Minggu, 09 Agustus 2009

Anak Menor

Kira-kira pikiran apa yang akan terlintas di pikiran Anda (terutama yang sudah menjadi orangtua) melihat foto diatas?

Pemandangan seperti ini banyak aku temui kemarin di pelataran THR Surabaya. Minggu pagi, 9 Agustus 2009 memang sedang ada pentas anak-anak TK disitu. Aku kebetulan sedang mengantarkan Bea dan teman-temannya ikut lomba menyanyi bersama, mewakili sekolahnya. Tidak akan terlihat (karena aku sungguh tak sampai hati memasang wajah anak-anak ini disini), tetapi make-up di wajah mereka sungguh menor!! Bahkan seringkali jauh mengalahkan gaya make-up orang-orang dewasa yang menor sekalipun.

FYI, sekali lagi ya...anak-anak itu masih TK...umur juga masih kisaran 5-6 tahun... Tetapi bahkan dandanan mereka yang seperti itu bukanlah yang paling membuatku prihatin. Hati ini merasa gak karuan demi melihat cara mereka berjalan, cara mereka pose didepan kamera ketika diminta foto. Aduhhh....

Jadi inget... Dulu Bea sekolah Playgroup di lembaga sekolah yang berbeda dengan yang sekarang. Waktu itu Bea ikut lomba seperti ini juga. Minggu-minggu latihan selalu ditempuhnya dengan semangat. Sampai kemudian sekitar 2 hari menjelang hari-H, semangat Bea yang membumbung tinggi langsung terhempas begitu dia tahu dia harus pakai kostum KEBAYA dan KAIN BATIK. Dia langsung menyebut kostum itu ANEH. Keadaan tambah memburuk ketika hari-H, dia datang ke sekolah (tempat berkumpul sebelum berangkat ke THR) dan masuk kelas mendapati teman-teman di make-up oleh Ibu Guru.

Apa yang dilakukan Bea?? Dia langsung menuju ke belakang papan tulis, pura-pura bermain disitu. Ngambek nggak mau ikut duduk dan menyerahkan wajahnya untuk di make up. Kali lain, dia masuk ke bawah meja dan menolak untuk keluar apapun yang terjadi.Ketika semua Ibu Guru ribet membujuknya, aku hanya kuasa mendoakan “semoga sukses” untuk semua, terutama Ibu Guru. Waktu itu akhirnya Bea berangkat ke THR tanpa make-up sendiri. Di THR, entah bagaimana cara Bu Guru membujuk (dugaanku, dia meminta Bea melihat sekelilingnya, yang memang sedang penuh dengan ANAK-ANAK BER MAKE-UP), akhirnya di menit-menit terakhir baru Bea mau memakai kostumnya, dan sedikit make-up. Itupun, waktu Bu Guru memberi make-up ke Bea,  sudah diisi penuh dengan acara Bea melengoskan wajahnya ke arah lain.

Cerita selengkapnya bissa dilihat disini : http://cikicikicik.multiply.com/journal/item/126/Dudul_When_Tomboi_Meets_Kebaya

Juga foto-fotonya :http://cikicikicik.smaboy.com/images/73/BEA_Tomboi_Girl_Gone_Menorrr



Untunglah, begitu masuk TK dan bersekolah di Sekolah Al Hikmah, akhirnya setiap kali ikut lomba menyanyi atau acara-acara seperti ini, Bea sudah BEBAS dari make-up apapun, bebas dari atribut-atribut yang sesungguhnya sangat tidak cocok dipakai oleh anak-anak



.:::::.....


Menurutku, wajar kalau Bea berjengit menjauh ketika disodori make-up dan kostum dewasa. InsyaAllah, selama ini aku selalu berusaha memberikan lingkungan yang wajar untuk anak-anak. Wajar dalam arti, bahwa kalau ada sesuatu yang tidak sesuai untuk anak-anak, maka serta-merta akan kita (aku+suami) putuskan bahwa memang itu BUKAN untuk mereka.

