Tampilkan postingan dengan label sumurgumuling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sumurgumuling. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Desember 2008

Jogja 2 : Berpayung Hujan Beratap Tanah di Sumur Gumuling


Ternyata masjid ini berbentuk lingkaran serupa donat yang bolong tengahnya!

Dan ruang ditengahnya inilah yang menjadi sumber cahaya yang menerangi seluruh ruangan masjid.

Luar biasa!

:::::.....

Awalnya hati kami sempat menciut karena pas kita tiba di Yogyakarta, hujan turun tak hentinya. Padahal yang terbayang adalah memenuhi jadwal disini dengan wisata-wisata alam (outdoor). Hujan yang turun juga nanggung, deras nggak, reda pun juga nggak. Jenis hujan yang biasanya berlangsung lama, dan itu terbukti karena menurut salah satu warga, sudah 3 hari ini kondisi itu berlangsung.

Akhirnya pagi hari pertama kita habiskan belanja oleh-oleh aja di Mirota Batik, depan Pasar Beringharjo. Sampai siangnya kita selesai, hujan belum juga menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

Tapi, hati kami mendadak tak ciut lagi. Karena hujan tiba-tiba reda? Oh, tidak. Tapi karena akhirnya kami membulatkan tekad, memang harus menyatu dengan alam. Kalau alam sedang hujan? Ya berarti kita harus bersiap sedia meleburkan diri, menepis keinginan untuk tetap kering, dan sebisa mungkin menjaga agar basah di baju dan badan kami bisa seminimal mungkin.

Dengan mantap siang itu kita pun menuju kompleks Keraton!
:::::.....

Coba tebak apa yang paling membuat Abe terkesan selama di keraton!
Bangunannya? Tidak..
Diorama raja/ratu lengkap dengan baju kebesarannya? Tidak..
Pangeran dan Putri-Putrinya? Tidak..!!
Kereta-kereta kencana? Tidak juga!!
Semua hal diatas, yang biasanya paling banyak menarik orang untuk disimak ternyata cuek saja dilewati oleh Abe.

Nah, pas ketika sampai di suatu pojok, tiba-tiba Abe terkesima mendengar penjelasan dan cerita guide kami. Sambil dengan mata menerawang memandang ke suatu bangunan kecil yang terbuka tak berdinding. Ketika cerita guide selesai, Abe pun menambahkan banyak sekali pertanyaan tentang fungsi dan bagaimana tempat itu difungsikan pada jaman dulu kala. Abe, is definetely amazing! Rasa ingin tahunya menyembur bak air mancur di taman depan alun-alun sana. Pertanyaan deras meluncur sampai Bpk Guide nya kewalahan menjawab. Wajahnya bercampur aduk antara horor dan penasaran luar biasa.

Coba tebak tempat apakah itu?
Dua bangunan kecil yang berada di kanan kiri area tepat sebelum naik ke sitihinggil itu ternyata adalah bekas tempat dilakukannya hukuman pancung dan potong tangan pada jaman dulu..!!

Oalah...

:::::.....

Koleksi foto kami banyak sekali, sampai-sampai nggak masuk akal untuk diposting dalam satu album. Foto keraton rasanya sudah banyak dan sering bisa kita lihat kan? Nah, foto-foto berikut ini adalah ketika kami mengunjungi Masjid Bawah Tanah, yang masih berada didalam lingkungan Keraton Yogyakarta dan baru pertama kali kami kunjungi, karena tempat ini konon dulunya tidak dibuka untuk umum. Pintu masuk ke masjid ini dikenal sengan nama Sumur Gumuling, dimana dulunya tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya sumur itu adalah pintu masuk menuju ke sebuah masjid yang besar dan berarsitektur luar biasa didalamnya!

Silakan simak cerita pada caption setiap foto, tentang setiap tempat di sekitar Sumur Gumuling, seperti yang kami dengar dari Mas Agus, guide kami ketika disana.

:::::.....

Hasil quick search, sejarah tentang sumur dan masjid bawah tanah ini bisa disimak di :
http://www.lintasdaerah.com/v2/modules/wisata/article.php?item_id=396
http://kratonjogja.com/isi.php?menu=heritage&lang=ina&sub=3

:::::.....

(Bersambung)