Rabu, 22 Oktober 2008

Kopdar With Half of The Woods


kesanku begitu ketemu sama dia, langsung kusemprotkan ke mukanya

"Ini Mbak Luki???? Kok kayak anak SMA giniii???"

:-D

bener mbak, gak ada yang mengira kalo anaknya udah 2, bule lagi! *lho? hahaha*

Sabtu, 4 Oktober 2008 kemarin, akhirnya akupun berhasil bertemu muka dengan Ibu Luki Woods (halah bahasane hehe).

http://lqwood.multiply.com

Senang sekali! Karena selama ini, kita sudah akrab banget tapi cuma via Multiply. Haha hihi kesana kemari tapi belum pernah sekalipun saling cubit dan colek hehe.

Awalnya hampir seminggu sebelumnya kita umek, cari tempat ketemuan yang enak lah, kapan waktunya lah, de el el. Mau di Tunjungan Plaza, takut keramean dan susah njagain anak-anak (terutama anak2ku yang suka ilang dan mbak pengasuhnya yang belum balik dari mudik lebaran). Trus kita berniat ketemuan di Sutos, takut gak ada ramp buat strollernya si Zach (heuheuheu memang di depan itu hanya ada tangga tangga dan tangga sih mbak :-D).

Ahhhh akhirnya, aku putuskan untuk njujug saja datang ketempat dimana Mbak Luki menginap selama si Surabaya, yaitu rumah kakaknya, Mbak Nanik. Akhirnya ketemuannnn......akhirnya ngobrol.....cubit2 dan colek2 (terutama si Zach doong), poto-poto dan crita-crita aduhh beneran, biar baru sekali ketemu, rasanya udah kaya kenal lama gitu...

Sayangnya oh sayanggggg ketemuan kok ya cuman sak umik, gak ada sejam! Karena keburu maghrib akhirnya kita musti pamit hiksss...

Mana niat untuk menculik Mbak Luki, urung dilakukan lagi...hikss...
Btw, thanks for having us that day mbak...sampaikan salamku juga untuk mbak Nanik *gak salah sebut Mbak Nunik lagi kan?? hehehe* maaf kalo rumahnya udah dirusuhi sama Bea (yang begitu datang malah langsung ke dapur dan ikut2an menyiapkan suguhan).

Till we meet again ya Mbak...we will miss you guys a lot here.. Semoga Mister Paul beneran jadi pindah ke Surabaya hehe (betul mister, di Surabaya sangat aman kok, dan gak macett..percaya deh!! pindah kesini aja yookk) hehehe.

**sambil kipas2 kegerahan**

===========================================

Lihat juga foto-foto dari kamera mbak Luki disini :
http://lqwood.multiply.com/photos/album/53/Mudik_Kota_kelahiranku_Surabaya_Week_2


Senin, 20 Oktober 2008

Rumah Kami Membara !!!

 

:::::.....

Dua hari terakhir ini, ada 2 isu besar yang membahana sampai ke sudut-sudut terpencil di rumah kami.

Pertama, soal suhu seminggu terakhir ini. Aduhhh panasnyaaa!! Sudahlah Surabaya terkenal sebagai kota bersuhu panas dan lembab, eh ditambah lagi fenomena matahari yang konon dalam posisi paling dekat dengan Indonesia Bagian Barat dan pas berada diatas Pulau Jawa (laporan di koran pagi). Selain panas, yang bikin dudul adalah udara lembab banget, dan tak banyak angin. Jadinya gerahhhh bukan mainnn!!!

Suhu saat siang hari (jam 10 sampai jam 2 siang) bisa mencapai 34-36 derajat celcius. Termometer dirumah pernah mencapai 37 derajat, membuat seisi rumah blingsatan keringetan nggak karuan. Jangan ditanya termometer mobil. Suatu siang, sehabis menjemput Bea sekolah jam 12.30, begitu masuk ke mobil yang sudah sejak setengah jam sebelumnya diparkir, serasa mau pingsan saja rasanya! Bak cookies yang siap masuk oven. Huwaaaa!

