
“What are you doing right now, Wahida?” tanya seorang teman via YM kemarin ketika aku lama reply chatnya.
"Blogwalking :-D”
“Oh please, it’s such a waste thing to do...!”
Jadi deh terlibat diskusi (agak-agak ngotot gitu hihihihi :-D).
Ok, ok, I understand. This Canadian friend of mine, he is an IT technician. Very demanding job since he has to hold the responsible directing the latest IT project for this big company in Korea. For him, surely, blogwaking would be such a wasting-time activity to do.
Lha tapi buat emak2 rumah tangga kaya aku?? Haduuhhh....kegiatan yang satu ini sangat amat mengasyikkan (daripada nonton gossip artis di TV ya kan? :-D), and could be very informative too! Seriously!
Apa coba yang tidak bisa didapat dari aktivitas blogwalking ini? Take these Multiply blogs. Mau cari resep masakan ala mana saja? Lagu-lagu dari era kapan saja? Cerita inspiratif model apa saja? Cerita ringan sehari-hari yang lucu, dudul, manis, pahit, you name it, semua ada! Bahkan, masih kuingat aku belajar (lagi) bagaimana cara mengikat dasi (karena Abe sudah masuk SD), juga dari blog teman di MP. Mengintip bagaimana pola pendidikan dan sekolah di negara lain, seluk beluk birokrasi di kantor imigrasi benua Eropa sampai Afrika, suka duka hidup manusia sampai kisah petualangan (dari negeri safari dan negeri seribu satu malam sampai petualangan kuliner), bahkan peta transportasi kota-kota di seluruh dunia, it’s all there!
Disukusi masih berlanjut....
“But what’s bugging me most of the time is the way those people do their writing! Sometimes you can hardly find comas and points in it. Not to mention the grammar and language. It hurts my eyes and brain so badly!”
Hemm... Tak kupungkiri memang benar sih. Aku suka juga membaca buku-buku karya sastra dari yang berbahasa pantun sampai ala Shakespeare. Tetapi setahuku, justru yang ala Shakespeare ini yang bikin otak jadi pusing alis keriting karena harus bolak-balik buka dictionary hihihihi :-D.
The point is, it’s all in your own mind...
Bagiku, adalah sensasi tersendiri membaca tulisan-tulisan di blog-blog pribadi ini. Tulisan yang kadang-kadang berantakan tanda bacanya, belum lagi bertebaran bahasa slang disana sini. Believe me or not, semua itu malah sangat membangun suasana dalam tulisannya. Tak jarang aku terkekeh sendiri atau mengernyitkan dahi dan melongo demi membaca kata-kata slang dudul dalam blog. Dan ini satu hal yang –tentu saja- tidak akan bisa dimiliki tulisan-tulisan sastra atau (even worse) tulisan ilmiah yang harus lulus sensor editor dan penerbit. Well, mungkin hanya akan ada di buku Raditya Dika, tapi hey, bukankah isi buku itu asalnya adalah dari blog juga???
Gaya penulisan di blog-blog pribadi yang bebas mengalir, tak terbatasi dengan aturan-aturan penulisan maupun bahasa, unik secara personal dan seringkali penuh dengan kejutan tak terbatas itu, bagiku sangat menarik dan bikin ketagihan. Ibaratnya, kalau di dunia musik ada istilah “musik jalanan” maka dalam dunia penulisan, gaya seperti ini mungkin patut dijuluki “sastra jalanan” atau kalo blognya ditulis emak-emak rumah tangga seperti aku ini, ya sebut saja aliran “sastra rumahan”.
:-D
What do you think?
:::::.....
P.S. : buat Lessy sorry MP-nya kupajang ya, soalnya kebetulan pas buka...udah anggap aja ini iklan gratis, yakk?? Hihihihi :-D