Sabtu, 22 Agustus 2009

Abe dan ABG (Anak Belum Gede)

Kemarin di tulisan sebelumnya aku cerita soal anak-anak yang menjadi dewasa sebelum waktunya. Kali ini, aku ingin menulis cerita yang sama sekali berbeda.

Ada seorang anak istimewa, teman sekolah Abe. Sama-sama duduk di kelas 3 tapi beda kelas. Sebut saja namanya si N.

N ini boleh dibilang adalah cowo idaman di kelas 3, bahkan di seluruh SD. Idaman murid-murid cewe dan idaman ibu-ibu walimurid juga. Pokoknya, boleh dibilang walimurid yang punya anak cowo harus berhadapan dengan keinginan supaya anaknya bisa seperti N, dan kalau perlu walimurid yang mempunyai anak cewe, udah sibuk mendekati N dan ortunya sambil berharap nanti anaknya berjodoh dengan N. Hehehe.

Wajahnya ganteng, dandanannya selalu rapi. Dari potongan rambut sampai garis setrikaan di bajunya selalu licin. Walaupun sekolah fullday dan baru pulang jam 4 sore pun dia masih terlihat rapi. Anaknya pintar, termasuk salah satu yang terpintar di sekolah. Tutur katanya lembut dan sopan, dengan sikap tubuh yang teratur. Wess pokoknya nyenengin! Titik!

Suatu hari, waktu mau nonton film King di Bioskop 21, aku ketemu dengan N ini. Waktu itu dia juga mau nonton, bersama salah satu tantenya yang aku kenal juga, dan sepupunya (anak si tante). Aku? Datang berempat, dengan ABEA dan MI.

"Assalamualaikum..." sapaku buat mereka bertiga. Salam-salaman, N juga maju menyalamiku dengan senyum dan sikap tubuh yang sopan. Setelah bersalaman, dia mundur dan berdiri dengan tenang, tangan terlipat ke belakang pinggangnya. Duuhhh anak ini memang nyenengin banget, tak heran kalau fans nya banyak.

Setelah ngobrol bentar dengan si tante, aku celingukan mencari Abe. Kalau tidak salah dia barusan nginthil bapaknya untuk beli tiket. Maksudku ingin kasih tahu Abe kalo ada N disini. Beberapa detik kemudian aku temukan sosok Abe, dan tak urung membuatku (mungkin juga N dan tantenya juga) cukup melongo.

Disanalah Abe berada. Nggak tahu apa persisnya yang dia lakukan, entah memprakekkan jurus Aang The Avatar atau berlatih konser gitar (dengan tanpa pegang gitar tentunya). Yang jelas dia terlihat loncat-loncat...memutar-mutar kepalanya ke semua arah...mulutnya terlihat selalu komat-kamit...tiba-tiba merentangkan tangan kesana kemari...dan puncaknya, menutup aksinya dengan berlutut di karpet lobi bioskop.

Oh...ternyata belum. Mungkin karena karpet disitu tebal dan nyaman, akhirnya Abe memutuskan menambah bonus aksinya dengan menyerahkan punggungnya ke hamparan karpet...dia pun dlosoran disitu...dengan nyamannya!! Dan baru bangun setelah aku panggil untuk bersalaman menyapa N dan tantenya.

Itupun, acara salaman Abe dihiasi dengan gedubrakan seperti biasanya. Selama ngobrol dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari tantenya N yang cuma tak lebih dari semenit itu, beberapa kali Abe menabrak badanku dan menginjak kakiku yang berdiri di belakangnya.

Dari arah lain kulihat wajah Mas Iwan hanya bisa kelihatan geli dengan semua pemandangan ini. Beberapa saat kemudian, setelah kita terpisah dari rombongan N, Mas Iwan nyeletuk. Sebuah celetukan yang dari tadi juga sebenarnya mendesak di kepalaku, menunggu untuk kuteriakkan...

"Rasanya sulit dipercaya kalau mereka berdua itu sama-sama kelas 3 SD..."

**garuk-garuk sambil nyengir tak jelas**


20 komentar:

  1. Hehehe... Ngakak abiz deh baca...

    BalasHapus
  2. kayaknya N yang salah tingkatan kelas deh.
    *mendukung Abe, semata krn kelakuannya mirip Hamzah (bungsuku)*

    BalasHapus
  3. =)) wkwkwkk.. beda level mbah :))

    BalasHapus
  4. kok jadi kebayang shinchan dan kazama ya... hehehehe

    BalasHapus
  5. iya Mbaaaaaaak.. sama hehehe :D

    BalasHapus
  6. suwiiwiittt.. plok plok plokk.... *standing applause* :D

    BalasHapus
  7. setujuuu..... xexexexe..
    sulungku waktu kelas 6 SD pernah dlosoran, tiduran di teras rumah temenku, sambil mengepak-kepakkan kedua tanganya, antara cuek dan nggak tau malu.... Anak perempuan temenku yang tadinya kliatan kayak mo naksir, langsung jadi ilfeel.... ^_^

    BalasHapus
  8. heheheheh met puasa ya Nik...mohon maaf lahir batin :-)

    BalasHapus
  9. sebenarnya tidak juga sih Vin, karena banyak anak2 kelas 3 juga sudah bisa seperti N begini....kebetulan Abe memang masuk SD di usia yang agak lebih dini (5 tahun 8 bulan dia sudah masuki SD)... :-D

    BalasHapus
  10. beda kepribadian aja kali Cha hihihihi

    BalasHapus
  11. hahahahaha iya ya!!

    BalasHapus
  12. hihihihi

    BalasHapus
  13. lho....belum tantee!!!! *ngakak*

    BalasHapus
  14. hauhuahauhauha melihat pergaulan jaman sekarang, ini hal yang patut disyukuri mbak!! *ngakak*

    BalasHapus
  15. o iyo.. nunggu dlosoran sik ya.. :p

    BalasHapus
  16. arum barmadisatrio23 Agustus 2009 pukul 19.42

    lha ini kelas berapa????

    BalasHapus
  17. untung bapake ga ikut ikutan guling guling di karpet...

    BalasHapus
  18. mumpung nemu karpet tebal dan empuk :-S

    BalasHapus
  19. huahuhauhauhau attaa....attaa....atttaaaaaa.....**omongannya anak usia 1-2 taun**

    BalasHapus
  20. ojo sampek yo mas....hihihi...lek ibuke sih gak popo....:-D

    BalasHapus