Senin, 12 November 2007

[Andrie Wongso] Sekantong Kue


Masih dalam rangka suasana demam Andrie Wongso (thanx to Abe :D), berikut ini cuplikan salah satu cerita inspirasional yang diambil dari salah satu bukunya. Salah satu cerita yang menjadi favoritku ini juga bisa disimak dalam bentuk CD Audio.

 

 

:::::..

SEKANTONG KUE

 

Pada suatu malam, di bandara tampak seorang wanita sedang menunggu penerbangan pesawat terakhir. Untuk melepas kejenuhan menunggu, si wanita berjalan-jalan di sekitar bandara. Ia kemudian membeli sebuah buku dan juga sekantong kue di toko bandara.

 

Setelah ke ruang toilet, si wanita bergegas mencari tempat duduk dan mulai membaca buku yang baru dibelinya. Keasyikannya membaca terganggu saat ia melihat seorang lelaki yang duduk di sebelahnya dengan berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada di antara mereka.

 

Wanita itu mencoba mengabaikannya dan melanjutkan membaca sambil juga mengambil dan mengunyah kue dengan perasaan jengkel. Dalam hati, wanita itu berpikir, “Kalau aku bukan orang baik pasti sudah aku tonjok orang ini.”

 

Ia semakin kesal saat si pencuri kue yang berani seakan berlomba menghabiskan kue persediaannya. Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu. Ketika tinggal satu kue yang tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu? Dengan senyum di wajahnya, tanpa merasa bersalah, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya menjadi dua. Diberikan separuh kue kepada wanita itu dan ia makan sisa separuhnya.

 

Si wanita dengan muka bersungut-sungut menahan marah merebut kue itu sambil berpikir, “Ya ampun orang ini! Tidak merasa bersalah sedikitpun makan kue orang lain. Sungguh tidak tahu malu dan menyebalkan!”

 

Saat jadwal penerbangannya diumumkan, bergegas si wanita itu pergi, tanpa menoleh sedikitpun kepada si pencuri kue dan berharap tidak berjumpa lagi dengan pencuri tidak tahu terima kasih itu.

 

Setiba diatas pesawat, sambil menghela napas lega, dia menempati tempat duduknya. Saat si wanita ingin melanjutkan membaca, segera tangannya meraih kedalam tas. Dan dia pun kaget setengah mati! Astaga, jari tangannya tengah meraba kantong kue, masih tertutup dan belum tersentuh!

 

Sesaat pikirannya serasa lumpuh. “Aduh celaka! Jadi kue yang telah kumakan tadi adalah milik lelaki itu? Sungguh keterlaluan aku! Menuduh orang mencuri, mencurigai orang yang tidak bersalah, yang ternyata adalah si pemilik kue itu sendiri,” sesalnya.

 

Hatinya serta merta merasakan rasa malu dan sesal yang dalam. “Ya ampun, sebenarnya akulah yang tidak tahu malu, kasar dan tidak tahu berterimakasih! Akulah si pencuri kue itu!”

 

Sambil memejamkan mata penuh sesal, dia tahu, sudah terlambat untuk meminta maaf atas kesalahannya menuduh orang lain yang tidak bersalah.

 

:::::..

(Diambil dari buku “18 Wisdom & Success – Classical Motivation Stories 3” by Andrie Wongso)

14 komentar:

  1. Waaaaaaa...si ibu ke asyikan baca buku yaaaaaaa...

    BalasHapus
  2. Cerita ini dicuplik di Training ESQ program eksekutif lho. Ceritanya bagus & jadi mikir keras, jangan-jangan aku pernah (atau malah sering) kayak gitu *worried*

    BalasHapus
  3. Taufik Daraming Tahir12 November 2007 pukul 13.04

    Kisah yang persis sama ada pada salah satu seri Chicken Soup for the Soul;-)

    BalasHapus
  4. wekekekekek karena harus membacakan mbak yusy...dan memang suka baca juga kok :-)

    BalasHapus
  5. persis mbak wiwie! sama! aku juga sering khawatir gitu, soalnya aku orangnya impulsif banget, cenderung "ngomel" duluan, baru mikir... :-S

    duh...semoga kita berdua nggak parah2 amat ya gitunya :-D

    BalasHapus
  6. really? wah kebetulan dong..saya nggak tahu juga darimana cerita ini bermula, tapi emang bagus, very reflective, specially for a person like myself... :-D

    thx infonya taufik... :-)

    BalasHapus
  7. malu malu malu......
    istighfar istighfar....

    BalasHapus
  8. astaghfirullah... :-)

    terus terang saya rodo kesentil sama cerita ini lo mas...sering udah nyereweti ngomel2 ttg sesuatu ke orang lain (baca:ehm...suami) ...eh ternyata begitu dipikir2 lagi, kok aku yang memang dudul dan belum jelas duduk persoalannya ya, gitu.. :-D

    BalasHapus
  9. Jadi sebetulnya kisah-kisahnya juga sudah sering beredar terus dikumpulin gitu ya Mbak? Menarik...

    BalasHapus
  10. ini bukunya kaya chicken soup for the soul ya mba..?
    eh,ko pm ko dicuekin sih...hiks

    BalasHapus
  11. iya, beberapa cerita kontemporer yang nggak heran bisa ditemukan dimana mana, tapi khusus Andrie Wongso ini kebanyakan dikenal karena suka menghimpun cerita-cerita klasik/kuno Cina yang sarat filsafah kebijaksanaan...

    hehe bener kok, biar bukunya berat tapi isinya nggak kok...

    BalasHapus
  12. semacam itu kali ya Teteh...

    ehhhh...mana PM nya, manaa..?? *celingukan* bentar tak carinya dulu yaa... :-D maap..

    BalasHapus
  13. tya br pertama bc kisah ini...tp tya bnr2 "tertohok", hihihi...
    apa aq pnh kyk gt yaa (mengingat keras)...:-)

    BalasHapus
  14. nah hayo...diingat ingat lagi...hihihi
    aku suka cerita ini juga karena "menohok" hikss... :-S

    BalasHapus