Tampilkan postingan dengan label bea. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bea. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Januari 2010

Abe, Bea dan Teman Lawan Jenis Mereka

Repost dari Note di Facebook :-)

:::::.....

Banyak hal lucu dan menarik kalau kita perhatikan pergaulan anak-anak jaman sekarang ini. Pasti semua sudah pernah menyaksikan, betapa sekarang ini anak-anak SD kelas bawah (kelas 1-3) banyak yang sudah menyerupai ABG saja, bahkan anak-anak usia TK pun begitu loh –haduuhhh- entah harus merasa apa aku melihatnya.

Suatu hari, aku terbengong-bengong waktu menjemput Bea di sekolah. Waktu itu aku melihat 2 temen sesama TKB nya, dua-duanya cewe, saling berbisik-bisik centil (kalau nggak boleh dibilang sedikit genit) sambil pandangan mata mereka tertuju pada satu arah tertentu.

Ketika aku mengikuti arah pandangan mata mereka itu, ternyata yang sedang menarik perhatian mereka berdua adalah Mahez. Dan ketika sampai waktunya si Mahez melintas didepan mereka, serasa dikomando mereka bersama-sama mengumandangkan sebuah nama dengan sikap sangat malu-malu dan tersipu-sipu. “Maa…hezz….” Dan walaupun Mahez melengos dengan cuek, tapi ketika Mahez berlalu kedua anak itu langsung saling berpandangan dengan ekspresi wajah dan tubuh sangat bersemangat, mirip benar dengan ekspresi para penggemar musik pop cewe yang baru berpapasan dengan (misalnya) Michael Jackson ketika di jalan.

Oya, Mahez ini jadi semacam salah satu cowo idola di TK nya Bea. Bingung kan bagaimana bisa anak TK B sudah punya “cowo idola” di kelas mereka?? Tapi ini terjadi. Pada Mahez. Sudah tak terhitung banyaknya kami mendengar cerita-cerita betapa anak-anak perempuan di kelas B3 saling berebut main bersama Mahez. Atau rame-rame mengejar Mahez. Untuk apa? Untuk cium2 Mahez. Hwaaaaaaa!!!

*tag ibunya Mahez ahhh hehehe*

Sekarang mari kita lihat bagaimana model bergaulnya Abe dan Bea, anak-anakku.

Harus kuakui, dalam tingkat tertentu, aku seperti bersyukur bahwa Bea tidak seperti dua anak perempuan yang aku ceritakan diatas tadi itu. Aku mungkin bisa terbengong-bengong kaku berdiri tiap hari kalau sampai Bea seperti itu.

Urusan perbedaan gender rupanya berjalan dengan lebih sederhana untuk Bea sekarang ini (dan Ya Tuhan, aku harap untuk seterusnya juga). Aku masih ingat percakapanku dengannya di mobil sepulang sekolah. Waktu itu adalah 3 atau 4 hari setelah hari pertamanya masuk TK. Setelah menanyakan pertanyaan-pertanyaan standar seperti : Apa yang membuat Bea senang hari ini? Main apa aja di sekolah? dll

Aku : “Di kelas baru, siapa aja teman Bea?”

Bea: “Banyak kok Buuk…”

Aku: “Senangnya…siapa aja namanya, Ya?” – “Ya” maksudnya untuk Bea :-D

Bea: “Mm…ada Dzaky!”

Aku: “Oya, Dzaky kan temen Bea sekelas di Playgroup, senang ya bisa sekelas lagi di TK…. Trus, siapa lagi?”

Bea: “Aldooo!!”

Aku: “Aldo ya… trus? Siapa lagi?”

Bea: “Ada EL…”

Aku: “EL…ok deh…trus siapa lagi?” sampe disini alisku mulai mengeriting mendengar nama-nama itu.

Bea: “Trus ada yang cerewet juga lo Buk, dia lucu, namanya Rafi”

Aku: “Rafi lucu ya….oh…” alisku mulai keriting, karena ketika Bea bilang “cerewet” tadi aku setengah mengharapkan nama-nama seperti Amel, atau Laras, atau Nina, bahkan nama Cemplon pun boleh lah…

Bea: “Trus ada Mahez….ada Faiq, ada Naufal….”

Aku cuma melongo mendengarnya…nama-nama itu..kok nama COWO semua ya??

Ketika kemudian kutanyakan “kalo teman yang cewe-cewe, siapa aja yang Bea sukai?” Bea harus memikirkan sebuah nama dengan jauh lebih lama daripada yang tadi. Alisnya bahkan sempat mengerut mencari-cari siapa nama temen cewe yang disukainya di kelas.

Well, kalau Bea sedikit tomboi aku sudah lama tahu itu. Tapi ini menggelikan karena melihat dia tampaknya lebih nyaman bermain dengan anak laki-laki, itu sangat mengingatkan aku pada diriku sendiri ketika aku kecil dulu.

Aku kebetulan tumbuh besar diantara banyak sepupu laki-laki. Aku terbiasa main bersama mereka. Jadi daripada main boneka dan rumah-rumahan, aku lebih sering menghabiskan masa kecilku dengan main kasti, panjat pohon ini dan itu, cari ikan di sungai kecil deket rumah, patil lele atau “serangan ndhas” yaitu main perang2an dengan cara mengeplak puncak kepala lawan. Kebanyakan permainan laki-laki. Dan lama-kelamaan, ini membuat aku sempat tidak nyaman ketika kemudian harus bermain bersama teman perempuan ketika mulai sekolah. Menurutku, mereka itu kebanyakan sangat cengeng, gampang menangis, tukang mengadu, gampang sekali ngambek (marahan) tapi lebih gampang lagi merasa saling iri. Kalopun ada teman perempuan yang akhirnya bisa akrab, itu adalah beberapa saja yang mungkin sama-sama tomboi nya.

Apakah Bea juga mengalami ini dengan alasan yang sama, well sampai sekarang aku masih mencari jawabannya. Tapi memang kalau banyak keluhan yang suka dia keluarkan ketika bercerita soal teman-teman cewenya, maka kata yang keluar berkutat di “mereka suka bolo2an”….”ngatain aku jelek”….”mereka bilang nggak suka aku karena ngaji ku sudah sampai jilid 4”…dan semacamnya.

Jadi kalau ketemu dengan seorang teman laki-laki, yang Bea lakukan sih bukannya malu-malu atau bisik-bisik dengan sesama teman cewenya. Ketika di tempat parkir pulang sekolah dia ketemu Mahez atau Dzaky, Bea bakalan tanpa ragu langsung mendekat, mungkin mengagetkan mereka dengan memukul bahu dan berteriak “DAKK!!!” dan langsung ketawa-tawa ketika mereka kaget sambil bertanya dengan lantang “Kamu habis ini mau kemana?? Aku lo nggak langsung pulang, aku mau beli es pallu butung dulu!!”.

Anyway, saat ini, aku dan juga ibu guru di sekolah sedang mengusahakan supaya Bea juga bisa merasa nyaman bergaul dengan teman sesama perempuannya. Hehehe…

Lain lagi dengan Abe. Kalau Abe adalah tipe yang cuek dengan teman lain jenis. Walaupun dari sekolah Playgroup ada saja cerita lucu tentang teman cewe yang “nginthil” terus dibelakang Abe.

