Rabu, 08 Juli 2009

Karma di Pemilu

Pembaca sekalian, percayakah Anda pada karma??

Dalam berbagai hal, aku percaya. Dan hari ini aku kembali membuktikan sebuah karma.

 

Aku masih inget sebuah cerita yang terjadi di TPS tempat aku mencontreng pada pemilu legeslatif beberapa bulan yang lalu. Waktu itu, aku sempat geli gara-gara kertas suara yang (terlalu) lebar ukurannya. Akhirnya aku jadi banyak mentertawakan dalam hati beberapa orang tetangga yang (ironisnya) sedang serius menggunakan haknya di bilik suara.

 

Sekali lagi, semua memang gara-gara kertas suara yang terlalu lebar ukurannya itu. Gaya para pemilih waktu membukanya jadi bermacam-macam. Sebagian besar terlihat sangat kerepotan, dan akhirnya dari situ keluarlah gaya-gaya dan body language dudul yang waktu itu memancing rasa geliku. Dalam hati, aku ngikik geli melihat orang-orang yang kesulitan membuka kertas suaranya. Waktu melipatnya kembali apalagi. Aku bahkan sempat menulis di status Facebook bahwa aku bisa mengintip apa pilihan orang-orang itu. Nomor berapa dan partai apa yang dicontreng. Beberapa memang terlihat jelas ketika mereka dengan susah payah dan kerepotan melipat kembali kertas suaranya, sehingga tidak sengaja kotak yang dicontreng pun akhirnya terpapar kearah tempat duduk dimana aku menunggu giliran mencontreng.

 

Hari itu, dengan geli, walaupun dalam hati, aku mentertawakan tingkah orang-orang di TPS itu...

Dan hari ini, di pilpres kali ini akhirnya aku mendapatkan karmaku....

 

Oya, pertama, banyak yang bertanya-tanya apakah aku jadi berangkat ke TPS tanpa mandi terlebih dulu....jawabnya tentu saja jadi **nyengir**...udara Surabaya pagi ini dingin sekali bahkan sedikit berkabut. Akhirnya, jam 8 lebih sedikit aku berangkat ke TPS hanya berteman beberapa persen aroma pasta gigi saja. Selebihnya, aroma asli! :-D

 

Kedua, aku memang sudah berniat untuk tidak mencontreng. Bukan karena golput, tapi karena jauh hari Abe sudah berpesan, bahwa nanti dia yang akan mencontreng untukku. Sedangkan Bea akan mencontrengkan kertas suara milik Mas Iwan. Berempat, berangkatlah kita ke TPS. Dua orang pemilih resmi, dan 2 orang lagi pemilih selundupan yang belum cukup umur tapi sudah ngeyel pengen ikut mencontreng (hihi).

 

Proses pendaftaran tentu berlangsung dudul. Untung Om Heru, tetangga yang bertugas jadi petugas pendaftarannya sudah faham gimana umeknya Abe dan Bea. Yang pingin ikut tandatanganlah, yang tak sabar bertanya mana kertas yang dicontrenglah, yang buru2 pingin masuk bilik suara lah. Dudul.

 

Kemudian sampailah kami berempat di bilik suara masing-masing. Kulihat di sebelah kiri, Mas Iwan sibuk menenangkan Bea yang tidak sabar mencontreng. Tepat berdiri didepanku, Abe juga sudah membuka kertas suaranya. Kemudian disitulah akhirnya karma yang kuceritakan diatas, kudapatkan....

 

Oya, setelah melipat kembali kertas suara, kan harus dimasukkan ke kotak suara tuh... Abe juga yang memasukkan  kertas suaraku ke kotak. Dan ketika Mas Iwan mengangkat Bea untuk memasukkan kertas suaranya yang sudah dicontreng, Bea tidak langsung melakukannya. Dia tahan kertas suara yang terlipat itu di udara, dan sambil menebarkan pandangan kepada semua orang yang saat itu ada di TPS, Bea bertanya dengan lantang “HABIS INI TRUS KITA DAPET APA..??” lengkap dengan suara berat dan wajah polosnya. Gerrr...!!! Semua akhirnya tertawa. “Dapat KODOK Beaaaa....” jawab Abe dudul. Hahaha.

