Rabu, 24 Februari 2010

[Kopdar DuduL] Part 2 : Kisah mb Levie, si Poni dan Suamiku (lagi) :::..

***

Senang rasanya berdua bersama Meri disini, didalam toilet (pilihan tempat yang aneh). Kami cekikikan mengingat bagaimana dulu dia pernah pake mukena dan ngendon didalam toilet, dalam rangka ekting jadi HANTU TOILET dalam rangka member surprise ke Mb Irmaes, tapi berakhir duduL karena yang lari ketakutan dengan busa masih diwajah (krn belum selesai cuci muka)adalah mbak-mbak karyawan mall yang kebetulan masuk situ. 
Akhirnya jadi ngobrolin mb Ulik juga yang waktu itu jadi Partner-In-Crime Meri. Dan kalo sudah mendengar kata-kata mb Ulik, nggak ada itu critanya aku nggak ketawa. Duh, kangen banget deh sama mba beduL satu itu…..hihihihhii…..
  Keluar dari toilet di Sutos kitapun kembali ke House of Wok, tempat semuanya berkumpul. Barusan mb Itho mengabarkan kalau dia nggak jadi bisa datang karena jalanan banjir. Sore itu memang hujan lebat. Ya udahlah Mer, besok siang kan kita masih ngumpul lagi, nanti surprise buat mb Itho dikasihkan besok aja…belum ada yang upload foto kopdaran kita juga kan…

Sesampai di HoW, mataku menangkap seseorang yang membelakangiku, sedang ngobrol dengan Mb Shiel. Wait, aku rasanya kenal pinggang itu….dan potongan rambut itu sepertinya baru kulihat beberapa waktu yang lalu….?? Dan ada poni!

Kesadaran menghantam kepalaku bahkan sebelum aku melihat wajah wanita itu. Kalau ada pelajaran yang kudapat dari acara surprise2an yang selama ini terjadi, itu adalah bahwa tak ada yang tak mungkin untuk terjadi. Itu jelas-jelas Mb Maya!! Aku berteriak2 dalam hati, tapi mulutku gak bisa bersuara, hanya bola mataku yang berputar-putar tak percaya sambil liat dia. Aku hanya bisa melipir kesamping untuk menunjukkan kecuekanku, angkat Rayya (si kecilnya mb Olive) yang kemudian meronta minta diturunkan. Setelah Rayya turun, aku berdiri berbalik untuk memeluk (atau mencekik??) tetapi yang kuhadapi bukan wajah berponi mb Maya…
Tapi Mb Levie!!!!!

Ya ALLAHHHH!!! Mb Levie langsung nguyek2 peluk aku yang masih melongo…. Dan sejurus kemudian dia melihat Mb Sishiel…. Tahu sendiri kan mereka ini belum pernah ketemu “didarat” padahal udah kayak gitu modelnya kalo di udara??? Mereka memang ‘dendam kesumat’ pengen ketemu sudah sejak lama.

Rusuuhhhhh!!!!! Restoran pun jadi gegap gempita dan rusuhhhhh!!!!! Semua nggamblok berhambur ke pelukan ke Mb Levie tanpa ada yang ditahan-tahan.

Belum reda kerusuhan, tiba-tiba Meri memekik lagi, berteriak….. “Mbak MAYAAAAA!!!!!!!!!!! Ya Allah Mbak Mayaaaaaaa!!!!!”….*kerusuh
an ter pause sejenak karena glodhak pingsan dulu demi liat Meri yang baru tau kalau ada mb Maya disitu*

Asli restorannya rusuh berat. Mb Olive nyolek aku, trus dengan isyarat matanya nunjuk ke meja di samping meja panjang kami. Disitu ada oma-oma yang wajahnya horror, seperti mau terkena serangan jantung gitu. Takut-takut ngeri, aduhhh kasihan sekali pokoknya. Dengan mata nanar dia melihat kearah meja kami yang masih pada gablok2an, dan kemudian memutuskan untuk PINDAH MEJA ke tempat yang agak jauh dari kita. (Duh kasihan bener loh oma2 itu). 
Didepan meja, ada dua pasangan muda yang juga jadi korban. Jadi mb Levie kan pake tas ransel di punggungnya tuh. Waktu dia berdiri berputar-putar digabloki orang-orang, beberapa kali tasnya sempat menyenggol kepala pasangan itu. Ya ampuunnn…. Mb Shiel kemudian nyamperin mas-mas itu untuk meminta maaf… “Kena ya mas? Maaf ya mas…maaf…” (tuh kan? kalo oma2 aja nggak disamperin, giliran mas-mas langsung jadi sopan deh mb Shiel....duduL)

