Entah darimana asalnya rumor ini, kami sudah dibuat yakin bahwa tiap tahun, YLPI (Yayasan Lembaga Pendidikan Islam) Al Hikmah sudah membuat semacam komitmen bahwa setiap tahun biaya pendidikan akan mengalami kenaikan. Bukan hanya biaya masuk, tetapi juga SPP dan uang kegiatan. Sebab lainnya (yang ini bukan rumor lagi), untuk sekolah Islam di Surabaya, Al Hikmah saat ini memegang rekor biaya termahal dibanding sekolah-sekolah Islam full-day lainnya. Karena itu setiap memasuki bulan Februari (waktunya sekolah2 swasta membuka pendaftaran murid baru), isu ini biasanya jadi rasan2 hangat di kalangan ibu-ibu.
Tahun ini waktunya untukku terlibat karena Bea akan masuk TK. Lebih tepatnya, Mas Iwan yang terlibat karena sampai sekarang aku masih harus nungguin Bea yang opname di RS. (Ini nulis postingannya juga malam-malam di RS, waktu Bea udah tidur hehehe)
Minggu lalu, brosur yang ditunggu-tunggu resmi keluar. Aku comot sebagian ya, bagian lengkapnya bisa dilihat di www.alhikmahsby.com
INFORMASI PENDAFTARAN MURID BARU
KB-TK-SD-SMP-SMA
TAHUN AJARAN 2008 - 2009
I. Waktu dan Tempat
--delete--
II. Persyaratan
1. Membayar biaya pendaftaran :
KB Rp. 150.000,-
TK-SD-SMP-SMA Rp. 200.000,-
2. Usia minimum per tanggal 01 Juli 2008 :
KB : 2 tahun 8 bulan
TK : 3 tahun 8 bulan
SD : 5 tahun 8 bulan
3. dst –-delete--
III. Seleksi
A. Tes Psikologi
|
B. Tes Al Qur’an
|
C. Tes Akademik
|
E. Pelaksanaan Seleksi
--delete--
IV. Pengumuman
Sabtu, 29 Maret 2008, di sekolah masing-masing
V. Biaya
|
VI. Lain-lain :
Uang seragam dan Perlengkapan sekolah, dapat berhubungan langsung dengan Toko Sekolah Al Hikmah Telp. (031) 8290216
:::::…..
Rasanya setiap orang yang masih waras dan sadar betapa susahnya cari duit, pasti sedikit banyak akan melongo lihat daftar diatas (terutama bagian nomor V itu). Aku dan Mas Iwan juga sampai sekarang setiap menyaksikan anak-anak miskin yang tidak mampu sekolah, selalu tak bisa menghalang rasa bersalah yang timbul mengingat berapa uang yang kami keluarkan untuk pendidikan anak-anak kami.
Juga rasa prihatin yang muncul tak terbendung setiap melihat orangtua yang dengan bangga penuh rasa mampu seakan bilang “Aku bisa lho menyekolahkan anakku di Al Hikmah yang paling mahal itu” tanpa tahu sesungguhnya apa alasan utama Sekolah Al Hikmah pantas meminta biaya sebegitu besar dari para orangtua murid. Mereka mungkin akan bisa kembali jadi manusia lagi begitu tahu bahwa di Jakarta, biaya Sekolah Islam sekelas Al Hikmah bisa-bisa 3-4 kali dari ini! Betul nggak Mbak Irma? ;-)
Lalu kenapa dulu kami memutuskan menyekolahkan anak-anak kesini? Semoga saja diatas segalanya, semua hanya karena Allah. Yang lainnya, beberapa adalah alasan berikut ini :
Pertama, karena Allah sudah menitipkan harta yang cukup untuk kami memperjuangkan pendidikan anak-anak di sekolah ini. Mas Iwan meyakinkan bahwa kalau sampai kita menyia-nyiakan kesempatan ini, maka sama saja kami tidak bersyukur. Dan Anda boleh percaya, kalau saja kondisi keuangan kami tidak memungkinkan untuk memasukkan anak-anak di sekolah ini, dengan ijin Allah, kami sebagai orangtua tidak akan kehabisan akal untuk berusaha menyediakan pendidikan yang terbaik buat anak-anak. Om Andrea Hirata pasti akan setuju dengan ini! :-D
Kedua, ada satu hal yang membuat kami tidak merasa rugi membayar mahal, yaitu apa yang disebut BUDAYA SEKOLAH. Budaya yang sepenuhnya Islami, yang hanya akan bisa dirasakan bila kita menghabiskan waktu bergaul di lingkungan sekolah. Slogan yang “Berbudi dan Berprestasi” sudah jelas visinya. Budi dulu, baru urusan prestasi. Dan slogan ini, kami sudah membuktikan prakteknya di lapangan. Dan karena itulah kami merasa visinya sama dengan visi keluarga kami. Dari masuk gerbang sekolah sampai pulang, insyaalloh anak-anak selalu berada dalam lingkungan yang berbudi dan Islami.
