Tampilkan postingan dengan label alhikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label alhikmah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 Februari 2008

[Sambungan] Sekolah Sayang, Sekolah Ma...hal..

[Sambungan] Sekolah Sayang, Sekolah Ma...hal..

 

Masih malam2 sepi di RS. Bea tidur sudah tanpa selang infus dan aku sangat rindu ngobrol berdua dengan Mas Iwan.. ^_^

 

Dari postingan http://cikicikicik.multiply.com/journal/item/89 sebelumnya, ternyata topik berkembang lebih lanjut. Ada beberapa komentar yang rasanya menarik juga untuk dibahas ya. Masih dengan keprihatinan tentang biaya pendidikan Indonesia bila dihubungkan dengan HAK setiap anak Indonesia untuk mendapat pendidikan yang layak, dan juga masih dengan semangat memeluk impian tentang suatu masa ketika semua anak2 Indonesia bisa bersekolah dengan sebaik-baiknya!

 

Semoga sedikit banyak bermanfaat untuk menambah sedikit wawasan kita dalam soal pendidikan ini. Komentar dan diskusi lebih lanjut? Wahhh justru itu yang sangat kuharapkan, karena ini semua adalah demi kepentingan anak2 kita semua juga.

 

Mamal http://bulatpenuh.multiply.com muncul berkomentar tentang ide SUBSIDI SILANG. Semua orang (aku juga!! aku juga!!:-D) pasti setuju bahwa cara inilah yang memang ampuh dalam rangka menjadi jembatan kesenjangan dan dalam rangka pemerataan. Dalam bidang apa saja! Pelayanan kesehatan, sosial, apa saja!

 

Nah, khusus dalam hal sekolah, permasalahannya ternyata musti ditelaah lebih jauh lagi dan dilihat dari banyak sisi. Di Sekolah Al Hikmah sendiri, program ini sudah lama dilakukan. Hanya mekanismenya yang mungkin agak panjang. Pertama, anak-anak dari semua guru/karyawan sekolah mendapat beasiswa dari Yayasan untuk bersekolah di Al Hikmah (kalau nggak salah, mereka hanya perlu membayar SPP sejumlah 10 % saja). Sebagai tambahan, para guru/karyawan dengan jangka waktu kerja tertentu mendapat tunjangan perumahan, melakukan penelitian bahkan umroh dan naik haji secara gratis dari yayasan.

 

Kemudian, kalau menyangkut anak-anak asuh yang kurang mampu, mereka tidak kemudian langsung mendapat beasiswa untuk sekolah gratis di Al Hikmah. Tidak. Kenapa? Banyak pertimbangan, terutama untuk mengantisipasi aspek kesenjangan pergaulan antar siswa. Dengan latar belakang ekonomi yang jauh berbeda, mencampur mereka dalam satu sekolah (dan pergaulan) sama saja dengan memberi hadiah pasang AC gratis kepada orang yang rumahnya hanya punya daya listrik 900 watt saja. Kelihatannya menolong, tetapi dibelakang malah akan memunculkan masalah-masalah baru. Malah kasihan.

 

Al Hikmah dalam hal ini mempunyai program Mitra Sekolah. Sekarang ini sudah banyak sekolah didaerah sekitar yang menjadi mitra, mereka umumnya adalah sekolah2 yang kurang mampu dan minim fasilitas. Dari TK sampai SMA. Maka kesinilah semua “subsidi silang” tadi disalurkan. Dana2 subsidi pemerintah (seperti Bantuan Operasional Sekolah atau BOS) dan infak harian para siswa Al Hikmah (percayalah, kalau melihat jumlahnya perbulan, pasti akan banyak yang terkejut dan merasa bangga dengan anak-anak :-D), secara rutin dan berkala semua diprogramkan untuk memberi bantuan pengadaan/perbaikan fasilitas dan juga biaya SPP bagi siswa2 tak mampu di sekolah-sekolah mitra tersebut. Kita juga sering mengadakan acara (misalnya ketika peringatan hari besar Islam) dengan mengundang siswa-siswa dari sekolah tersebut, sehingga mereka mempunyai kesempatan beraktivitas bersama siswa2 Al Hikmah, untuk menjalin hubungan pertemanan, untuk –misalnya- melakukan pertandingan sepakbola, basket atau lomba-lomba kesenian. Atau sekedar buka puasa bersama dikala Ramadhan.