Barusan chat via YM dengan Ugik, teman sekota yang juga mpers. Kami berdua tertawa garing demi melihat kenyataan bahwa status YM orang-orang Surabaya kok senada ya?? Semua kepanasan! Dan bagaimana ketawa kami nggak garing? Wong mulut kami rasanya sudah kering dan matang sampai garing! Ibarat kue sus, sudah jadi sus kering karena kelamaan dioven hihihihi *maklum kalo ngelantur, kepala lagi panas nihh*

Kabar terakhir, menurut ramalan cuaca, ini bahkan belum mencapai puncak panas. Diramalkan suhu panas dan gerah (lembab) begini masih akan mencapai puncaknya Rabu-Kamis besok. Celakanya, bahkan ada yang meramalkan bahwa hari itu suhu akan mencapai 45 derajat celcius! Edan! Kalo Dwina mungkin sudah bisa tahan suhu segitu semenjak dia pindah ke Qatar *gak kliru CA lagi kan Na?* dan sudah pernah melewati musim panas ala gurun. Tapi aku?? Yang dulunya gadis lugu, katrok dan dibesarkan di desa dan pegunungan ini?? Hikss hikss mana tahann?? Waktu baru pindah ke Surabaya dan masih adaptasi 13 tahun lalu saja aku bisa mandi 5x sehari. Kali ini bisa-bisa aku pindah tidur di lantai kamar mandi saja *plus AC kamar dipindah juga ke kamar mandi kali ya* uughh..

Oh God...speed us...bagaimana kami akan tahan ketika nanti di hari kiamat, matahari benar-benar berada sejengkal diatas kepala kita??? Astaghfirullah...

Isu pertama soal suhu kan?? nah...

Isu kedua, soal ASTRO!

Per 20 Oktober 2008 Pukul 00.00 TV Berlangganan Astro tidak bisa meneruskan siarannya kembali. Tanggal 19 Oktober malam, kita masih bisa menikmati semua acara seperti biasa. Tapi dini harinya ketika Mas Iwan cari-cari pertandingan bola, eh sudah ada pengumuman yang mengejutkan dan mengecewakan itu dilayar TV.

Cari-cari informasi, apakah yang terjadi? Apakah penyebabnya? Apakah urusan dengan ijin seperti kejadian yang lalu itu? Yang dudul itu lho! Yang aku pernah cerita di postingan “Lagi: Gebrakan Menkominfo Dirumah Kami” itu?? Simpang siur kabar pun terdengar disana sini. Keterangan yang dikeluarkan website resmi penyedia siaran Astro di Indonesia, yaitu DirectVision TV entah kenapa tak memuaskanku. Terkesan ada yang ditutup-tutupi gitu. Pasalnya, pemberhentian siaran terkesan sangat mendadak dan sepihak, kami selaku pelanggan baru diberi tahu SETELAH siaran berhenti, padahal mengutip kata mereka “Setelah mengudara selama 2 tahun dan menemani keluarga Indonesia, sekarang tibalah saatnya kami pamit untuk TIDAK SIARAN”......**whattt the heckkk???**....buletin AstroGuide-nya yang edisi Oktober lho baru 2 hari lalu masih datang kerumah! Dari pernyataan mereka, kok kayaknya pemberhentian siaran ini sudah direncanakan, dan sudah menjadi program bahwa setelah 2 tahun, mereka akan pamit??

Akhirnya cari-cari sumber yang obyektif, nemu disini. Ternyata oh ternyata...ini toh sebabnya?

Rupanya, Astro dikeroyok oleh 3 kompetitornya (Indovision, KabelVision dan TelkomVision) dilaporkan rame-rame kepada pihak yang berwenang karena urusan monopoli hak siar EPL, English Premiere League alias Liga Inggris. Berikut kutipan berita Antara :

PT Direct Vision, penyelenggara televisi berbayar Astro TV, terancam sanksi ganti rugi materil hingga Rp2 triliun jika terbukti melanggar pasal 16 dan pasal 19a Undang-undang No 5 Tahun 1999 tentang Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam menjalankan usahanya di Indonesia.

"Ganti rugi materil diberikan kepada empat perusahaan sejenis yang melaporkan bahwa Direct Vision memonopoli siaran Liga Inggris (EPL)," kata Ketua Tim Pemeriksa KPPU, Tri Anggraini, usai memeriksa Direct Vision di kantor KPPU, Jakarta, Jumat.