Pas Abe PlayGroup, ada seorang teman sekelas (sebut saja namanya L). Ibu guru sering cerita anak yang lucu ini selalu ikut kemanapun Abe bermain. Ketika suatu hari bermain peran (suatu kali anak2 bermain peran sebagai sebuah keluarga, jadi ada anak yang jadi bapak, ibuk, dan ada boneka yang mereka jadiin anak2an). Walaupun tidak disandingkan sebagai pasangan, tetapi setelah menggendong si boneka dan ada instruksi “jalan-jalan bersama keluarga” si L ini langsung lari-lari menghampiri Abe. Abe, yang saat itu sudah dipasangkan dengan teman yang lain, cuek aja sehingga kalau dilihat-lihat dia jadi mirip anak-anak yang memutuskan untuk –maaf- ber poligami :-D

Sampai sekarang dia sudah kelas 3 pun, ketika kami jalan berdua di sekolah, atau di swalayan sekolah, atau di parkiran sekolah, aku sudah terbiasa mendengar suara anak2 perempuan panggil-panggil nama Abe. Dan sudah capek aku menyuruhnya untuk menjawab panggilan-panggilan itu dengan sopan. Dan tak lupa memastikan sebelumnya bahwa tidak ada yang salah dengan pendengaran Abe. Pasalnya, Abe selalu tidak bereaksi apa-apa, nyelonoooong aja, seolah dia tidak mendengar panggilan2 itu. Akhirnya, terpaksalah aku yang selalu menjawabnya. “Iyaa…” sambil tersenyum kearah pemanggil yang ternyata bukan hanya teman sekelas atau seangkatan. Kadang-kadang anak kelas 1 atau 2, bahkan anak-anak kelas atas (4,5 atau 6).

Aku: “Abe kenapa tidak menjawab sihh??” sudah tak terhitung kali aku memprotes begini sesudahnya.

Abe: *cuma angkat bahu*

Aku: “Itu kan temenmu…kalau Abe tidak menjawab nanti bisa dikira Abe sombong loh. Padahal Abe bukan anak yang sombong kan??”

Abe: *angkat bahu lagi*

Aku: “Abeeee!!!!????” *aku mulai menuntut lebih dari sekedar angkat bahu*

Abe: “Aku lho nggak kenal mereka Buk, aku kan malu kalau harus terus menjawab?? Mereka lho selalu panggil-panggil….di ruang makan, di teras masjid… Aku maluuuu!!”

Aku: *menyerah*

Pernah aku penasaran dengan apa yang dirasakan Abe terhadap panggilan2 itu. Suatu sore kutanya dia. “Menurut Abe, kenapa sih cewe2 itu sering panggil-panggil Abe?”

Jawab Abe: “Mungkin karena Ibuk ngasih aku nama yang aneh kali. Di sekolah kan cuma aku yang punya nama ABE. Coba kalau namaku Rafi, atau Naufal, atau apa kek yang banyak kembarannya, mungkin mereka nggak akan panggil-panggil aku terus!!”

*gubrax*

Belum lagi aku harus menerima laporan beberapa temen walimurid, yang bilang bahwa anak perempuannya selalu cerita tentang Abe dirumahnya. Mendengar ceritanya yang kadang lucu kadang juga ajaib, aku cuma bisa melongo….

Sering kupancing-pancing soal pergaulannya dengan teman-teman perempuannya di sekolah, dan kesimpulanku hanyalah bahwa Abe memandang mereka dengan cara yang sewajarnya. Sewajarnya anak usia 8 tahun. Dan itu membuatku bersyukur. Abe bahkan berkali-kali mengungkapkan kalau dia sudah tidak sabar pingin segera kelas 4. Di SD Al Hikmah, mulai kelas 4 anak-anak memang sudah dipisah kelasnya, antara murid laki-laki dan perempuan.

However…. *ehm*

Ada satu teman cewe yang pernah mendapat pujian dari Abe loh. Semua terungkap ketika waktu kelas 2 kemarin, si teman ini harus pindah sekolah karena orangtuanya juga pindah ke Semarang. Waktu itu tanpa dinyana tanpa diduga, waktu pulang sekolah dan ngomongin soal yang pindah ke Semarang, masih di mobil tiba-tiba Abe nyeletuk. “Yah…padahal aku suka lo buk sama dia”

Hahhhh????? :o *Ibuk langsung oleng nyetirnya, tapi untung cuma sebentar dan pas di jalan yang sepi.

“I…Iya sih…dia memang cantik..” ujar Ibuk masih tergagap dan berusaha membagi pandangan ke jalan dan ke wajahnya Abe (pingin liat gimana ekspresinya dia saat itu, yang ternyata juga masih biasa saja).

“Bukan Buuk…bukan ituuu!! Aku itu suka dia karena dia cerewet… Trus dia pemberani loh Buk, kalau digangguin temen-temenku yang cowo, dia selalu melawan. Kalau ada temennya yang digangguin juga, dia suka belain mereka. Dan kalau dia lagi marah-marah gitu, aku suka banget liatnya….hi hi hi…”

Ohhh….akhirnya dia terkikik juga ya…sementara aku makin melongo…

Dia yang kami maksud itu adalah Nadine. Dan bukan hanya Abe yang kehilangan karena Nadine pindah ke Semarang, tapi aku juga kehilangan mb Santi, mamanya yang juga temenku di pengajian. Dan aku juga sukaaaa sama mamanya… Untunglah sekarang ada facebook, jadi masih bisa rame2an walaupun cuma di dunia maya…. ;-)

*tag mb Santi ahhh* :-D

:::...


Selasa, 23 September 2008

Ramadhan Kids 2008 : Latihan Sholat Ied


prasaan baru kemarin dia lahir, kapan berubahnya yaaaaaaa kok sudah jadi gadis kecil beginiiii???

**Ya Allah...**

Masih single-parent untuk sementara, karena mas Iwan baru pulang umroh beberapa hari lagi. Sementara itu, tugas2 selama Ramadhan yang lumayan bikin encok sudah mulai kelar. Asyiikk akhirnya sempat posting lagi.

:::::.....

Taman Bungkul, 23 September 2008

Sebagai puncak dari rangkaian Ramadhan Kids 2008, PG-TK Al Hikmah Surabaya mengadakan latihan sholat ied bersama. Yokk kita intip polah tingkah Bea dan teman-teman, seruuu!! Bahkan ibu-ibu pun ikut seru!!

:-D


:::::.....

Another peek of Taman Bungkul, is here :
http://cikicikicik.smaboy.com/images/14/ABE-BEA_From_Rooftop_to_Taman_Bungkul

Selasa, 16 September 2008

Dasar Sudah Turunan !! (Bagian 2)

:::::.....

Masih, minggu ini tak seberapa sempat ngempi, cuman bisa intip-intip lewat handphone. Maaf kalo jadi nggak seberapa sempat berkunjung ke MP temen2 plus bales2 komen. Tiap hari juga masih njogrok di sekolah jagain meja panitia pengumpulan bingkisan untuk guru-karyawan sekolah. Tapi karena kemarin Mas Iwan sudah berangkat umroh ramadhan, jadinya lumayan bisa mendominasi internet mobile kami. Njogrok di sekolah pun akhirnya bisa nyambi nulis dan ngempi huehehuehue.

 

:::::.....

 


Dan masih ngomongin tentang kebiasaan anak-anak yang walaupun tanpa diajarkan atau dibiasakan tapi ternyata sama dengan kebiasaan kita. Kalau di bagian 1 kemarin tentang Abe, nah di bagian 2 kali ini, ada satu cerita dari Bea.

 

 

"Aku aja!! Aku aja!"

 

Ini bener-bener seruan favorit Bea tiap melihat seseorang melakukan sesuatu, apapun itu. Kalo kata orang Jawa, Bea itu 'nglancangi', alias maunya ikuttt aja semua apa yang dikerjakan orang. Dan sama sekali nggak mau dibantu! Terus terang aku senang-senang gimana melihat dia seperti ini. Senang, karena terus terang, aku merasa kebiasaan ini banyak gunanya. Syukurlah aku mempunyai ibu yang cukup mengerti dunia anak-anak, sehingga dulu ketika aku suka 'nglancangi' gini, ibu nggak pernah memarahi atau melarang. Dan aku merasakan manfaatnya bahkan sampai sekarang. Aku jadi bisa melakukan banyak sekali pekerjaan, dari pekerjaan dapur, tulis menulis, jahit menjahit, memperbaiki ini itu sampai dengan munculnya sifat mandiri yang akhirnya tumbuh dari kebiasaan 'nglancangi' itu.