 

:::::.....

 

Harlia http://harlia.multiply.com malah muncul dengan cerita yang sangat inspiratif.

“waktu itu baca dimana ya...majalah apa gitu...ada ustad.. (payah deh gw.. lupa.. ^^;; )
dia mau masukin anaknya ke sekolah islam terkenal dan tentunya, mahal...
tapi setelah bolak-balik menghitung...uang yang tadinya mau dipakai buat menyekolahkan anak malah dijadikan modal buat bikin sekolah di rumah mereka.
walhasil, anak mereka bisa sekolah di tempat yang sesuai..beserta anak-anak di sekeliling mereka... ^_^

 

Hebat ya. Aku pribadi sangat jauh dari sanggup punya pemikiran ini. Salut sama ustad itu (duh kamu kok ya pake lupa nama to Har..:-D) semoga Allah selalu melimpahi perjuangannya dengan semangat dan kemudahan, amin. Kita sangat perlu orang2 seperti ini, dan sejuta saja ada orang kaya gini, makmur deh dunia pendidikan anak-anak Indonesia.

 

Oya, menyangkut hal ini, ada sambutan salah satu Bapak Ketua Yayasan Al Hikmah yang menarik untuk disimak. Intinya begini. Selalu ada banyak jenis medan pertempuran dalam berjihad. Tentu saja adalah satu hal yang luar biasa bila kita –misalnya- bisa membangun banyak sekolah gratis untuk anak-anak yang kurang mampu. Tetapi dalam rangka kepentingan syiar agama, keberadaan sekolah berbasis Islam yang dikelola dengan bagus, maju, modern, bahkan kalau perlu megah, adalah sesuatu yang juga penting. Ibaratnya, inilah salah satu panji Islam yang harus dikibarkan.

 

Ketika dalam rapat tiga jalur ada seorang walimurid mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jangan2 Al Hikmah menjadi sekolah yang –bhs jawanya- “puo puo” (berlebihan), Pak Ketua Yayasan mengungkapkan, bahwa justru dia merasa bahwa apa yang dicapai Al Hikmah sekarang ini belumlah apa-apa. Semakin banyak dia survey ke sekolah lain (misalnya sekolah2 kristen atau sekolah2 Islam favorit di negara2 maju macam Mesir dan Arab Saudi), semakin dia merasa bahwa “Untuk syiar agama Allah, ini semua belum apa-apa!”

 

Lebih lanjut beliau mengungkapkan, bahwa ternyata diluar sana banyak sekali orangtua2 muslim yang lebih dari mampu untuk membiayai anaknya sekolah dengan biaya yang tinggi. Ini artinya apa? Bahwa tersedia potensi umat yang amat besar dan harus digarap! Ada alasan kenapa Rasulullah menyerukan bahwa umat muslim tidak boleh menjadi umat yang miskin. Umat muslim harus bekerja keras, dan menjadi kaya raya supaya bisa mendukung jihad dijalan Allah dengan harta mereka. Nah, sekolah-sekolah ini lah salah satu wadahnya. Anak-anak dan generasi yang dihasilkan dari sekolah seperti Sekolah Al Hikmah, harus menjadi generasi kuat yang terpelihara iman dan jihadnya di jalan Allah. Lewat sekolah semacam ini, jangan sampai mereka hanya akan menjadi penghuni menara gading anak-anak yang hidup dengan bergelimang harta orangtua, tanpa tahu dan terbiasa menyadari bahwa harta itu adalah jalan dan sarana yang harus dan wajib mereka dedikasikan kepada jihad, menuju Allah.