 

:::::.....

Ah! Aku bahkan sama sekali nggak hobi nonton bola!

Dan serial Ugly Betty lagi seru-serunya!! Hikss

Abe pun jadi ngedumel karena selepas maghrib nggak bisa nonton serial kegemarannya “B-Daman” dan “Adi dan Ayah” di AstroCeria.

Bea? Cuma bisa pencet-pencet garing mengharap Quincy, Leo, June dan Anne muncul di layar acara “Little Einstein” dan begitu nggak ada, apa yang dilakukan Bea?? Dia pencet-pencet terusss...lagi....dan lagi.... dan lagii...dan lagiiiii.....sambil terus berharap...

*kasian deh*

 

Jadi punya ide nih...

Daripada nonton TV Indo yang penuh sinetron dudul itu, kita stel VCD kegemaran aja yukkk...

Sambil gelar karpet...makan-makan cemilan...

Di lantai kamar mandi!!!

**Bapaakkk..tolong AC pindahin dulu ke kamar mandi ya?? ya?? ya??**

 

Ide bagus kan????

 

 

Minggu, 19 Oktober 2008

Film Laskar Pelangi dan Sesenggukan Kami Sekeluarga

 

Minggu, 19 Oktober 2008, 20.11 WIB

Mood ON for tonight : Masih amazing karena tadi sore lihat Abe (dan BAPAKNYA juga!) sesenggukan nonton sebuah film di cinema!

:::::.....

Apa yang akan Anda lakukan kalau suatu saat ada premiere sebuah film dan kemudian film itu meledak menjadi box office? Ketika 2-3 hari sesudah premiere itu Anda dapati semua cinema membludak dengan penonton, disusul dengan segudang cerita dari orang-orang, tentang bagaimana mereka kehabisan tiket atau tentang susahnya mendapat tiket nonton??

 

Kalau aku, biasanya akan memilih menunggu.

Sesuka dan sepenasaran apapun aku dengan film tersebut, biasanya aku akan menunggu.

Seminggu dua minggu nggak masalah, I can take myself as a ‘pleasure delayer’, yang penting acara nonton bisa berjalan dengan tenang, bebas dari riuh rendah kehebohan euforia.

 

Begitu juga yang terjadi dengan film Laskar Pelangi (LP) kemarin.

Seminggu dua minggu, aku menunggu (apalagi waktu premiere itu masih tengah Ramadhan, jadi dengan sangat sukarela aku menunggu).

Lebaran pun lewat...eh, cinema-cinema masih saja dipenuhi penonton LP. MashaAllah! Aku masih betah menunggu. (Yahhh..paling-paling hanya merasakan sedikit gatal di aliran darah waktu lihat Presiden SBY nonton :-D)

 

Minggu lalu, aku nyaris saja nonton LP ketika Komite Sekolah ‘mentraktir’ 500 lebih guru Sekolah Al Hikmah nonton bareng film itu. Nyaris, karena kemudian aku batal ikut nobar gara-gara ibu-ibu pengurus komite yang lain pada berhalangan waktunya, dan daripada aku tak berteman akhirnya jatah pengurus komite kami serahkan saja kepada para guru untuk dipakai siapa tahu ustadz/ah yang ingin mengajak suami, anak, ponakan dll.

 

Minggu ini?? Cinema-cinema yang memutar LP masih saja penuh!!! God!!

OK THAT’S IT!!... That is truly IT!!

Now I can’t help myself no longer, I won’t wait no more!

Mau ngantri tiket sepanjang apapun, mau dapet tempat duduk paling depanpun, pokoknya aku pingin nonton! Ikaalll....Lintanggg aku dataanggg!! Hueheheh.

 

Alhasil, tadi sore di XXI Sutos kami berempat pun akhirnya nonton juga film Laskar Pelangi dan SEMUA sukses berekspresi kaya orang gila : ketawa ngikik, ketawa ngakak dan sesenggukan di 2 jam yang bersamaan!! Berikut ini review kami berempat, Mas Iwan, aku, Abe dan Bea (semua ditulis olehku, tentu...hehe)...

