Ini tulisan lama. Reposting juga. Postingan asli bisa dilihat disini. Semoga nyampe pesan ceritanya. Terus terang sampai sekarang aku masih extra-prihatin dengan orangtua2 yang seakan berlomba mencekoki anaknya dengan banyak hal yang lama-lama nggak masuk diakal (akal ku maksudnya hehehe)
:::::.....
SEKOLAH
Suatu ketika di dunia binatang hendak didirikan sekolah terbaik yang diharapkan bisa mengajarkan berbagai macam ketrampilan kompleks. Maksudnya supaya para binatang bisa improve their quality, dengan cara menguasai banyak ketrampilan binatang sekaligus.
Sekolah tersebut akhirnya berdiri dan menjadi sekolah yang paling lengkap fasiltasnya dan kurikulumnya pun paling beragam, mencakup hampir semua ketrampilan binatang yang ada di dunia ini. Dari ketrampilan berlari, berenang, terbang, memanjat, melompat, memburu mangsa, menghindari kejaran predator, sampai dengan mencari makanan semua diajarkan dengan pengajar profesor yang ter-ahli dibidangnya masing-masing. Profesor cheetah mengajar kelas berlari, profesor elang mengajar di kelas terbang, dan lain sebagainya. Kelas berlari Prof. Cheetah segera saja menjadi kelas favorit di kalangan binatang darat! Disebut-sebut sebagai basic instinct nya para binatang.
Seekor murid kanguru bermaksud meningkatkan ketrampilan dengan mengikuti kelas berlari. Selama ini dia merasa kemampuan berlari nya sangat kurang, walaupun di kelas melompat dia menjadi juara kelas. Alangkah baiknya kalo dia bisa meningkatkan kemampuan berlarinya. Yang pasti, dia akan membuat bangga orangtuanya. Bayangkan saja, orangtua kangguru mana yang tidak bangga punya anak kangguru yang selain hebat melompat, juga bisa berlari dengan kencang.
Tapi sekeras apapun dia belajar untuk berlari, dia selalu gagal menyamai prestasi berlari teman-temannya yang lain. Dia selalu tertinggal. Di rumahpun, dia melakukan semacam les tambahan untuk memacu kemampuan berlarinya. Seluruh waktu nya dicurahkannya untuk berlatih berlari dan berlari. Dan semakin dia belajar, semakin dia merasa depresi karena dia belum juga bisa menyamai kemampuan teman2 nya di kelas berlari. Akhirnya suatu hari dia bukan hanya depresi dengan kemampuan berlarinya. Karena waktunya habis untuk belajar berlari, ternyata dia juga sudah lupa bagaimana caranya melompat.
Murid penyu selalu merasa dialah murid terbodoh. Kemampuan berlarinya payah, melompat dan terbang apalagi. Dia juga tidak punya aura predator yang selalu mengundang decak kagum binatang lain. Semakin dia melihat kemampuan binatang-binatang lain, semakin dia merasa gagal sebagai makhluk hidup. Dia tahu ibunya selalu bilang bahwa merekalah binatang yang paling telaten dan sabar. Banyak hal2 yang tidak bisa dilakukan binatang lain, bisa mereka lakukan berkat kesabaran dan ketlatenan mereka. Binatang mana yang bisa mengerami telurnya begitu banyak di pantai dalam waktu begitu lama kalau bukan mereka, para penyu. Binatang mana juga yang bisa menyimpan cadangan vitamin D terbanyak di cangkangnya kalau bukan mereka. Walaupun tidak bisa berlari cepat, merekalah binatang yang bisa hidup paling lama. Bahkan ketika nanti para penyu meninggal atau punah sekalipun, mereka akan tetap meninggalkan cangkang yang sangat berguna bagi bumi ini. Tapi tetap saja, melihat bagaimana hiruk pikuknya kelas berlari membuat si murid penyu merasa sangat tidak berguna.
