Senin, 28 Desember 2009

GOYOR:::...

*kangen nulis hiks*

Ada yang suka memperhatikan nggak, karakter2 seperti tokoh Susan Meyer di serial Desperate Housewife? Atau mungkin yang lagi ngetrend sekarang, tokoh Bella Swan di novel Twilight Saga? Atau kalau dalam komik kita bisa lihat contoh Naruto atau Donald Duck?? Atau karakter Launchpad di serial Ducktales, si pilot yang sangat menyenangkan, tapi ironisnya selalu nyaris menghancurkan pesawatnya sendiri tiap kali mendarat?

Goyor, kalo kata bahasa Jawa. Kata itu dipakai untuk menjelaskan seseorang yang dalam aktivitas sehari-harinya gampang terjatuh dan menjatuhkan sesuatu (jatuh dalam arti yang sebenarnya). Mereka yang seakan merupakan magnet yang mengundang bencana dan kecelakaan kecil bagi tubuh mereka sendiri. Tak perlu ada angin sedikitpun, mereka bakalan jalan dengan tersandung-sandung, bergerak gedubrakan, tersenggol dan menumpahkan gelas minuman orang lain di meja sebelah, kejedug apapun yang ada disekitar, terperosok lubang apapun bahkan yang jelas kelihatan, dan sebagainya.

Entahlah, aku belum sempat pernah secara khusus mencari informasi yang lebih ilmiah mengenai penyebab hal ini, mengenai apa yang sebenarnya salah di otak mereka (padahal hampir setiap waktu aku penasaran), tetapi yang jelas...aku begitu! Dan menurut ibukku, ini sudah berlangsung sejak aku kecil. Dan serasa belum cukup, hal inipun ternyata (entah secara apa) kuturunkan pada anakku. Dua-duanya lagi. *sigh*

Praktis, di keluarga kecil kami hanya Mas Iwan seorang yang bakalan bisa lulus pelajaran table manner atau berjalan mulus tanpa terjatuh di catwalk (walaupun aku sama sekali nggak bisa membayangkan, MI jalan di catwalk??? :o)

Dari sejak Abe dan Bea mulai bisa mengangkat kepala mereka (apalagi pas mulai berjalan), aku sudah mulai sadar dan belajar bahwa mengucapkan kata "pelan" dan "hati-hati" mungkin tidak banyak membantu. Jadi biarpun aku tak pernah bosan mengucapkan kata itu (bagaimanapun itu kewajiban kita sebagai ortu kan?), tapi aku tidak terlalu berharap akan hasilnya.

Alih-alih, daripada "mengomeli kenapa jalan mereka gedubrakan" ketika mereka jatuh dan terluka, aku lebih memilih untuk mengkondisikan mereka agar terbiasa dan kuat menghadapi aneka rupa luka, memar dan benjol di tubuh mereka. Sekarang ini, sambil masih nangis kesakitan Bea bisa loh terkekeh-kekeh melihat betapa lucunya dia kalau lagi benjol. Atau betapa serunya kita sekeluarga lomba "banyak2an luka" tiap pulang outbond.

Jangan tanyakan kepada kami kenapa ini bisa terjadi, karena kami pasti sama tidak tahunya dengan Anda. Kalau suatu saat terdengar suara kami mengaduh lalu ada yang tanya "Ya ampunnn gimana critanya sih tadi bisa kayak gini???" maka kami hanya akan bisa meringis menahan sakit sambil mengangkat bahu.

Siapa yang paling jadi korban dari kondisi kami yang seperti ini? Tentu orang-orang yang berada di sekitar kami, karena toh kami sudah terbiasa dengan bentuk kekacauan apapun yang mungkin bisa terjadi.

Jadi ingat ketika aku menceritakan kejadian suatu siang di mall, di status Facebookku. Waktu itu aku sedang dadagh-dadagh meninggalkan Bea di tempat bermain sambil pesan "Bea, hati-hati yaaa!!" tetapi setengah detik kemudian, ketika aku berganti arah, kepalaku langsung disambut tiang beton dengan suksesnya didepan banyak orang yang menonton. Waktu itu banyak yang komen, merasa kasihan pada Bea karena malu punya ibuk yang seceroboh itu. Percayalah, Bea tak punya alasan apapun untuk malu, karena kondisi kami tidak jauh berbeda *hihihihihi* dan rasanya kami harus terbiasa dengan tatapan orang-orang yang harus nya bisa bikin kami malu hati. Percuma, daripada kami tersiksa karena seringnya itu terjadi, akhirnya kami memilih untuk menganggap tatapan2 itu sebagai pujian saja *wakakakakakakak gubraxx*.

Mas Iwan tentu salah satu yang sering jadi korban. Sudah tak terhitung kerugian yang dideritanya karena punya anak-istri seperti kami. Beberapa kali hidungnya nyaris patah karena beradu dengan dengkulnya Abe atau tungkai kaki Bea yang moleh dan montok itu. Atau rasa malu dan sungkan pada tuan rumah ketika mengajak kami bertamu dan ada saja kekacauan yang terjadi. Atau segala rupa bentuk kecelakaan yang terjadi ketika MI sedang berduaan dengan istrinya (termasuk ketika di peraduan tentu saja, tanpa terkecuali *malu*). Keluarga besar dan teman-teman kamipun rasanya sudah nggak heran kalau tiba-tiba harus mendengar bunyi krompyangan atau gedebrukan ketika berada didekat kami.

Mau cerita lain?

Sebagai seorang suami, tentu saja MI pingin dong sekali-kali (atau selalu) jalan-jalan dengan bergandeng tangan atau merangkul pundak istri tercinta? Tapi sampai detik ini, sampai kami nyaris 14 tahun menikah, setiap kali MI berniat nekad melakukannya, pada akhirnya dia selalu menyerah dan memilih untuk melepaskan tanganku atau pundakku di menit pertama.

Pernah sih beberapa kali (saking kasihannya liat nasib MI) aku bertekad akan mempertahankan tangan MI di pundakku ketika jalan di sebuah mall yang kebetulan rame pengunjung. Tapi beberapa jurus kemudian (setelah perjuangan yang luar biasa dariku) dunia tiba-tiba mengkhianatiku dan kehilangan keseimbangannya. Aku sih tidak mempermasalahkan betapa anehnya cara jalanku saat itu, aku sudah tahan malu. Atau fakta bahwa beberapa detik sekali aku tersandung-sandung kakiku sendiri (padahal aku sudah bersandal jepit kemana-mana). Tetapi karena aku beberapa kali sukses menabrak orang yang berjalan bersimpangan dengan kami lah (padahal mereka tidak berada di jalur yang persis lurus dengan kami), akhirnya MI pun terpaksa kembali memutuskan untuk menyerah pada nasibnya....

:D

:::::.....

Selasa, 17 November 2009

Mas Iwan : Kisah Akik Ungu Misterius dan Pengkhianatannya Bersama Sahabatku (Part 2)

Sambungan dari cerita Mas Iwan : Kisah Akik Ungu Misterius dan Pengkhianatannya Bersama Sahabatku

:::::......

Rumah besar ini memang aneh, sama anehnya dengan nama penghuninya, Mbah BogeL. Bayangkan, siang hari jam 12 begini, rumah itu terasa amat gelap, dingin dan sepi. Semua korden dalam keadaan tertutup rapat dan AC ruangan pasti disetel pol dinginnya, padahal tak tampak banyak penghuni. Entahlah, apa karena aku dari awal sudah tidak mood masuk rumah ini, ataukah memang mbah Bogel ini punya lelaku "memboroskan energi" demi ilmu nya?? Apalagi di atas meja tamu kulihat ada piringan mirip asbak yang penuh berisi bunga. Ya, bunga tabur yang biasa dipakai untuk pemakaman itu! Beuh!

Dan ketika si Mbah Bogel keluar menemui kami, aku makin tak mengerti dunia ini. Dia tampak terlalu muda, terlalu polos dan terlalu alim dimataku. Nggak nyangka dibalik wajah sederhananya itu tersimpan cerita MI bahwa orang ini dikenal berilmu tinggi di bidangnya. Entahlah apa itu bidang yang dimaksud, yang jelas pikiranku saat itu hanya terpusat pada rasa kebelet ku, juga Meri dan ketidak jelasan nasib rencanaku bikin surprise untuknya.

MI pun memintakan ijin aku ke toilet. Kami kemudian diajak masuk ke ruangan besar didalam rumah besar itu. Ruangan itu besar, dengan meja meeting besar di tengahnya. Di sisi sebelah kiri berjejer 3 pintu (kelihatannya pintu kamar) dan diujung sebelah kanan, berhadapan dengan pintu kamar ke3, ada toilet. Kesitulah aku kemudian berhambur masuk, duh leganya.

Oya, aku sempat sial di dalam toilet itu ketika mencari washer untuk membasuh diriku sendiri. Tak ada washer, aku pun meraih shower yang berada di sebelah kanan depan kloset, dan reflek memutar kran terdekat. Betapa terkejutnya aku ketika berbasuh, karena yang keluar adalah air panass!!! Wadaawww saking keburunya, aku sampai nggak memperhatikan kalau yang kuputar adalah kran air panas. Sambil menahan rasa terbakar, aku jadi geli sendiri karena tiba-tiba ingat cerita seorang teman, mb Dian yang dulu pernah kesemprot air panas juga waktu teman2 ngadain kopdar di kantornya Mb Levie di Ophir.

Aku pas menyempatkan basuh muka sebentar disitu, ketika Mas Iwan menelepon. "Aku sudah masuk kamar sama mbah BogeL, nanti kalau kamu sudah selesai, tunggu aku di ruang yang ada meja meeting besar tadi ya?" Oke, jawabku... Aku juga lebih senang nunggu diluar kamar kok, daripada ikut masuk. Aku sama sekali tidak tertarik untuk melihat apa yang terjadi didalam, jadi ya kebetulan.

Setelah selesai di toilet, aku keluar dan duduk di satu2nya kursi yang ada di tepi meja meeting di ruangan besar itu. Mas Iwan pasti sedang berada dibalik salah satu dari tiga pintu kamar itu, mungkin di kamar paling kanan, paling ujung, depan pintu toilet itu.

Pikiranku masih saja terpusat pada Meri. Dia barusan sms, tapi blum kubalas, tapi itu artinya dia sudah bangun. Baguslah, pikirku...dia memang harus bangun, dan siap2 kopdar di CITOS. Kuputuskan untuk menjalankan rencanaku. Aku telpon Meri, sambil ekting marah2 kutuduh dia sedang berada di Surabaya. Aku juga sebut2 mb Ulik dan mb Irma yang kubilang "tahu ada rencana tapi nggak mau bilang rencananya apa". Mb Ulik dan Mb Irma memang tahu rencana AKU ngerjain Meri kan?? **ngeles.com**

"Kamu tega ya Mer, kamu jahat...kamu nginep dimana sekarang??? Di rumah mb Cindy??? Mentang-mentang rumahku belum selesai dan rumah Mb Cindy yang buesar itu sudah diupload fotonya yah...???" semburku dengan suara terisak sementara di seberang sana suara Meri sibuk menjelaskan bahwa dia di Jkt, sambil menuduh aku sedang ekting. Telpon kemudian terputus, kulihat sinyal memang cuma ada 1 bar, itupun hilang-hilang. Kubiarkan urusan Meri menggantung, aku kemudian sms mb Ulik dan mb Irma, serta hubungi mb Cindy, antisipasi pokoknya Meri tidak boleh tau kalau aku ada di Jakarta.

Selesai, akupun kemudian punya kesempatan untuk memperhatikan lagi suasana rumah ini. Masih remang cenderung gelap karena semua korden ditutup rapat. Didepanku berjejer 3 pintu kamar yang tertutup rapat. Suhu ruangan dingin banget, AC distel pol. Dari ruangan pojok pintu paling kanan terdengar suara2, semakin membuktikan dugaanku bahwa Mas Iwan ada disitu bersama si Mbah BogeL, dan entah siapa lagi, mungkin anak buah si Mbah. Aku hanya bisa istighfar tak berani membayangkan apa yang sedang mereka lakukan disana. Nanti saja aku tanya MI, sambil ngomel2 lagi tentu.

Gludak-gluduk suara lagi, aku jadi agak khawatir, apa yang sebenarnya mereka lakukan didalam situ?? Aku masih sibuk bertanya-tanya didalam hati ketika kemudian pintu kamar yang ditengah pelan-pelan terbuka, dan apa yang kemudian muncul dari dalam situ membuat darahku mendadak terkesiap.