 

MAS IWAN :

Seumur hidup, baru 2 kali ini aku melihat dia nangis ketika nonton film! Itupun, yang pertama kali (waktu nonton Bruce Willis di Armageddon) nggak sampe sesenggukan. Lha ini sampe! Waktu adegan terakhir2 aku bolak-balik lihat dia nyopot kacamata buat ngusap air mata. Hihihi...lucu...lucu...lucuuu!!! 

Later, dia mengaku bahwa selain nostalgia masa kecil (terutama soal menjemur batere yang habis itu), banyak pelajaran yang dia rasakan. Selama ini dia merasa telah berusaha sekuat tenaga untuk mendidik Abe-Bea sejauh mungkin dari kemewahan dan kemapanan. Ternyata hatinya hancur lebur ketika melihat kisah hidup Lintang! Jadi merasa betapa sombongnya kita sebagai orangtua, merasa sudah bisa menyediakan hidup ‘sesederhana mungkin tapi penuh semangat berjuang’ untuk Abe dan Bea?? Hikss.. Melihat semangat hidup Lintang, we know that we have to try harder...waaaay more harder, for our children’s sake!

 

ABE :

Ini juga pertama kalinya aku melihat Abe menangis over a movie! Senang sekali aku melihat Abe menikmati film LP dari awal sampai akhir. Aku tahu dia sangat terinspirasi dan fakta ini saja sudah sama mengharukannya bagiku! Berkali-kali dia juga terkekeh demi melihat adegan-adegan konyol di dalam film. Tapi asli sempat surprised lihat Abe nangis nelongso waktu adegan Ikal berlari mengejar Lintang yang pergi naik sepeda, mengucapkan selamat tinggal pada sekolah setelah ayahnya meninggal. Bener-bener nelongso dan banjir airmata! Subhanallah Abe!

Dimobil, sepulangnya, kami masih hangat membahas film itu, dan beberapa kali Abe pun nangis lagi!! “Huhuuuu Ibuukkk kayaknya bahkan nanti dirumahpun, aku nggak bisa selesai nangisnya Buukkk.. Gimana niihhh?? Huhuuuu”

“Gak papa Be...Gak papa...” jawabku sambil menyambut pelukan tangannya. Dalam hati aku berdoa semoga film LP dan semua pelajaran yang mungkin diambil darinya akan membekas dihati Abe seumur hidupnya! 

 

AKU :

Aku nangis sesenggukan gara-gara lihat film?? Oh please...itu seperti melihat matahari terbit setiap hari! Atau seperti aktivitas bernapas bagi makhluk hidup, very ordinary! (Ingat kan, nonton Doraemon dan Sinchan aja aku nangis!). Hampir sepanjang film aku sudah sengguk-sengguk, bahkan dari awal ketika melihat Harun berlari datang ke sekolah di hari pertama pendaftaran! Aku sering bilang bahwa biasanya film yang dibuat berdasarkan novel, biasanya hasilnya nggak akan sebagus novelnya. Ok, aku berubah pikiran! Two thumbs up buat Riri Riza dan film Laskar Pelangi! Kalopun harus protes, mungkin cuma satu. Ada satu adegan yang dari sebelum filmnya prermiere sudah sangat ingin kutonton. Yaitu adegan pas karnaval agustusan yang melibatkan kalung buah aren pembikin gatal itu. Aku tidak melihat adegan ketika mereka kemudian dengan membabi buta mencari empang terdekat dan nyebur ramai-ramai kesitu untuk meredam panas gatal di sekujur tubuh. Coba kalau ada adegan empang itu, pasti akan lebih mengocok perut penonton kan?! Itu saja. Yang lainnya?? It’s truly way beyond my highest expectation!

Oya, tentang cerita dudul menyangkut aku yang terus sesenggukan sepanjang film, berterimakasihlah pada Bea. Berkat Bea, postingan ini nggak akan terasa cengeng.

 

BEA :

Sebelum masuk cinema, seperti biasa Bea terlihat paling semangat! Urusan beli tiket, beli pop-corn, sobek tiket sampe nyanyi2 OST yang dinyanyikan Nidji itu, aduhhhh tooppp!!! Setelah itu, film pun dimulai.

“Nanti ada lagunya ya Buk?”