 

Tetapi memang, kebiasaan Bea ini membutuhkan kesabaran super ekstra. Sekarang bayangkan cerita ini, kejadiannya barusan terjadi beberapa hari yang lalu. Siang yang terik di bulan Ramadhan yang panas. Selama bulan puasa, Bea pulang sekolah jam 10 dan Abe jam 12. Setiap hari aku menunggui saja di sekolah, karena selain jamnya nanggung banget, tahun ini aku juga ada tugas jaga meja panitia pengumpulan bingkisan untuk guru yang juga mengharuskan aku stand-by setiap hari di kantor komite. Jam 10. Begitu menemukan aku didepan meja dengan banyak pekerjaan (melayani walimurid yang menyetor uang bingkisan) Bea langsung melompat ke pangkuan tanpa permisi.

 

 

"Aku aja yang nulis!" bukan hanya ucapan, tapi Bea langsung berusaha ambil pulpen yang sedang kupegang. Mencoba memberinya kertas lain untuk ditulisi?? Nggak akan berhasil, Bea hanya mau menulis di kwitansi yang akan diberikan pada walimurid itu. Bayangkan, padahal di seberang meja, sudah ada 2 walimurid lain yang antri untuk dilayani. Ya sudah, akhirnya aku kasihkan kwitansi yang itu, akupun mengambil bendel kwitansi yang lain dan menulisinya (ini masih sambil pangku dia yang nggak mau duduk di kursi lain karena menurutnya kursi lain itu bukan kursi panitia, walalupun bentuknya sama!). Selesai nulis kwitansi, aku berniat menyobeknya supaya lepas dari bendel.

 

"Aku aja yang nyobek!" langsung ditaruhlah pulpen-bendel kwitansi yang dia pegang, sekarang ganti mengejar bendel kwitansi yang kupegang. Oke deh, Bea yang nyobek. Dengan banyak arahan supaya hati-hati, waktu yang diperlukan jadi 3x lebih lama dari semestinya. Ah antrian tambah menumpuk, kali ini diseberang meja sudah ada 3 walimurid yang antri. Setelah kwitansi tersobek, waktunya mengembalikan kepada walimurid yang bersangkutan. "Aku aja yang masukin ke amplop!!" Okee... "Aku aja yang ngasih!" Okeeee okeeee....

 

Ambil napas, sekarang waktunya melayani antrian selanjutnya. Begitu menerima blangko dan uang, langsung diminta Bea "Aku aja yang masukin uangnya ke dompet!" Ya ya Bea aja yang masukin uang ke dompet, Ibuk yang nulis kwitansinya ya... Selesai nulis kwitansi, berbarengan dengan Bea selesai memasukkkan uang ke dompet. "Aku aja yang nyobek!" Ambil napas lagi...lagi dan lagiiiii...!!

 

Ibu-ibu lain yang menyaksikan hanya bisa memuji "Pintar ya Bea" tanpa bisa merasakan apa yang ada dihatiku ini :-(((

 

Jam 12, waktunya Mas Abe pulang. Setelah sebelumnya selama 2 jam apa-apa "dibantu" Bea, kerasa agak capek juga dan terutama mulut jadi keriiinnggg (lho? dibantu kok malah capek?? *sigh* percayalah, IYA!). Kali ini Abe sudah bergabung dengan kita di tempat parkir sekolah yang panas terik dan semrawut (karena jam pulang sekolah). Abe yang puasa tentu sudah tidak sabar lagi masuk mobil nyalain AC rebahin jok kebelakang dong??

 

Kukeluarkan kunci mobil dari dalam tas...

"Aku aja yang pencet!" kata Bea langsung menarik kunci mobil dari tanganku.

 

Aduh kali ini terlambat sepersekian detik, tombol "Unlock" sudah terlanjur kupencet.

"Lhoooo Ibukkkkkkkkk aku mau yang penceeettttt!!!"

Ohhh iya maaf Ibuk lupaaaaa....**ambil napas**.....Di "lock" lagi aja deh, nanti Bea bisa pencet lagi "Unlock" nya.... ya??

"Nggak mauuuuuuuu!!! Nggak mau di "Lock" lagiiii!!! Nggak mau terlanjuurrr!! Kenapa tadi Ibuk penceetttt siihhh???" tantrum mulai keluar, plus ngantuk, jadilah dia ndeprok di lantai tempat parkir. Oalah, trus gimana?? Kalo sudah terlanjur itu ya nggak bisa dibalikin lagi Bea...?

 

"Aku aja yang pencet!!! Aku mau balik ke tadiiiii sebelum Ibuk pencettt!! Huwaaaaa!!!"

Most of the time, ini yang paling susah dihadapi. Bukan hanya ingin melakukan sesuatu sendiri, tapi Bea juga nggak rela kalau akhirnya ada orang lain yang melakukannya. Pasti dia akan ngamuk minta untuk kembali ke waktu sebelum si orang lain ini melakukannya. Alamak Bea, biarpun sekarang jaman sudah modern, tapi mesin waktu belum ditemukan Nakkkk..mana bisaaa??

 

"Ibuukkkkk aku kehausan niihhh, panaaasssss, mau cepetan masuk mobilllll" sementara si Abe sudah mulai memanas juga emosinya.

Atau gini aja, Bea aja yang pencet "Lock" nya, nanti habis itu Bea pencet "Unlock" lagi, jadi kan Bea bisa pencet 2kali kann??? Asyiikkk kan??

Untung Bea mau. Ya udah. Tit tit! Tit tit! Bea tersenyum puas mengharap pujian "Pintar kan aku??" Iya pintaarr...

 

Aku pun membukakan pintu untuknya.

"Aku aja yang buka!!"

Menghela napas. Aku tutup lagi lah si pintu itu, supaya bisa dibuka oleh Bea.

Bea buka pintu, masuk mobil, dan jangan dikira cerita habis sampai disini.

Masukin anak kunci ke lubangnya yang dibawah setir... "Aku aja!"

Nyalain AC.."Aku aja!"

Bayar tol... "Aku aja!!"

Bayar polisi cepek.. "Aku aja!"

 

Sampai dirumah mau ngempi... "Aku aja yang ngetik komentarnya!" **aku cuma bisa menghela napas sambil diktein hurufnya SATU PER SATU!!**

Komentar sudah terketik... "Aku aja yang klik "sabmit" nya!"

Mau scroll-up..... "Aku aja!"

Mau scroll-down..."Aku aja!"

 

Sorenya, nyiapin buka puasa, bikin es buah ceritanya...

Cetak bola-bola melon, pepaya, semangka... "Aku aja!"

Masukin syrup... "Aku aja!"

Masukin buah-buahnya... "Aku aja!"

Masukin es batu... "Aku aja!"

Tuangin ke gelas-gelas... "Aku aja!"

Arrggghhhhhhhhhhhhhhhh...akhirnya waktu adzan maghrib, si mbak pun masih sibuk ngepel lantai dapur karena ketika Bea mengerjakan semua hal diatas, banyak juga yang berantakan bahkan tumpah ke lantai......... Sabaaarrrrrrrrr........**menghela napas panjannnngggg dan lamaaaaaa dan lagiiiiii dan lagiiiiiii**

:-D

==================

Mau cerita dudul sejenis tentang Bea??? Coba juga baca yang disini : "Bea Pushy Pushy"

Jumat, 25 Juli 2008

[Siapa Berani] Tidur Sama Bea


untungnya, kalo udah merem, Abe gak bakalan bangun biar ada bom meledak...apalah kata cuma Bea..

