu untuk menerapkannya. Pada akhirnya saya kembalikan semua masalah pada Allah, sebab Ia Maha untuk segalanya.
    Bumi ini merupakan panggung pentas, dimana kita semua adalah pemainnya dan sutradaranya adalah Allah.... ini menurut pendapat saya loh!!!!

    BalasHapus
  16. Terima kasih Mbak, postingnya Insya Allah sangat bermanfaat.
    Syukron wa jazzakumulloh khoiron katsiron.

    BalasHapus
  17. aahhh pekara beginian mah awakmu lebih nglonthok dari aku yo wid :-D

    BalasHapus
  18. teori selalu mudah, prakteknya itu memang Hen :-D

    BalasHapus
  19. setuju sekali mba yusy... **hug** :-)

    BalasHapus
  20. Maha Pengatur, iya....makanya kalo manusia merasa yang berhak ngatur2, ya salahkan dia sendiri, pasti jadi stress sendiri :-)

    BalasHapus
  21. monggo...maaf kalo berpanjang-panjang hihihi

    BalasHapus
  22. this moment, for this thing, Rhoma Irama rocks! :-D

    BalasHapus
  23. sama La, yang masalah tersendat itu, asli sama! :-D
    semoga kita bisa terus saling mengingatkan satu sama lain :-)

    BalasHapus
  24. dan gambarnya nggak menarik sama sekali pasti...iya kan??? **kedip2 tanda tak jelas**

    **dasar dudul** hihihihi

    BalasHapus
  25. sama2 kak...

    itulah kenapa saya juga nggak seberapa hobi bicara teori...mending yang praktis2 aja hehehe...dan pendapat kak poppy itu saya setuju bangeett!! :-)

    BalasHapus
  26. sama-sama...insyaalloh, semoga...

    wah headshot baru ya Ran? ntar meluncur berkunjung ahhh :-D

    BalasHapus
  27. wah lumayan juga nih artikelnya..sexara saya juga sejak pindahan suka banget stress..banyak pikiran..ya anak, ya pindahan, ya suasana baru wah pokoknya bikin mual dan sedikit pusing2 kalo lagi dilanda stress

    BalasHapus
  28. iya ya mbak, gak bisa bayangin, tahun ini bener2 tahun yang sibuk buat mbak lussy... semoga cepetan settle dan cepat menyesuaikan diri dengan suasana baru ya **terutama si kecil Depe**

    btw, minggu depan liburan sekolah kita rencana mau roadtrip ke bali mbak, wah tapi mbak lussy udah pindah ya... :-D

    BalasHapus
  29. ter.. la... lu...

    BalasHapus
  30. hahahaha

    ter...la...lu.... nya gimana maksudnya?? aku terlalu karena menyebut "only this moment" atau aku terlalu karena menyebut "rhoma irama rocks"?

    **mencoba mengira-ngira dimana posisi Ari berada, dibelakang kang oma atau dibelakang inul**

    BalasHapus
  31. *maksa mode is ON*
    berpuluh tahun dia mengibarkan dangdut dan menjadi rajanya, tapi dengan satu kata saja dikau hancurkan dengan mengatakan dia rock. sungguh ter.. la.. lu...!!!
    (sejarah kata ter.. la.. lu.. bisa refer to iburanger, sang penggemar sejati :) )

    aku di belakangmu, ngga' kelihatan kah? :)

    BalasHapus
  32. wakakakakakak kamu yang kurang apresiatif nih...rhoma irama kan penyanyi ber genre "rock dangdut"?? jadi masih relevan dong kata2ku **gayanya kaya yang paling kenal bang oma ajah** :-D

    (sejarah ter...la..lu.. itu jangan2 dari sinetron si entong yaaa)

    kamu dibelakangku to??? duh Ari...pantas aja gak keliahatan **menghela napas sambil ngaca liat badan yang segede ibuk gajah dengan pasrah**

    BalasHapus
  33. emange klopo isok diklonthoki???

    BalasHapus
  34. bukan, tapi kulit alpukat :-D

    BalasHapus
  35. hm...minum jus alpukat sama siomay dibawah pohon depan kampus kaya jadul enak kali yah.. atau melanglang buana ke kantin fisip ehm.... *terkenang-kenang masa lalu*

    BalasHapus
  36. hm...apalagi kalo minumnya ditemani ehm....**ikut terkenang masa lalu wida** :-D

    **kabur aku, takut sama papanya asha** hahahahahaha :-D

    BalasHapus
  37. permisi........ijin tuk berkunjung......makasih....makasih.........

    BalasHapus
  38. mari mari....silahkan silahkan..... :-)

    **aku suka headshotnya rek**

    BalasHapus