“Iya nanti ada lagunya...” duh senengnya lihat Bea duduk manis.. 

 

Baru beberapa menit film berjalan...

“Bea mau pipis..” Oh no... 

Oke oke ayo pipis dulu... Sehabis pipis, Bea duduk manis lagi. Belum semenit...

“Tukar tempat duduk, Buk..” 

Oh..sayang, Ibuk lagi seru nangisin Bu Muslimah nih nak...

“Ibuk...jangan nangis, nggak papa kok Buk...Bea cuman mau tuker tempat dudukkk” kata Bea dengan nada orang dewasa, sambil mengusap airmata di pipiku. “Iya sayang..iyaa..”

Begitu terus sampai tengah film, adaaaa aja umeknya dan dia nggak berhenti ngomong juga. Untung penonton penuh dan banyak anak-anak jadi memang lumayan berisik didalam cinema.

 

Lalu, ketika seru-serunya adegan Ikal jatuh cinta sama Ah Ling...

“Ibuk, Bea mau e’ek”

“Aduhh, ditahan dulu bisa nggak sayang? Nanti e’ek kalo filmnya selesai aja...gimana? Ide bagus kan?”  (pertama, oke aku memang ibu yang dudul kali ini hihi...kedua, dari tatapan matanya dan kebiasaannya selama ini, aku tahu bahwa Bea hanya mengarang cerita e’ek itu, demi kesenangan main-main di toilet dan wastafel dengan kran model sensor gerak baru yang canggih di XXI Sutos itu.. Aku tahu!)

Eh, Bea lalu berkacak pinggang...pasang nada tinggi, mata setengah melotot...

“Ibuukk!! Gimana kalau e’ek nya keburu keluar hayoo???”

“Gimana kalau ternyata Bea nggak beneran e’ek nya, hayoo...” huehuehu namanya juga usaha

“Aku kebelet e’ek beneran kok! Lho kan ada yang mau keluar kann??” katanya sambil pegang-pegang bagian pantat, sambil megal-megol.

“Beneran??”

“Iyaaa!!!” Oke oke okeeeeee.....

Di toilet, aku malah geli sendiri karena melihat dia duduk di toilet sementara wajahnya ngeden berusaha membuktikan kalau memang dia kebelet! Dia pasti tahu kalau sampai tidak terbukti si e’ek keluar, pasti si Ibuk nggak mau lagi diajak main ke toilet kan?? Ugghhh susah payah tuh, lamaaaa e’ek nya kok nggak keluar-keluar...sampai suatu saat... **plung**....keluar!! Kuecil! Tapi efeknya dahsyat karena langsung membuat wajahnya Bea yang tadinya tegang ngeden memerah, langsung berubah bersinar cerahhhh...!!

“Naaaaaahhhhhhhhh benar kan aku kebelet e’ek?????” ......**aduh gubraxx deh**.......

 

Sepanjang sisa film, Bea malah asyik naik turun tangga lorong diantara tempat duduk. Sampai kemudian aku sadar, loh, kok lama-lama banyak sekali anak-anak yang ikut-ikutan?? Hihihi...tauk tuh anak siapa yang mulai **sembunyi dibawah kursi** :-D

Oya, jangan dikira Bea nggak sesenggukan juga ya... Waktu film selesai, ketika kita keluar dia malah mengajukan ide dudul..

“Bea mau nyanyi-nyanyi vista...ya Buk??” (maksudnya pergi ke karaoke keluarga Inul Vista, yang tempatnya pas didepan XXI Sutos itu. Bea memang suka sekali ketika beberapa kali diajak ke tempat itu.)

Ide yang tentu tidak diluluskan oleh kami semua, karena sudah menjelang maghrib dan kita harus pulang karena besok (Senin) anak-anak kan sudah sekolah lagi???

 

Now guess...who’s got the last cry, huh??



:::::.....



Jumat, 17 Oktober 2008

[FF#2nd] Just Kids...

Keseret Harlia nih, jadi gatel pingin ikutan juga gabung di FotoFun MP. Pas punya banyak persediaan foto yang pas sesuai dengan tema minggu ini, yaitu "Just Kids".