Urusan posisi tidur, Bea seringkali tanpa sadar mempraktekkan semacam “penganiayaan”. Seperti yang di foto ini. Dan yang kaya gini dulu sering banget terjadi.

Untunglah “penderitaan” Abe sudah berakhir semenjak dia tidur sendiri di kamarnya, dan Bea masih bertahan di kamar Ibuk. Alhasil, sebagai gantinya, Ibuk yang sekarang sering jadi korban. Pantat nyasar di wajah, kaki nyasar di kuping (duh pernah sampe menguing hebat nih kuping). Tapi jangan minta potonya ya!! **saru**

Alamak...

=======================================================

Update terbaru :

Barusan, habis lihat postingan ini, Abe ngakak sambil ngomel2 berat ke Bea yang cuma cengar-cengir.... Ealah Ngger...kasihannya kamu....kok baru nyadar kalo selama ini jadi korban! :-D

Kamis, 12 Juni 2008

[BEA] Tomboi Girl Gone Menorrr


hihihihi

Pre storynya aja sudah dudul duluan..
http://cikicikicik.multiply.com/journal/item/126/Dudul_When_Tomboi_Meets_Kebaya

Sesampai di THR, Bea "diculik" sama Ibu Guru (dengan pertimbangan kalo ada ibuknya nanti takut dia mberok lagi, jadi ibuk disini berperan sebagai bad influence dong?? hikss)

Tapi ada hikmahnya, dari jauuhhh Ibuk bisa foto2 Bea waktu didandanin di teras salah satu wahana di THR **melasnya ruang riasnya rek**.... mungkin karena melihat ratusan anak2 lain yang ternyata lebih "ajaib" dandanannya dari temen2 sekolahnya, Bea akhirnya bertekuk lutut juga, hihihih

Disana-sini masih terdapat bibir manyun tanda tak nyaman, apalagi ditambah komentar2 dudul dari Mas Abe yang malah bikin jatoh pede... :-D

Oalah anakku...

Rabu, 11 Juni 2008

[Dudul] When Tomboi Meets Kebaya


Gara-gara kebaya diatas, Jumat sampai Sabtu kemarin semua pada senewen....

Sabtu, 7 Juni 2008 rencananya Bea dapat tugas pentas dari sekolah. Menari dolanan tradisional gitu, judulnya tari DONGKRAK (apa itu?? ugh...don't ask). Tempatnya di Taman Hiburan Remaja (THR), dalam rangka event pentas seni tahunan Pemkot Surabaya untuk anak-anak PAUD (pre school). 

Sejak 2 minggu sebelumnya semua tersenyum manis tiap kali Bea mempraktekkan latihan menarinya dirumah. Disertai puji2an betapa pintarnya dia. Tapi hari Jumat, pas acara coba kostum disekolah...begitu lihat kostum seperti apa yang bakalan dipakai pentas nanti....

“NGGAK MAUUUUUUUUU..!!! AKU NGGAK MAU PAKE KOSTUM ITUUUUU..!!!” 

BEA ngambek....nggak mau pake kostumnya!
Ya, yang Kebaya itu..yang kainnya brokat penuh kerlap-kerlip itu...

&%(@#$*_@*(!)(!#)@*(#$*(

(Tarik napas dulu) 

Aku sih maklum saja, dia pasti merasa aneh dengan kebaya itu. Pertama, seumur hidup Bea mana pernah berkenalan dengan baju yang “seajaib” itu??? Sehari-hari dia nggak pernah jauh-jauh dari baju casual, seringnya bercelana lagi. (Salahkan ibuknya yang juga tomboi). Kedua, seumur hidupnya Bea juga nggak pernah sekalipun lihat ibuknya pake baju “ajaib” itu....jadi nggak ada role model sama sekali (yah...salahkan ibuknya lagi)...

Jadi aku maklum...tapi lihat wajah khawatir dan pias para guru, aku jadi merasa punya kewajiban untuk membujuk Bea supaya mau pake kostumnya pas pentas.... Duuhhh...Tugas yang berat... (for the record, kalo sudah ngambek Bea itu paling susah dibujuk, persis Bapaknya! Hihih) 

Sabtu pagi, masih belum berhasil... Apalagi ketika sampai di sekolah, Bea tambah ajaib demi melihat teman-teman pake make-up (aku nggak ngerti kenapa siihh tiap anak2 pentas harus di makeup??? Kenapa gak dibiarin polos aja??). Dia langsung berjengit mundur dengan wajah campuran antara aneh dan ngeri ketika Tata sahabatnya mendekat dengan pake kebaya kerlap kerlip dan berbibir merah menyala.

Ketika semua teman-temannya sudah selesai didandanin, Bea malah sembunyi dibelakang white board. Sambil ngeles kanan kiri “Ibuukkk aku sembunyi...disini ada cicak...lihat Buk, ciluuk ba!” Ngeles apa aja deh, yang penting nggak pake kebayanya. Sementara sudah mepet waktu berangkat ke THR...

Dipamerin make-up kit warna-warni juga nggak berhasil... Bea makin ngambek..sampe lari keluar!! Ngeles lagi sambil ngintip kedalam "Ibuukkk..aku mau main ayunan dulu ya...ibuukk pinjam kamera, aku mau foto burung..." Segala macem!

Akhirnya jurus terakhir...

“Bea mau ditinggal aja Bu...oya, teman2 ke THR naik bus ya Bu?” gayanya si Ibuk, tanya ke Bu Guru. Bea kalo semakin di push, pasti semakin ngambek. Jadi ganti strategi, di loose aja...dan dia sangat suka naik bus..

Sedikit demi sedikit Bea keluar dari belakang whiteboard...

“Dadagh Tata, Yara, Olga, selamat naik bus...nanti habis pentas naik kereta api sama carousel di THR yaa..have fun semuaaa”

Bea kelihatan panik melihat teman-teman keluar kelas satu persatu... Naik bus gitu loohhh..!! 

“Heeyyy tunggu akuuuu”

AKHIRNYAAAAAAAAA.........dia mendekat dan dengan sedikit gengsi berbisik kekuping Ibuk “Aku mau pake kostumnya tapi aku nggak mau pake orange2 Buk..” (orange2 yang dimaksud adalah eye-shadow hihihi)

“Oh ya ya” apapun, yang penting baju kebaya pun sukses nempel di tubuh Bea.

Bu Guru pun lega... Masalah eye-shadow? Dan bedak , lipstik, ornamen di kepala dan lain-lain itu? Untungnya waktu sudah mepet, jadi kata Bu Guru, Bea didandani di THR saja (itu pun kalo dia mau) hihihi... 

Setelah Bea ganti baju, dia pun keluar kelas dengan tak sabar. Begitu sampai di halaman, celingukan... “Loohhh mana bus nyaaa???” Ibuk juga bingung, karena informasi kemarin (dari Bea, dan setelah dipikir-pikir lagi sekarang, sama sekali nggak bisa dijamin kevalidannya) “Bea nanti mau naik bus lagi lhoo” gitu...

Ternyata nggak! Semua kru diangkut pake mobil sekolah dan beberapa mobil walimurid!

Walah!

Akhirnya aku pun ikut ngeles (daripada dianggap berbohong sama Bea?? Belum lagi resiko kebaya dilepas lagi??) “Oohhhh busnya ada di THR Bea! Ayo kita kesana aja!” 

“Oh ya...” kata Bea.

Untungnya, di THR memang ada wahana permainan naik bermacam kendaraan, dari kereta api sampai pesawat... I'm sure I can handle her with all that...hehe....