Setelah agak reda, alarm di otakku langsung berbunyi lagi dengan keras. “Mbakkkk!! Mbak May!! Mbak Leevvv!!!” panggilku dengan suara keras (soalnya masih rusuh rame tuh). Setelah semuanya memandangku, aku langsung menggerung…

“SEKARANG DIMANA SUAMIKU ITU???? DIMANA DIAA???” 
Ketawa mb Maya dan mb Lev sudah cukup membuktikan bahwa otakku makin pintar sekarang. Pantesan dari tadi MI tuh umekkk aja bolak-balik telp. Katanya mau nyusul habis maghrib, tapi kejebak macet (which is memang SUB sore itu diguyur hujan lebat), trus bentar-bentar Tanya “apa sudah ngumpul semua??”….”sudah mulai makan blum?”….kukira itu karena dia kesepian ditengah kemacetan (dia memang biasa gitu kalau kena macet dihari libur, nggak bisa nyambi kerja dan akhirnya suka gangguin kita yang dirumah dengan telpon2 gak penting)…..pake nawarin pergi karaoke lagi!!!....telpon2 itu….sms-sms itu….TERNYATAAAA…!!!
Pembaca sekalian, gimana critanya sampai Mb Maya dan Mb Levie ada disitu malam itu, aku nggak akan cerita. Biar Mb Maya saja bikin NOTE sendirim (sana, pada didemo gih, jangan wall ku aja :p).  Innilah dia…aku, sekali lagi adalah seorang istri yang dikhianati suami sendiri, dengan sahabat sendiri pula!! Jadi aku nggak mau nulis tentang itu, NGGAK MAU!!! …*pilu *… Yang jelas, sekali lagi MI akan menerima akibatnya!! Huh!! *nggak pake icon marah tapinya… tapi malah pake icon blushing* 
***

Begitulah…malam itu akhirnya jadi beberapa puluh derajad lebih hangat di Surabaya yang hujan. Lebih hangat dan lebih menyenangkan…. Dengan bekal kemampuan premanita nya, Mb Shiel kemudian berhasil menyandera tiket pesawat pulang dan tiket hotel mb Maya dan mb Levie. Malam itu Meri memang akan menginap dirumahku, jadi mereka berdua nggak boleh menginap di hotel!
  “Udah! Nginep dirumahku aja! Aku lho lagi nggak ada suami!” kata mb Shiel tak bisa dibantah sambil nelpon travel untuk membatalkan hotel. Sebelumnya Mb Shiel memang sempat pasang status wiken melas karena tiap wiken selalu ditinggal pergi offroad sama Mas Ridho. Hahahaha senang juga liat wajah mb Levie dan mb Maya yang bengong sambil liatin mb Shiel menelepon “Mbak Sonya” dari travel. Mbak Sonya??? Siapa yang beli bakso??? *wakakakakak*

Kami rame disitu sampe anak-anak udah mulai rewel karena mengantuk. Meri pun ikut bersamaku dan nginep dirumah. Sedangkan mb Maya dan mb Levie masih kepingin makan Rawon Setan dulu, baru ikut nginap kerumah mb Shiel.

Besoknya, pagi-pagi kami udah ngumpul dirumah mb Shiel dan melihat bahwa ternyata semalam mb Cindy udah upload foto dan mb Itho melihatnya. Jadilah dia ngomel-ngomel sendiri, bilang kalo tahu begini tadi malam dia bakalan menerjang banjir naik getek ke Sutos, hahahahah! Tak lama kemudian mb Itho nyusul kerumah mb Shiel. Oya, kita juga sempat TELPON MB MITA di Seattle pagi itu. Hahahahaha seruuu!!! Bergantian semuanya membulatkan tekad untuk membujuk nya pulang ke Indonesia!! (dengan bahasa masing-masing tentu saja… *lirik mb Shiel yang nelpon pake bahasa Sakerahan*)

