Selasa, 17 November 2009

Mas Iwan : Kisah Akik Ungu Misterius dan Pengkhianatannya Bersama Sahabatku (Part 2)

Sambungan dari cerita Mas Iwan : Kisah Akik Ungu Misterius dan Pengkhianatannya Bersama Sahabatku

:::::......

Rumah besar ini memang aneh, sama anehnya dengan nama penghuninya, Mbah BogeL. Bayangkan, siang hari jam 12 begini, rumah itu terasa amat gelap, dingin dan sepi. Semua korden dalam keadaan tertutup rapat dan AC ruangan pasti disetel pol dinginnya, padahal tak tampak banyak penghuni. Entahlah, apa karena aku dari awal sudah tidak mood masuk rumah ini, ataukah memang mbah Bogel ini punya lelaku "memboroskan energi" demi ilmu nya?? Apalagi di atas meja tamu kulihat ada piringan mirip asbak yang penuh berisi bunga. Ya, bunga tabur yang biasa dipakai untuk pemakaman itu! Beuh!

Dan ketika si Mbah Bogel keluar menemui kami, aku makin tak mengerti dunia ini. Dia tampak terlalu muda, terlalu polos dan terlalu alim dimataku. Nggak nyangka dibalik wajah sederhananya itu tersimpan cerita MI bahwa orang ini dikenal berilmu tinggi di bidangnya. Entahlah apa itu bidang yang dimaksud, yang jelas pikiranku saat itu hanya terpusat pada rasa kebelet ku, juga Meri dan ketidak jelasan nasib rencanaku bikin surprise untuknya.

MI pun memintakan ijin aku ke toilet. Kami kemudian diajak masuk ke ruangan besar didalam rumah besar itu. Ruangan itu besar, dengan meja meeting besar di tengahnya. Di sisi sebelah kiri berjejer 3 pintu (kelihatannya pintu kamar) dan diujung sebelah kanan, berhadapan dengan pintu kamar ke3, ada toilet. Kesitulah aku kemudian berhambur masuk, duh leganya.

Oya, aku sempat sial di dalam toilet itu ketika mencari washer untuk membasuh diriku sendiri. Tak ada washer, aku pun meraih shower yang berada di sebelah kanan depan kloset, dan reflek memutar kran terdekat. Betapa terkejutnya aku ketika berbasuh, karena yang keluar adalah air panass!!! Wadaawww saking keburunya, aku sampai nggak memperhatikan kalau yang kuputar adalah kran air panas. Sambil menahan rasa terbakar, aku jadi geli sendiri karena tiba-tiba ingat cerita seorang teman, mb Dian yang dulu pernah kesemprot air panas juga waktu teman2 ngadain kopdar di kantornya Mb Levie di Ophir.

Aku pas menyempatkan basuh muka sebentar disitu, ketika Mas Iwan menelepon. "Aku sudah masuk kamar sama mbah BogeL, nanti kalau kamu sudah selesai, tunggu aku di ruang yang ada meja meeting besar tadi ya?" Oke, jawabku... Aku juga lebih senang nunggu diluar kamar kok, daripada ikut masuk. Aku sama sekali tidak tertarik untuk melihat apa yang terjadi didalam, jadi ya kebetulan.

Setelah selesai di toilet, aku keluar dan duduk di satu2nya kursi yang ada di tepi meja meeting di ruangan besar itu. Mas Iwan pasti sedang berada dibalik salah satu dari tiga pintu kamar itu, mungkin di kamar paling kanan, paling ujung, depan pintu toilet itu.

Pikiranku masih saja terpusat pada Meri. Dia barusan sms, tapi blum kubalas, tapi itu artinya dia sudah bangun. Baguslah, pikirku...dia memang harus bangun, dan siap2 kopdar di CITOS. Kuputuskan untuk menjalankan rencanaku. Aku telpon Meri, sambil ekting marah2 kutuduh dia sedang berada di Surabaya. Aku juga sebut2 mb Ulik dan mb Irma yang kubilang "tahu ada rencana tapi nggak mau bilang rencananya apa". Mb Ulik dan Mb Irma memang tahu rencana AKU ngerjain Meri kan?? **ngeles.com**