Duhhh pagi yang kacau... :-S

Dan yak! Tugas belum selesai...ini Bea masih "hanya" memakai kebaya-nya saja, belum ornamen2 lainnya.... **keluh**


Selasa, 15 April 2008

Happy Birthday Bea...

Hari ini 16 April 2008, Bea genap berusia 4 tahun..

NAMIRA BAI'ATIFA AZZAHRA

Syukur kami segenap keluarga, dan doa terpanjatkan semoga Bea panjang umur, kaya akan keberkahan hidup, dan tumbuh jadi anak sholihah yang baik dimata Allah, dan baik juga dimata segenap umat manusia...

Amiinn...

We all love you so much Bea...





Nenek Bea


"Iya Cuuuu..."

Seharian itu Bea sibuk jadi nenek-nenek. Semua orang dia pangil "Cu" kependekan dari Cucu tentu saja! Lengkap pake batuk "uhuk uhuk" yang bikin orang serumah pada gemess hehehehe

Jumat, 11 April 2008

[Abe-Bea] Maulid Nabi 1429 H


sebelum naik panggung, Bea duduk manis karena mau periksa gigi dan mata di sekolah

19 Maret 2008 Jam 08.00-10.00
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SD Al Hikmah Surabaya
Dresscode : Arabic Dress

Enaknya kalo anak cowok, dandanan Abe bisa se-simple ini. Gamis oleh2 Bapak umroh tahun lalu, celana panjang, kopiah putih (yang terus2an dilempar2in keatas untuk kemudian ditangkap lagi oleh Abe), sendal, selesai deh! Abe sempat diledekin Bapaknya “Ada anak Arab tapi kok sipit yaa??”

Acara dilaksanakan di Parkir Timur SD Al Hikmah, diisi dengan panggung “Aku Cinta Rasulullah”. Ada fragmen, ada pertunjukan nasyid (ada anak cewe kelas 3 yang mengiringi dengan biola, cantik sekali permainannya sampai semua gemas) ada juga pembacaan beberapa puisi oleh Ustadz/ah dan beberapa siswa. Sebelumnya, semua anak membuat puisi untuk Rasulullah. Di akhir acara anak2 juga bersama-sama membaca puisi lain yang sudah diberikan. Ustad Gatot, Kepala Sekolah dalam sambutannya mengingatkan anak2 untuk meneladani Rasulullah. Jadi anak yang berbakti dan hormat pada orangtua.

Fantastis sekali melihat dandanan anak-anak ini. Yang paling kentara adalah banyaknya anak cewe yang pake jubah ala Aisha (dari Ayat Ayat Cinta the movie tentu saja!) lengkap dengan cadar hitamnya. Walaupun jelas-jelas berkeringat, tapi kelihatan sekali mereka menikmati dandanan itu. Seru!

:::::.....

29 Maret 2008 Jam 08.00-09.00
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di PG Daarul Ilmi Surabaya
Dresscode : Bebas

Walaupun dresscode bebas, demi melihat Mas Abe pake baju Arab dalam acara maulid, Bea nggak mau kalah! “Aku juga mau pake baju Arab!” Hehe... Sekali lagi, thanks to oleh2 umroh Bapak, Ibuk jadi gak perlu jauh-jauh pergi ke Ampel untuk beli baju Arab. Kebetulan jubah hitam ini memang belum sempat kepakai Bea.

Hari itu, kebetulan Hari Sabtu. Pagi-pagi sejak jam 7.00 Ibuk harus bertugas panitia di acara Parenting Skill Class untuk walimurid di Sekolah Al Hikmah. Akhirnya urusan dandanan Bea dibantu oleh Mbah Sul dan Tante Ulfi. Jam 8.30 setelah di sms dari Mbah Sul (yang dengan baik hatinya sudah mau mengantar Bea, ditemani sepupu Raka) bahwa acara Bea mau mulai, Ibuk pun “menyelinap” sebentar ke sekolah Bea untuk melihat Bea. Wallaaahhh!!! Betapa terkejutnya Ibuk, demi melihat Bea pake dandanan **mata berbinar** Aisha!! Walimurid lain yang melihat kedatangan Ibuk langsung pada heboh lapor komentarin dandanan Bea. Subhanalloh.. hihihi. Kulihat sekeliling, beda dengan waktu di acara Abe, memang cuma Bea yang pake baju begini, makanya pada heboh.

Bea pun naik panggung, baca sholawat bersama teman-teman dan Ibuk pun sukses dibikin mewek. Apalagi setelah melihat Bea pegang mic memimpin sholawat. Anakku... Subhanalloh.... ^_^

:::::.....

Semoga kalian tumbuh jadi anak sholeh dan sangat mencintai Rasululloh.. aminn... :-)

Sabtu, 05 April 2008

Face Painting


Hasil kolaborasi dengan Ibuk, ini adalah catwoman versi kita sendiri :-D


Direction plus contoh2 lucu kartun/superheroes yang ada di kemasan face painter-nya, percuma nggak laku!!

"Aku mau bikin bentuk sendiri!" kata Abe
"Aku juga!" idem Bea

Ternyata Abe pun menemukan teknisnya sendiri. Pertama, dia bikin karakter yang coretannya sedikit....makin lama ditambahin...makin banyak dan tebal...dan (katanya) makin sangar!!

:-D

Sabtu, 29 Maret 2008

Main Pasir




Anak-anakku sangat bisa, dan biasa, dan selalu susah kalo disuruh berhenti MAIN PASIR.

Abe dulu waktu hari pertama di Playgroup sudah jadi target pencarian guru kelasnya, karena menghilang dalam waktu yang lama. Ketika ditemukan, ternyata dia lagi asyik mojok di kolam pasir sekolah :-D

Waktu di TK malah suka bikin dudul, karena ketika sekolah udah sepi pada pulang pun, dia masih asyik mojok di kolam pasir sekolah, nggak mau diajak pulang sampai Pak Satpam mengunci pagar. Akhirnya seringlah terjadi aksi theatrikal duet antara Ibuk dan Pak Satpam sekolah, agar pura2 bahwa memang itu sudah waktunya pagar sekolah dikunci...

Foto-foto kali ini, waktu itu sedang ada acara seputar launching Sekolah "Al-Badar", sekolah yang didirikan Kakung di Tulungagung. Karena masih dalam rangka pembangunan, maka disitu teronggoklah dengan mengundangnya, gunungan pasir.... Abe pun tak terbendung, diikuti adik2nya...

Jadi, ketika di bagian lain Kakung sedang menjelaskan tentang konsep sekolah Islam Terpadu - Full Day yang baru didirikan kepada para audience, di bagian lain di tempat pasir ini ditunjukkanlah bagaimana hasil pendidikan yang diterima cucu-cucu Kakung...live...!! :-D

hehehe...

Selasa, 04 Maret 2008

Bea dan Infus


diajak foto malah mbanyol

"ini pose sakit" :-)))

Catatan : dua minggu sebelum Bea opname, Raka, sepupunya opname juga karena diare. Dan selama itu juga Bea sangat iri melihat “tangan robot” (infus) milik Raka.

Pagi itu, Minggu 17 Februari 2008, ketika Bea pergi ke UGD, dalam rangka menuruti kata-kata dokter lab untuk opname...

Walau badan masih panas, Bea masuk UGD dengan ceria (aku mungkin udah pernah cerita kalo selama sakit, Bea sama sekali nggak mirip orang sakit). Ketika bertemu seorang perawat laki-laki, diapun seperti biasa ketika sok akrabnya keluar, menyapa itu suster. Dengan nada ceria, cerewet dan semangat 45...

“Haiiii.....aku mau pasang immmpuuuusss lhoooo...”.