 

(Duhhh suasananya kok jadi patriotik gini sih? Hihihi...memang waktu rapat itu, mendengar uraian Bpk. Ketua Yayasan seperti diatas itu, tak urung dadaku juga mengembang dengan sesak, dan sampai sekarangpun aku tak bisa lupa kata2nya yang (entah kenapa) menyesakkan dada. Sungguh, ternyata harta dan anak yang dititipkan kepada kita adalah amanah yang sangat amat besar pertanggungjawabannya dihadapan Allah SWT ya...hikss)

 

:::::.....

 

Ya Allah yang Maha Memiliki, aku mohon, tetapkanlah selalu hatiku hanya kepadaMu... ^_^ 

 

Selasa, 19 Februari 2008

Sekolah Sayang, Sekolah Ma...hal...

Setiap tahun, pengumuman pendaftaran dan penerimaan murid baru di lingkungan Sekolah Al Hikmah Surabaya selalu menjadi perbincangan tersendiri. Bukan hanya di kalangan kami orangtua murid yang anaknya sekolah disitu, tetapi praktis semua orang. Aku sering dijadikan jujugan saudara, teman2 dan siapa saja untuk ngomongin sekolah ini. Yang utama dan selalu menarik rasa ingin tahu semua orang tentu saja adalah “Berapa biaya masuk tahun ini???”

 

Entah darimana asalnya rumor ini, kami sudah dibuat yakin bahwa tiap tahun, YLPI (Yayasan Lembaga Pendidikan Islam) Al Hikmah sudah membuat semacam komitmen bahwa setiap tahun biaya pendidikan akan mengalami kenaikan. Bukan hanya biaya masuk, tetapi juga SPP dan uang kegiatan. Sebab lainnya (yang ini bukan rumor lagi), untuk sekolah Islam di Surabaya, Al Hikmah saat ini memegang rekor biaya termahal dibanding sekolah-sekolah Islam full-day lainnya. Karena itu setiap memasuki bulan Februari (waktunya sekolah2 swasta membuka pendaftaran murid baru), isu ini biasanya jadi rasan2 hangat di kalangan ibu-ibu.

 

Tahun ini waktunya untukku terlibat karena Bea akan masuk TK. Lebih tepatnya, Mas Iwan yang terlibat karena sampai sekarang aku masih harus nungguin Bea yang opname di RS. (Ini nulis postingannya juga malam-malam di RS, waktu Bea udah tidur hehehe)

 

Minggu lalu, brosur yang ditunggu-tunggu resmi keluar. Aku comot sebagian ya, bagian lengkapnya bisa dilihat di www.alhikmahsby.com

 

 

INFORMASI PENDAFTARAN MURID BARU
KB-TK-SD-SMP-SMA AL HIKMAH
TAHUN AJARAN 2008 - 2009

 

I. Waktu dan Tempat

--delete--

 

II. Persyaratan

1. Membayar biaya pendaftaran :
     ­ KB Rp. 150.000,-
     ­ TK-SD-SMP-SMA Rp. 200.000,-

2. Usia minimum per tanggal 01 Juli 2008 :
     ­ KB : 2 tahun 8 bulan
     ­ TK : 3 tahun 8 bulan
     ­ SD : 5 tahun 8 bulan

3. dst –-delete--

 

III. Seleksi

A. Tes Psikologi

 

TK - SD

SMP - SMA

Mengungkap Tingkat Intelegensia

Mengetahui Potensi Intelegensi Siswa

Mengungkap Kepribadian & Perkembangan Mental

Mengetahui Bakat dan Minat Siswa

Mengungkap Perkembangan Motorik & Spontanitas

Mengetahui Kepribadian Siswa

Mengungkap Kematangan Sosial

-

 

B. Tes Al Qur’an

 

SD

SMP - SMA

Membaca
Al Qur'an

Hafalan Juz 'Amma

Hafalan wajib

Hafalan pilihan surat panjang

Hafalan pilihan surat pendek

An Naba’

- An Naazi’at
- Al Muthoffifin
- Al Infithar
- ‘Abasa
- Al Buruuj

- Ad Dhuha
- Al Qori’ah
- Al Qodr
- Al Insyirah
- At Takatsur
- Quraisy
- At Tiin
- Al Humazah
- Al ‘Aadiyat
- An Nasr