"Kamu tega ya Mer, kamu jahat...kamu nginep dimana sekarang??? Di rumah mb Cindy??? Mentang-mentang rumahku belum selesai dan rumah Mb Cindy yang buesar itu sudah diupload fotonya yah...???" semburku dengan suara terisak sementara di seberang sana suara Meri sibuk menjelaskan bahwa dia di Jkt, sambil menuduh aku sedang ekting. Telpon kemudian terputus, kulihat sinyal memang cuma ada 1 bar, itupun hilang-hilang. Kubiarkan urusan Meri menggantung, aku kemudian sms mb Ulik dan mb Irma, serta hubungi mb Cindy, antisipasi pokoknya Meri tidak boleh tau kalau aku ada di Jakarta.

Selesai, akupun kemudian punya kesempatan untuk memperhatikan lagi suasana rumah ini. Masih remang cenderung gelap karena semua korden ditutup rapat. Didepanku berjejer 3 pintu kamar yang tertutup rapat. Suhu ruangan dingin banget, AC distel pol. Dari ruangan pojok pintu paling kanan terdengar suara2, semakin membuktikan dugaanku bahwa Mas Iwan ada disitu bersama si Mbah BogeL, dan entah siapa lagi, mungkin anak buah si Mbah. Aku hanya bisa istighfar tak berani membayangkan apa yang sedang mereka lakukan disana. Nanti saja aku tanya MI, sambil ngomel2 lagi tentu.

Gludak-gluduk suara lagi, aku jadi agak khawatir, apa yang sebenarnya mereka lakukan didalam situ?? Aku masih sibuk bertanya-tanya didalam hati ketika kemudian pintu kamar yang ditengah pelan-pelan terbuka, dan apa yang kemudian muncul dari dalam situ membuat darahku mendadak terkesiap.

Dalam keremangan ruangan yang dingin itu, ekor mataku menangkap sosok berjubah hitam, berambut panjang terurai, berbadan tinggi langsing berjalan pelan keluar kamar. Aku langsung merasa beku, rasanya darahku sontak naik ke kepala dengan kecepatan sepersekian detik. Sosok yang tadinya kukira berjalan mundur keluar kamar itu ternyata berjalan maju!! Dengan rambut panjang terurai menutupi wajahnya dia berjalan pelan keluar kamar seakan tidak melihatku yang duduk di seberang meja.

Aku membeku menekuri handphone ditangan, tapi tak bisa menangkap apa yang ada di layar handphonenya. Kurasakan bulu kuduk di leherku sudah tegang berdiri. Darahku rasanya sudah naik terkumpul semua di kepala, dan membeku disitu. Tanganku sudah terasa kaku ketika kemudian ekor mataku melihat sosok itu berbelok ke kiri, dan berjalan pelan menyusuri lorong, menuju pintu paling kanan, pintu kamar paling ujung.

Tiba-tiba, "sreekkk..." terdengar suara sandal sosok itu beradu dengan lantai. Dia manusia!! Jelas dia manusia, batinku!! Tapi kenyataan ini tidak lantas mencairkan beku di badanku. Sedikitpun tidak! Dan sekarang, ada ketakutan mendadak yang malah menyerang sekujur badanku. Kenapa demikian?

Seumur hidup aku memang tak pernah melihat hantu. Nggak bakat kalau kata semua orang. Tapi kalau ditanya apa yang mungkin membuatku ketakutan adalah manusia yang sedang berniat aneh ataupun jahat. Ketika dulu sering ditinggal MI dirumah berhari-hari sendirian dirumah (benar-benar sendirian!!), ketika malam tiba yang paling kutakutkan adalah perampok dan orang gila yang aneh, bukan hantu.

Kenyataan bahwa dirumah seorang paranormal yang besar yang gelap, dingin dan terasa angker dengan hiasan bunga kuburan ini ada sosok manusia bertingkah mirip hantu yang melenggang melewati aku seperti itu, sudah melebihi batas ketakutanku.

Aku masih membeku menekuri handphone ketika sosok itu berjalan pelan menuju pintu kamar pojok. Sosok itu kemudian masuk ke kamar itu. Dugaanku semakin terbukti kalau MI sedang berada di kamar pojok itu, dan terlibat ritual yang aku ngeri membayangkan apa itu. Mungkin sosok mirip hantu itu adalah murid si mbah, atau justru guru si mbah, yang kemudian memutuskan bergabung kedalam ritualnya.