Ketiga, SPP mahal ternyata membawa konsekuensi yang tidak selamanya negative. Yang kumaksud adalah kesejahteraan para guru dan karyawan di sekolah. Dengan kesejahteraan yang memadai, para guru di Al Hikmah terbukti relative lebih focus dan sabar dalam mengajar dan mendidik anak-anak. Walaupun urusan ini tentu saja bergantung pada karakter pribadi masing-masing guru, tetapi yang jelas urusan kesejahteraan (baca:gaji) merupakan factor yang juga sangat penting.
Keempat, semua yang aku sukai dan setujui tentang system sebuah sekolah, ada di Al Hikmah.
- Tak adanya tetek bengek ranking2an dikelas
- Libur wiken yang 2 hari (Sabtu-Minggu),
- Tak ada PR (karena full day tugas2 dikerjakan secara mandiri di sekolah),
- Pendekatan system pengajaran yang disesuaikan dengan karakter anak-anak. Anak2 dibagi dalam 3 karakter kelas yaitu : logis matematis (anak2 otak kiri para ahli rumus itu), linguistic (anak2 yang tak bias berhenti bicara dan kemampuan bahasanya luar biasa) dan kinestetik (anak2 yang aktif dan terus bergerak, Abe ada dikelas ini dan sebelum bias duduk tenang menerima pelajaran dikelas, anak2 ini biasanya diajak lari2 dulu keliling lapangan basket untuk menyalurkan energi yang berlebih)
- Karena anak-anak dibagi menjadi 3 karakter, begitu pula para guru walikelas. Kesimpulannya, guru yang cerewet memegang anak2 yang cerewet, guru2 kinestetik yang nggak bias diam bergerak juga memegang anak2 yang aktif juga. Tujuannya jelas : nggak akan pernah ada walikelas yang akan merasa muridnya nakal, atau terlalu cerewet dlsb.
- Individual differences sangat terperhatikan tanpa mengorbankan adab2 kesopanan Islami.
- banyak hal lain yang belum bisa kutulisdisini sekarang :-D
Kelima, setelah 2 tahun bergabung di Komite Sekolah (PTA) dan berkegiatan bersama ibu2/bpk2 walimurid lain yang sangat dermawan dan secara ekonomi sangat potensial ini, idealisme jadi ikut membara bersemangat menapaki ladang amal bersama-sama (cielah astaghfirullah gayanya…hihihi). Tapi bener kok, urusan mengajak bakti social, orangtua asuh, menyumbang korban bencana alam, dan lain sebagainya itu, paling enak deh kalo mengajak bapak2/ibu2 walimurid Al Hikmah! Mau ijin apa-apa, ada Bapak Walikota. Mau perlu barang2, banyak yang punya pabrik. Mau perlu bus untuk kegiatan, ada yang nyumbang gratis! Urusan konsumsi apalagi, lengkap dari pemilik catering, bakery sampai restoran2 ternama di
:::::…..
