Minggu-minggu pertama Bulan April begini , 12 tahun lalu...
Pastilah merupakan hari-hari yang sangat kuat menguras emosiku. Pembicaraan yang sudah dari pertama menggaung diantara aku dan Mas Iwan tentang pernikahan, rasanya sebentar lagi sudah menemukan muaranya. Subhanalloh...Allahu Akbar...
Penuh syukur dengan kemantapan hati Mas Iwan untuk akhirnya meminta ijin kepada orangtuanya. Penuh debar doa ketika kemudian Mas Iwan datang ke kost dan memberitahu betapa shock Bapak-Ibunya mendengar permintaan nikah anak cowo satu-satunya yang masih 20 tahun... Kerja masih serabutan, gimana nanti menghidupi anak gadis orang???
:::::.....
Maka dengarlah lagu ini...salah satu soundtrack dalam hidupku..
Ah...siapa yang berani menduga takdir dan jodoh,
Yang tertulis bahkan sebelum kelahiran datang...
Dan doa yang terasa genit meminta jawab,
Tentang pernikahan yang tak mau menunggu halang...
Yang kutahu saat itu, aku selalu merasa,
Allah penuh, ada dihatiku...
Hari ini kuresapi lagi kisah kami...
Disini...
Allah menjadi terasa semakin penuh...dan penuuhhh tanpa perlu tumpah lagi...
Haruku pun semakin menjadi-jadi...
:::::.....
**maap bila mood nostalgia sedang menggelegak tinggi**