Dalam hatiku yang semakin ciut aku menyumpahi MI yang mengajakku kesini. Aku menyumpahi dia yang mau saja terlibat dengan orang-orang aneh dan misterius seperti mereka ini.

Pintu kamar tengah yang tadi ditinggal sosok jubah hitam dalam keadaan setengah terbuka, tiba-tiba njeplak menutup dengan keras. Kulirik di pintu kanan kamar ujung tempat sosok berjubah hitam tadi masuk. Kamar itu juga dibiarkan setengah terbuka pintunya. Tapi aku hanya sanggup melirik sekilas, aku cepat-cepat kembali menekuri handphoneku lagi. Sementara orang2 misterius itu melakukan ritual apapun itu didalam kamar, dan suasana di ruang ini semakin mencekam, rasanya fesbukan akan menjadi ide yang bagus waktu itu.

Tapi ternyata nggak ada sinyal disitu... Ya Allah... Ekor mataku bahkan sekarang menangkap bayangan sosok berjubah putih sedang mondar-mandir didalam kamar pojok yang gelap. Awalnya kukira itu adalah sosok yang sama dengan yang tadi berjubah hitam (mungkin dia ganti jubah), tapi kemudian ekor mataku menangkap sosok jubah hitam itu juga berkelebat didalam kamar. Melihat rambutnya yang gondrong dua-duanya, berarti itu bukan Mbah Bogel atau MI.

Ya Allah, hanya Kau yang tahu apa yang mereka perbuat didalam sana, atau apa yang mereka sedang lakukan kepada suamiku... Baik-baikkah MI sekarang?? Ingin rasanya aku pergi saja ke kamar itu untuk melihat apa yang dilakukan sosok2 itu, demi Allah suamiku ada didalam bersama mereka!! Tapi badanku sudah duduL tak jelas apakah lemas ataukah kaku. Makin lama suasana makin mencekam, karena tak ada suara pembicaraan sama sekali, hanya ada beberapa suara air dan pintu membuka menutup yang menandakan sosok2 disitu tidak sedang berdiam diri.

Mulutku sudah tak berhenti membisikkan segala macam doa dan lafadz ayat kursi. Kurasakan tangan dan dadaku sudah bergetar hebat. Rasanya aku bahkan bisa mendengar degub jantungku jantungku sendiri sementara leherku sudah kaku.

Ya ALLAH, lindungilah suamiku...lindungilah aku...

Ekor mataku masih sempat menangkap sosok berjubah putih berjalan mendekati pintu, seperti akan keluar dari kamar. Tapi kemudian ada sms masuk. Mas Iwan!

"Rumah ini sangar.... DEMIT THOK!!!"

Sontak jelas kulihat tanganku sudah gemetar hebat. Aku setengah heran melihat tanganku masih kuat mengetikkan jawaban buat sms nya. Aku pengen sekali telpon MI saja, tapi aku ingat pesannya MI tadi, dia menyuruhku MENUNGGU disitu sampai MI selesai. Ya Allah, paling tidak berarti MI baik2 saja, buktinya dia masih bisa mengirim SMS. Buru2 aku send jawaban via sms nya...

"Mas, kesini mas, plis... :'( ...." lengkap dengan icon nangis dan tanganku sudah bergetar hebat waktu memencet tombol Send.

Satu dua detik, tak ada jawaban. Serasa seabad sementara aku mencoba keras untuk tidak melirik kearah kamar yang sekarang pintunya kembali terbuka itu. Sosok jubah putih itu lagi... Ya Allah...

"Plis mas... SEKARANG!! :'(

Dan MI pun tak segera menjawab. Ya Allah, harusnya dia tahu bahwa aku tak pernah seperti ini. Harusnya MI tahu bahwa aku tak pernah seperti ini!!! SMS ku harusnya sudah jelas kengirimkan pesan SOS kepadanya. Tapi kenapa tak dijawab juga sms ku??? Dia juga tak kunjung keluar menemui aku??? Bukan hanya tanganku, badanku sudah kurasakan mengejang nggak keruan. Sementara suara-suara sudah mulai riuh, aku tidak yakin apakah itu berasal dari kamar pojok ataukah dari kepalaku sendiri.