 

Kembali ke karma. Kalau dulu aku aku sempat dalam hati geli mentertawakan orang-orang yang sedang di bilik suara, maka kali ini akulah yang menjadi tertawaan semua. Bukan hanya tawa dalam hati, tapi tawa yang cukup ramai....saat sedetik sebelum mencontrengkan pilihanku, Abe dengan suara keras memastikan dia nggak akan salah nyontreng...”Nomor DUA kan Buukk??”

 

**gubrakkk**



42 komentar:

  1. HEheee.. 3 dooong..

    BalasHapus
  2. ahahaha.... ketahuan! 2 kan buk??
    hati-hati,, ntar dapat kodok beneran, lho!

    BalasHapus
  3. Yang kena karma bukan anda doang.
    Tapi orang laen yang ada di TPS.
    Untung kagak pingsan kena aroma asli anda.
    Huuaaa haa haaa!

    BalasHapus
  4. Sri Sarining Diyah8 Juli 2009 pukul 06.54

    Hahaha...

    BalasHapus
  5. Bambang Priantono8 Juli 2009 pukul 07.16

    hahahaha....lucu dah

    BalasHapus
  6. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 07.26

    apapun pilihannya, yang penting damai kan mas?? hehehe pisss :-)

    BalasHapus
  7. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 07.27

    hahahaha itulah masalahnya mbak, trus kodoknya mau diapain yaa?? **garuk2** :-D

    BalasHapus
  8. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 07.27

    hauhauhauhau itu juga yang dibilang temen2 saya di facebook pak
    **heran, padahal wangi gini...** hihi

    BalasHapus
  9. ya.. ketahuan pilih nomer dua deh :P. tossss buat abe n bea

    BalasHapus
  10. Ibu Ranger Harley8 Juli 2009 pukul 07.28

    hah? kodoknya nomer 2??

    BalasHapus
  11. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 07.29

    heuheuhe :-D
    halo mbak..... *masih nyengir*

    BalasHapus
  12. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 07.30

    hehehehe
    nyontreng dimana mas? pake mudik ga?

    BalasHapus
  13. Bambang Priantono8 Juli 2009 pukul 07.31

    Aku golput

    Berat diongkos kalo mudik cuma buat nyontreng...(Semarang-Malang jauh jeng)

    Jadi aku gunakan hak untuk tidak memilih

    BalasHapus
  14. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 07.37

    yaaa...ketauan juga deh bli nyontreng apa....tinggal nunggu berani nggak presiden terpilih nanti berambut GONDRONG......ya kaann?? hahaha

    BalasHapus
  15. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 07.38

    mpok....waktunya minum obat mpok... :-P

    **heran, sakti juga nih orang, sakit tapi masih kuat OL sana sini hihi...cepet sembuh yaaa**

    BalasHapus
  16. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 07.39

    ohh....hahaha iya bener, bisa dimaklumi.... :-)

    BalasHapus
  17. Takkiro njenengan njawab: "Lanjutkan!"

    BalasHapus
  18. dian mardi safitri8 Juli 2009 pukul 08.31

    Whahaha... Hadiah kodoknya udah dapet belum?
    Td pagi Alfan juga nyontreng. Tapi katanya Alfan gak mau milih SBY, JK, atau MEGA. Alfan milih PRESIDEN!
    sambil nunjuk hidungnya pak presiden... Hi3. Tentu saja, gak lupa mencelupkan kelingkingnya ke tinta...