Bagi yang sudah dengan sabar membaca sampai habis, semoga Anda mendapat limpahan rahmat dari Yang Maha Kuasa dan dosa penulis yang tega posting blog sepanjang ini akan mendapat ampunanNya….hikss…amiinnnn!
Maklum lagi celingukan di RS tak tahu mau ngerjain apa, nungguin Bea yang malam ini udah mulai tidur nyenyak, dan menulis akan selalu menjadi tempatku kembali :D. Pilihan topiknya pun juga penting nggak penting, kebetulan saja tadi barusan ngisi formulir pendaftaran TK untuk Bea, jadi sekali lagi, mohon maaf…
aku mau komen pertama ah !
BalasHapuscost of the quality? bisa saja, tapi tidak semua orang affordable untuk itu. bagus jika dikembalikan ke pendidikan, tapi banyak juga pengelola yang menjadikan sekolah sebagai ajang bisnis. semoga tidak dengan alhikmah.
untuk Bea, mudah-mudahan cepat sembuh ya...
jadi ujung - ujungnya..ada uang ada kualitas yah mbak? pfffffffffffffffff.....
BalasHapusdulu aku sempat berprasangka gitu lho, karena lihat nasib sekolah Al-Azhar yang dengan tragisnya, demi mengalah pada desakan ortu (baca:sponsor) akhirnya pihak sekolah membolehkan aturan berjilbab siswanya ditawar (boleh pakai boleh juga tidak), insyaallah di Al Hikmah sekarang masih tetap konsisten, semoga seterusnya...
BalasHapusuntuk komen pertama, nih hadiahnya Om... **sambil nyodorin kue lumpur bikinan Rumah Sakit, jatah Bea tadi sore yang nggak kemakan** :-D
oya, jangan lupa, seperti segala sesuatu yang ada didunia ini, pasti ada 2 sisi positif dan negatif dari segala sesuatu...menyekolahkan anak2 di sekolah2 mahal begini, banyak juga sisi negatifnya lho...kapan2 deh dibahas :-)
hikzz...kok kayaknya sekolah TK aja makin susah yak...aku cuma baru ngikutin cerita2nya aja dr temen2 di dunia maya udah was2 duluan...ntar balik ke Jkt kan kudu nyari TK buat Nicky jg soalnya...
BalasHapusBea chayankkk cepet sembuh yaaa...biar Mama-nya cepet pulang jg...udah ngga betah tuh Bea di RS ;)
di RS bisa OL bikin posting gini mah enak bgt dong ya, Hid?
sebenarnya kualitas menurut standar dan ukuran siapa dulu Dwin...ambil contoh sekolah di novel Laskar Pelangi itu....menurut kualitas kemanusiaan secara umum, menurutku disitu sudah lengkap, karena ada guru yang sepenuh hati menyayangi muridnya, titik.
BalasHapustetapi jaman sekarang di dunia modern orang2 selalu berbicara masalah fasilitas, lab ini itu, ruang ini itu, lapangan ini itu dan inilah yang sering menjebak kita dalam urusan kualitas = biaya **prihatin juga ya** :-(
duhhh selamat berburu Mbak In! dan tenang saja, ibu2 di MP yang tinggal di Jkt pada canggih2, pasti semua mau berbagi info sekolah deh :-)
BalasHapus**2 hari ini aku sentimentil banget kalo urusan perhatian temen2 MP, apalagi setelah barusan ada yang telp dari jauuuhhhh duhhhhh perhatian banget yaaa hikss**
terimakasih doanya Tante Iin **kata Bea** :-) Aku bisa online setelah suami dengan pasrahnya mau minjemin laptop buat semalam mbak :-D dan juga karena Bea udah bisa tidur nyenyak, alhamdulillah berkat doa semuanya, terimakasihh :-)
lebih prihatin lagi karena tak banyak yang beruntung menikmati pendidikan yang bagus begini mbak..