Dalam keremangan ruangan yang dingin itu, ekor mataku menangkap sosok berjubah hitam, berambut panjang terurai, berbadan tinggi langsing berjalan pelan keluar kamar. Aku langsung merasa beku, rasanya darahku sontak naik ke kepala dengan kecepatan sepersekian detik. Sosok yang tadinya kukira berjalan mundur keluar kamar itu ternyata berjalan maju!! Dengan rambut panjang terurai menutupi wajahnya dia berjalan pelan keluar kamar seakan tidak melihatku yang duduk di seberang meja.

Aku membeku menekuri handphone ditangan, tapi tak bisa menangkap apa yang ada di layar handphonenya. Kurasakan bulu kuduk di leherku sudah tegang berdiri. Darahku rasanya sudah naik terkumpul semua di kepala, dan membeku disitu. Tanganku sudah terasa kaku ketika kemudian ekor mataku melihat sosok itu berbelok ke kiri, dan berjalan pelan menyusuri lorong, menuju pintu paling kanan, pintu kamar paling ujung.

Tiba-tiba, "sreekkk..." terdengar suara sandal sosok itu beradu dengan lantai. Dia manusia!! Jelas dia manusia, batinku!! Tapi kenyataan ini tidak lantas mencairkan beku di badanku. Sedikitpun tidak! Dan sekarang, ada ketakutan mendadak yang malah menyerang sekujur badanku. Kenapa demikian?

Seumur hidup aku memang tak pernah melihat hantu. Nggak bakat kalau kata semua orang. Tapi kalau ditanya apa yang mungkin membuatku ketakutan adalah manusia yang sedang berniat aneh ataupun jahat. Ketika dulu sering ditinggal MI dirumah berhari-hari sendirian dirumah (benar-benar sendirian!!), ketika malam tiba yang paling kutakutkan adalah perampok dan orang gila yang aneh, bukan hantu.

Kenyataan bahwa dirumah seorang paranormal yang besar yang gelap, dingin dan terasa angker dengan hiasan bunga kuburan ini ada sosok manusia bertingkah mirip hantu yang melenggang melewati aku seperti itu, sudah melebihi batas ketakutanku.

Aku masih membeku menekuri handphone ketika sosok itu berjalan pelan menuju pintu kamar pojok. Sosok itu kemudian masuk ke kamar itu. Dugaanku semakin terbukti kalau MI sedang berada di kamar pojok itu, dan terlibat ritual yang aku ngeri membayangkan apa itu. Mungkin sosok mirip hantu itu adalah murid si mbah, atau justru guru si mbah, yang kemudian memutuskan bergabung kedalam ritualnya.

Dalam hatiku yang semakin ciut aku menyumpahi MI yang mengajakku kesini. Aku menyumpahi dia yang mau saja terlibat dengan orang-orang aneh dan misterius seperti mereka ini.

Pintu kamar tengah yang tadi ditinggal sosok jubah hitam dalam keadaan setengah terbuka, tiba-tiba njeplak menutup dengan keras. Kulirik di pintu kanan kamar ujung tempat sosok berjubah hitam tadi masuk. Kamar itu juga dibiarkan setengah terbuka pintunya. Tapi aku hanya sanggup melirik sekilas, aku cepat-cepat kembali menekuri handphoneku lagi. Sementara orang2 misterius itu melakukan ritual apapun itu didalam kamar, dan suasana di ruang ini semakin mencekam, rasanya fesbukan akan menjadi ide yang bagus waktu itu.

Tapi ternyata nggak ada sinyal disitu... Ya Allah... Ekor mataku bahkan sekarang menangkap bayangan sosok berjubah putih sedang mondar-mandir didalam kamar pojok yang gelap. Awalnya kukira itu adalah sosok yang sama dengan yang tadi berjubah hitam (mungkin dia ganti jubah), tapi kemudian ekor mataku menangkap sosok jubah hitam itu juga berkelebat didalam kamar. Melihat rambutnya yang gondrong dua-duanya, berarti itu bukan Mbah Bogel atau MI.

Ya Allah, hanya Kau yang tahu apa yang mereka perbuat didalam sana, atau apa yang mereka sedang lakukan kepada suamiku... Baik-baikkah MI sekarang?? Ingin rasanya aku pergi saja ke kamar itu untuk melihat apa yang dilakukan sosok2 itu, demi Allah suamiku ada didalam bersama mereka!! Tapi badanku sudah duduL tak jelas apakah lemas ataukah kaku. Makin lama suasana makin mencekam, karena tak ada suara pembicaraan sama sekali, hanya ada beberapa suara air dan pintu membuka menutup yang menandakan sosok2 disitu tidak sedang berdiam diri.

Mulutku sudah tak berhenti membisikkan segala macam doa dan lafadz ayat kursi. Kurasakan tangan dan dadaku sudah bergetar hebat. Rasanya aku bahkan bisa mendengar degub jantungku jantungku sendiri sementara leherku sudah kaku.

Ya ALLAH, lindungilah suamiku...lindungilah aku...

Ekor mataku masih sempat menangkap sosok berjubah putih berjalan mendekati pintu, seperti akan keluar dari kamar. Tapi kemudian ada sms masuk. Mas Iwan!

"Rumah ini sangar.... DEMIT THOK!!!"

Sontak jelas kulihat tanganku sudah gemetar hebat. Aku setengah heran melihat tanganku masih kuat mengetikkan jawaban buat sms nya. Aku pengen sekali telpon MI saja, tapi aku ingat pesannya MI tadi, dia menyuruhku MENUNGGU disitu sampai MI selesai. Ya Allah, paling tidak berarti MI baik2 saja, buktinya dia masih bisa mengirim SMS. Buru2 aku send jawaban via sms nya...

"Mas, kesini mas, plis... :'( ...." lengkap dengan icon nangis dan tanganku sudah bergetar hebat waktu memencet tombol Send.

Satu dua detik, tak ada jawaban. Serasa seabad sementara aku mencoba keras untuk tidak melirik kearah kamar yang sekarang pintunya kembali terbuka itu. Sosok jubah putih itu lagi... Ya Allah...

"Plis mas... SEKARANG!! :'(

Dan MI pun tak segera menjawab. Ya Allah, harusnya dia tahu bahwa aku tak pernah seperti ini. Harusnya MI tahu bahwa aku tak pernah seperti ini!!! SMS ku harusnya sudah jelas kengirimkan pesan SOS kepadanya. Tapi kenapa tak dijawab juga sms ku??? Dia juga tak kunjung keluar menemui aku??? Bukan hanya tanganku, badanku sudah kurasakan mengejang nggak keruan. Sementara suara-suara sudah mulai riuh, aku tidak yakin apakah itu berasal dari kamar pojok ataukah dari kepalaku sendiri.

Beberapa puluh detik yang terasa bagaikan seumur hidup, kemudian pintu kamar kiri membuka. Setengah bersorak aku melihat MI keluar dari situ bersama Mbah BogeL. Mas Iwan menghampiriku sambil membawa bungkusan kain hitam berisi sebilah keris.

"Udah?" bisikku tertahan sambil menengadahkan wajahku kearah MI yang berdiri disamping kiriku. Aku bertekad akan terus membelakangi arah pintu kamar pojok itu mulai sekarang dan selamanya!!

"Kamu kenapa?? Ada apa?" tanya MI. Dibelakang MI, masih berdiri si mbah BogeL jahanam itu.

Ya Allah!!! Dia masih pake tanya lagi!!! Mas Iwaaannnn!!! Aku hanya sanggup berteriak dalam hati.

"Kamu udah selesai kan? Kalo udah ayo keluar dari sini...yuukk..." bisikku masih dengan suara tertahan. Aku menyumpahi diriku sendiri yang dalam kondisi seperti itu masih merasa harus menjaga sopan santun. Bagaimanapun aku tidak mau ajakanku untuk pergi terdengar oleh mbah BogeL. Argghh detik itu sumpah aku benci sekali dengan diriku yang masih bisa menjadi tamu yang terlalu bertenggang rasa padahal si tuan rumah jelas2 manusia2 nggak waras begini. Apalagi MI tak juga mengajakku keluar, malah bertanya lagi.

"Ada apa? Kamu kenapa? Coba cerita..."

AKU SUDAH TAK TAHAN LAGI!!!

Begitu kulihat Mbah Bogel masuk lagi ke kamar kiri, tangisku pecah. Masih berusaha kutahan, tapi air mataku juga kubiarkan meluncur sambil menengadahkan wajah kearah MI. Tanganku mencengkeram tangan MI kuat-kuat. Wajahku yang kata orang sendu, aku yakin sudah berpuluh kali lebih sendu saat itu.

"Nanti aku cerita, tapi pliss....pliss...bawa aku keluar dulu dari tempat ini...pliss mass...." gerungku masih dengan suara tertahan dan airmata di pipi.

Dalam hati aku berjanji akan mati2an memarahi MI nanti. Biasanya dia selalu sensitif dengan perasaanku, tapi kali ini MI sudah keterlaluan. Bukannya cepat2 membawa istrinya pergi dari rumah jahannam ini, dia malah bilang "Iya, kita pergi habis ini, tapi aku juga kebelet dari tadi... Aku ke toilet dulu ya.."

"Nanti aja mas, pliss.....kamu beol di pom bensin aja yaa...??" suara memelasku tak guna juga menggeret MI keluar dari rumah ini.

Aku cuma bisa lemes pasrah melihat MI berjalan keara toilet. Ya Allah, aku kembali lagi ke suasana itu sekarang...sendirian lagi...sementara pintu kamar pojok kembali terbuka.

Mataku makin bertekad untuk tidak melihat kearah sana lagi untuk selamanya! Melirik pun tidak akan!! Tapi sekali lagi, ekor mataku berkhianat, karena aku melihat saat ini dua sosok berjubah keluar dari kamar bersama-sama. Si jubah putih dan hitam serasa melayang berjalan menyusuri lorong yang temaram, dan kali ini menuju kearahku....

Jarak sosok putih mungkin sudah sekitar 1 meter denganku ketika kurasakan aku mungkin akan memilih pingsan saja. Entah kekuatan apa yang mendorongku, yang jelas wajah putih pucat si sosok jubah putih masuk ke ekor mataku...kemudian kudengar suara lembut yang sumpah sangat akrab di telingaku...

"Halo...." kata suara itu. Suara mb Maya!!!

"Hihihihi..." sosok jubah hitam kemudian tertawa.... Dan itu tawa Mb Levie!!

Kuputuskan untuk lemas saja...kutangkupkan kepalaku kedalam tanganku yang terlipat diatas meja. Hati dan jantungku kurasakan sudah melorot jatuh dan ditelan bumi dibawah sana. Aku masih sempat terisak, tapi kemudian badanku terlalu lemas untuk itu...

Belum cukup, sedetik kemudian pintu kamar tengah njeplak terbuka, dan dari dalam situ keluar Wawa. Ya Allah, jangan biarkan korban favoritku ini ada disini sekarang ini, ketika aku lemas tak bernyali lagi seperti ini... Plis, jangan Wawa... Tapi senyum manisnya memberiku kenyataan pahit bahwa itu memang Wawa...korban kejahilan favoritku ada disitu, dan terang2an menunaikan pembalasan yang sangat pahit buatku.

Kepahitan yang anehnya menjalarkan kehangatan dan tenaga kedalam tubuh lemasku. Baru sebentar, mungkin hanya sedetik ketika kemudian dari pintu kamar (entah yang mana) muncul Titin yang jejingkrakan menari-nari sambil tertawa-tawa menuju kearahku dan memelukku.

Oh Ya ALLAH..dan siapakah itu yang dibelakang Titin??? Nggak mungkin itu Kak Mia...

Hihiks...itu memang Kak Mia.... Kak Mia!!! Siapa yang bisa percaya dia juga terlibat semua ini??? Ini kak Mia yang selalu kubocorin tiap aku akan punya rencana ngerjain teman-teman. Kak Mia yang selalu kuberitahu karena aku sangat menjaga perasaanya supaya tidak ikut dag-dig-dug jantungan sehabis beliau sakit parah setahun yang lalu.

Kakak, RUPANYA KAMU SUDAH BENAR-BENAR PULIH DARI SAKITMU SEKARANG YAHHH!!!????

"Siapa lagi yang berada dibalik semua ini hah???" tanyaku menuntut.

Kemudian meluncurlah nama2 itu.
Mb IYa... (oh no, dia yg baru kukhianati bersama Mb Maya waktu aku ke KL ternyata sudah balas dendam ya, hikss)...
Jiehan (oh off course **rollingeyes**)...
Mb Sisil (Mbak SISIL??? **langsung pgn misuh**)

Pasti semua bisa membayangkan (atau tak bisa??) bagaimana perasaanku waktu itu kan?? Apalagi begitu MI keluar dari toilet dan mb Maya bertanya kepadaku "Dan tahu nggak siapa yang memprakarsai ini semua???" sambil matanya melirik kearah Mas Iwan....