    BalasHapus
  19. daeilalkhaier atan8 Juli 2009 pukul 08.57

    Aslakum... kaum muslimin sekalian. masihkah ada diantara kita yg sadar bahwa undi yg kita perturunkan kepada seseorang calon atau sesebuah partai itu akan pertanyakan kelak diakhirat?. amal perbuatan, walau sebesar zarrah akan diperlihatkan. Allah menurunkan al-quran sebagai petunjuk dan bimbingan hidup termasuk didalamnya bernegara, sedang dalam quran tidak diajar--berpolitik--bahkan dilarang sama sekali, sbb (disalin kebahasa apapun politik itu berarti; Menipu&memperdaya-/Tipu-daya).
    Nah disinilah saya yakin bahwa tidak seorangpun dari kaum muslimin yang sadar bahwa berpolitik itu haram hukumnya. hampir semua orang yg saya wawancarai mengatakan..."Islam itu berpolitik tapi politik yg bersih".....saya jawab....."Logikanya begini; Menipu yg bersih"....oh tidak ujar-nya. habis gimana lagi,? sbb politik itu adalah menipu. balasku.
    Nabi saw. berperang dan bernegara, bukan?. Nah disinilah baru aku jelaskan bagaimana Nabi saw bernegara /ber sosial...." Nabi itu segala sesuatunya berdasar kepada Quran, firman Allah " Ikutilah apa yg Aku wahyukan kepadamu oleh Tuhanmu"...ada juga ayat yg semakna tetapi umum kepada semua kaum muslimin..........bagaimana Nabi bersosial sampai bisa bernegara, dan dinegara tersebut dilaksanakan UU Allah ( bukan UU ciptaan manusia di-parlemen).
    Caranya ialah_Berdakwah kepada satu seruan yaitu hanya semata2 tunduk/mengikut/menyembah kepada Allah swt. yaitu sistemnya atau isemnya. " Dan janganlah kamu mengikuti isem yang selainNya"
    (lanjutan ayat diatas)....dengan izin Allah dan semangat yg tinggi dari Nabi saw serta pengikutnya, maka terbentuklah sebuah masyarakat Qur'ani- sehingga melampaui kekeluargaan-ketetanggaan-kedesaan-kekabupatenan-kepropensian, yaitu sebuah negara, dan dimasyarakat itulah terlaksananya UU Allah yg sekarang disebut Syariat, dan sebuah negara yg sekarang disebut negara islam. dalam ber-keluarga sehingga bernegara Nabi ada memberi peringatan " Pemimpin yg tidak memberi petunjuk (Al-Quran), kepada rakyatnya, maka ia akan dimasukkan keneraka bersama rakyatnya sekali".
    kemali kepokok. bagaimana undi kita yang diberikan kepada calon yg benci dengan islam sehingga karena bencinya mereka itu bukan memberi petunjuk, bahkan menghalangi kaum yg ingin kebali kepada -Ajaran Allah- seperti contoh, diantara mereka membela Ahmadiyah, dengan tidak membubarkannya, walau kuasa ada ditangan. dan dalam setiap gerak geriknya tidak menyebut sekalipun tentang Al-Quran. mengapa? karena mengabil hati bos mereka dibarat.
    seandainya pemimpin serta jajarannya berdakwah seperti yg Nabi saw lakukan, serta menerapkan nilai2 Quran disetiap instisitusi, insya-Allah diparlemin akan dipenuhi oleh mereka yg ber-inpirasi Quran, jika keputusan sidang mereka mengarah kepada syariat, maka itulah keputusan--Demokrasi Pancasila--,suara teramai dalam parlemen itulah demokrasi yang terinspirasi dari kebanyakan (mayoritas)-. ...sekian...Undi KIta Akan Ditanya..... .

    BalasHapus
  20. mbaktyas  &nbsp8 Juli 2009 pukul 08.58

    hanya Alloh dan fathan yang tau.. apa yang dia contreng... (lebai, aku sebenernya juga tau sih.. :p)

    BalasHapus
  21. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 15.56

    walah hauhuahau makin diketawain nanti Rind, orang2 pasti mbatin "ini anak sama emaknya kok sama aja" :-D

    BalasHapus
  22. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 15.56

    hahahaha haduh kalo yang dipilih pak presiden, berarti incumbent dong *toss sama alfan* :-D