BalasHapusandai saja negeri bener2 gemah ripah loh jinawi tak hanya di impian..
betul sekali mas, saya juga sangat sering merasa bersalah kalo melihat anak-anak yang nggak bisa sekolah karena alasan biaya, sedangkan anakku sendiri, biaya sekolahnya ngalah2in biaya kuliahku dulu... :-(
BalasHapuskapan ya sekolah di Indonesia bisa bagus dan gratisssss semuaaaa???? :-(
temans, jadwal ganti infus Bea akhirnya datang juga dan akhirnya aku bisa tidur dengan tenang....off dulu yaaa...terimakasih semuanya.... :-)
BalasHapusMungkin salah satu yang bikin kami sekeluarga ogah balik ya itu...sekolah bermutu di tanah air mahal!
BalasHapusBtw bagus sekali sistem yang diberlakukan di Al Hikmah ya. Nggak percuma deh bayar mahal, ada uang, ada barang ;)
Poin V nya bikin pingsan seketika ditempat mbak :))))
BalasHapuspadahal sekolahannya menggiurkan yaa :D
kayaknya untuk levelku belum kecandak mbak...
Mo cari yang gratisan dulu aja... Hehe...
waduh muahal juga ya sekolah bagus di indonesia ya...
BalasHapusnduk... dompet ku mana....?.....oiyo lali aku... mbok gawe mbayar sekolah e arek arek to..... mangkane kempes heheh
BalasHapushuahahahaha.... nice sense of humour, Mas!
BalasHapusawas, cewek galaknya sebentar lagi turun gunung....
:)
"Pendekatan system pengajaran yang disesuaikan dengan karakter anak-anak. Anak2 dibagi dalam 3 karakter kelas yaitu : logis matematis (anak2 otak kiri para ahli rumus itu), linguistic (anak2 yang tak bias berhenti bicara dan kemampuan bahasanya luar biasa) dan kinestetik (anak2 yang aktif dan terus bergerak, Abe ada dikelas ini dan sebelum bias duduk tenang menerima pelajaran dikelas, anak2 ini biasanya diajak lari2 dulu keliling lapangan basket untuk menyalurkan energi yang berlebih"
BalasHapusAku tertarik banget bagian ini Wahida, bagus ya...subhanallah, semoga potensi tiap anak terasah dengan baiknya. Selamat yaaa, Bea udah mau TK, semoga cepat sembuh juga...
wah mbak kalo lihat daftar biaya yg di jkt bisa pingsan kali ya hehehe...(termasuk saya yg masih suka terbengong2 lihat biayanya). Saya juga suka banget survey2 ke sekolah2 Islam dan umum di jkt..seperti di Lazuardi menurut info masuknya aja udah 15jutaan plus spp nya ya sama lah sekitar 500rb..blom biaya ini itu..ampun deh bikin nyesek dada !! Insya Allah Depe juga masuk TK Ad Dakwah TK bernuansa Islami..daftarnya ntar awal Mei aja katanya (udah survey dan ngobrol2 sama gurunya). Buat Bea semoga cepat sembuh dan jadi anak sekolahan ya...
BalasHapusKadang memang 'ana rega ana rupa' ya Mbak... Karena ya perlu mikirin fasilitas dan kesejahteraan pendidik juga. Yah semoga saja konsep ini nantinya akan menemukan jalan tengah yang lebih ramah kantong... Kira-kira waktu anak-anakku nanti sekolah biaya udah setinggi apa ya.... Kantong PNS je...
BalasHapusWah, thanks postingannya, Mbak...aku lg cari2 TK buat Hana dan lg memilah-milih, postingan ini bener2 jd masukan berharga...
BalasHapus:D semoga Bea lekas sembuh ya...
rata2 teman2 yang tinggal di luar negeri juga mengungkapkan hal serupa mbak, bukan hanya masalah pendidikan, yang paling prihatin kalo mereka usah ngomongin ttg fasilitas kesehatan, transportasi, welfare dlsb itu ya...