Dan perasaanku langsung penuh dengan berjuta macam rasa yang sudah tak jelas lagi apa warnanya....

:::::.....

Orang bilang, musibah terbesar seorang istri adalah bila dia mendapati suaminya mengkhianatinya dengan sahabatnya sendiri. Ada yang bilang itu adalah sebuah kiamat bagi seorang wanita.

Tapi ternyata aku adalah seorang wanita yang sangat amat beruntung dan sangat patut bersyukur. Allah telah membuktikan janjinya kepadaku, bahwa dibalik sebuah musibah DIA pasti akan memberikan karunia berupa kenikmatan yang tiada tara rasanya. Hari itu aku serasa jatuh cinta sekali lagi dengan suamiku... Subhanallah...

Tadi pagi, rasa hatiku mau tak mau jadi berubah ketika kulirik sebentuk cincin bermata akik ungu yang amat norak itu masih bertengger di jari MI. Tak bisa kutahan, hatiku tersenyum hangat dan geli ketika melihatnya... Padahal dua hari yang lalu, aku sangat tersiksa sebal bahkan tak sudi meliriknya. Ketika MI ngotot ingin memakai cincin itu barang beberapa hari lagi, aku bahkan tak keberatan. Tapi beberapa hari, ingat, hanya beberapa hari ya MI....hihihihihi.

Oya, soal Mb Maya, aku punya catatan khusus. Sudah hampir setahun kami bertiga (aku, mb May dan mb IYa) kompak jadi PIC (Partner-In-Crime) pencilakan merencanakan kejutan2 untuk kopdar teman-teman. Hubungan kami bertiga memasuki babak baru ketika bulan lalu aku dan mb Maya berkhianat dan berdua ngerjain mb IYa waktu aku pergi ke KL. Pas sebulan kemudian (sama2 tanggal 15 tengah bulan loh), ternyata aku menerima kenyataan bahwa mereka berdua kemudian mengkhianatiku, kali ini lebih parah karena mereka ternyata kompakan dengan suamiku...

Kemarin sore, ketika nunggu boarding pesawat balik ke SUB, aku nulis sesuatu di wall mb Maya, seperti ini :

"Hai hantu rumah bordiR yang kucinta...Thx buat semuanya ya...being in this town n hang out with you girls will always be a blast for me **berkaca2 nunggu boarding**

Jujur, aku sekarang kesian sama kamu cuy...dari kita bertiga (kamu, aku dan mb IYa), CUMA KAMU yang belum pernah merasakan apa yang sudah kami berdua rasakan... Pengkhianatan (Penuh) Cinta....

Aku berdoa semoga Allah memudahkan dirimu untuk mendapatkannya...dengan cara yang lebih2 dari yang sudah kami terima... Amiin Yaa Robbal Alamiinn... "

;-)

:::::.....


:::::.....

Foto-foto lain (FB Mb Maya):
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2847791&id=699817731#/album.php?aid=122929&id=699817731

Transkrip skenario MI dengan sahabat2 duduL (FB Mb Maya juga):
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2847791&id=699817731#/notes/maya-w-wardhani/dunia-itu-kejam-wahida-1/196277082600

dan disini :
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2847791&id=699817731#/notes/maya-w-wardhani/dunia-itu-kejam-wahida-1/196277082600


Mas Iwan : Kisah Akik Ungu Misterius dan Pengkhianatannya Bersama Sahabatku

:::::.....

Setiap kita pasti punya sesuatu yang tidak disukai oleh pasangan kita, begitupun sebaliknya. Kalau ditanya satu hal apa yang paling menggangguku dari Mas Iwan, itu adalah sedikit hubungannya dengan dunia yang sangat tidak bisa kupahami, yaitu dunia pergaiban.

Yang unik dan menurutku aneh, Mas Iwan sendiri, aku tahu dia tidak begitu menikmati hubungannya dengan dunia itu. Kalau banyak orang yang sampai rela melakukan ritual atau lelaku ini-itu untuk mendapatkan ini-itu, MI tuh sebaliknya. Ini-itu lah yang malah seakan mengejarnya. Seringkali kami harus menolak secara halus ketika ada pihak yang ingin memberikan ini-itu pada MI. Padahal pihak ini konon dikenal sebagai tokoh yang tidak gampang memberikan ini-itu kepada orang lain, bahkan tak jarang orang lain harus bayar ratusan ribu bahkan jutaan, atau puasa mutih 40 hari 40 malam untuk mendapat ini-itu dari si tokoh. Hal seperti ini bukan hanya sekali dua terjadi, dan bukan satu dua pihak juga yang ingin memberi. Aneh kan??

Sampai sekitar 2 minggu yang lalu, aku tiba-tiba saja meradang demi melihat MI pulang kerja memakai sebuah cincin AKIK!! Sudahlah jelas-jelas itu cincin berakik, mana noraknya minta ampun!! Cincinnya berwarna perak dan akiknya berwarna UNGU menyala, pokoknya udah cukup membuat aku meradang dan jadi istri durhaka yang ngomel2in suami sendiri deh!!

"Ini bukan punyaku say, ini titipan, kali ini aku bener2 nggak bisa menolaknya, maaf. Cuma sebentar aja kok aku pakenya" bela MI. Aku nggak perduli dan tetap memintanya untuk melepas saja, dan MI juga tetap seperti tidak perduli terus memakainya.

Dua minggu terakhir ini jalan berdua MI selalu jadi hal yang sangat menyebalkan. Aku yang biasanya selalu keblinger melihat telapak tangannya yang besar dan seksi itu -ehm-, kali ini jadi keblinger tapi dengan bentuk yang lain. Dari rasa sebel, mual sampai menyumpah-nyumpah campur istighfar dalam hati (bingung kan gimana coba, menyumpah2 campur istighfar hahaha).

Maaf ya para pembaca, bukannya aku alergi sama batu akiknya, tapi aku tidak sebodoh itu, benda2 yang sering orang2 pingin berikan ke MI itu pasti dimaksudkan ada "isi"nya kan?? Itu dia yang aku tidak suka. (Ahahaha jadi inget Ime temen SMPku, kamu pasti suka sekali note ku yang ini nda....asem tenan!! Wakakakak!)

"Sebentarnya itu sampe kapann???"

Pertanyaan ini terjawab waktu dengan mendadak MI mengajakku ke Jakarta Minggu, 15 November 2009 lalu. Kata MI, teman yang diajak ke Jkt mendadak membatalkan, daripada tiket terbuang maka dia mengajakku. Dia juga cerita bahwa dia harus menyampaikan titipan barang kepada seseorang di Jkt juga. Barangnya apa? Ya akik itu! Oh syukurlah akhirnya kami bisa lepas dari akik itu, begitu batinku.

Kelegaanku tidak bertahan lama. Waktu menunggu boarding, MI mulai cerita tentang Mbah Bogel. Dia seorang paranormal kaya yang bakal menerima titipan akik itu nanti. Ketika aku diam2 bersyukur lagi karena sebentar lagi bisa lepas dari cincin akik itu, MI meneruskan ceritanya "Nanti cincin ini akan aku serahkan pada dia, trus sama dia ditukar sama sebilah keris kecil katanya."

"KERISS???" semprotku lagi. Untung penerbangan kemudian berjalan lancar, padahal pesawatnya terpaksa harus menahan beban berat ditumpangi kudaniL superbesar dan super ngambek!! Omelannya aja pasti bisa didengar burung-burung yang beterbangan di sekitar pesawat tuh!

"Cuma sebentar kok, nggak akan lebih dari 15 menit, habis itu kamu bisa ke CITOS untuk kopdar sama teman-temanmu" kata MI mencoba menenangkanku.

MI pinter, memang satu2nya hal yang sangat membuatku bersemangat hari itu adalah acara lunch kopdar bersama teman-teman. Apalagi hari ini aku mempersiapkan sedikit rencana untuk Mèri yang konon masih berada di Jkt sehingga bisa ikut. Rencana yang terpaksa harus kubuat sendiri karena Trio Lugu tak ada yang bisa menerima tantanganku ketika aku meminta skenario kepada mereka.

Sebagian pembaca mungkin sudah tahu cerita tentang Trio Lugu yang sangat kusayangi ini. Meri, mb Ulik dan mb Irma Eka Sari sama lugunya dengan Wawa kalau urusan merencanakan surprise2an dan ngerjain temen. Bedanya, Wawa memilih diam dan menerima nasibnya sebagai korban, menunggu surprise terjadi dan menikmatinya.

Tapi trio itu tidak. Mereka tidak pernah mengenal kata menyerah dan ngeyeL selalu ngotot membuat rencana2 dengan keluguan mereka. Rencana yang akhirnya banyak menuai berbagai macam kesuksesan : sukses kacaunya, sukses berantakannya (dirusak oleh keluguan mereka sendiri), sukses salah target, sukses berbalik menjadi senjata makan tuan buat mereka sendiri, macam-macam pokok nya. Yang jelas, selalu sukses membuat perut semua orang ngakak mules dan akhirnya kaku kram perut dan kram rahang. Perlu note tersendiri deh buat cerita mereka ini.

Meanwhile, siang itu begitu mendarat di Cengkareng, akhirnya aku harus jalan dengan rencanaku sendiri bikin surprise buat Meri. Kenapa yang kutuju Meri, karena memang aku belum pernah sekalipun bertemu dengan dia. Kemarinnya, ketika aku menghubungi mb Ulik juga mb Irma untuk memberi mereka kesempatan membuatkan skenario untukku, seperti biasa berakhir dengan perut kami bertiga (ya, mb May dan mb IYa tentu saja tahu semuanya) mulas tidak keruan.

Rencanaku, aku akan "menuduh" Meri datang ke Surabaya, dan marah2 sama dia karena tidak memberitahuku. Meri memang pernah berjanji akan menghubungiku kalau datang ke SUB , dan akan menyusun skenario rencana berdua untuk memberi surprised teman2 kami di SUB. Harapanku, Meri akan kebingungan aku tuduh begitu, sampai kemudian siangnya mengetahui bahwa aku justru ada di Jkt ketika kami bertemu di kopdar CITOS.

Akhirnya, setelah mendarat di Cengkareng, aku dan MI langsung meluncur ke rumah si paranormal tempat MI akan menukar cincin akiknya dengan keris. Sepanjang perjalanan aku memilih asyik kirim sms, mulai meneror Meri, daripada meladeni rasa sebalku pada MI, juga pada akik dan keris jahanam itu.

Dari info kanan kiri, aku mengetahui bahwa Meri hanya punya waktu jam 12 sampai jam 2 siang untuk kopdar. Waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 11.30 sehingga aku merasa punya alasan untuk memberi "warning" supaya MI nggak pake acara lama dirumah mbah BogeL.

"Nggak akan lama, paling lama 15 menit aja kok". Benar lho ya, ancamku.

"Nanti selagi Mas Iwan urusan sama orang bernama aneh itu, aku mau nunggu sambil ke toilet, karena udah nahan kebelet pup dari sejak dua jam tadi nih." Oke, jawab MI. Dalam hati aku juga berencana untuk kembali mengurusi rencana meneror Meri pas menunggu MI itu aja.

Setelah beberapa kali mobil carteran nyaris nyasar dan sopir tanya sana-sini, sampailah kita dirumah si Mbah Bogel itu di kawasan Kebayoran. Rumahnya besar, dan kalau ada paranormal yang lebih memuakkan buatku, itu adalah yang kaya raya seperti ini. Karena menurut logikaku, itu berarti mereka bukan hanya jenis orang yang suka berurusan dengan barang2 gaib dan magic, tapi mereka juga hobi membisniskannya.

Ahh...aku sebal sekali harus berada dirumah ini. Aku juga sebal setengah mati sama MI. Hanya demi kesopanan lah akhirnya aku mau dipersilahkan masuk oleh penjaga rumahnya. Untung pikiranku disibukkan dengan rencana untuk Meri. Juga desakan kebelet pup yang harus segera diselesaikan. Urusan Meri menemui rintangan karena ketika tadi jam 11.30 (waktu masih di jalan) aku berniat menelepon Meri untuk marah2 sambil nangis menuduh dia ada di SUB, ternyata yang mengangkat mas Dua suaminya, dan dia bilang Meri masih tidur di rumah kost mas Dua di Depok.

Masih tidurrr??? Bukannya jam 12 dia ada acara kopdar di CITOS?? Lalu bagaimana bisa jam 11.30 dia masih molor tidur??? Padahal lagi, jam 4 sore dia harus sudah balik ke Depok karena jam segitu travel yang membawanya balik ke Jogja akan menjemputnya. Meri harusnya datang seawal mungkin ke CITOS kan? Biar bisa agak lama ketemu teman-teman??? Duhhh...mana Mb Maya juga nggak bisa dihubungi lagi. Aku mulai tegang dengan rencanaku sendiri.