Yang mengundang pertanyaanku tentu saja adalah ternyata, banyak anak-anak sekarang, yang walaupun masih balita sekalipun, bisa merasa exciting dengan sesuatu, barang-barang, pernak-pernik atau gaya berdandan dewasa seperti ini.

Kemarin di THR, aku sempat melihat dua orang anak2 menor yang terpaku takjub ketika melihat seorang anak menor lain lewat....dan kedua anak menor ini pun lalu sibuk mendiskusikan betapa kerennya anak menor yang baru lewat itu. Aku hanya terpaku melihat tingkah anak-anak TK yang mendadak menjelma menjadi dewasa sebelum tiba waktunya itu....

Iseng, kemudian aku tanya Abe : “Be, anak itu keren gak menurutmu?” sambil aku menunjuk kearah anak menor yang baru lewat tadi. Abe melihat sekilas dan mendadak bergidik.

“Hih!! Ibuk!! Anak aneh gitu kok dibilang keren sih??”.......Ya Allah, lega hatiku.....*hihihi*

Sekali lagi, yang mengundang pertanyaanku adalah anak-anak yang justru merasa exciting terhadap barang2 orang dewasa seperti ini. Lalu, apa sebenarnya yang mereka serap dalam kehidupan sehari-hari??

Satu contoh saja, kira-kira tontonan macam apa yang mereka lihat ketika mereka asyik menyalakan TV?? Sinetron dewasa kah? Acara-acara gosip yang penuh dengan suasana gemerlapnya dunia artis kah? Ataukah sebenarnya tidak seperti itu?? Mungkin mereka hanya menonton sang Ibu, yang memang terlalu asyik menonton semua tayangan dewasa itu DIDEPAN anak2nya??? Dan kalau si Ibu sudah jadi korban MEDIA, apalah lagi yang bisa dilakukan oleh sang anak selain ikut menjadi korban juga?? Bukankah anak-anak akan meneladani semua perilaku, bahkan nilai yang dianut orangtuanya??


Menurut Anda gimana??

:::::.....

17 komentar:

  1. Kemarin dibahas soal ini lumayan panjang di Femina, ada satu ibu yang mengeluh tapi juga mengaku akhirnya membiarkan asal bujet dandan si kecil nggak lebih dari 2 juta sebulan (!).

    BalasHapus
  2. Aku sih kasihan ngeliat anak-anak yg dibentuk spt begini oleh org dewasa. Trus ke depannya, mereka mau jadi apa dan di bawa ke mana?! Miris.....!!

    BalasHapus
  3. La, tulisan ini ku upload juga di fesbuk, pembahasan komen disana lagi seru, coba kalo sempet bisa dibaca disitu, ntar aku tag FB mu ya :-)
    sementara itu, aku paste salah satu komenku disana deh :

    Ada lagi seorang ibu yang beralasan "Sebagai orangtua aku kan harus mendukung anakku, dia emang bakat dan minatnya di ... Read Morebidang model, jadi harus dandan-dandan make-up dan pake baju seksi gitu..."

    waktu itu aku cuma mbatin "Ealah...anakku (terutama Bea) juga sangat bakat dan sangat minat ingin NYETIR MOBIL, dia selalu saja minta dipangku ketika aku nyetir....tapi bukan berarti aku akan membiarkannya NYETIR MOBIL beneran kann??"

    BalasHapus
  4. sama dek, dan kalo kemudian mereka tumbuh jadi anak korban pergaulan dlsb, eh orangtua trus menyalahkan jaman...dibilangnya jaman emang sudah edan....aduhhhh!!!

    BalasHapus
  5. *AHEM*
    bukan karena emaknya juga buta make-up dan trend fashion jaman sekarang ya?