BalasHapusaku sendiri belum pernah merasakan tinggal diluar negeri, nanti kalo ada kesempatan ke Riyadh aku mau minta diajak jalan2 ah, liat sekolah2 disana, hehehe ;-)
rata2 teman2 yang tinggal di luar negeri juga mengungkapkan hal serupa mbak, bukan hanya masalah pendidikan, yang paling prihatin kalo mereka usah ngomongin ttg fasilitas kesehatan, transportasi, welfare dlsb itu ya...
BalasHapusaku sendiri belum pernah merasakan tinggal diluar negeri, nanti kalo ada kesempatan ke Riyadh aku mau minta diajak jalan2 ah, liat sekolah2 disana, hehehe ;-)
kayaknya emang bagus ya sekolahnya,
BalasHapussaya br dpt penjelasan yg sedetil ini ttg sekolah di Indo, belum punya pengalaman soalnya,
makasih sharingnya ya wahidah.
waduh jangan sampai pingsan dong hueheheh
BalasHapusbelum kecandak itu kan urusan biaya mbak, tapi kalo urusan pendidikan yang baik dan layak, jangan khawatir, dimana ada cinta, disitu akan ada pendidikan terbaik buat anak-anak kita ;-)
dengan sangat menyesal, ini belum yang termahal mbak...contoh saja, di surabaya juga, masuk ke Sekolah Ciputra, untuk SD biaya masuknya hampir 30 juta dan SPP nya udah tembus diatas 1 juta/bulan :-o
BalasHapusdudul ih, masih untung kan dompetnya kempes buat bayarin anak2 sekolah??? nggak kempes buat shopping dan pergi ke spa!! :-b
BalasHapus**sekarang asyik juga bisa ngomel in mas di MP hihihihi** :-D
wecks, kalo untuk sekadar ngomel nggak perlu turun gunung Rik...tereaaakkk aja keras2 dari atas gunungnya!! hueheheheh :-b
BalasHapus**tega, cantik2 begini dibilang galak :-b**
iya Kak, lucu lho liat yang namanya Ustadz Bambang, dia walikelasnya Abe, dan orangnya nggak bisa diam juga, pencilakan persis anak2 didiknya hihihi :-D
BalasHapusmakasih tante Mia, insyaalloh Bea cepat sembuh, berkat doa tante Mia juga... :-)
ah iya, Depe pasti juga lagi sibuk hunting ya...good luck ya mbak, jangan lupa bahwa kehebatan sekolah tidak tergantung dari banyaknya janji2, tapi tergantung apakah anak kita bisa menemukan kebahagiaan disitu... :-)
BalasHapusnggak sabar liat foto2 Depe masuk sekolah, soalnya ibuknya kan rajin banget nungguin di sekolah ama foto2 tuuhhh huheheheh ;-)
makasih doanya untuk Bea tante... :-)
PNS atau nggak menurutku yang harus diperjuangkan adalah pendidikan dirumah La, itulah dimana semua berawal... :-)
BalasHapusahh aku sih nggak khawatir mikirin kamu La, kamu jelas2 akan jadi ibu yang bijaksana, smart dan pasti tidak akan kesulitan mendidik anak2 dengan cara apapun dan biaya berapapun :-)
nyarinya di kota apa mbak? mungkin mbak juga udah tahu, jaman sekarang sekolah2 biasanya udah punya website, jadi sangat mempermudah hunting kita :-)
BalasHapusterimakasih doanya untuk bea tante... :-)
sama-sama mbak, memangnya ada rencana balik indo kapan? di malaysia kabarnya sekolah juga bagus2 ya.. :-)
BalasHapussalam untuk si kecil, di headshot cantik sekali pake kerudung...nggemesin! :-)
buset... panjang..!!
BalasHapus(blom baca, yang penting komen dulu! :P )
mmm... mahal, ya...
BalasHapusTapi memang sih, kalau biaya sekolah mahal, guru-gurunya memang lebih fokus. Atau mungkin bisa juga pakai sistem subsidi silang. Kalau di sekolahku dulu, orang tua yang mampu ditawarkan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu. Dan biasanya mau.
Harley.... ngetek tempat komen ya?
BalasHapuslho, kok ada Mamal di sini?