Kami berdua kemudian dipersilahkan masuk kerumah si Mbah BogeL, dan aku tetap merasa itu sungguh nama yang aneh dan menyebalkan, bahkan lebih aneh dan menyebalkan dari nama Ki Joko Bodo sekalipun. Dan yang paling paling menyebalkan diantara semua adalah tetap MI dengan cincin akiknya itu!

Tapi sekalipun merasa sebal begitu, tak pernah sedikitpun aku menyangka, bahwa ketika aku melangkahkan kaki masuk kedalam rumah besar itu, adalah awal dari perubahan drastis perasaan sebal dan benci ku pada si cincin berwarna perak bermata akik ungu yang sangat norak itu...

(Bersambung ke Part 2)

Kamis, 12 November 2009

AmeL Dan Kakek Tak DikenaL

:::::.....


AMEL DAN KAKEK TAK DIKENAL

Semalam, kami semua ikut shock mendengar cerita Mb Sisil dan putri bungsunya Amel yang baru TK B.

Jadi siang kemarin itu (Rabu, 11/11/09) sekitar jam 12.45 mb Shiel agak telat jemput AmeL karena pulang dari acara pengajian (AmeL pulang jam 12.30). Itupun dia sudah membatalkan niat untuk beli makanan terlebih dahulu dan memilih untuk langsung jemput AmeL di sekolah karena sudah telat. Sesampai di sekolah, keadaan sudah agak sepi, tinggal tersisa satu dua anak yang bermain di halaman sekolah (didalam pagar). Mereka juga sedang nunggu jemputan. Ketika dilihat tidak ada AmeL disitu, mb Shiel pun masuk ke lorong menuju ke ruang baca, karena di ruang baca itulah biasanya anak-anak dikumpulkan ibu guru, untuk menunggu dijemput supaya lebih aman.

Baru saja mb Shiel berjalan sampai setengah lorong ketika pas didepan pintu ruang kepsek dia melihat pemandangan yang membuat pikirannya membeku.

Ada AmeL disitu, sedang berjalan keluar digandeng oleh seorang kakek yang sama sekali tidak mb Shiel kenal. Si AmeL digandeng tangannya oleh si kakek itu, sementara di pundak si kakek bertengger tas sekolah AmeL.

Hati ibu mana yang tidak beku karena shock melihat pemandangan seperti itu. For the record, diantara kami semua mb Sisil itu paling frontal orangnya. Darah Madura-nya nggak bisa dinafikan, membuat dia selalu paling cepat berdiri dan berteriak ketika ada sesuatu yang tidak diinginkan. Tapi kali ini mulutnya serasa terkunci, bahkan (menurut pengakuannya) seluruh badannya tidak bisa apa-apa lagi kecuali tanpa komentar mengambiL semua yang ada ditangan kakek itu...tanpa memperdulikan lagi segalanya, termasuk si kakek yang terlihat kaget juga bertemu dengan mb Shiel dan sempat terdengar melontarkan kata-kata "Saya kira anak ini...bla...bla..bla". Mb Shiel pun sudah tak mendengar lagi lanjutan kata-kata si kakek.

Yang dilakukan mb Shiel hanya mengambil alih anak bungsunya. AmeL ditariknya, juga tas sekolah, dan dengan buru-buru membawa semuanya masuk ke mobiL dan memacu mobil cepat-cepat pulang kerumah. Sepanjang perjalanan, mb Shiel masih membeku, tak mampu bicara apapun kecuali berkali-kali menyebut nama Allah. Sambil dengan ngeri membayangkan apa yang terjadi kalau saja tadi dia jadi beli makanan terlebih dahulu. Atau kalopun misalnya dia hanya semenit saja telat menjemput AmeL. Mb Shiel yang premanita itu, ternyata kali ini cuma bisa speechless...

Ketika sampai dirumah, pelan-pelan AmeL ditanya, dan jawaban yang meluncur dari mulutnya hanya "nggak tahu Buk...aku nggak tahu...". Sampai-sampai ketika malamnya masalah ini diketahui teman-teman via sms, telpon, YM atau BBM, ada yang akhirnya menyebut kata gendam, hipnotis, sirep dan sejenisnya...duhh... Terus terang aku juga ngeri setengah nggak percaya semua ini bisa terjadi di sekolah Bea...pada AmeL lagi! Padahal kami semua mengenal AmeL sebagai anak yang pintar, cerdas dan kritis.

Malam itu, kami semua yang mendengar cerita Amel, ikut pucat ngeri dibuatnya...



LARAS DAN KAKEK TERSAYANG

Siang itu, Rabu 11/11/09 Laras yang baru duduk di bangku TK B keluar kelas dengan agak rewel. Pak Ji, si bapak tukang becak yang biasa menjemputnya sampai kewalahan. Rupanya Laras tidak mau pulang. Laras hanya mau pulang kalau dijemput oleh kakeknya yang baru pindah 10 hari ini dari Jogja kerumahnya di Surabaya.

Merasa tak bisa membujuk si Laras, Pak Ji pun menelepon rumah Laras dan menceritakan hal ini. Kemudian si Kakek pun memutuskan untuk berangkat ke sekolah menjemput cucu tersayang yang rupanya sangat menginginkannya.

Sesampai di sekolah, sudah sepi...maklum jam sudah menunjukkan jam 12.45 sementara jam pulang memang sudah 15 menit berlalu.

Halaman sekolah sepi, Kakek pun menuju ruang baca. Disana juga terlihat sepi, hanya tinggal Laras seorang yang masih menunggu jemputan di ruangan itu. Tanpa perlu sepatah katapun Kakek hanya tersenyum melambaikan tangannya memanggil cucu cantiknya untuk pulang bersama-sama. Dilihatnya sang cucu langsung menghampirinya. Dengan sayang dibawakannya tas sang cucu, dan digandengnya tangan Laras. Mereka berdua pun berjalan bergandengan tangan melewati lorong.

Pas ditengah lorong, tepat didepan pintu ruang kepala sekolah, sekonyong-konyong Kakek melihat ada seorang Ibu yang berjalan menuju mereka berdua. Si Ibu ini, tanpa berkata sepatah katapun, langsung mengambil tas sekolah Laras yang disandang di bahunya. Tangan Laras yang sedang digandengnya pun ditarik si Ibu itu.

Yang paling mengejutkan Kakek adalah kenapa Laras menurut saja diajak Ibu itu?? Laras malah memanggil si Ibu itu dengan sebutan "Ibu"??? Mungkin detik itulah Kakek akhirnya sadar bahwa itu memang bukan Laras, cucunya... Dan sebelum Kakek bisa menjelaskan apapun kepada si Ibu, mereka berdua sudah ngibrit meninggalkan si Kakek ditengah lorong didepan pintu ruang kepala sekolah yang sudah sepi siang itu...

:::::.....

Begitulah ceritanya...

Pagi tadi, dengan perasaan yang tidak menentu masih shock mb Shiel memutuskan untuk menghadap pihak sekolah. Bu Chodijah yang mewakili sekolah menerima mb Shiel, ternyata sudah menunggu ditemani kakek dan neneknya Laras untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Mb Shiel si premanita pun, akhirnya hanya bisa memutuskan untuk menyimpan lagi taringnya. Ketika keluar dari sekolah dan menceritakan semuanya kepadaku (yang memang sengaja menunggu di bakery sekolah), perasaan mb Shiel masih tak menentu, antara geli, merasa tak percaya dan masih speechless tak bisa komentar apa-apa.

Pertanyaanku, trus Laras dimana waktu siang-siang kemarin itu??

Menurut cerita Bu Guru, tak lama setelah Pak Is becak menelepon rumah Laras, dia kembali membujuk Laras yang rewel dan kemudian berhasil. Laras pun mau diajak pulang. Setelah insiden dengan mb Shiel di lorong depan ruang kepsek itu, ganti si Kakek yang panik demi mengetahui anak yang digandengnya tadi ternyata BUKAN Laras cucunya. Kakekpun langsung kembali masuk mencari Laras dan panik karena Laras sudah tidak ada. Ibu Guru pun bingung karena kok ada lagi yang datang menjemput Laras?? Bukannya Laras sudah pulang dengan Pak Is???

Maka jelaslah semuanya... Kakekpun akhirnya berhasil menemukan cucunya si Laras dan Pak Is di gang sebelah sekolah...

Mb Shiel pun melanjutkan ceritanya. Tadi pas dia ketemuan (dan sempat foto2 pulak wahahaha) dengan Bu Guru dan Kakek-Nenek nya Laras, mereka sudah saling meminta maaf. Terutama si Kakek.

Kakek :
"Maaf lo Buk, saya bener nggak ada maksud apa-apa... Saya kira itu Laras cucu saya... Mereka mirip dan hanya tinggal ada satu anak di ruang baca. Lagian AmeL nggak tertawa, coba kalo AmeL tertawa saya pasti tahu kalo itu bukan Laras, soalnya kan kalo Laras ada giginyaa..."

Mbak SisiL : **speechless**

Kakek :
"....dan ini sudah KEDUA KALINYA terjadi pada saya lo Buk..."

Mbak SisiL : **gubraaxxx**

Hahahahahaha. Aku juga nggak bisa apa-apa selain ketawa mendengar ceritanya. Jadi inget temen-temen dudulers...yang juga suka salah kalo melakukan apa-apa... Jadi inget diriku sendiri yang juga begitu.... Dwoohhhhh....

Tahu nggak apa yang ada dipikiranku??? Si Kakek itu seharusnya bikin account blog atau Facebook. Aku akan dengan senang hati add beliau, dan memasukkan FB beliau ke list "DUDULERS".

:::::.....

Rabu, 04 November 2009

Doa Hari Ke 29 Ramadhan

Ya Allah Yang Maha Segalanya...
Aku bersaksi,
Ketika aku merasa sedih dan kesepian,
Tidak ada yang akan bisa membuatku tersenyum KECUALI Engkau..

Ya Allah, hatiku kini sedang sedih tak terperi.
Sungguh, dalam pilunya tangisku, aku membiru merindukan RamadhanMu.
Aku...sungguh masih terlalu banyak kesia-siaan yang kulakukan pada Ramadhan ini...
Ampuni aku Ya Allah...
 
Yang hanya bisa bersimpuh sujud memohon menggerung padaMu YA ALLAH...
Sampaikan waktu kami pada RamadhanMu lagi,
sampaikan kami...
Wahai Engkau Maha Mengabulkan doa,
Amiinnn Yaa Robbal Alamiin..


Doa Hari Ke 28 Ramadhan

Ya ALLAH

Engkaulah satu-satunya Pujaanku....
Engkaulah satu-satunya tempatku mengadu....
Engkaulah satu-satunya pemberi nikmat dibalik semua musibah...


Ikhlaskan aku....Ya Allah..
Ikhlaskan aku.....
Atas segalanya.....ikhlaskan aku....
Ingatkan terus hatiku akan kebesaranMu Ya ALLAH....
ikhlaskan hatiku....

Karena aku hanya ingin bersamaMu Ya Allah...
Aminn Yaa Robbal Alamiinn...

Doa Hari Ke 27 Ramadhan

Ya Allah Maha Segalanya...

Aku mohon kepadaMu...
Lindungilah dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.
Jadikan semua sakit kami sebagai kifarat pembakar dosa,
Jadikan semua kesenangan dan bahagia kami sebagai pengingat atas namaMu.
Hanya namaMu...

Tetapkanlah ikhlas dan nikmat syukur kami menjadi urat nadi kami,
Dan masukkanlah kami kedalam golongan orang-orang yang selamat,
Aminn Yaa Robbal Alamiin...

Doa Hari Ke 26 Ramadhan

Ya Allah...

Lagi-lagi KAU buat aku merasakan jatuh cinta kembali...
Terimakasih telah pilihkan dia untukku Ya Rabb..
Bukan laki-laki terbaik tapi sungguh kurasa cuma dia yang paling pas untukku.
Arungi hidup bersamanya tidak membawaku kemanapun kecuali lebih dekat dgnMu Ya Allah..
 
Ternyata benar,
Hanya Kau lah yang tahu apa yang terbaik...
Aku bersaksi Ya Allah, cuma ENGKAU lah yang terbaik

Maka aku mohon...
Pendekkanlah selalu jarak kami kepadaMu,
Tapi panjangkanlah jodoh kami berdua Ya Allah...
Dunia sampai akhirat-Mu...
Aminnn YRA


Doa Hari Ke 25 Ramadhan

Duh, makasih buat Elly yang telah dorong2 aku untuk memposting sisa doa harianku waktu Ramadhan lalu....aku jadi nyambangi rumah MP ku yang sudah agak berdebu ini *hiks*.....