Nah tapi begitu buka-buka harddisk, saking banyaknya foto Abe-Bea yang "menantang", malah jadi bingung mau pilih yang mana untuk diikutsertakan **nah lho puyeng kan**. Ya udah deh, akhirnya kupilih aja foto ini, biar foto lama tapi terus terang, aku sukaaaa sekali :-D.



"Abe Kasih Makan Adik"



Btw, coba kalo ada sempat, lihat di Link "Just Kids" yang aku tulis diatas itu...siap2 saja geli lihat barisan foto anak-anak disana itu huehuehehue :-D

Mau lihat lagi foto-foto "menantang" lain Abe dan Bea? bisa dilihat di album ini : http://cikicikicik.smaboy.com/images/78/Nangkring




Rabu, 15 Oktober 2008

Nggliyeng

 

Sudah dua hari ini tubuhku rasanya protes. Mungkin kecapekan atau apa, 2 minggu terakhir, tahu sendirilah kalau lebaran. Makan sembarangan, senam tak sempat, kegiatan tetep padat (bertandang silaturahim dan halal bihalal sana sini), istirahat pun jadi kurang (kalo kecapekan memang bawaannya insomnia). Kepala suka nggliyeng dan tiba-tiba tubuh jadi lemes. Belum cek gula darah sih, tapi aku kok curiga pasti tinggi. Tadi sore nyempatin (dan maksain) yoga sebentar, tapi baru 2 pose, nggliyengnya sudah tak tertahan lagi, akhirnya aku nyerah dan ambruk lagi di tempat tidur sambil mual nggak keruan.

 

Tadi pagi masih bisa agak “memaksakan” diri untuk datang di Pertemuan Majelis Silaturahim, pengajian sama ibu-ibu walimurid Sekolah Al Hikmah. Mau gak maksa gimana, wong tugasnya memang mengawal acara. Tapi siang, sepulangnya, tepaarrrr hanya bisa ngendem di kamar. Duuhh padahal masih ada tanggungan tulisan untuk majalah sekolah, dan akhir minggu sudah mulai intense untuk rapat-rapat di IKA Psikologi Unair (dalam rangka reuni desember nanti).

 

Ini juga buka komputer karena harus edit sesuatu, sambil siapa tahu kalau dibawa sehat maka tubuh akan beneran sehat (hihi nggak ilmiah banget, tapi kiat ini sering berhasil untuk aku lho :-D)

 

Oh ya, ada hikmahnya juga kalau lagi tepar gini:

  1. Dapat pelukan dan doa lebih banyak dari anak-anak, yang kemudian diteruskan loncat2 di kasur, pas disamping ibuk yang nggliyeng tadi dan tak kuasa berbuat apa2 selain meringis dan menyerap dalam-dalam sensasi rasa nggliyeng ke seluruh syaraf yang ada di otak :-D
  2. Ngempi in bed, pake hape, akhirnya bisa puas komen2 di banyak postingan blog temen yang biasanya nggak sempat karena kalo onlen suka terdistraksi ke website-website selain MP (sakit2 ngempi?? teteppp)
  3. Bisa nonton Amazing Race Asia seeason 3 itu, kok ya pas ya, biasanya aku selalu gak inget jam tayangnya :-D

 

Mudah-mudahan besok membaik, karena besok siang ada undangan halal bihalal (lagi) :-)

Sabtu, 11 Oktober 2008

CaLeb Nomor 3


kalo jatuh?? ya terkekeh-kekeh riang!!

**dasar**

Catatan Lebaran Nomor 3

:::::.....
Kamis, 2 Oktober 2008
Dari pagi rumah Kakung sudah penuh tamu, dari karyawan sampai saudara dan tetangga. Rencana balik ke Surabaya pagi-pagi jadi tertunda, yah mumpung ketemu banyak saudara. Akhirnya baru jam 11 siang kita berangkat balik Surabaya. Di perjalanan, mampir-mampir dulu dirumah Pakdeku dan keluarga mertuanya Tante Ulfa (adiknya Mas Iwan) di Pare. Nyaris maghrib baru nyampe di Surabaya, nggak pake pulang langsung merapat ngepos di Karah, rumah mertua. Habis maghrib, rumah mertuapun penuh dengan tamu! Akhirnya kita memilih menemui tamu dulu, dan hanya berlebaran dirumah Pakde suami dekat rumah.