Beberapa puluh detik yang terasa bagaikan seumur hidup, kemudian pintu kamar kiri membuka. Setengah bersorak aku melihat MI keluar dari situ bersama Mbah BogeL. Mas Iwan menghampiriku sambil membawa bungkusan kain hitam berisi sebilah keris.

"Udah?" bisikku tertahan sambil menengadahkan wajahku kearah MI yang berdiri disamping kiriku. Aku bertekad akan terus membelakangi arah pintu kamar pojok itu mulai sekarang dan selamanya!!

"Kamu kenapa?? Ada apa?" tanya MI. Dibelakang MI, masih berdiri si mbah BogeL jahanam itu.

Ya Allah!!! Dia masih pake tanya lagi!!! Mas Iwaaannnn!!! Aku hanya sanggup berteriak dalam hati.

"Kamu udah selesai kan? Kalo udah ayo keluar dari sini...yuukk..." bisikku masih dengan suara tertahan. Aku menyumpahi diriku sendiri yang dalam kondisi seperti itu masih merasa harus menjaga sopan santun. Bagaimanapun aku tidak mau ajakanku untuk pergi terdengar oleh mbah BogeL. Argghh detik itu sumpah aku benci sekali dengan diriku yang masih bisa menjadi tamu yang terlalu bertenggang rasa padahal si tuan rumah jelas2 manusia2 nggak waras begini. Apalagi MI tak juga mengajakku keluar, malah bertanya lagi.

"Ada apa? Kamu kenapa? Coba cerita..."

AKU SUDAH TAK TAHAN LAGI!!!

Begitu kulihat Mbah Bogel masuk lagi ke kamar kiri, tangisku pecah. Masih berusaha kutahan, tapi air mataku juga kubiarkan meluncur sambil menengadahkan wajah kearah MI. Tanganku mencengkeram tangan MI kuat-kuat. Wajahku yang kata orang sendu, aku yakin sudah berpuluh kali lebih sendu saat itu.

"Nanti aku cerita, tapi pliss....pliss...bawa aku keluar dulu dari tempat ini...pliss mass...." gerungku masih dengan suara tertahan dan airmata di pipi.

Dalam hati aku berjanji akan mati2an memarahi MI nanti. Biasanya dia selalu sensitif dengan perasaanku, tapi kali ini MI sudah keterlaluan. Bukannya cepat2 membawa istrinya pergi dari rumah jahannam ini, dia malah bilang "Iya, kita pergi habis ini, tapi aku juga kebelet dari tadi... Aku ke toilet dulu ya.."

"Nanti aja mas, pliss.....kamu beol di pom bensin aja yaa...??" suara memelasku tak guna juga menggeret MI keluar dari rumah ini.

Aku cuma bisa lemes pasrah melihat MI berjalan keara toilet. Ya Allah, aku kembali lagi ke suasana itu sekarang...sendirian lagi...sementara pintu kamar pojok kembali terbuka.

Mataku makin bertekad untuk tidak melihat kearah sana lagi untuk selamanya! Melirik pun tidak akan!! Tapi sekali lagi, ekor mataku berkhianat, karena aku melihat saat ini dua sosok berjubah keluar dari kamar bersama-sama. Si jubah putih dan hitam serasa melayang berjalan menyusuri lorong yang temaram, dan kali ini menuju kearahku....

Jarak sosok putih mungkin sudah sekitar 1 meter denganku ketika kurasakan aku mungkin akan memilih pingsan saja. Entah kekuatan apa yang mendorongku, yang jelas wajah putih pucat si sosok jubah putih masuk ke ekor mataku...kemudian kudengar suara lembut yang sumpah sangat akrab di telingaku...

"Halo...." kata suara itu. Suara mb Maya!!!

"Hihihihi..." sosok jubah hitam kemudian tertawa.... Dan itu tawa Mb Levie!!

Kuputuskan untuk lemas saja...kutangkupkan kepalaku kedalam tanganku yang terlipat diatas meja. Hati dan jantungku kurasakan sudah melorot jatuh dan ditelan bumi dibawah sana. Aku masih sempat terisak, tapi kemudian badanku terlalu lemas untuk itu...