Akhir Ramadhan memang selalunya jadi waktu ribet, sehingga doa harianku di akhir-akhir Ramadhan hanya sempat tercetus di status Facebook saja...

:::::.....

DOA HARI KE-25 RAMADHAN :

Ya Allah....
hari ini aku bersimpuh memohon padaMu untuk 2 jiwa,
dimana disana terdapat pintu surgaMu untukku.

Sepasang lelaki dan wanita terbaik yang sangat kucinta
yang telah Kau pilihkan sendiri untukku
Suami dan ibukku...

Ya Allah,sayangilah mereka...
Ampunkan semua dosa mereka,
Lindungilah setiap langkah mereka,
tuntunlah setiap nafas mereka,
kekalkan cinta kasih kami semua
bersama dalam rahmat dan ridloMu slamanya Ya Allah...
amin Yaa Robbal Alaminn...


Senin, 14 September 2009

Doa Hari Ke-24 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah Tuhan kami yang Maha Kuasa...

Engkau adalah satu-satunya dzat pemegang kunci hati kami.
Limpahi kami selalu dengan hidayahMu
Bersihkan hati kami dari amarah, iri, dengki, sombong dan rasa benci.
Beningkanlah hati kami supaya kami pantas untuk sekedar bersimpuh mengetuk pintuMu.
Aku mohon padaMu Ya Allah, wahai dzat dimana hati kami tergenggam erat dam dalam.

Aminn Yaa Robbal Alamiinn...

:::::.....

Doa Hari Ke-23 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah...

Betapa sering kami tersesat dalam sebuah kebenaran semu,
Kebenaran milik manusia-manusia yang fana,
Kebenaran milik dunia dan zaman yang selalu berubah, berputar dan berbalik arah.

Aku bersaksi hanya ENGKAU lah Pemilik Kebenaran Hakiki,
Maka jauhkanlah kami dari kesalahan seperti Engkau menjauhkan barat dan timur,
Dekatkanlah kami dengan kebenaranMU sedekat ENGKAU dan pembuluh nadi kami

Ya Allah yang Maha Mengabulkan doa,
Kabulkanlah doa kami...
Aminn Yaa Robbal Alamiin..

Doa Hari Ke-22 Ramadhan

:::::.....

Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah, pagi ini kembali Kau telah mudahkan kami bersama anak-anak kami untuk dapat berbagi di jalanan.

Aku mohon padaMu jadikan kami dan semua anak cucu keturunan kami orang-orang yang selalu ikhlas berbagi...dan lindungilah kami semua dari sifat pelit dan bakhil... Hanya ENGKAU lah tempat kami berlindung dari segala penyakit hati...

Amiin Yaa Rabbal Alamiinn..

:::::.....

Doa Hari Ke-21 Ramadhan

:::::.....

ALLAH....
Kaulah Maha Penyayang yang paling sayang,
Kaulah Maha Pencinta yang paling cinta.
Kau cukupkan semuanya untuk kami bahkan lebih.
Dosa kami seluas samudera tapi ternyata ampunanMu tak pernah ada batasnya.

Maka aku mohon padaMu Ya ALLAH,
kekalkanlah keluarga kami berada dekat denganMu,
karena kalau tidak, niscaya kami akan menjelma menjadi makhluk kesepian yang paling sepi
dan hati kami, akan menjadi hati kering yang paling menderita....
 
Ya ALLAH, kabulkanlah doa kami,
Aminn Yaa Robbal Alamiin


:::::.....

Doa Hari Ke-20 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah Yang Maha Mengasihi kami...

Ramadhan ini...
Bulan yang Kau muliakan ini,
Bulan dimana catatan keburukan kami terhapuskan dan catatatan kebaikan kami dilipatgandakan,
Dimana semua makhlukMu di segenap langit dan bumi mendoakan ampunan untuk kami,
Tak terasa makin mendekati ujungnya.

Kumohon padaMu Ya Allah...sampaikan umur kami kepada Ramadhan selanjutnya, agar kami bisa semakin dekat padaMu Kekasihku...

Aminn Yaa Rabbal Alamiin.....

:::::...

Selasa, 08 September 2009

SALAH (LAGHEE)???

Surabaya, Selasa 8 September 2009

::::.....

Konon katanya, keledai saja tidak pernah terjatuh di lubang yang sama dua kali. Untunglah aku bukan keledai, jadi gak papa deh kalo memang harus terjatuh di sebuah lubang untuk kedua kali! Hahahaha.

Tadi pagi, aku sudah stand by di sekolah karena ada janji mau berangkat ke pertemuan majelis taklim bersama teman-teman walimurid Sekolah Al Hikmah. Mobil aku parkir paralel di pinggir jalan depan kantor yayasan, di seberang masjid. Aku sengaja parkir disitu karena beberapa teman yang janjian denganku masih ada kelas mengaji di masjid.

Rupanya hari ini ada rapat bapak-bapak pengurus yayasan karena sempat kulihat beberapa dari mereka mondar-mandir antara masjid dan kantor. Parkiran juga kulihat lumayan penuh, maklum kalau Ramadhan begini kegiatan walimurid di sekolah juga lumayan padat.

Untuk beberapa saat, aku masuk ke masjid untuk sekedar menyapa beberapa teman. Sempat juga ngobrol curhatan dengan seorang sahabat, kemudian muncullah Mb Fetty dan Mb Eva. Mereka berdua kebetulan juga akan pergi ke majelis taklim yang sama denganku. Akhirnya diputuskan bahwa kami bertiga berangkat duluan, sama-sama dengan mobilku.

Dari arah masjid, akupun menyeberang sambil mengeluarkan kunci mobil dari tas. Setelah dekat, kupencet tombol "Unlock" di remote kunci. Mobil tak bereaksi. Kupencet lagi, tak juga bereaksi. Waduh, kenapa nih, masa sih batere remote habis lagi?? Beberapa minggu lalu aku memang dudul jadi sanggongan satpam sekolah karena mobil gak bisa dibuka karena batere remote habis dan aku selalu menunda untuk menggantinya.

Tapi kan sekarang posisinya batere remote sudah diganti??? Masak sih sudah habis lagi??

Mbak Fetty dan Mb Eva mulai mengeluh panas diluaran. Tapi begitu melihat kesulitan yang kuhadapi mereka langsung lupa pada suhu yang mulai memancing keringat saat itu. Mereka berdua pun akhirnya sibuk membantuku, menyumbangkan ide ini itu.

"Ya terpaksa pake anak kuncinya aja mbak" saran Mb Eva.
"Tapi nanti alarmnya pasti bunyi mbak" jawabku sambil ngeri liat banyak mobil parkir, pertanda disekolah sedang banyak orang dengan urusan yang perlu ketenangan, dari ngaji sampai rapat.

Mb Eva kemudian datang dengan solusi. "Aku tahu caranya, buka aja dengan anak kunci, nanti kalau alarm bunyi langsung pencet aja tombol dibawah stir yang biasanya nyala merah kalo remote dipencet."

"Emang bisa gitu??" tanya Mb Fetty ragu, sementara aku semakin kalap saja pencet-pencet tombol "Unlock" di remote dan tak berhasil juga.

"Ya...kalo di mobilku sih bisa. Sama-sama Toyota kan? Coba aja dulu" oke deh, aku memutuskan berhenti pencet2 dan siap memasukkan anak kunci ke lubang kunci di handle pintu mobil.

Anak kunci masuk, kemudian kuputar. Lho, kok nggak bisa??? Ini aneh. Mb Fetty dan Mb Eva juga kaget. Kok nggak bisa ya??

"Coba lagi mbak" kata mb Eva. Aduh, ada kalo 10 menit kita bertiga umek disekitar pintu mobil ini.

Aku coba lagi masukkan kunci ke lubangnya. Tapi tetep anak kunci tak bisa kuputar.... AArgghh kenapa ini??? Kita bertiga sudah mulai berkeringat dan sepertinya satpam di pos sana mulai tertarik dengan kegiatan dudul kami bertiga disitu.

Detik itulah aku menemukan sesuatu di ujung pintu mobil. Ada luka kecil di pojok tengah pintu pengemudi itu. Luka seperti kalau kita kurang hati-hati membuka pintu kemudian pintunya membentur tembok atau mobil lain yang ada disamping kanan gitu. Aku sebentar tercenung. Kapan ya aku dapat luka ini??

Perasaanku mulai tidak enak. Setengah menggumam, aku seperti bicara pada diriku sendiri..."Sebentar, ini bener mobilku kan???" sambil dengan penuh ingin tahu aku melangkah melongok nomor polisi mobilnya.

Pas saat itu, berbarengan dengan suara Mb Fetty membahana, mengabarkan pada Mb Eva... "MOBILNYA WAHIDA BUKANNYA ITU KAN???"

Tangan Mbak Fetty jelas-jelas menunjuk ke mobil lain yang parkir pas dibelakang mobil ini. Mobil lain yang serupa, yang kukenali dengan baik nomor polisinya. Nomor polisinya, sama persis dengan mobilku....

Aku cuma bisa menangkupkan telapak tanganku keatas kepala...membaca istighfar berkali-kali sementara Mb Eva dan Mb Fetty sibuk menyemburkan kata-kata aneka rupa, yang ditelingaku terdengar seperti "Kok bisa sihh???" dan ketawa yang beraneka rupa juga, dari ketawa keheranan sampe ketawa prihatin karena harus punya teman seperti aku.

Ya Allah....

Guess what, ini bukan pertamakalinya terjadi padaku. Dulu aku pun pernah salah mobil, bahkan lebih parah karena aku sudah terlanjur masuk ke jok penumpang didepan dan kemudian baru sadar setelah menemukan bahwa laki2 yang dibelakang stir, disebelahku, ternyata bukanlah suamiku.

Guess what again, dua mobil yang aku keliru itu, dua2nya jenis yang sama! Dua mobil itu, sama sedannya dengan mobilku, sama merk dan warnanya (yang otomatis menjadi alasan pemaklumanku, mereka memang kelihatannya mirip mobilku!!) ...bedanya hanya satu, bahwa mobil2 ini dari seri yang lebih tinggi dan karena itu jauh lebih mahal dari mobilku hahahaha.

Teringat komentar Mb Eva yang persis dengan komentar Mas Iwan dulu ketika aku salah masuk mobil orang itu... "Kalo minta dibeliin yang kaya gitu, bilang ajaaaaa!!!"

Hahahahaha.

:::::.....

Beberapa menit kemudian aku baru sadar bahwa mobil yang dari tadi kucoba untuk "kudobrak" adalah mobil milik salah satu Ketua Yayasan Pendidikan Sekolah Al Hikmah. Aduh malunya...untunglah alarm mobil itu nggak kemudian menjerit waktu ada 3 ibu duduL (salah satunya duduL kwadrat) yang mencoba mendobrak keamanan pintunya. Untung juga Bapak pemilik tampaknya sedang rapat, jadi satu2nya jalan dia mengetahui insiden ini adalah bila beliau membaca tulisanku ini. Untunglah karyawan kantor yang biasa nyupiri mobil ini (yang orangnya aku kenal baik juga) tidak melihat semua kejadian memalukan ini **aku akan pura2 saja tidak mengupload cerita ini untuk dibaca khalayak umum**...

Hhh...duduL bener...**ambil napas panjang dan prihatin**

Cerita yang dulu aku pernah salah masuk mobil orang itu, bisa dibaca disini http://cikicikicik.multiply.com/journal/item/140/Mobil_Salah_dan_Mobil_Benar

:::::....

Doa Hari Ke-19 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah Pujaanku...

Ketika aku sedih, tidak ada yang bisa membuatku tersenyum kembali kecuali ENGKAU...
Ketika aku dalam ksempitan,tidak ada yang bisa melapangkan kecuali ENGKAU...
Ketika aku terbakar amarah, tidak ada yg bisa menyejukkan hati ini kecuali ENGKAU...
Ketika aku merasa hina oleh dosa dan nafsu, tidak ada yang bisa mengampuniku dan menjadi tempatku kembali....sungguh takkan ada...kecuali ENGKAU Ya Ghoffaar, Yaa Rahman, Yaa Rohiimm..

Maka aku mohon kepadaMu....ampunilah aku...
Jangan biarkan aku menjauh dariMu...

Aminn Yaa Robbal Alamiinn...

Doa Hari Ke-18 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah Yang Maha Kasih...