Jumat, 3 Oktober 2008
Karena posisiku dan Mas Iwan termasuk ‘muda’ maka sudah bertahun-tahun lamanya aku nyaris nggak pernah open house dirumah sendiri. Setiap lebaran, waktu yang paling banyak kami habiskan adalah di jalan. Berkunjung ke saudara-saudara, juga beberapa orang yang walaupun bukan saudara tapi sudah kami anggap orangtua sendiri. Kalau lagi nggak dijalan, pastinya kami ngepos di rumah mertua, karena dengan begitu kamu juga bisa bertemu saudara-saudara yang banyak berlebaran kesitu. Karyawan2 juga sudah pada hapal, dan akhirnya memilih menemui kami dirumah mertua.
Jadi setiap pagi, sehabis sarapan kami sudah njogrok dirumah mertua. Malamnya, sekitar jam 9 dan anak-anak –biasanya- sudah pada tidur, baru kita pulang. Sesampai dirumah akupun langsung umek pekerjaan rumah, mencuci, setrika, beres-beres dlsb. Besok paginya, kami sudah balik lagi kerumah mertua lagi. Begitu seterusnya.

:::::.....

Sekarang mari kita lihat foto-foto dibawah. Lihat betapa kami semua adalah tamu-tamu yang sangat manis ketika berlebaran... :-D

Jumat, 10 Oktober 2008

CaLeb Nomor 2


begitu diajak mainan kamera hp, langsung melek, setor gaya pose dudul :-p

Catatan Lebaran Nomor 2.

Tulungagung, 1 Oktober 2008 (1 Syawal 1429 H)

Kita sholat ied di pelataran Kantor Pemda Tulungagung. Well, itu resminya sih, karena pada prakteknya, karena membludaknya jamaah sholat Ied akhirnya kita kebagian tempat sholat di jalan raya, sekitar 100 meter arah Utara dari pagar kantor Pemda, pas didepan SMPN 1 Tulungagung.
Akhirnya kesempatan deh, cerita-cerita pun meluncur dari bibirku ke anak-anak, bahwa ini lho sekolahku dulu. Bukan hanya aku, kedua adik cowokku pun sekolah disini. Bahkan, Kakungpun juga alumni SMPN 1 Tulungagung. “Kok Uti nggak sekolah disini sih??” komentar Bea. Hehe... Uti dulu memang alumni SKKP – SKKA (Sekolah Ketrampilan Keluarga, sekarang jadi SMK).

Sehabis sholat Ied, acara sungkeman seperti biasa banjir air mata haru biru. Dan seperti biasa, tiap kali melihat ada orang dewasa menangis (entah menangis karena apa), Sena selalu ikut-ikutan menangis. Sampe histeris dan berakhir muntah. Oalah Nduk... Sampe ponakankupun kok ya nurun aku mewekannya :-D

Agak siang, kita pun mulai bersafari Lebaran. Ke rumah nenekku yang tinggal satu-satunya (ibunya Ibuku). Kerumah buyut-buyutku yang masih ada 3 orang (padahal generasi nenek udah tinggal 1, tapi generasi buyutku masih ada 3 orang lho, walaupun bukan buyut langsung) yang berarti juga nenek cicit (canggah) dari anak-anak dan ponakanku. Rata-rata mereka sudah berusia 80-90 tahun dan hidup alami di pedesaan atau pegunungan. Seharian itu kami menghabiskan waktu kumpul saudara dan keluarga besar, ngobrol sana-sini terutama tentang gaya hidup modern yang membuat manusia sekarang susah berumur panjang, kami baru pulang kerumah Kakung sore hari, gempooorrr :-D

Malamnya, Kakung mulai open-house, dan hampir tengah malam ketika akhirnya kami semua bisa terlelap, bukan hanya gempor tapi mungkin juga tidur dengan mulut ngowoh dan ngiler tanpa kami sadari, saking capeknya badan kami semua hehehe.

Alhamdulillah, bersyukur sekali bahwa lebaran kami kali ini adalah lebaran yang diimpikan semua orang, dimana kami bisa berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat wal afiat. Subhanallah...