Kita berdelapan seharian keliling kuliner. Pagi-pagi makan SEMANGGI SUROBOYO…trus lanjut LONTONG KUPANG…siang mantengin SATE KLOPO dan LONTONG KIKIL di Ondomohen. Semua menyenangkan karena disambi ngobrol gak keruan dengan hangatnya. Kami cerita tentang apa saja sambil ditingkahi kekonyolan-kekonyolan (paling banyak Bunda Agustin kan yang konyol?? Bukan aku kok. Hihihihi)

Inget nggak kebiasaan anak kecil, kalau suatu waktu dia terlalu banyak tertawa, maka malamnya dia bakalan rewel nangis??? Well, siapa bilang itu berlaku hanya untuk anak-anak?? Menjelang sore ketika kami satu persatu melepas tamu-tamu istimewa kembali pulang, semua mewek!! Di Juanda, aku nggak akan pernah lupa bagaimana sendunya wajah Mb Levie ketika pamit. Air mata yang menggenang itu, ASLI terasa hangat dan manis dihatiku. Rame-rame kami berpelukan bertangisan persis kayak anak kecil. Juga ketika melepas Meri di stasiun Gubeng sesudahnya. Ohh Meri… nggak akan ada kata-kata yang akan bisa melukiskannya, Mer.
  SEMUA INI TERJADI GARA-GARA KAMU MERR!!. Gara-gara kamu adalah mahasiswi duduL yang selalu bikin status ngantuk kalo harus belajar menjelang ujian, tapi paling rajin kalo disuruh jalan-jalan sendiri keluar kota dan mengunjungi kami teman-temanmu ini. Apa yang lebih mengharukan dari hal itu coba?? Mb Ulik dan semua yang pernah ketemu Meri di Jakarta pasti mengerti apa yang kumaksud.

Silaturahim memang selalu terasa indah dan hangat di hati. Kita bergaul setiap waktu lewat internet, dan menemukan bahwa semua itu NYATA karena ketika bertemu muka, kami pun menemukan cinta yang sama yang bahkan terasa jauh lebih hangat karena kami bertemu muka. Pagi tadi waktu aku nyetir sendiri sehabis ngedrop anak-anak, yang terpampang di kaca jendela depan adalah bayangan wajah Meri, Mb Maya dan Mb Levie. Kehangatan kembali menyelimuti hati ketika mengingat kebersamaan kami seharian kemarin. Dan aku yakin, ini juga yang masih dirasakan Mb Shiel, Mb Cindy, bunda Ag, Mb Itho dan Mb Olive.

Kata pepatah, “Kita mungkin akan lupa seperti apa wajah dan suara seseorang, tetapi kita tidak akan pernah lupa KESAN yang kita rasakan ketika kita ada bersama mereka.”

Terimakasih atas kedatangan semuanya kesini. Semua sangat-sangat berkesan!! Kopdaran memang bikin kecanduan (MI buktinya!), jadi aku akan makin rajin berdoa semoga Allah memudahkan kita segera bertemu kembali. Dan semoga persaudaraan kita abadi dalam perkenan Allah SWT. Aminnn Yaa Rabb….. Aku (makin) sayang kalian semuaaa *peluukkk massal*
***




6 komentar:

  1. kopas fesbuk.. hihi.. pertamax lagiihhh..

    BalasHapus
  2. Mmmh.. kapan ya bisa beneran ketemu sama Mbak wahida dan keluarga ^___^, semoga ada jalannya yaa .. aamiin ^__^

    BalasHapus
  3. skenario kopdarnya mbak wahida itu ngalah2in skenario pembunuhan al mabhouh :D

    BalasHapus
  4. wahida ariffianti8 Maret 2010 pukul 15.02

    bakul bahan bakar kiy hihihi *peluk* makasih ya udah jadi pertamaaaxxx

    BalasHapus
  5. wahida ariffianti8 Maret 2010 pukul 15.02

    iya ya....cerita kopdar kita selalu berakhir sebelum dimulai hihihi
    insyaAllah ya Rela... *takjub liat headshot Wafa yg kliatan udah gede*

    BalasHapus
  6. wahida ariffianti8 Maret 2010 pukul 15.03

    wkwkwkw entahlah apa ini pujian atau sebaliknya *termenung linglung*
    wkwkkwkwk

    BalasHapus