Belum cukup, sedetik kemudian pintu kamar tengah njeplak terbuka, dan dari dalam situ keluar Wawa. Ya Allah, jangan biarkan korban favoritku ini ada disini sekarang ini, ketika aku lemas tak bernyali lagi seperti ini... Plis, jangan Wawa... Tapi senyum manisnya memberiku kenyataan pahit bahwa itu memang Wawa...korban kejahilan favoritku ada disitu, dan terang2an menunaikan pembalasan yang sangat pahit buatku.

Kepahitan yang anehnya menjalarkan kehangatan dan tenaga kedalam tubuh lemasku. Baru sebentar, mungkin hanya sedetik ketika kemudian dari pintu kamar (entah yang mana) muncul Titin yang jejingkrakan menari-nari sambil tertawa-tawa menuju kearahku dan memelukku.

Oh Ya ALLAH..dan siapakah itu yang dibelakang Titin??? Nggak mungkin itu Kak Mia...

Hihiks...itu memang Kak Mia.... Kak Mia!!! Siapa yang bisa percaya dia juga terlibat semua ini??? Ini kak Mia yang selalu kubocorin tiap aku akan punya rencana ngerjain teman-teman. Kak Mia yang selalu kuberitahu karena aku sangat menjaga perasaanya supaya tidak ikut dag-dig-dug jantungan sehabis beliau sakit parah setahun yang lalu.

Kakak, RUPANYA KAMU SUDAH BENAR-BENAR PULIH DARI SAKITMU SEKARANG YAHHH!!!????

"Siapa lagi yang berada dibalik semua ini hah???" tanyaku menuntut.

Kemudian meluncurlah nama2 itu.
Mb IYa... (oh no, dia yg baru kukhianati bersama Mb Maya waktu aku ke KL ternyata sudah balas dendam ya, hikss)...
Jiehan (oh off course **rollingeyes**)...
Mb Sisil (Mbak SISIL??? **langsung pgn misuh**)

Pasti semua bisa membayangkan (atau tak bisa??) bagaimana perasaanku waktu itu kan?? Apalagi begitu MI keluar dari toilet dan mb Maya bertanya kepadaku "Dan tahu nggak siapa yang memprakarsai ini semua???" sambil matanya melirik kearah Mas Iwan....

Dan perasaanku langsung penuh dengan berjuta macam rasa yang sudah tak jelas lagi apa warnanya....

:::::.....

Orang bilang, musibah terbesar seorang istri adalah bila dia mendapati suaminya mengkhianatinya dengan sahabatnya sendiri. Ada yang bilang itu adalah sebuah kiamat bagi seorang wanita.

Tapi ternyata aku adalah seorang wanita yang sangat amat beruntung dan sangat patut bersyukur. Allah telah membuktikan janjinya kepadaku, bahwa dibalik sebuah musibah DIA pasti akan memberikan karunia berupa kenikmatan yang tiada tara rasanya. Hari itu aku serasa jatuh cinta sekali lagi dengan suamiku... Subhanallah...

Tadi pagi, rasa hatiku mau tak mau jadi berubah ketika kulirik sebentuk cincin bermata akik ungu yang amat norak itu masih bertengger di jari MI. Tak bisa kutahan, hatiku tersenyum hangat dan geli ketika melihatnya... Padahal dua hari yang lalu, aku sangat tersiksa sebal bahkan tak sudi meliriknya. Ketika MI ngotot ingin memakai cincin itu barang beberapa hari lagi, aku bahkan tak keberatan. Tapi beberapa hari, ingat, hanya beberapa hari ya MI....hihihihihi.

Oya, soal Mb Maya, aku punya catatan khusus. Sudah hampir setahun kami bertiga (aku, mb May dan mb IYa) kompak jadi PIC (Partner-In-Crime) pencilakan merencanakan kejutan2 untuk kopdar teman-teman. Hubungan kami bertiga memasuki babak baru ketika bulan lalu aku dan mb Maya berkhianat dan berdua ngerjain mb IYa waktu aku pergi ke KL. Pas sebulan kemudian (sama2 tanggal 15 tengah bulan loh), ternyata aku menerima kenyataan bahwa mereka berdua kemudian mengkhianatiku, kali ini lebih parah karena mereka ternyata kompakan dengan suamiku...