Si murid ikan juga tak luput dari depresi karena saking giatnya belajar terbang menyebabkan salah satu siripnya patah dan dia tidak lagi bisa berenang. Si monyet memenuhi waktunya dengan jadwal les berenang tambahan sampai2 dia lupa bagaimana caranya memanjat.
Sekolah itu jadi kacau....!!!
Dunia binatang jadi kacau...!!!
Jadi kenapa tidak kita biarkan saja ikan berenang, dan biarlah si cheetah yang berlari...?
Biarkan ular merayap dan monyet yang memanjat...?
Semua makhluk pasti menyimpan kelebihan dan kekurangan yang akan membuat dunia ini menjadi tempat yang justru sempurna untuk dihuni bersama-sama...
:::::.....
Surabaya, Mei 2007
(ide cerita : abis baca ensiklopedi binatangnya abe)
(tulisanku dengan tema sejenis bisa dilihat disini)
Mbak Wahida...hugs!
BalasHapusBaru renovasi nih Mbak Wahida...makin cantik deh.
*baru baca linknya* such a good news..
BalasHapusabe pernah ditawari salah satu sekolah untuk menjadi muridnya, dengan iming2 ada program akselerasi disitu (setelah orang itu tahu berapa IQ si abe)... begitu dia menyebut kelas akselerasi dengan nada berapi api, aku langsung ilfil...
*duh La, malem minggu lagi...sabar ya...* :-(
*duhhh sesaaak di hug mbak Nona, terlalu kenceng nih mbak* :-D
BalasHapushihihi eh kok malah mbahas renovasi nih...kan ikut2 mbak Nona yang sekarang pake warna biruuuu?? *nggak mau kalah* hahahaha
eh dah sehat kan? lain kali kalo mau ganti lampu panggil saja Handy Manny, ok? :-D
Maunya siiih nyaingin para tehnisian...eits malah error tuh...walah2.
BalasHapusAlhamdulillah sekarang nda begitu panas. Semoga besok lebih baik, soale mesti kerja ...nih.
aminnn malam ini jangan terlalu "nggethu" ngempi nya ya, istirahat...hehe...
BalasHapusBeresss bu guru....ha ha...kabuuuuur.
BalasHapusEits...postingannya lom sempat Nona baca tuh...dah keburu malam. Mat bobok Mbak Wahida...:)
Yang jadi penjahatnya pasti Hiu yah Mba sama Serigala....
BalasHapuswalah piye toh??? hahahaha lha ini tadi mampir kesini mau ngapain?? hihihi dasar dudul nih... :-D
BalasHapushihihihi...kalo dalam fantasi dan pikiranku *yang naif dan kekanak-kanakan ini* Ven...
BalasHapushiu dan serigala....mereka2 ini justru gambaran dari para orang-orang sukses bertangan besi dan berhati dingin, yang superkaya dan bekerja supersibuk mengakuisisi banyak perusahaan di seluruh dunia, menghabiskan waktunya "memangsa" orang/perusahaan lain...
tipe2 yang dari luar sering sekali dikagumi banyak orang, tetapi kalau dilihat lebih dalam, sesungguhnya dunianya sangat dingin dan sepi...
walah piye toh?? huaahahahha lha tadi itu kesini mau ngapain yah??? hihihii dudul ah mbak Nona... :-D
BalasHapuswalah piye toh??? huahahaha lha tadi itu kesini mau ngapain yah?? hihih dudul nih mbak Nona.... :-D
BalasHapusmenarik sekali
BalasHapuskomentar yang juga menarik sekali.... thx :-)
BalasHapus:-D
Da, ngga semua harus sama kepandaiannya ya...