Berada ditengah hangat dan indahnya sahur bersama keluarga begini
Membuatku sekali lagi takjub akan semua nikmat yang selama ini Engkau limpahkan pada keluarga kami...
Cinta yang Engkau telah tumbuhkan didalam hati kami,

Ya Allah yang Maha Mencukupi...
Lindungilah kami, ampunilah kami dan jangan biarkan kami terjerumus menjdi orang2 yang kufur akan nikmatMu
Aminn Yaa Robbal Alamiin...

:::::.....

Doa Hari Ke-17 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah Maha Kasih...
Betapa ingin aku menjadi manusia yang bisa Kau banggakan dimuka bumi ini.
Tapi nafsu ini kadang masih menjeratku...
Maka aku mohon ampunilah aku...
Pendamkan sabar ini kedlm hatiku...
Dan keluarkan amarah di hati ini menjadi keikhlasan untuk menyebut namaMu Ya Allah...
 
Sungguh aku merasa tidak pantas meminta lebih dari itu Ya Allah...
Ampunilah hambaMu ini dan masukkan aku kdalam orang2 yang selamat...
Aminn Yaa Robbal Alamiin..



:::::.....

Doa Hari Ke-16 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah, betapa berharganya kebeningan dan ketenangan sebuah hati.

Hanya kepadaMulah tempat kami memohon dan kembali.
Maka ampunilah kami, lindungi dan bersihkan hati kami dari semua yang mengotori : amarah, rasa iri dengki, kebencian dan keluh kesah tak bersyukur yang selalu mengancam mengotori hati kami.

Sesungguhnya KAU lah pemilik hati kami, maka kabulkanlah doa ini Ya Allah...
Aminn Yaa Robbal Alamiin...

:::::.....

Jumat, 04 September 2009

Doa Hari Ke-15 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah...
Sungguh aku paling takut dengan dosa yang tak terampunkan itu...
Tapi aku lebih takut lagi terhadap syirik yang terselubung.

Aku mohon ampuni aku Ya Allah...
Lindungilah aku dari sifat mmbesar2kan dunia yang bisa memalingkanku dariMu.
Kabulkanlah doaku Ya Allah...karena sungguh, aku hanya ingin berada dipelukMu...hanya itu..



:::::.....

Doa Hari Ke-14 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah...

Pagi ini aku kembali terpekur, kembali pilu mengingat betapa aku masih mengkhawatirkan sesuatu yang sesungguhnya diluar kuasaku...

Maka aku mohon ampunilah aku...
Ya Allah yang Maha Mencukupi, aku serahkan semua urusan ditanganMu...
Karena aku hanyalah hambamu yang tiada punya daya upaya kecuali atas pertolonganMu semata..
Mudahkanlah aku untuk menjadi manusia yang sabar, bersyukur dan qonaah.
Amin...Yaa Robbal Alaminn..

:::::.....

Doa Hari Ke-13 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah, benarkah kami pantas disebut makhlukMu yg paling baik di bumi ini??
Nyatanya kami sungguh tidak berdaya mengendalikan diri kami sendiri.
Amarah ini seringkali menjajah kami, menggelindingkan kami ke jurang kenistaan...

Ampunilah kami...Ya Allah...
Mudahkanlah kami untuk menjadi orang yang sabar...
Aminn..

:::::.....

Doa Hari Ke-12 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah, kemarin kulihat banyak cerita,tentang manusia2 hebat yang dalam keterbatasan dunia tapi masih luar biasa semangat beribadah padaMu...

Yang bagi mereka masalah dunia hanya perkara kecil yang tidak berarti, seperti hanya debu di sekejapan mata.

Sungguh aku malu dan iri pada mereka Ya Allah...
Ampunilah aku yang masih sering membesar-besarkan perkara dunia ini..
Ampunilah aku, karena hanya belas kasihMu yang akan bisa menyelamatkanku di kehidupan yang kekal dan sebenarnya kelak..
Aminnn..Yaa Robbal Alaminn..



:::::.....

Doa Hari Ke-11 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah yang Maha Besar...

Betapa hatiku menciut mengecil, bergetar dalam ketakutan, mengingat semua dosa yang kulakukan.
Betapa benakku hanya bisa menangis dalam gerimis mengingat semua lalai yang telah terlambat kusadari, riya yg kunikmati dan sombong yg tak kusadari.

Hanya ENGKAU lah satu-satunya harapanku...
hanya ENGKAU Ya Allah yg Maha Kasih...
Aku mohon, aku mohon ampunilah aku T_T


Minggu, 30 Agustus 2009

Doa Hari Ke-10 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah....
Ampunilah aku...
Mulutku mungkin tak selalu menyebut namaMu...
Hatiku mungkin tak sebening yang perlu agar Kau mengabulkan doaku...

Tapi aku mohon kepadaMu dengan segenap airmataku..
Ampunilah kedua orangtuaku...
Sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku sewaktu aku kecil...
Ibu dan Bapaklah baterai dalam hidupku...
Mudahkanlah baktiku Ya Allah...

Aminn Yaa Robbal Alamiinn...


:::::.....

Sabtu, 29 Agustus 2009

Doa Hari Ke-9 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah Sang Maha Penjaga...

Sungguh, aku berlindung kepadaMu dari siksa Jahannam,
Dari siksa kubur,
Dari segala macam fitnah ketika aku hidup maupun mati....
Dan aku berlindung kepadaMu dari FITNAH KEJI Dajjal yang terkutuk...

Aminn Yaa Robbal Alamiinn...

:::::.....

Allahumma inni...
Audzubika min adzaabi Jahannam...
Wamin adzaabil qobri....
Wamin Finatil Mahyaa wal Mamaat...
Wamin syarri...fitnatil masiihid Dajjaal....

Amiinn Yaa Robbal Alamiinn..

:::::.....

(doa sesudah attahiyat akhir sebelum salam ketika sholat)

Doa Hari Ke-8 Ramadhan

Ya Allah....Segala puji hanya untuk ENGKAU...Yang telah anugerahkanku jodoh lelaki yg baik...Anak-anak yang sholih sholihah...Keluarga, sahabat2 dan saudara2 yang hangat dan penuh cinta... Mengingat mereka, rasanya tak ada lagi yang kuinginkan dalam hidup iniKecuali satu,kumohonkan padamu.. Tetapkanlah kehangatan cinta ini didalam ridhoMu. Eratkanlah hubungan kami untuk kekal selama-lamanya, bahkan ketika kami mati dan KAU hidupkan kami kembali. Aminn Yaa Robbal Alamiin...:::::.....

Operasi Ketupat Onta

Assalamualaikum wr. Wb.
Ahlan wa sahlan.

Tahu nggak?? Aku selalu berpikir bahwa PERSEPSI manusia adalah satu hal yang sangat luar biasa. Anda pasti pernah menyaksikan betapa powerfullnya kata "salah paham" dan "salah persepsi". Hanya karena ada dua pihak yang berkomunikasi tetapi mempunyai persepsi yang berbeda dalam pikirannya, akibatnya bisa luar biasa fatal. Bahkan beberapa perang dunia diawali dan disebabkan oleh hal ini. Hebat nggak??

Ada salah satu contoh lagi. Temen-temen semua, jadi begini ceritanya...

Sudah sejak seminggu sebelumnya, mulai awal puasa kita semua sudah tahu kalau akan ada acara kopdar sambil buka bersama teman2 duduler di Jakarta. Kalau sudah begini, mulailah Mas Iwan usil...

Apalagi kalo bukan mulai sok nawarin aku pergi ke Jakarta. Biar bisa ikut kopdar maksudnya. Dia paham betul, rasa rinduku pada temen2 di Jakarta tak pernah putus. Yang ada tentu saja aku manyun waktu ditawari kemarin, karena selain aku nggak yakin apakah Mas Iwan serius atau cuman godain aku, jadwalpun tak mengijinkan aku untuk pergi-pergi.

Rupanya, Jiehan yang kali ini didapuk jadi EO. Kulihat dia wira-wiri mulu di FB teman-teman, minta pendapat soal tempat yang pas sampai rayu sana sini supaya banyak yang bisa datang ke kopdar Jumat sore itu.

Sampai suatu kali, hari Kamis kemarin Jiehan bikin status soal kopdar lagi. Aku yang waktu itu sedang dijalan pergi berdua MI, mendadak tanpa ada maksud apapun kecuali iseng, komen di status Jiehan begini..."Jie, MI nawarin aku tiket PP ke Jkt Jumat terus nih...aku harus jawab apa??"

Jiehan malah langsung lompat2 lonjak2 kegirangan di wallku, intinya dia seperti udah 80% percaya bahwa aku akan pergi ke Jakarta. Dan ini menjadi persepsi Jiehan yang fatal akibatnya...

Merasa lucu melihat ekspresi Jiehan yang seperti itu, aku lalu mengabarkan pada Ibu Komandan Maya. Aku sms mb Maya supaya dia baca tulisan penuh lonjak2nya Jiehan.

Malamnya, ditengah acara tadarusku ada sms masuk. Karena pas aku sedang menunggu sms penting seorang teman, akhirnya kubuka. Ternyata dari Mb Maya. "Lagi repot gak? Aku mau telpon". Waduh. Ini hal yang jarang terjadi, dan biasanya kalo sampe mau nelpon begini, biasanya penting.

Selesai tadarus yang akhirnya sedikit kuperpendek *istighfar* Mb Maya pun telpon, dan mengabarkan tentang sebuah skenario yang kutangkap sebagai berikut.

Dia bersama dengan mpok Iya sudah menyiapkan kejutan untuk kopdar bukber Jumat!! (Btw, mpok Iya boleh saja tinggal di Kuala Lumpur dan nggak pernah bisa datang kalo ada kopdar. Tetapi rupanya akal bulusnya selalu ada di setiap kopdar hahaha)

Kejutannya : Meri si onde mande datang ke Jakarta!!
Detilnya : mereka berdua akan masuk ke restoran Jepang tempat kopdar dengan menyamar ala arabian lady!! Mpok Iya bahkan sudah melatih Meri ngomong beberapa kalimat dalam bahasa Arab dan mb Maya sudah membeli dua baju burqa hitam lengkap dengan celak dan parfum menyengat ala Arabian.

Makanya Jiehan dibikin sibuk dengan didapuk jadi EO. Semua juga tahu Jiehan lah yang paling penasaran setelah jadi korban di skenario kejutan sebelumnya. Tentu untuk mengalihkan perhatian dan kesibukannya supaya nggak curiga.

Hahahahahaaha. Aku langsung merasakan lagi adrenalin itu. Bahkan beberapa saat sebelum terucap dari bibir mb Maya, aku sudah paham tujuan dia menelponku. Aku langsung jelas apa tugasku. BIKIN SEMUA ORANG, TERUTAMA JIEHAN MENGIRA BAHWA AKULAH YANG DATANG KE JAKARTA DAN MENJADI KEJUTAN KOPDARNYA.

Aku langsung beraksi. Tulis ini-itu, sana-sini di wall orang-orang. Tentu, dengan tidak boleh lupa peraturan nomor satu kita : apapun itu, tidak boleh dilakukan dengan berbohong!! Selalu gunakan teknik ngeles dan pengalihan perhatian. Mainkan saja persepsi dan emosi orang-orang. Tapi tidak boleh berbohong!

Tapi ada satu masalah. Jiehan tidak bisa berhenti bertanya. Mengejarku dengan sms-sms berisi pertanyaan2 yang semakin lama memojokkanku ke pinggir jurang kebohongan. Gawat! Makin lama dia makin mempersempit ruangku untuk ngeles *benarlah perkiraanku selama ini bahwa dia punya bakat, dia punya bakat!!*.

Semakin malam nada di smsnya Jiehan sudah begini : "Jawab dengan jujur mba!!! Kamu bener akan ke Jakarta??? Jujurlah padakuu, iya atau tidakk???"

**putar otak dengan kencang sampe kliyengan**

Untunglah sesuatu kemudian muncul di kepalaku. Pejamkan mata, bulatkan niat, akupun membalas sms nya.

--Jie, sungguh...aku perlu kamu untuk DIAM...atau mb Maya akan terancam batal mendapatkan balasannya!! **senyum licik sambil komat kamit berdoa semoga nggak kuwalat sama ibu komandan**--

Berhasil!!! Buktinya Jumat pagi subuh, Jiehan sms lagi begini.

--Horeeeee!!! Aku telp kamu kok gak diangkat?? Siapa aja yang tau kamu mau dateng?? Oh...please biar aku aja yang tau...rencananya gimana?? Call me mba, ASAP!!--

Dan kulihat emang ada miskol dari dia di hpku. Dua!! Hadoohhh keluar dari mulut buaya langsung disambut mulut serigala!!
Aku panik. Tidak tahu bagaimana menjawab, dengan pmata terpejam ngeri aku sampai refleks mematikan hendphone. Sejurus setelah mematikan itu aku tertegun...kulihat ini jam 6 pagi...biasanya kalo ke Jakarta, aku berangkat dengan fligt pagi. Pas banget, jam 6 seperti ini. Matinya hp ku pasti memberikan Jiehan kesan kalau aku berada di pesawat. Karena sekitar jam 7 lebih, datang lagi smsnya menerorku minta telpon. (Padahal aku cuma matiin hp beberapa puluh menit hahahaaha).