 

C. Tes Akademik

 

SMP

SMA

Materi SD kelas 4 dan 5

Materi SMP kelas 1, 2 dan 3 semester 1

Tes Tulis :
 - Bahasa Indonesia
 - IPA
 - Matematika

Tes Tulis :
 - Bahasa Indonesia
 - IPA
 - Matematika
 - Bahasa Inggris
 - IPS

 

E. Pelaksanaan Seleksi

--delete--

 

IV. Pengumuman
    Sabtu, 29 Maret 2008, di sekolah masing-masing

 

V. Biaya

 

Jenjang

Infaq Jariyah
( setelah diterima )

Dana Pengembangan Pendidikan per tahun

Dana Penyelenggaran Pendidikan (DPP) per bulan

KB

Rp. 6.000.000,-

Rp. 600.000,-

Rp. 475.000,-

TK1

Rp. 8.000.000,-

Rp. 800.000,-

Rp. 500.000,-

TK2

Rp. 8.000.000,-

Rp. 800.000,-

Rp. 600.000,-

SD

Rp. 13.500.000,-

Rp. 900.000,-

Rp. 700.000,-

SMP

Rp. 13.500.000,-

Rp. 2.250.000,-

Rp. 910.000,-

SMA

Rp. 13.500.000,-

Rp. 2.250.000,-

Rp. 960.000,-

 

VI. Lain-lain :
Uang seragam dan Perlengkapan sekolah, dapat berhubungan langsung dengan Toko Sekolah Al Hikmah Telp. (031) 8290216

 

:::::…..

 

Rasanya setiap orang yang masih waras dan sadar betapa susahnya cari duit, pasti sedikit banyak akan melongo lihat daftar diatas (terutama bagian nomor V itu). Aku dan Mas Iwan juga sampai sekarang setiap menyaksikan anak-anak miskin yang tidak mampu sekolah, selalu tak bisa menghalang rasa bersalah yang timbul mengingat berapa uang yang kami keluarkan untuk pendidikan anak-anak kami.

 

Juga rasa prihatin yang muncul tak terbendung setiap melihat orangtua yang dengan bangga penuh rasa mampu seakan bilang “Aku bisa lho menyekolahkan anakku di Al Hikmah yang paling mahal itu” tanpa tahu sesungguhnya apa alasan utama Sekolah Al Hikmah pantas meminta biaya sebegitu besar dari para orangtua murid. Mereka mungkin akan bisa kembali jadi manusia lagi begitu tahu bahwa di Jakarta, biaya Sekolah Islam sekelas Al Hikmah bisa-bisa 3-4 kali dari ini! Betul nggak Mbak Irma? ;-)

 

Lalu kenapa dulu kami memutuskan menyekolahkan anak-anak kesini? Semoga saja diatas segalanya, semua hanya karena Allah. Yang lainnya, beberapa adalah alasan berikut ini :

Pertama, karena Allah sudah menitipkan harta yang cukup untuk kami memperjuangkan pendidikan anak-anak di sekolah ini. Mas Iwan meyakinkan bahwa kalau sampai kita menyia-nyiakan kesempatan ini, maka sama saja kami tidak bersyukur. Dan Anda boleh percaya, kalau saja kondisi keuangan kami tidak memungkinkan untuk memasukkan anak-anak di sekolah ini, dengan ijin Allah, kami sebagai orangtua tidak akan kehabisan akal untuk berusaha menyediakan pendidikan yang terbaik buat anak-anak. Om Andrea Hirata pasti akan setuju dengan ini! :-D

 

Kedua, ada satu hal yang membuat kami tidak merasa rugi membayar mahal, yaitu apa yang disebut BUDAYA SEKOLAH. Budaya yang sepenuhnya Islami, yang hanya akan bisa dirasakan bila kita menghabiskan waktu bergaul di lingkungan sekolah. Slogan yang “Berbudi dan Berprestasi” sudah jelas visinya. Budi dulu, baru urusan prestasi. Dan slogan ini, kami sudah membuktikan prakteknya di lapangan. Dan karena itulah kami merasa visinya sama dengan visi keluarga kami. Dari masuk gerbang sekolah sampai pulang, insyaalloh anak-anak selalu berada dalam lingkungan yang berbudi dan Islami.