    :))

    BalasHapus
  6. kalo itu cocok buat gue tuh hehehe tpai jujur gue lebih suka Iva seperti gue..biar tenang dan aman :D

    BalasHapus
  7. arum barmadisatrio10 Agustus 2009 pukul 00.39

    iiihhhhh bea lucu dehhhhhhh*towel2 pipi bea*

    BalasHapus
  8. gambar paling atas bikin aku jantungan....

    BalasHapus
  9. anak2 sedikit/banyak pasti terpengaruh ortunya. tapi jangan2 buat orang lain anak2 dipakein jilbab juga dianggap belum waktunya...
    terus lingkungan juga bisa ngaruh juga. kalo mainannya udah barbie2an, apa anaknya gak ikut membarbiekan dirinya? kalo iklan yang ditonton selalu kosmetik2an, ya lama2 nyantol juga.

    BalasHapus
  10. there's something unnatural about "children plus make up". especially when they're boys.... =))

    BalasHapus
  11. ITU JUGAAA!!!!!! hahahahah

    *hus, sesama maling dilarang saling meledek ya!!*

    BalasHapus
  12. hahahaha toss mbak!! toosss!!

    BalasHapus
  13. iiiiihhhh tante Arum lucu dehhhh *towel2 dengkul tante Arum*

    BalasHapus
  14. emang itu mbak yang bikin jantungan :-(

    BalasHapus
  15. Rind, anak2 kan dipakein jilbab yang lucu2....sesuai dengan jiwa mereka....apanya yang belum waktunya??? ya nggak? :-)

    barbie? betul, dan mainan, dll itu kan yang nyediain orangtua kan?? aku percaya kok kalo anak2 itu bagaimana dibiasakan ortunya aja....kaya si Eka tuh, kliatannya udah keluar tuh bibit2 pencilakannya *hahahah*

    BalasHapus
  16. setuju setuju setuju sama Mbak Wahida.. ^__^
    Mmh sebenarnya lagi banyak belajar siyy Mbak sama tulisan - tulisan Mbak Wahida
    Kalo untuk Wafa sendiri, Rela sering memakaikan jilbab kalo keluar, selain untuk perlindungan juga untuk kebiasaan. Tapi gak maksa juga kalo dia mersa sumu/ hareudang.. jadinya dilepas..
    Dan untuk pakaian, mumpung belum wajib menutup aurat, rela pakaikan pakaian yang simple, lucu khas anak-anak namun kadang juga dipakaiakan legging biar dia bebas bergerak, maklum lagi senang merangkak dan berjalan. Nah, kata orang kalo Wafa pake legging suka dibilang sexy...
    Menurut Mbak gimana?
    Bayi berlegging gak bergaya dewasa kan?
    Pakian atasnya tetap rok bermotif kelinci, boneka, hewan dkk ko *__*


    *btw... sudah rela invite Mbak ..:)

    BalasHapus
  17. ah Rela....anak-anak tuh pakai apa saja menurutku tetap sexy karena lucuuu...huheuheuhe....kalo maksa pengen sexy, itu baru namanya NGGAK LUCU!! :-D

    Bea malah lucu, dari bayi aku kebetulan jarang sekali memakaikan jilbab ke dia...karena udara disini memang panas, Bea dari bayi bahkan sudah nggak mau sekedar pake TOPI pun!! Waktu pertama sekolah, aku sempat deg2an takut dia nggak mau pake seragam sekolah yang berjilbab itu, tapi alhamdulillah dia trus mau...itupun kalo pergi diluar sekolah Bea masih tetep nggak pernah kupakein jilbab (karena menurutku ya blum wajib)

    akhir2 ini, tanpa diminta atau disuruh, tiap pergi dia malah beberapa kali minta pake jilbab sendiri...ya alhamduillah dituruti saja....hehehe. Wafaaa....pasti menggemaskan pake legging ya, trus panjat2 gitu hihihi *titip peluk cium buat dia yaa* :-)

    Invite?? huwaaa iya iya aku approve ya :-D

    BalasHapus