Aaaarrgghhh bagaimana ini?? Anak itu pasti sudah berpikir kalau aku sudah mendarat di Jakarta! Padahal aku ada di parkiran carrefour dekat sekolah anak-anak, malah barusan telpon-telponan sama Meri dimana aku sempat memberikan suntikan semangat pada sosok lugu itu agar nanti nggak cekikikan atau jantungan waktu diajak ekting jadi wanita Arab.

Aku pun buka YM (invisible) di hp. Chat sama mas Iwan. Aku tahu, pagi-pagi gini di kantor biasanya dia sedang meeting. Benar juga, ketika kusapa, jawabnya "Bentar ya cay, lagi meeting". Aku kemudian sms Jiehan.

--Gak perlu telp2nan, aku lagi ditengah meeting MI, sms an aja ya. Jiehan...**nada lembut tp serius** bukankah aku sudah pesan dirimu untuk diam? Knp pasang status mengunci2 itu? (di FBnya, Jie emang pasang status "mengunci rapat2")...Ingat loh, kita berhadapan dgn orang sekaliber mb Maya, nggak boleh main-main dan gegabah...Udah!! Pokoknya sutradara, skenario, aktris dan artisnya udah matang semua. Tugasmu cuma jadi EO yang baik dan wajar. Itu aja. Ok?--

Ya Allah, panjangnya sampai 5 sms loh hahaha. Jiehan kemudian balas begini.

--Aku udah ganti status kok...lemme know, sapa aja yang tau? Dan SUER aku ga nanya lagi dan akan diam membisu...-

Ya Allah lagi...belum nyerah juga anak ini. Jiehan, kalo kamu baca note ini, I'll let you know, kamu salah satu korbanku yang paling merepotkan!!! Hahaahaha. Btw, ini pujian *keluh*. Aku dengan ngelespun menjawab.

--Gak usahlah...aku trauma sama Meri waktu skenario bom pas aku ke Jkt dulu itu...-- (waktu itu emang aku bilang ke Afifi, dan ternyata kemudian bocor sampe ke Meri)

--AArrgghh...baiklah sesuai janji...aku akan diam...nyumpel mulut pake kaos kaki. Ntar hati2 ya...jangan nyasar...kita ketemu di Caza Suki!!--

Lega...akhirnya si onta menyerah juga...hahahaha. Untuk lebih menyakinkan, aku minta mb Maya untuk tulis di wall dsb kalo dia curiga sama Jiehan (curiga bahwa Jiehan diam2 menyiapkan kejutan untuk kopdar nanti, dan bahwa target korbannya adalah mb Maya).

Sesiangan itu aku diam2 sangat terhibur melihat Jiehan yang sangat kelihatan BANGGA dicurigai mb Maya. Bangga karena merasa bahwa kali ini, dia menjadi orang yang TAHU rencana dan skenario rahasianya. Siapa yang nggak terkikik geli melihat situasi seperti ini coba???

Meri datang ke Jakarta dan menjadi kejutan buat kopdar duduler. Tapi semua orang mengira bahwa aku lah yang akan ke Jakarta. Jiehan mengira mb Maya tidak tahu bahwa aku akan ke Jakarta, dan karna itulah Jiehan melayang diatas angin, karena merasa kali ini akan berhasil mengejutkan mb Maya, membuat mb Maya menjadi korban, sebuah prestasi yang luar biasa pasti kan?? Bisa ngerjain si Ibu Suri lohh...si Ibu Komandan...bayangkan!! Luarr biasaa....!!

Bahkan sampai sekarang ini aku masih terjebak antara ngikik geli dan kasihan tiap membayangkan bagaimana perasaan Jiehan saat itu. Dan bagaimana Jiehan kalau nanti sudah terbuka semuanya, bahwa bukan aku yang datang ke Jakarta, tapi Meri. Bahwa mb Maya mengetahui semuanya. Bahwa mb Maya bukanlah korban disini. Bahwa justru dialah korban kejutan yang sebenarnya!!

Hahahahahahaha. Aku ngeri membayangkan si onta, eh Jiehan, pasti akan mengamuk hebat!!!

**ambil napas panjang**


Jadi begitulah ceritanya teman-teman... Sms pertama Jiehan yang kuterima malam tadi setelah semua skenario terbuka, berbunyi begini...

--Kita P U T U S !!!--

Huahuahuahua sebuah sms cinta yang sangat indah.... Dan sekarang semua percaya kan, bahwa urusan TKW sipit dalam baju item-item yang nyasar di Caza Suki sore itu, aku nggak terlibat apapun??? Aku sama sekali nggak ikut merencanakan, sumpah!!

Aku hanya merasa sangat beruntung karena kebetulan tanpa bisa diduga sebelumnya mendapat kesempatan bisa sayang-sayangan dengan si ONTA . Memberikan sebuah pengalaman pada si Onta, bagaimana excitingnya kalo kita sedang MERENCANAKAN sebuah kejutan buat teman2 tersayang kita.

(Oke, kalimat terakhir itu kuakui kalo aku ngeles :D)

:::::.....

Foto-foto kopdar TKW bisa dilihat disini...
http://www.facebook.com/cikicikicik?ref=profile#/album.php?aid=2033418&id=1116627099&ref=nf

Debagai balasan atas perbuatanku, akhirnya inilah yang dilakukan Jiehan....
http://www.facebook.com/album.php?aid=2033418&id=1116627099&ref=nf#/video/video.php?v=1199331578117&ref=nf

It's a must see video!!! :-D

:::::.....

Kamis, 27 Agustus 2009

Doa Hari Ke-7 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah, tidak akan ada yang bisa menebak akhir dari perjalananku. Sedangkan ceroboh, lalai, malas, sombong dan godaan terhadap kemanusiaanku, tak pernah putus mengintai niat terbaik sekalipun.

Maka aku mohon Ya Allah, lindungilah perjalananku...
Jangan pernah biarkan aku menapaki kesesatan...

Karena aku bersaksi, hanya ENGKAU lah Sang Maha Penjaga....
Aminn...Ya Robbal Alamiin...

:::::.....

Rabu, 26 Agustus 2009

Doa Hari Ke-6 Ramadhan

:::::.....

Ya Allah Yang Maha Kasih....

Betapa aku sering merasa resah, gelisah dan khawatir akan hati manusia2 lain...
Menghabiskan waktu yang sangat berharga ini untuk sesuatu yg diluar kuasa manusia.
Padahal yang perlu kulakukan hanyalah meminta padaMU...
KAU-lah Maha Kuasa, pemegang, penjaga dan pembolak-balik hati manusia.

Maka ampunilah kami,dan berikanlah hidayahMu kepada hatiku, juga orang-orang yang kusayangi....Aminn Yaa Robbal Alaminn....

:::::.....

Selasa, 25 Agustus 2009

Doa Hari Ke-5 Ramadhan

Ya Allah Yang Maha Pemurah...

Sungguh Engkau selalu mencukupkan segala yg menjadi kebutuhanku...bahkan lebih dan bahkan seringkali tanpa aku sadari...Hari ini rasanya aku enggan meminta. Maka ingin sekali kuketuk pintuMu yang selalu akan terbuka itu, dan merasakan hembusan namaMu memenuhi diriku dan menggetarkan hatiku...

ALLAH...ALLAH...ALLAH... LAA ILAAHA ILLALLAH...
ALLAH...ALLAH...ALLAH... LAA ILAAHA ILLALLAH...
ALLAH...ALLAH...ALLAH... LAA ILAAHA ILLALLAH...


Senin, 24 Agustus 2009

Doa Hari Ke-4 Ramadhan

Maha Suci Engkau Ya Allah...

Pagi ini semaraknya keluargaku terasa bening dihatiku.
Nikmat, karunia dan berkahMu di setiap nafasku.
Sungguh, aku mohon kepadaMu, Kekasih Pujaanku...tetapkanlah selalu hati dan keluarga kami di perlindungan dan kasih sayangMu...

Amin Yaa Rabb...

Minggu, 23 Agustus 2009

Doa Hari Ke-3 Ramadhan

Ya Allah....

Kami percaya sepenuhnya, SEMUA hal yang terjadi, apapun itu, kecil maupun besar, baik maupun buruk, tidak akan pernah terjadi kecuali atas pengetahuan dan ijinMu jua.

Maka, jika kejadian yang baik membuat kami sombong dan lupa diri, aku mohon tundukkanlah kepala kami.

Jika kejadian yang buruk membuat kami jatuh tersungkur, maka tegakkanlah hati kami untuk bangun kembali menjadi lebih kuat dan menjadi manusia yang lebih dekat kepadaMu....

Dan jadikanlah kami orang-orang yang selalu menemukan hikmah...
Amin Yaa Robbal Alamiin...


Sabtu, 22 Agustus 2009

Abe dan ABG (Anak Belum Gede)

Kemarin di tulisan sebelumnya aku cerita soal anak-anak yang menjadi dewasa sebelum waktunya. Kali ini, aku ingin menulis cerita yang sama sekali berbeda.

Ada seorang anak istimewa, teman sekolah Abe. Sama-sama duduk di kelas 3 tapi beda kelas. Sebut saja namanya si N.

N ini boleh dibilang adalah cowo idaman di kelas 3, bahkan di seluruh SD. Idaman murid-murid cewe dan idaman ibu-ibu walimurid juga. Pokoknya, boleh dibilang walimurid yang punya anak cowo harus berhadapan dengan keinginan supaya anaknya bisa seperti N, dan kalau perlu walimurid yang mempunyai anak cewe, udah sibuk mendekati N dan ortunya sambil berharap nanti anaknya berjodoh dengan N. Hehehe.

Wajahnya ganteng, dandanannya selalu rapi. Dari potongan rambut sampai garis setrikaan di bajunya selalu licin. Walaupun sekolah fullday dan baru pulang jam 4 sore pun dia masih terlihat rapi. Anaknya pintar, termasuk salah satu yang terpintar di sekolah. Tutur katanya lembut dan sopan, dengan sikap tubuh yang teratur. Wess pokoknya nyenengin! Titik!

Suatu hari, waktu mau nonton film King di Bioskop 21, aku ketemu dengan N ini. Waktu itu dia juga mau nonton, bersama salah satu tantenya yang aku kenal juga, dan sepupunya (anak si tante). Aku? Datang berempat, dengan ABEA dan MI.

"Assalamualaikum..." sapaku buat mereka bertiga. Salam-salaman, N juga maju menyalamiku dengan senyum dan sikap tubuh yang sopan. Setelah bersalaman, dia mundur dan berdiri dengan tenang, tangan terlipat ke belakang pinggangnya. Duuhhh anak ini memang nyenengin banget, tak heran kalau fans nya banyak.

Setelah ngobrol bentar dengan si tante, aku celingukan mencari Abe. Kalau tidak salah dia barusan nginthil bapaknya untuk beli tiket. Maksudku ingin kasih tahu Abe kalo ada N disini. Beberapa detik kemudian aku temukan sosok Abe, dan tak urung membuatku (mungkin juga N dan tantenya juga) cukup melongo.

Disanalah Abe berada. Nggak tahu apa persisnya yang dia lakukan, entah memprakekkan jurus Aang The Avatar atau berlatih konser gitar (dengan tanpa pegang gitar tentunya). Yang jelas dia terlihat loncat-loncat...memutar-mutar kepalanya ke semua arah...mulutnya terlihat selalu komat-kamit...tiba-tiba merentangkan tangan kesana kemari...dan puncaknya, menutup aksinya dengan berlutut di karpet lobi bioskop.

Oh...ternyata belum. Mungkin karena karpet disitu tebal dan nyaman, akhirnya Abe memutuskan menambah bonus aksinya dengan menyerahkan punggungnya ke hamparan karpet...dia pun dlosoran disitu...dengan nyamannya!! Dan baru bangun setelah aku panggil untuk bersalaman menyapa N dan tantenya.

Itupun, acara salaman Abe dihiasi dengan gedubrakan seperti biasanya. Selama ngobrol dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari tantenya N yang cuma tak lebih dari semenit itu, beberapa kali Abe menabrak badanku dan menginjak kakiku yang berdiri di belakangnya.