 

Ketiga, SPP mahal ternyata membawa konsekuensi yang tidak selamanya negative. Yang kumaksud adalah kesejahteraan para guru dan karyawan di sekolah. Dengan kesejahteraan yang memadai, para guru di Al Hikmah terbukti relative lebih focus  dan sabar dalam mengajar dan mendidik anak-anak. Walaupun urusan ini tentu saja bergantung pada karakter pribadi masing-masing guru, tetapi yang jelas urusan kesejahteraan (baca:gaji) merupakan factor yang juga sangat penting.

 

Keempat, semua yang aku sukai dan setujui tentang system sebuah sekolah, ada di Al Hikmah.

  • Tak adanya tetek bengek ranking2an dikelas
  • Libur wiken yang 2 hari (Sabtu-Minggu),
  • Tak ada PR (karena full day tugas2 dikerjakan secara mandiri di sekolah),
  • Pendekatan system pengajaran yang disesuaikan dengan karakter anak-anak. Anak2 dibagi dalam 3 karakter kelas yaitu : logis matematis (anak2 otak kiri para ahli rumus itu), linguistic (anak2 yang tak bias berhenti bicara dan kemampuan bahasanya luar biasa) dan kinestetik (anak2 yang aktif dan terus bergerak, Abe ada dikelas ini dan sebelum bias duduk tenang menerima pelajaran dikelas, anak2 ini biasanya diajak lari2 dulu keliling lapangan basket untuk menyalurkan energi yang berlebih)
  • Karena anak-anak dibagi menjadi 3 karakter, begitu pula para guru walikelas. Kesimpulannya, guru yang cerewet memegang anak2 yang cerewet, guru2 kinestetik yang nggak bias diam bergerak juga memegang anak2 yang aktif juga. Tujuannya jelas : nggak akan pernah ada walikelas yang akan merasa muridnya nakal, atau terlalu cerewet dlsb.
  • Individual differences sangat terperhatikan tanpa mengorbankan adab2 kesopanan Islami. 
  • banyak hal lain yang belum bisa kutulisdisini sekarang :-D

Kelima, setelah 2 tahun bergabung di Komite Sekolah (PTA) dan berkegiatan bersama ibu2/bpk2 walimurid lain yang sangat dermawan dan secara ekonomi sangat potensial ini, idealisme jadi ikut membara bersemangat menapaki ladang amal bersama-sama (cielah  astaghfirullah gayanya…hihihi). Tapi bener kok, urusan mengajak bakti social, orangtua asuh, menyumbang korban bencana alam, dan lain sebagainya itu, paling enak deh kalo mengajak bapak2/ibu2 walimurid Al Hikmah! Mau ijin apa-apa, ada Bapak Walikota. Mau perlu barang2, banyak yang punya pabrik. Mau perlu bus untuk kegiatan, ada yang nyumbang gratis! Urusan konsumsi apalagi, lengkap dari pemilik catering, bakery sampai restoran2 ternama di Surabaya, semua ada di Al Hikmah! Subhanalloh…Allahu Akbar! Hehe…

 

:::::…..

 

Bagi yang sudah dengan sabar membaca sampai habis, semoga Anda mendapat limpahan rahmat dari Yang Maha Kuasa dan dosa penulis yang tega posting blog sepanjang ini akan mendapat ampunanNya….hikss…amiinnnn!

 

Maklum lagi celingukan di RS tak tahu mau ngerjain apa, nungguin Bea yang malam ini udah mulai tidur nyenyak, dan menulis akan selalu menjadi tempatku kembali :D. Pilihan topiknya pun juga penting nggak penting, kebetulan saja tadi barusan ngisi formulir pendaftaran TK untuk Bea, jadi sekali lagi, mohon maaf…