Kemarin sore, ketika nunggu boarding pesawat balik ke SUB, aku nulis sesuatu di wall mb Maya, seperti ini :

"Hai hantu rumah bordiR yang kucinta...Thx buat semuanya ya...being in this town n hang out with you girls will always be a blast for me **berkaca2 nunggu boarding**

Jujur, aku sekarang kesian sama kamu cuy...dari kita bertiga (kamu, aku dan mb IYa), CUMA KAMU yang belum pernah merasakan apa yang sudah kami berdua rasakan... Pengkhianatan (Penuh) Cinta....

Aku berdoa semoga Allah memudahkan dirimu untuk mendapatkannya...dengan cara yang lebih2 dari yang sudah kami terima... Amiin Yaa Robbal Alamiinn... "

;-)

:::::.....


:::::.....

Foto-foto lain (FB Mb Maya):
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2847791&id=699817731#/album.php?aid=122929&id=699817731

Transkrip skenario MI dengan sahabat2 duduL (FB Mb Maya juga):
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2847791&id=699817731#/notes/maya-w-wardhani/dunia-itu-kejam-wahida-1/196277082600

dan disini :
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2847791&id=699817731#/notes/maya-w-wardhani/dunia-itu-kejam-wahida-1/196277082600


42 komentar:

  1. ternyata lebih ampuh kerisnya...

    BalasHapus
  2. senjata makan tuan ya wakakakaks...

    BalasHapus
  3. sudah baca tadi malam...........hueeebat tenan skenarionya.....................

    BalasHapus
  4. harusnya foto2mu pas ektakutan juga di aplot........pasti asyik

    BalasHapus
  5. =)) tumben sempet ngempi mbak.. =)) wakakakkakaka

    BalasHapus
  6. Cicak dan buaya gak ada apa2nya nih :-)

    BalasHapus
  7. Kak Mia terlibat??? Wow... :D
    Hahaha, yang begini harusnya bisa diantisipasi oleh seorang perencana kedudulan ulung, tapiiii praktiknya memang tak semudah teori ya Mbak...

    BalasHapus
  8. Arie - Bunda Icha Anakku Sayang17 November 2009 pukul 21.09

    ha..ha..*guling2 ngga berhenti..lebay!* jeng jeng .. surprise yang manis hi..hi..

    BalasHapus
  9. mommy inga yudiansyah17 November 2009 pukul 22.41

    *LOL*

    BalasHapus
  10. bener-bener seneng baca note nya mbak wahida...wes mbak, tak dukung di gawe buku ae cerita2 kopdar mu yang penuh skenario itu...

    BalasHapus
  11. Lila, aku ngga terlibat, cuma penggembira, sungguh deh *dgn jari V suwer*
    aku orang terakhir yg dikasitau kalau Wahida mau datang, tdnya udah mau ngga ikut, as usual, kuatir jd korban :-)

    BalasHapus
  12. Hehehe... masak ada sih yang tega menjadikan Kak Mia nan baik hati ini sebagai korban...

    BalasHapus
  13. Lila, skrg segala kemungkinan ada..siapapun bisa jadi korban
    *mengingat Sofia yg lembut dan baik hati pernah diceburin*

    BalasHapus
  14. =)) foto akike endi mbak??

    BalasHapus
  15. dasar dudulers.....sudah lama aku mengenal kalian dari awal polos2 sampai pada makin nggak wajar gini alirannya......hahahahaha....

    BalasHapus
  16. huwahahahaha

    BalasHapus
  17. akik makan tuan juga mbak, hahahaha *ngakak pilu*

    BalasHapus
  18. kamu kok nggak cs sama aku gini sih Rum...??? wakakakakakak MI tuh dudul, sengaja mencari hal dan hil yang aku nggak suka, dasarrrrr 2 minggu aku males banget tiap jalan bareng dia trus liat akik itu ditangannya

    BalasHapus
  19. asyik buatmu gitu kan maksudmu??? dasaarrrrr hihihi
    fotonya ada di FB mb Maya tuh liat sendiri *melet*

    BalasHapus
  20. aku kangen ngempi Chaaaaaaaa....biar kamu bisa puassss ketawa di FB juga di MP gituuuuuuuuuu....... *acak2 kepala Ocha dengan gemas*