Dari arah lain kulihat wajah Mas Iwan hanya bisa kelihatan geli dengan semua pemandangan ini. Beberapa saat kemudian, setelah kita terpisah dari rombongan N, Mas Iwan nyeletuk. Sebuah celetukan yang dari tadi juga sebenarnya mendesak di kepalaku, menunggu untuk kuteriakkan...

"Rasanya sulit dipercaya kalau mereka berdua itu sama-sama kelas 3 SD..."

**garuk-garuk sambil nyengir tak jelas**


Doa Hari Ke-2 Ramadhan

Ya Allah....takutku, maluku, beraniku dan muliaku hanya akan berarti bila itu didepanMu.

Hanya penglihatanMu lah yang berarti
Hanya penilaianMu lah yang mampu adil membalas semua perbuatan kami.
Kaulah satu2nya hakim Maha Adil,

Maka aku mohon, ampunilah kami, selamatkanlah seluruh keluarga kami dari murkaMu. Jadikanlah kami orang-orang yang selalu belajar dan tegak dalam insyaf.

Amin Ya Robbal Alamiin

Doa Hari Pertama Ramadhan

:::::....."Ya Allah, aku telah jatuh cinta lagi...dan lagi dan lagi...selalu semakin indah dari sebelumnya...semua hanya karenaMu jua, lindungilah keluarga kami dari niat-niat jahat baik yang terselubung maupun yang terang2an, dan kumpulkanlah kami kelak dalam indah dan kekalnya cinta dan surgaMu...Aminnn Yaa Rabbal Alamiinn....":::::.....

Minggu, 09 Agustus 2009

Anak Menor

Kira-kira pikiran apa yang akan terlintas di pikiran Anda (terutama yang sudah menjadi orangtua) melihat foto diatas?

Pemandangan seperti ini banyak aku temui kemarin di pelataran THR Surabaya. Minggu pagi, 9 Agustus 2009 memang sedang ada pentas anak-anak TK disitu. Aku kebetulan sedang mengantarkan Bea dan teman-temannya ikut lomba menyanyi bersama, mewakili sekolahnya. Tidak akan terlihat (karena aku sungguh tak sampai hati memasang wajah anak-anak ini disini), tetapi make-up di wajah mereka sungguh menor!! Bahkan seringkali jauh mengalahkan gaya make-up orang-orang dewasa yang menor sekalipun.

FYI, sekali lagi ya...anak-anak itu masih TK...umur juga masih kisaran 5-6 tahun... Tetapi bahkan dandanan mereka yang seperti itu bukanlah yang paling membuatku prihatin. Hati ini merasa gak karuan demi melihat cara mereka berjalan, cara mereka pose didepan kamera ketika diminta foto. Aduhhh....

Jadi inget... Dulu Bea sekolah Playgroup di lembaga sekolah yang berbeda dengan yang sekarang. Waktu itu Bea ikut lomba seperti ini juga. Minggu-minggu latihan selalu ditempuhnya dengan semangat. Sampai kemudian sekitar 2 hari menjelang hari-H, semangat Bea yang membumbung tinggi langsung terhempas begitu dia tahu dia harus pakai kostum KEBAYA dan KAIN BATIK. Dia langsung menyebut kostum itu ANEH. Keadaan tambah memburuk ketika hari-H, dia datang ke sekolah (tempat berkumpul sebelum berangkat ke THR) dan masuk kelas mendapati teman-teman di make-up oleh Ibu Guru.

Apa yang dilakukan Bea?? Dia langsung menuju ke belakang papan tulis, pura-pura bermain disitu. Ngambek nggak mau ikut duduk dan menyerahkan wajahnya untuk di make up. Kali lain, dia masuk ke bawah meja dan menolak untuk keluar apapun yang terjadi.Ketika semua Ibu Guru ribet membujuknya, aku hanya kuasa mendoakan “semoga sukses” untuk semua, terutama Ibu Guru. Waktu itu akhirnya Bea berangkat ke THR tanpa make-up sendiri. Di THR, entah bagaimana cara Bu Guru membujuk (dugaanku, dia meminta Bea melihat sekelilingnya, yang memang sedang penuh dengan ANAK-ANAK BER MAKE-UP), akhirnya di menit-menit terakhir baru Bea mau memakai kostumnya, dan sedikit make-up. Itupun, waktu Bu Guru memberi make-up ke Bea,  sudah diisi penuh dengan acara Bea melengoskan wajahnya ke arah lain.

Cerita selengkapnya bissa dilihat disini : http://cikicikicik.multiply.com/journal/item/126/Dudul_When_Tomboi_Meets_Kebaya

Juga foto-fotonya :http://cikicikicik.smaboy.com/images/73/BEA_Tomboi_Girl_Gone_Menorrr



Untunglah, begitu masuk TK dan bersekolah di Sekolah Al Hikmah, akhirnya setiap kali ikut lomba menyanyi atau acara-acara seperti ini, Bea sudah BEBAS dari make-up apapun, bebas dari atribut-atribut yang sesungguhnya sangat tidak cocok dipakai oleh anak-anak



.:::::.....


Menurutku, wajar kalau Bea berjengit menjauh ketika disodori make-up dan kostum dewasa. InsyaAllah, selama ini aku selalu berusaha memberikan lingkungan yang wajar untuk anak-anak. Wajar dalam arti, bahwa kalau ada sesuatu yang tidak sesuai untuk anak-anak, maka serta-merta akan kita (aku+suami) putuskan bahwa memang itu BUKAN untuk mereka.

Yang mengundang pertanyaanku tentu saja adalah ternyata, banyak anak-anak sekarang, yang walaupun masih balita sekalipun, bisa merasa exciting dengan sesuatu, barang-barang, pernak-pernik atau gaya berdandan dewasa seperti ini.

Kemarin di THR, aku sempat melihat dua orang anak2 menor yang terpaku takjub ketika melihat seorang anak menor lain lewat....dan kedua anak menor ini pun lalu sibuk mendiskusikan betapa kerennya anak menor yang baru lewat itu. Aku hanya terpaku melihat tingkah anak-anak TK yang mendadak menjelma menjadi dewasa sebelum tiba waktunya itu....

Iseng, kemudian aku tanya Abe : “Be, anak itu keren gak menurutmu?” sambil aku menunjuk kearah anak menor yang baru lewat tadi. Abe melihat sekilas dan mendadak bergidik.

“Hih!! Ibuk!! Anak aneh gitu kok dibilang keren sih??”.......Ya Allah, lega hatiku.....*hihihi*

Sekali lagi, yang mengundang pertanyaanku adalah anak-anak yang justru merasa exciting terhadap barang2 orang dewasa seperti ini. Lalu, apa sebenarnya yang mereka serap dalam kehidupan sehari-hari??

Satu contoh saja, kira-kira tontonan macam apa yang mereka lihat ketika mereka asyik menyalakan TV?? Sinetron dewasa kah? Acara-acara gosip yang penuh dengan suasana gemerlapnya dunia artis kah? Ataukah sebenarnya tidak seperti itu?? Mungkin mereka hanya menonton sang Ibu, yang memang terlalu asyik menonton semua tayangan dewasa itu DIDEPAN anak2nya??? Dan kalau si Ibu sudah jadi korban MEDIA, apalah lagi yang bisa dilakukan oleh sang anak selain ikut menjadi korban juga?? Bukankah anak-anak akan meneladani semua perilaku, bahkan nilai yang dianut orangtuanya??


Menurut Anda gimana??

:::::.....

Rabu, 05 Agustus 2009

Kisah Ajaibnya Kata "JANGAN"

Just wanna share this. Tulisanku di Majalah Sekolah "Al Hikmah" bulan ini. Versi lengkapnya, pdf, bisa didownload disini.


KISAH AJAIBNYA KATA “JANGAN”
Oleh : Wahida Ariffianti  

Sekitar 25 tahun yang lalu, saya punya seorang teman sepermainan. Dia laki-laki dan galaknya minta ampun. Suatu hari tanpa sengaja saya terpukul oleh dia cukup keras, pas di mata kanan saya. Saya pun menangis kesakitan. Apa yang kemudian dilakukan teman saya itu? Dia berseru “Jangan menangis!”. Akibatnya, saya pun semakin keras menangis.  

Sebagai orangtua, kita tentu pernah mengalami, bahwa ketika kita melarang anak-anak kita berbuat sesuatu (misalnya : jangan ribut, jangan ganggu adik, atau jangan rewel), yang terjadi adalah sebaliknya, anak-anak malah semakin menjadi, malah melakukan apa yang kita larang tadi.  

Sudah lama saya diam-diam menyadari (mungkin sejak terpukul di mata 25 tahun yang lalu itu), bahwa kata “JANGAN” seringkali sangat tidak efektif untuk menghentikan sebuah perilaku. Karena apatis dengan kata ini jugalah, saya pun akhirnya seringkali memilih untuk melakukan trik “pengalihan perhatian” ketika anak-anak berbuat sesuatu yang tidak saya kehendaki. Mengalihkan perhatian sekedar supaya dia berhenti melakukan perbuatannya yang tadi, dan seringkali ini pun sangat susah dilakukan (yang dalam banyak kejadian, mengalihkan perhatian juga sangat menyita waktu, tenaga dan juga emosi).

Yang sungguh-sungguh tidak saya pahami, adalah KENAPA? Kenapa kata “JANGAN” ini sangat tidak efektif?? Sangat ajaib karena efeknya seringkali justru berlawanan dengan maksud diucapakannya kata itu sendiri.  

Jawabannya secara ilmiah baru saya temui beberapa waktu lalu di sebuah kelas pelatihan NLP for Parenting yang saya ikuti. Waktu itu dr. A. Fadly Noor (narasumber yang juga seorang dokter dan master NLP) membeberkan tentang bagaimana struktur dan fungsi otak kita. Dan bagaimana perilaku kita sangat ditentukan oleh apa yang sedang terjadi di otak kita.  
Selain membeberkan betapa luar biasanya organ tubuh ciptaan Allah ini dalam menentukan perilaku kita, dr. Fadly juga menggambarkan bagaimana cara kerja sel-sel neuron-neuron dalam otak kita. Sel-sel neuron adalah sel-sel pembentuk otak yang bertanggung-jawab pada proses penerimaan dan pengolahan data yang kita terima dari alat indera, dan karenanya sel-sel neuron bertanggungjawab pada suatu tindakan kita. Tetapi rasanya bukan ini yang ingin saya bahas disini, karena saya tentu akan sangat tidak kompeten menjelaskan hal yang sangat tidak saya kuasai ini.  

Satu fakta dari hasil penelitian yang dikemukakan dr. Fadly adalah, bahwa dalam melaksanakan tugasnya neuron otak kita cenderung jauh lebih gampang menerima VERB (KATA KERJA). Dan ah, berbarengan dengan ucapan dr. Fadli selanjutnya saya juga langsung membatin, tentu saja, kata “JANGAN” bukanlah merupakan kata kerja! Karena bukan merupakan kata kerja, maka kata “JANGAN” atau “DON’T” atau yang sejenisnya, akan jauh lebih sulit diterjemahkan oleh neuron kita.  

Jadi, lanjut dr. Fadly memberi contoh, ketika kita menyerukan “Jangan Berteriak” kepada anak kita, maka yang cepat direspon oleh otak si kecil adalah jenis kata verb, yaitu “Berteriak” nya sehingga otomatis si kecil akan cenderung malah berteriak!  

Kata “JANGAN” juga seringkali tidak efektif menghentikan suatu perbuatan karena kata “JANGAN” lebih merujuk pada suatu pencegahan (sebelum sesuatu itu terjadi). Misal, ketika anak kita akan berangkat main sepeda dan kita memberi pesan “Jangan jauh-jauh” itu akan lebih mudah diterima karena toh si anak belum memulai kegiatan bersepedanya. Tetapi ketika 25 tahun yang lalu saya menangis (perbuatan “menangis” sudah kadung saya lakukan), maka kata-kata “Jangan Menangis” tidak akan efektif lagi menghentikan perbuatan saya, karena perbuatan itu sudah terjadi, tak dapat dicegah lagi. Neuron otak saya malah sangat cepat menangkap verb “menangis” sehingga tangisan saya pun malah semakin menjadi.  

Lantas, bagaimana caranya kalau suatu waktu kita harus menghentikan suatu perbuatan yang sudah kadung dilakukan, sedangkan perbuatan itu tidak kita inginkan (misalnya dilakukan oleh anak kita)?

Waktu itu, dr. Fadly memberikan alternatif, gunakanlah kata “BERHENTI”. Karena “BERHENTI” adalah merupakan kata kerja.  

Ah..seandainya waktu itu teman saya berkata “Berhentilah Menangis”, apalagi dengan intonasi yang lembut, mungkin serta merta saya akan menghentikan tangisan saya ya...



:::::.....