**gubraxx**
Om Perawat masih terkaget-kaget ketika seisi UGD meledak oleh tawa, mendengar sapaan Bea. Anak ini kalo nggak aneh, pasti belum tahu rasanya dipasangin infus, mungkin begitu pikir mereka.

Setelah registrasi dan wawancara kecil2an dengan dokter jaga (kebanyakan yang menjawab pertanyaan juga Bea, dengan ngawur tentu), kitapun diminta menunggu. Nggak tahan berbaring ditempat tidur, Bea langsung turun. Kita menunggu sambil Bea nyanyi2 dan menari di lantai UGD. Main timbang-timbang badan, cuci-cuci tangan, dan mengeja semua hurup yang dilihatnya. Para perawat senyum-senyum, beberapa pengantar pasien cubit-cubit gemas pipi Bea.

Agak lama, waktunya batas kebosanan datang...

“Aduuhhhh kok lama siiihhhh...??? Katanya aku mau dipasangi immpuuussss...???”

**gubraaxx lagi deh**

Tibalah waktunya Bea ditangani perawat. Si Om yang pertama disapa tadi yang nyamperin. “Ayoooo yang mau dipasangi infus yang manaaa???”

“Sayaaaa!!” jawab Bea mengacungkan tangan.
“Ayo sini coba, cocok nggak ya sama awalnya tadi, Om mau lihaaat...” kata si Om dengan geli. “Lihat saja nanti, selama ini belum ada anak yang selamat ditanganku, hah hah hah,” mungkin begitu batin si Om.

Dengan nurut Bea ambil posisi berbaring. Tangan dan badan dipelukan Ibuk sementara kaki udah erat dipegang Bapak yang merem. Dengan rela Bea menyerahkan lengan kirinya. Dengan senyum Bea menikmati pijitan perawat yang mencari pembuluh darah yang tepat ditangannya. Tiba waktunya mencoblos...

Ughhh. Bea meringis. Tapi cuma itu. Meringis yang cuma bertahan beberapa detik. Karena kemudian wajah Bea jadi tambah aneh, perpaduan antara kesakitan dan ekpresi menguat-nguatkan dirinya sendiri.

“Sakit ya, Bea?” tanya Ibuk hati-hati.
“Nggaaaakkkk, nggak sakiiitt...” jawab Bea agak terlalu cepat dan dengan suara yang bergetar hebat. Matanya tegang memandang jarum (nggak mau pindah walaupun berkali-kali dilarang melihat). Tegang tapi sekaligus menerawang. Wah, teknik penyangkalannya sudah tingkat tinggi nih!

Beberapa detik penuh puji-puji dari Om Perawat. Wajah Bea tambah aneh, udah mulai berubah warna. Bapaknya pun akhirnya datang dengan kalimat penyelamatan.
“Kalo sakit, nggak papa kok nangis Bea, dipasang infus memang sakit.”
“Iya, sayang...” lanjut Ibuk setuju.

Wajah tegang sekonyong-konyong mencair dengan kecepatan tinggi.
“Hikss....hiksss....Ibuk...sakit.....” pertamanya menyayat dan pelan.
“Huwaaaaa...!!!!!! Huwaaaaaaaaa!!!!! Sakiiittttt”.... masuk reffrain deh akhirnya... :-D

Dan aku pun tak menyalahkan seisi UGD yang malah mentertawakan...
Apalagi 10 menit kemudian ketika selang infus sudah lengkap terpasang, Bea kembali lagi menyanyi-nyanyi dan –tanpa malu- memamer-mamerkankan selang infusnya.

“Nanti aku mau kasih liat tangan robotku ke Raka sama Mas Abe, Buk....”
Ealah Bea...Bea...

:::::.....

Ssttt...ngomong2 sifat ceria yang agak keterlaluan dan nggak kenal tempat ini, konon diwarisi Bea dari ibuknya lhooooo...**hayo siapa mo protesss??? ngancam.com hahahaahah** :-b


Terimakasih banyak buat perhatian yang diberikan kepada kami selama Bea sakit. Teman-teman MP sangat membuat terharu dengan sms, telp dan doanya yang bertubi-tubi. Hanya Allah lah yang akan membalas kebaikan semuanya....matur sembah nuwun.... ^_^


:::::.....

Sabtu, 16 Februari 2008

Bea Kena DB :-(

Sudah 2 hari ini Bea panas. Panas yang tidak terlalu dan on and off (kalau siang dingin, tapi kalo malam panas lagi). Terakhir dia begini, 1,5 tahun lalu dia ternyata terkena infeksi di paru2 parah sehingga harus seminggu menginap di RS.

Sekarang terjadi lagi. Dari kecil dokternya wanti2 untuk tidak meemehkan sakitnya Bea. Karena daya tahan tubuhnya, bier sakit parahpun Bea nggak kelihatan kaya orang sakit. Tetap ceria, aktif dan ceriwis. Tahu-tahu ketika dia ambruk, keadaan udah parah! Ngeri ya?

Setelah obat rumahan tak berhasil membendung panasnya, dan melihat Tante-nya yang baru saja keluar RS karena DB, firasatku sudah nggak enak. Tadi malam, via pemeriksaan darah yang membanggakan dan menggelikan (karena Bea yang nggak nangis sama sekali waktu diambil darahnya, malah ceriwis tanya macam2, baru kemudian setelah selesai tiba-tiba dia terkantuk-kantuk dan langsung tidur!!! Diam2 mabok juga ternyata dia lihat darahnya sendiri :-D), ternyata hasilnya POSITIF DB.

Jadi pagi ini kita mau berangkat ke RS untuk opname. Semoga Bea cepat sehat...



(Foto diatas adalah waktu Bea opname 1,5 tahun yang lalu itu)



Rabu, 19 Desember 2007

Hari Ini Kemesraan Bea dan Kambing Resmi Berakhir :-((

( Episode Terakhir dari Trilogi Bea vs Kambing *hihihi*...baca juga episode Bea vs Kambing dan Bea vs Kambing Continued)

:::::.....

Padahal hari-hari ini hidup Bea seperti penuh dengan romansa kambing yang cantik itu lhooo...
Padahal tadi pagi waktu habis sholat ied masih ketawa2 sambil kasih makan daun ke si embek lhooo.... 

Sampai waktu menyembelih tiba...

Darah-darah itu...
Jeritan embek yang menyayat hati itu...
Si embek yang sudah tak berkulit dan menggelembung karena dipompa mau dikerok bulunya itu...
Sepotong daging kaki kambing yang dibawa Bapak pulang kerumah itu...


Bapak (yang dari pagi bau embek juga karena sibuk jadi panitia di masjid depan :-D) yang malah semangat antusias menyerahkan kaki kambing ke Bea sementara Bea kontan langsung menjerit.....”Nggak mauuuuu!!!!!”
Mas Abe yang malah dudul kejar-kejar Bea terus sambil tangan dibelakang pura2 bawain kaki kambing ke Bea (padahal kaki kambingnya sudah nggak ada dirumah, sudah dikirim Ibuk kerumah Mbah Min...)
“Ibuuukkk!!! Ahhhh mas Abeeee......Nggak mauuuuu masss!!!” jerit Bea sambil nangis bombay wajah ketakutan lari bersembunyi dibelakang badan Ibuk

 

Ah...embek yang cantik....

Rasa dihati ini, diantara kita memang telah berubah...***kata Bea***

Hikss.....


Tatuuuutttt....!!!!

:::::.....