BalasHapussama, aku koq juga agak2 gemana getu sama org yg bilang "anak 4thn dah harus bisa baca" {melihat hanif 5thn baru bisa mengeja huruf} atau bilang "mba Mia,anakku baru 11 thn tp ikut akselerasi jd udah kelas 2 smp"
aku malah kasian ama anak2 itu, kaya dikarbit......
bagus lho ceritanya...aku baru baca, kmaren smpat buka, tapi ngga kburu baca
betul kak, kaya dipaksa jadi cepetan dewasa dan super bisa segalanya...
BalasHapusdalam setiap diskusi dengan teman2 walimurid di sekolah, selalu kuungkapkan keprihatinanku ini kak.... ortu jaman sekarang harus menghadapi sebuah monster menakutkan bernama "ambisi orangtua" yang bisa mengorbankan masa depan (dan masa kini) anak-anak kita....
seperti urusan membaca, padahal dalam teori perkembangan anak, tugas perkembangan terpenting usia balita justru bukannya membaca (baca: it's completely okay kalo anak2 umur 5 tahun blom bisa baca!), tetapi tugas primer adalah kematangan motoriknya (jadi silahkan, ibu2 yang bangga anaknya umur 3-4 tahun "hebat" sudah bisa membaca, tetapi belum bisa mengancingkan baju sendiri dengan lancar, silahkan Anda merasa khawatiiirrrr....).
*extra prihatiinnn...* :-(
hehe bener juga tuh mbak..
BalasHapusseharusnya mengasah bakatnya masing-masing aja yaa...
hehe...Tya baru calon ibu aja udah pinter kaya gini, apalagi kalo nanti udah jadi ibu yaaa... :-)
BalasHapus...summary :...
BalasHapusSETIAP ANAK ADALAH BINTANG
.....pilih sekolah yang COCOK dengan kompetensi anak ...ya Buk !
n mendidik tanpa paksaan...yah.
Akuuur !!!
To all anak .....you are very special !! ....buat kamu n kita semua ...anak para anak manusia...sebuah lagu see my MP (asli iklan ;P )
Tapi...ngomong2 soal iklan eh..ikan deng.....ada juga lho ikan terbang !! wuih...untuk yg ini aku biarin terbang aja deh..
ini ngejek sekolah di indonesia atau bagaimana mbak...
BalasHapusini mah Indosiar :-D
BalasHapus*oops iklan lagi deh jadinya*
lho, ini bukan ngejek mas, tapi kenyataan (lho??)
BalasHapus*eh tapi pelan2 udah banyak kok sekolah yang ga kaya gini :-)
amin amin amin...
BalasHapusmudah2an begitu ya mba....:-)
iya, makanya cepat2 buktikan! (lho??)
BalasHapus:-D
teringat tahun lalu, ardi masih TK A..
BalasHapusbeberapa ibu2 ribut kasak kusuk sana sini mencari jalan untuk melompati TK B alias langsng masuk ke SD.
mereka ngajakin gw juga..
gw tolak dengan alasan.. "kalau ada TK C atau SD bermain... si Ardi pasti gw masukin ke situ!"
heran.. buru2 amat sih? (demi masa depan!)
eniwei.. mbak.. tulisanmu bisa dijadiin naskah picture book tuh....
(masa depan yang dudul kali :-D)
BalasHapuseniwei, kayaknya kita bisa join bikin buku cerita sama-sama deh... *mau mau!!* :-D
Kenapa manusia gak berfikir gitu ya, padahal di Indonesia ini tenaga pengajar kelas kelas itu banyak dan mumpuni, katakanlah Dosen pelajaran terbang bisa diisi Prof Dr Gathutkaca, Dosen Ambles Bumi bisa diisi Drs Antarejo Pelajaran menangkap petir oleh Drs Ki Ageng selo dll.gak perlu mendatangkan dosen dari luar negri macam Pak Superman, Batman,Sapiderman, Flash dll
BalasHapus**menghela napas**
BalasHapuspesan yang diartikan sedikit lain....jian khas mas wowok tenan! huahahahha
HEHEHEHEHEHEHE....Daripada mumet mending guyon waelah.....
BalasHapus