BalasHapus^_^;;
ekspansi :D
BalasHapuswaktu itu baca di mana ya... majalah apa gitu..
BalasHapusustad.. (payah deh gw.. lupa.. ^^;; )
dia mau masukin anaknya ke sekolah islam terkenal dan tentunya, mahal...
tapi setelah bolak-balik menghitung..
uang yang tadinya mau dipakai buat menyekolahkan anak malah dijadikan modal buat bikin sekolah di rumah mereka.
walhasil, anak mereka bisa sekolah di tempat yang sesuai..
beserta anak-anak di sekeliling mereka... ^_^;
(lagi pusing milih SD buat si abang)
Mal... mentang2 udah pake fastnet!! :p
tepatnya..
BalasHapustega... galak2 gini dibilang cantik!
XD XD
*kabyuuur!!!*
mumpung bisa nonstop, baiknya digunakan. kalo lo ke sini bawa laptop, deh past bisa ngenet juga. ada hotspot lokal di rumah gw... :D
BalasHapuswah... asik banget!
BalasHapus(dan lagi2 kita nyampah di blog orang! XD )
Kadang2 aku yo mikir, kok kita ngluarin biaya yg mahal buat anak sekolah sementara di sana banyak anak yg gak bisa sekolah...egois ya ? tapi ya aku ama suami jg merasa bahwa anak adalah titipan Tuhan..kalo bisa kita berikan yg terbaik buat mereka..kasarannya (kata bojoku)," gw kan nyari duit buat cari pendidikan anak yg baik."..........so far sih aku merasa puas dgn sekolah Dimmy & Shilla...
BalasHapusTerus terang waktu hari2 pertama Dimmy di SD-nya aku sempet terheran2 (mgk krn mbandingin ama jamanku dulu) lantas aku pun (dlm hati ) berkata," oh utk ini toh aku harus bayar mahal...worth it lah."........wah kok jadinya panjang luebar............
Bea...cepet sembuh nak........supaya bisa sekolah lagi dan ibuk bisa nge-blog dgn leluasa (maksudnya ?)
alamak, biayanya ngalahin kuliah
BalasHapuseh dah ada studi banding biaya thd skolah berkualitas lain enggak ? tapi bukan yg berbasic Islam.
misalnya Santai Maria atau yg lainnya, kalo dimalang dulu ada yg milik yayasan kristiani dan bagus sekali kualitasnya. apakah Al Hikmah ini tetap lebih mahal biayanya ??
dudul! :-b
BalasHapuswah pembahasan ini keknya perlu stu postingan sendiri nih, huehehhe :-D
BalasHapusgak pake ijin Pak RT lagi tuh, Mal **geleng2 liat harlia**
BalasHapushueheheh lagi di RS nih Har, ga berani galak2 **takut suster yang bw2 jarum suntik tuh** :-D
BalasHapus**lagi nggak galak dan cantik** :-b
ada hotspot lokal dirumahhhh???? **ngileeeerrrr** :-R
BalasHapussampe bau, awas kebanyakan sampah bisa penuh nyamuk DB :-SS
BalasHapusgood story, yang ini kayaknya perlu 1 postingan sendiri juga **yang panjang biar di buset in lagi hihihi**
BalasHapusHar, kamu kok ya gak terinspirasi ustad titik2 itu tadi aja sih? daripada pusing, bikin aja sekolah sendiri. pake kurikulum ranger!!! :-D
huehehehhe memang ,mbak, disamping rasa bersalah yang aku ceritakan itu, tak bisa dipungkiri perasaan bangga begitu liat sekolah islam yang bagus begitu... we, as moslems, somehow need this in one psrticular field of syiar too
BalasHapusiya nih, hari ini SK pulang Bea blum juga turun, hikss :-(
Di komentar yang sebelumnya aku udah sebutkan contoh di Sekolah Ciputra Surabaya. Di SD nya, uang masuknya 30-40 juta, dan SPP perbulannya udah tembus diatas 1 juta/bulan. Jadi memang walaupun mahal, Sekolah Al Hikmah bukanlah yang termahal
BalasHapusgw sih ga masalah..