(Catatan : Ulah Abe baru berhenti berjam-jam kemudian, ketika dia akhirnya mengenal tentang arti dan makna kata baru, yaitu “Phobia”.....**kuliah panjang lebar deh dari ibuk, pake acara googling gambar2 menyedihkan wajah orang2 yang kena phobia hahahahaha**.....”Ihhh aku nggak mau Bea jadi phobia...”. Akhirnya si mas pun peluk adik dan tak lagi nakut2in :-D)

(Keterangan Foto : Bea dengan wajah cemas dan ketakutan melihat kearah masjid depan rumah, dimana kambing2 sedang menunaikan tugasnya dijadikan hewan kurban. Tak sabar menunggu mas Abe buka pintu samping dan masuk rumah saja :-D)

Selasa, 18 Desember 2007

Bea vs Kambing Continued (Kali Ini Melibatkan Kebo) :-D


Cerita tentang Bea vs Kambing tempo hari sampai sekarang masih suka jadi pembicaraan dirumah. Apalagi kalo ada yang menyebut-nyebut kambing (dan mendekati Adul Adha begini kan kita jadi sering ngomong kambing). Bea juga masih tetap semangat kalo ditanya orang, “cantik mana?”....apalagi neneknya, tantenya, omnya semua jadi rajin tanya-tanya begitu. Beapun belajar, bahwa setelah dia menjawab, orang-orang akan tertawa ngakak, jadi dia pun tambah semangat jawabnya....”sama cantiknya lhooo” :-D

Kemarin sore, aku jemput Abe berdua dengan Bea. Masih di mobil bertiga, aku dibelakang stir, Abe di jok samping di depan, dan Bea memilih duduk di jok belakang. Dalam perjalanan pulang Abe cerita kalo disekolahnya ada kerbau. “Kalo kata ustadz namanya kebo, buk!”

“Iya, ‘kebo’ itu kan kata dalam bahasa Jawa, artinya kerbau **duhhh memang ternyata memprihatinkan ya kemampuan anakku dalam berbahasa Jawa, hikss salah bapak emaknya nih**...dan kerbau adalah hewan kurban juga, sama kaya sapi dan kambing”

“Iya bentuknya memang kaya sapi, tapi dia baru berendam di lumpur lapindo makanya warnanya jadi abu-abu...” kata Abe **ngayalnya kumat** :-D

Tiba-tiba Bea menyeruakkan wajahnya dari belakang, wajahnya nongol diantara aku dan si masnya, pelan tapi pasti nyeletuk...

“Ehhh...kerbaunya cakep mana sama mas Abe? Sama cakepnya yaaa???”

 

..........*double gubrax*...............

 

Hahahahahahahahah. Aku ngakak lagi, lama tetapi kali ini sendirian, karena Abe kulihat bukannya ikut ketawa tapi langsung menyemprotkan omelan ke si adik.

“Ahhh!! Bea!!! Sebel! Sebel! Sebeeeel! Aku nggak mau disamakan sama keboooo! Sebeeeeeellllll!!!!” semprot Abe dengan gaya khasnya kalo lagi marah, tangan dilipat didada dan mulut udah berbentuk nggak karuan.

Bea cuma nyengir bercampur ngeri, liat si mas ngomel-ngomelin dia... Abe jadi ngambek sampe rumah nggak mau ngomong sama Bea, kesian deh adik......

:-D


(ket, foto : Bea dudul ah, masa astronout keren gini dibilang sama cakepnya sama kebo sih wakakakakakakak)

Rabu, 12 Desember 2007

Bea vs Kambing :-D

Mendekati Idul Adha... 

Siang ini kita di mobil bertiga, dalam perjalanan ke rumah Mbah Sul. Ibuk dibelakang setir, Bea di jok depan di samping Ibuk, dan mbak Prapti di jok belakang. Kita asyik ngobrol ditingkahi suara lagu-lagu Gita Gutawa. Tiba-tiba... 

“Eh, kemarin disekolah Bea ada kambing lhoooo....” kata Bea

“Oya? Gimana ceritanya?”
(ini pertanyaan favorit saya, daripada bertanya “ada berapa?” atau “warnanya apa?” atau pertanyaan2 yang hanya akan berbuah jawaban pendek, saya lebih suka pertanyaan ini)

“Iyaaaa...di taman belakang itu lhoooo...dekat parkir....ada kambing lhooo...kemarin Bea lihat sama Tata....suaranya mbeekkk mbeeek gitu...kaya di lagu itu lhooooo”
(tuh kan, jawabannya panjang? Hehe...dan kata-kata “lhoooo” dibelakang itu lagi in buat Bea sekarang2 ini :-D)

“Waduh Ibuk jadi pingin lihat kambingnya..besok tunjukkan ke Ibuk ya sayang??” 

Bea cuma mengangguk, kemudian diam agak lama...

“Eh, kambingnya cantik lhooooo...” dengan suara keras dan mantap!

-gubraxxxx-

Hahahahahaha...!!

Ibuk dan si Mbak jadi ketawa ngakak. Sadar udah bikin orang lain ketawa, Bea juga ketawa. Ibuk jadi kumat usilnya.

“Cantik mana sama Bea?” 

“Ehmm....” gaya berpikir tangan ditaruh di pipi, bola mata ditarik keatas sambil bibir dikedutin gitu...

“Coba, cantik mana Bea sama kambingnya?”

“Sama cantiknya lhooooo” jawab Bea semangat dan yakin! 

Hahahaahahahahahahah

“Nanti kita cerita ke mas Abe ya...Kemarin di sekolah, Bea yang cantik lihat kambing yang cantik juga... “ Kata Ibuk yang sudah agak terganggu konsentrasi nyetirnya karena geli nggak habis-habis. 

“Iya lhooo...” 

:-D

(Jadi nggak sabar menunggu Hari Raya Kurban deh. Tahun lalu Bea masih dudul ketakutan liat kambing-kambing itu, tapi kayanya tahun ini dia udah agak lebih “bersahabat” tuh sama si embek...udah pake puji-puji segala...Hihihi)

Senin, 03 Desember 2007

[Bea] Foto Hantu


Suatu hari Bea menolak mengikat rambutnya yang supertebal itu. Aku risih banget liatnya, dan coba kejar2 bujuk rayu dengan segala cara supaya dia mau diikat rambutnya. Tapi si Bapak came up with another idea....

Ambil kamera, arahin ke Bea yang rambutnya udah berantakan nggak karuan, kaya anak yang baru aja kejatuhan sapu ijuk!

"Bea ayo pose hantu yuk!"

Wah Bea kok bukannya "takut" malah ketawa2 menyambut dengan gembira ide itu. Hasilnya.........eh, kok agak2 creepy juga yak?? :-D

.....oohhhh tapi Bea sangat bangga dengan foto ini......sejak melihat foto ini, dia suka sekali membiarkan rambutnya terurai seperti ini, trus menakut2i siapapun yang ditemuinya, dan kalo orang itu menunjukkan wajah takut, dia dijamin akan ngakak dengan puas.....

alamak.......

(click to enlarge the photo and to capture the creepy in it :-D)





Suatu hari Bea menolak mengikat rambutnya yang supertebal itu. Aku risih banget liatnya, dan coba kejar2 bujuk rayu dengan segala cara supaya dia mau diikat rambutnya. Tapi si Bapak came up with another idea....

Ambil kamera, arahin ke Bea yang rambutnya udah berantakan nggak karuan, kaya anak yang baru aja kejatuhan sapu ijuk!

"Bea ayo pose hantu yuk!"

Wah Bea kok bukannya "takut" malah ketawa2 menyambut dengan gembira ide itu. Hasilnya.........eh, kok agak2 creepy juga yak?? :-D

.....oohhhh tapi Bea sangat bangga dengan foto ini......sejak melihat foto ini, dia suka sekali membiarkan rambutnya terurai seperti ini, trus menakut2i siapapun yang ditemuinya, dan kalo orang itu menunjukkan wajah takut, dia dijamin akan ngakak dengan puas.....

alamak.......