    BalasHapus
  21. wakakakakak karena ini sudah menyangkut dunia lain, gitu kan mb Linda?? hihihi
    oya, kemarin itu Kak Mia juga crita kalo mb Linda menanyakan aku, duhh aku kangen jugaaa sama kak Linda, sehat2 kan ?? :-)

    BalasHapus
  22. itulah La....kak Mia.... *napas panjang sambil speechless lagi*

    wihihihhi aku terlalu duduL fokus sama rencana ngerjain si Meri, jadinya berkurang kewaspadaan *halah ngeless wakakakak*...........i guess aku hanya sedang dapat karma La... hihikss **peluk Leila minta dihibur**

    BalasHapus
  23. bangeetttt mbaakkkk......tega ya mereka??? hwahahahahah

    BalasHapus
  24. **ikut Inga ketawa tapi agak getir**

    BalasHapus
  25. makasih mbak mar...hihih buku???? duhhh....ini temen2 juga pada saran begitu, tapi mana ada penerbit yang mau ya? :-D

    BalasHapus
  26. huahuahuhauhua hayo, kakak....?? **mendelik sambil ngikik**

    La, tau nggak pembelaan Kak Mia...?? kejadianya itu kan hari Minggu kan?? kata Kak Mia gini :
    "Suwer Wahida, aku baru tahu rencana ini Jumat kemarin kok, benerrr"

    aku yang cuma bisa melongo..........Jumat???? itu kan sudah 2x24 jam yang lalu kakk??? terlalu lama untuk sebuah pembelaan ituuuuuu!!!!!!! hauhuahuahau

    **gemesss sama kak Mia**

    BalasHapus
  27. hihihihihihi **ngikik penuh rencana sambil melirik kak Mia dengan nakal**

    BalasHapus
  28. hahahahahahahaha!!

    BalasHapus
  29. whakakakkakk embuh Rind, bludrek aku lek eling akik!!
    *ngakak2 lagi*

    BalasHapus
  30. huahuahauhau kenapa Lessy sayaanggg???? sudah nggak jelas perbedaan antara yang kenyataan dan kejailan ya Less??? huhauhuahau

    *eh cek PM dong Less*

    BalasHapus
  31. Oktaviani Ratu Menrosa20 November 2009 pukul 03.31

    akhrnya mereka bisa membuatmu takluk dan tinggal giliran mbak maya khan mbak



    *aku sebagai pembaca setia aja deh* wakakakakaakakakkk

    BalasHapus
  32. iya vaannnn............tinggal mb maya hihihi kamu jangan jadi pembaca doang dong, ikut yook ngerjain mb maya hihihihi

    BalasHapus
  33. Oktaviani Ratu Menrosa27 November 2009 pukul 03.32

    kalo gt aq diikutsertakan dalam inbox dudulers ya kalo ada konspirasi untuk ngerjain mb maya *yessssss*

    BalasHapus
  34. Dan akupun terbawa arus gak wajar... :(

    Kalian memang membawa pengaruh buruk bagiku...

    BalasHapus
  35. AKU BACA LOOOHHHHHHHH !!!!

    BalasHapus
  36. THU, KAMU MEMANG MEMBAWA PENGARUH GAK BAIK BUATKU...

    Bisakah aku berubah menjadi alim lagi?

    BalasHapus
  37. wakakakaka ojrettt!!

    BalasHapus
  38. *hari kebalikaaaaaaaaaannnnn*

    BalasHapus
  39. gak bakalan ngaruh, yang pasti SEMUA ORANG pasti akan ikut, jadi percuma juga kamu baca apa nggak wekkk *melet*

    BalasHapus
  40. **melengos cuek**

    BalasHapus
  41. Oktaviani Ratu Menrosa2 Desember 2009 pukul 03.42

    mbak wahida aq akan selalu mendukung rencanamu untuk ngerjain mbak may *ga ngaruh dibaca apa ga*...tapi kalo masuk mimpiku yg jelas ya wajahnya mbak heheheee

    BalasHapus
  42. @vani: hahahahaha biasanya kalo kabur nggak jelas, itu memang wajahku van *tak tahu musti seneng atau sedih*

    BalasHapus