    BalasHapus
  23. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 16.02

    **melongo dulu**

    astaghfirullah, semua amal konon dinilai dari niat...insyaAllah saya yang berilmu Al-Qur'an sangat terbatas ini, walaupun sama sekali juga tidak menyukai politik, hanya berniat untuk berusaha menjadi warga negara yang baik dan menjadi manusia yang selalu berusaha untuk tidak menghakimi manusia lain...terutama manusia yang sudah digariskan Allah untuk menjadi pemimpin di negeri ini (tidak ada sesuatupun yang terjadi didunia ini, sekecil apapun, baik atau buruk, melainkan hanya atas IZIN Allah untuk terjadi)....terimakasih komennya, semoga Allah mengampuni dosa2 saya, aminnn

    BalasHapus
  24. wahida ariffianti8 Juli 2009 pukul 16.03

    jadi dia mencontrengkan untukmu juga? hahahaha anak2.... **geleng2**

    BalasHapus
  25. mbaktyas  &nbsp8 Juli 2009 pukul 18.52

    menerapkan azas demokrasi sejak dini jare, mbakk... demokrasi sesaattt... hihihi..

    BalasHapus
  26. dian mardi safitri8 Juli 2009 pukul 19.00

    saiki wis mari melongone ta dhurung Bukk?

    ;)

    BalasHapus
  27. melu-melu melongok aku...

    BalasHapus
  28. Dessy Permata Sari8 Juli 2009 pukul 22.11

    Tos ma abe...2!!

    BalasHapus
  29. Lagi-lagi kagum sama Abe & Bea...
    Kemarin mau nongkrongin TPS siapa tahu ada yang unik-unik, tapi ternyata jam 10 itu suepiii banget....

    BalasHapus
  30. wahida ariffianti9 Juli 2009 pukul 19.59

    hahahah oke dehhhh :-)

    BalasHapus
  31. wahida ariffianti9 Juli 2009 pukul 19.59

    hihihiihih mbak Dian tadi ikut melongo nggak? hayo..

    BalasHapus
  32. wahida ariffianti9 Juli 2009 pukul 20.00

    hahaha mbak martri...wong melongo aja kok ya melu2 hihihi ayookkk melongo bareng2 :-D

    BalasHapus
  33. wahida ariffianti9 Juli 2009 pukul 20.01

    hehehe toss tante Echy :-D

    BalasHapus
  34. wahida ariffianti9 Juli 2009 pukul 20.04

    kagum?? ahhh *mengibaskan tangan* kamu belum ketemu dan tau mereka sih La...hahaha tapi makasih tante yang manis...

    jam 10 ditempatkuk juga udah sepi La, banyakan waktu pagi jam 8-9 gitu....disitu yang menang siapa?

    BalasHapus
  35. dian mardi safitri10 Juli 2009 pukul 00.06

    iyo mbak, sampek kotos-kotos.... hihihi

    BalasHapus
  36. Incumbent, Mbak...
    Tapi, perasaan kami kok nggak pakai tanda tangan dulu, ya?

    BalasHapus
  37. Dah ngantuk mo tidur, seger lagi bacanya Cik... hihihi... Cubit sayang buat Abe & Bea yah...

    BalasHapus
  38. wahida ariffianti15 Juli 2009 pukul 07.53

    hauhuahuah **nyodorin lap buat mba dian**

    BalasHapus
  39. wahida ariffianti15 Juli 2009 pukul 07.53

    masa sih La?
    disini tanda tangan di kertas undangan nya...
    mungkin bukti kalau kami sudah datang gitu kali ya...*mikir*

    BalasHapus
  40. wahida ariffianti15 Juli 2009 pukul 07.54

    huehuehuehue iyaaaa salam sayang juga buat maryam dan ilyas yaa :-)

    BalasHapus
  41. ya ampiun anakmu sing cilik ayu tenan mbakyuuu......!

    BalasHapus
  42. lhoo?? lha sopo sek ibuke........*wakakakak gubrax*
    makasih tante Tyka yang cantik jugaa :-)

    BalasHapus