(click to enlarge the photo and to capture the creepy in it :-D)

Selasa, 11 September 2007

Taman Safari II Prigen


turis Abe dari Jepang ya..? :D

Tgl. 1-2 September 2007 kebetulan aku ada acara wisata rohani di Hidayatullah Batu bersama walimurid Al-Hikmah lainnya, meninggalkan suami dan anak-anak dirumah (hiks).

Serunya, Sabtu 2 September si bapak mengajak anak-anak jemput ibuk, trus dari Hidayatullah kita meluncur ke Taman Safari II Prigen di Pasuruan....waahhh ternyata memang sudah lama kita nggak kesini yaa..nggak terasa, terakhir kesini Bea masih blum jalan. :D

Abe semangat sekali...Bea agak2 melongo lihat para binatang berkeliaran tepat diluar kaca jendela mobil, dan akhirnya beberapa kali minta peluk takut2-tapi pingin-lihat gitu hihi lucu deh Bea...

Yang paling seru tentu saja Gajah Show !! Nah ini dia beberapa fotonya... :-)

Senin, 27 Agustus 2007

Agustusan Seru Part 3 : Bea Time..!! :D


Julukan yang diberikan Abe untuk kupu-kupu di sepedanya Bea :D

Ternyata kemeriahan agustusan masih berlanjut ya! Tanggal 25 Agustus 2007 giliran sekolah Bea mengadakan perayaan Agustusan. Acaranya pawai sepeda hias dan lomba-lomba. Untuk siswa/i tingkat playgroup lombanya adalah "mengambil kelereng di tepung"

Hemm...urusan menghias sepeda, jelas Abah jagonya. Abah ini panggilan akrab anak-anak untuk kakek dari pihak bapak. Beliau sangat kreatif kalo urusan bikin mainan2 buat cucu-cucu. Kebetulan juga dia punya bengkel dimana disitu bisa dibikin segala macam mainan besi macam ayunan, slide, see-saw, wah seruuu jadinya dia sering bikin2 mainan yang unik buat keluarga. Pokoknya, Abah is such a very cool grandpa deh he he...

Dulu waktu Abe masih TKA dan ikut pawai sepeda hias, Abah juga bikinin hiasannya, bentuk pesawat keren banget deh, Abe sampe teriak2 kegirangan loncat2 tak berhenti berseru-seru waktu pertama ngeliatnya. Nah, sekarang, untuk Bea, Abah bikinkan kupu-kupu di belakang tempat duduk sepedanya Bea *well, actually sepedanya Bea ini adalah juga sepedanya Abe yang dulu :D* jadi untuk si sepeda ini adalah pengalaman kedua dihias sama Abah, yang pertama jadi maskulin pesawat lengkap dengan misil2nya, sekarang jadi feminim kupu-kupu lengkap dengan mata genitnya..:D

Karena cucu Abah yang sekolah di Daarul Ilmi dan ikut pawai sepeda hias ada 2 (Bea dan sepupunya Raka), maka malam sebelum lomba Abah pun sampe melekan menyelesaikan pesanan...oalah...he he terimakasih Abah...sepedanya jadi bagussss...!!!

Hebatnya, 2 karya Abah semua berhasil menggondol hadiah semua lho... Sepedanya Raka menang Juara II dan sepedanya Bea menang Juara Harapan I Lomba Sepeda Hias PG-TK Daarul Ilmi 2007...!! Waaahhh...Abah hebat ya.. :-)

Ini dia foto2nya...enjoy ! :-)

Selasa, 14 Agustus 2007

[Bea] Pushy Pushy


Today mood status : so blue...Got beaten up by my first day of period, thing that I would never had before giving birth, so i guess this has to be cherish right? :-S

 

Pagi ini lagi-lagi kita harus menghadapi hal dudul yang sama. Sudah seminggu kejadiannya selalu berulang, hampir setiap hari !! –Gosh!!-

 

Setting : di kamar anak-anak, during our routine hectic morning of preparation for school. Rabu adalah hari off school buat Bea, so we’re pretty much on the loose, cuma perlu menyiapkan Abe dan Abe pun sudah cukup banyak membantu dengan melakukan several things by his own.

 

Is it? ho ho, wait a minute guys...

 

Background :

Kebalikan dari Abe, Bea selalu insist melakukan banyak hal sendiri. Dulu, meminta Abe untuk mau pake baju sendiri, was really a hard time for me. Blame on his status as a first child (and first grandson for both sides of family, plus first nephew for his uncle n auntie, plus! we’d been waiting for over 5 years before we got him), or well, just blame on me :D...he became such a bossy boy.

Pernah suatu ketika Abe minta diambilkan minum mbak pengasuhnya.

“Abe ayo ambil sendiri, itu minumnya ada di kulkas...Abe lho punya tangan dan kaki sendiri untuk mengambil minumnya...” sahut Ibuk langsung diiyakan mbak Prapti.

“Loh, mbak Prapti lho juga punya tangan dan kaki sendiri untuk ambilin Abe minum...nanti mbak dapat pahala...” –gubraaxxxx-

Well it was then...nowdays he’s pretty much improve lah...alhamdulillah.. (walaupun masih harus tetap didorong2 sampe mulut berbusa hehehe).

 

Nah, the thing with Bea, dia itu sangat mandiri. Tanpa usaha dorong2 busa2, dia selalu saja meminta mengerjakan semuanya sendiri... “Bea aja...Bea aja..” itu kata-kata favoritnya.

Masuk mobil, Ibuk mau nutupin pintu, “Bea aja..!!”

Kancingin baju, “Bea aja..!!”

Bikin susu, “Bea aja..!!”

Kalo orang Jawa bilang, Bea itu tipe anak yang “lancang”...maunya semua-mua dia ikut mengerjakan. Kata Utinya, yang kaya gini persis Ibuknya waktu kecil...-ehm- :b

Which is a very good thing kan??? I am so proud of you, Bea....

 

The Case :

Masalahnya,

Akhir-akhir ini dia tidak saja ngotot melakukan keperluannya sendiri...

Waktu mas Abe pasang dasi sekolahnya, “Bea aja yang pasangin..!!”

“Mas Abe aja...!!”

“Bea ajaaa!!!” kali ini tantrum nya udah mulai keluar, karena selain intonasi yang meninggi, tangannya juga spontan menarik dasi sekolah si mas...

“Beaaa!!! Ini kan dasinya mas Abe!!! Gak boleh merebut..!! Ibuuuukkk!!!!”

Abe juga sudah menarik sisi lain dasinya...

“Bea, minta ijin dulu sama mas, kalo mas gak mau dipasangin ya Bea gak boleh maksa...Abe juga, coba deh sekali-kali adik dikasih, Bea kan juga pingin bantuin...”

 

Kalo sudah pada dalam posisi tantrum begitu, mana masuk deh kata-kata Ibuk...sejurus kemudian semua sudah pada berteriak rebutan pasang dasi.. Ini sih masalahnya bukan lagi kemandirian lagi nih...udah masalah rebutan harga diri nih....alamaaakkk

 

Ketika akhirnya suasana agak mereda, akhirnya Bea diperbolehkan pasang dasinya ke Abe, trus itu dasi dilepas lagi untuk kemudian dipasang lagi sendiri oleh Abe –hihi-....semua tersenyum lega...

 

10 menit kemudian, waktunya Abe pake kaos kaki dan sepatu...

Bea yang melihat mas nya udah siap-siap pegang kaos kaki,

langsung lari idhul-idhul –maklum pantat montok hihi- ke teras depan...

 

“Bea aja yang pakein...!!!” –gubraaxxx-

 

Here we go agaiinnn!!!! 

Terulang lagi deh adegan yang sebelumnya itu...alamakk...

Somehow, it’s veeeryyyy veerrryyy frustating... :-S

:D