BalasHapusanak2 pasti juga pada seneng..
tapi ortunya kan blom tentu!! :p
Alhamdulillah...ada gunanya juga bisa baca cepat :)
BalasHapuskebiasaan buruk yang mesti dilestarikan :D
BalasHapusmaaf ya mbak... *ngebersihin sampah*
BalasHapus*sigh* cuma bisa berdoa semoga waktunya kembar sekolah nanti rejeki ada.. ;)
BalasHapussyukur2 pendidikan di Indonesia nanti bisa gratis tapi berkualitas... mimpi memang, tapi berharap kan boleh ya mba??
salam u kakak Bea, cepat sembuh yaaa...
pake ini aja Mal.. biyar cepet..
BalasHapus*nyodorin vacumm cleaner*
hey! itu 6 kata lagi lho mal... XD
Oooow vacum cleaner... sayang boros listrik
BalasHapus*nyapu-nyapu*
memang kita ketagihan dengan enam kata. Mantranya super manjur
Tapi hati-hati jangan sampai nyampah lagi...
BalasHapusXD XD
ya di formulirnya tulis aja, "sekolah khusus, hanya untuk keluarga-keluarga ranger" :-D
BalasHapushuehehehe Mas Iik... :-)
BalasHapusaku nsih seneng2 aja, blognya jadi keliatan larissss soalnya jumlah komennya banyakkk wakakakakak :-))
BalasHapusamin :-)
BalasHapuskatanya kan mimpi yang dibalut semangat, bisa menjadikan kita merasakan kenyataan lho...jadi mari terus memimpikan pendidikan indonesia! :-)
makacih adik kembar yang cantik, ini kak Bea udah pulang kerumah kok :-)
*sigh* kesian yang pada punya kebiasaan serius baca2 semua komentar...sales vacuum cleaner kok ya bisa ikut2 masuk kesini....oalah... :-S
BalasHapusalamak ini berdua anak siapa sih???
BalasHapus**ikut2an 6 kata**
maling tapi melarang orang mencuri deh :-)))))
BalasHapus**duduuuuullll** :-b
Hei! Aku ini jagoan! Bukan maling!
BalasHapus*bilang dudul tapi ikutaaaaaaaaann?? :P
dudul, "maling" itu hanya kiasan boooooooooo!
BalasHapus**sekarang ikutan dudul dan nyampah di blog sendiri**
di blog orang rame, apalagi kopdar.
BalasHapusbeginilah kami... *bangga*
yang bikin adeku... untungnya tetangga ga ada yg tau hehehehe...
BalasHapusjadi inget jaman pameran dulu Mal...
BalasHapus^^
*nyampah terooooooooooosss!*
itu kan karena dirimu biang dudul..
BalasHapusXD
Oooh masa2 penuh kenangan....
BalasHapusblog siapa lagi nih yg mau dilarisin? :D
kita jadi agen swasta pelaris blog orang yuk Mal? :D
BalasHapussemacam detektif swasta gitulahh...
yuuuks... nanti bayar ke kita siapa yang mau dilarisin wahahaha *mata ijo*
BalasHapuswah embuh deh, kalo mau ngelarisin yang disini silakan, asal jangan minta aku bayar aja **mata coklat pelit** :-b
BalasHapuswah kalau yang ini mah kesenangan pribadi... hehehe
BalasHapussimbiosis mutualis dong :-D
BalasHapusmungkin dan seharusnya, semua kepala sekolah semua guru semua pemilik yayasan pengelola sekolah baca laskar pelangi ya mbak
BalasHapus(genduk itu udah pulang setengah lima masih ada PR juga mbak
aduh mas, waktunya si genduknya habis untuk ngurusi sekolah dong...padahal ilmu kehidupan banyak yang bisa dipelajari diluar sana... :-(
BalasHapuskepseknya pinjami buku laskar pelangi aja mas, suruh baca :-)
ma... hal mbak... :(( disini sekolah umum gratis tis tis :((.. tapi itu kualitasnya jempolan emang yak.. tapi.... MA...HAL..
BalasHapus** baca dikit trus komen, trus baca lagi komen dari atas sampe bawah .** ngakak asli.. sampah bertebaran kemana2 ditambah "angin" kencang :)) duuuh mbaaak.. nemu dimanaa?
BalasHapusiya ya Cha... :-((
BalasHapushueheheheh tauk tuh, mungkin musim penghujan, jadinya sampah melulber darimana mana, ke mana mana, kata die sih dalam rangka nglarisin blogku...wekekekekek dudul ya :-D
BalasHapus**geleng2 liat harlia sama mamal, entah lagi ngapain bedua tuh sekarang**
sedang ngepost gambar dan kerja rodi... huhuhuu
BalasHapusKami siap "meramaikan" blog orang (loh?)
iiih!! emangnya eike nggak ada kerjaan laen selain nyampah di blog orang?
BalasHapusemang!!!
XD XD
wah, udah kliatan sepi lagi nih postingannya Har, Mal... **provokasi lagi**
BalasHapuswekekekekek :p
malah gentian di tempatku wadouh...
BalasHapuswekekekekeekk
BalasHapus**bawa sapu ke tempatnya Mamal ahhhh**
masyaallah mbak, saya miris benar melihat nasibnya anak2 AL-AZHAR itu. dari dulu saya sudah bertanya2 dalam hati, kenapa kok sekolah islam tapi siswi-nya boleh tak berjilbab? aneh kan? aneh donk! (saya lihat potret mereka di majalah remaja, FS, dll). oh ternyata ini toh alasannya....
BalasHapusaku mampir kemari dari blognya griyazulfa. anaknya mbak sekolah di Al-Hikmah toh? wah aku senang sekali ketika mengetahui bahwa biaya segunung yang dibayarkan ke sekolah ini, ternyata kembali untuk kesejahteraan guru dll.
saya sendiri guru mbak, dan ngerasakno ga enak'e digaji pas-pas-an. ngajar jd ga konsen!. masih mikir kejar setoran di tpt laen untuk nyukupi kebutuhan (dan keinginan, hehe).
saya pernah dengar dr teman, bahwa gaji guru di salah satu sekolah Islam lain (bukan al-azhar) di surabaya... gaji gurunya kecil, ga sebanding sama nama besarnya. karena disana pekerjaan guru direken sebagai suatu pengabdian. gitu. pengabdian dibayar dengan hal lain selain gaji yg mencukupi kali ya? (walo cukup itu relatif, tapi seenggaknya ngikutin perkembangan naiknya harga sembako-bbm dong yaa..hehe)
yah, itu semua pilihan pribadi masing2, ya mbak. mau pilih ngajar dimana, mau pilih sekolahin anak dimana....
thx infonya al-hikmany btw. aku emang blom ada rencana pny anak. tp suamiku sudah mulai siap2 untuk nyisihkan dana masuk ke al-azhar atau al-hikmah. ancang2 kudu dr sekarang mbak, soale mbayare mahal... hehe :p
tp kalo aku pribadi sih, mmg pilih TK-SD Islam supaya pendidikan agamanya terjamin (soale mamanya blom bisa njamin nih kayaknya :p). walo untuk pendisiplinan aplikasi dr pendidikan agama itu, 90% jadi tanggung jawab ortu dirumah kali ya?
wah baru tau kalo tyke adalah seorang guru... iya, jaman sekarang ini, indonesia sangat tidak adil dengan para guru... pengabdian??? maaf2 aja, bagaimanapun urusan perut ya tetap penting.. kalo mau guru mengabdi dengan ikhlas, ya keluarganya harus dijamin kesejahteraannya dong..**ya nggak??**
BalasHapusbetapa tidak tahu malunya sebuah bangsa yang tidak bisa mensejahterakan para gurunya, dan kehancuran generasi penerus **yang notabene dididik oleh para guru ini** rasanya sudah menunggu didepan mata...