Masih ingat Ustadz Cholil Umam yang dulu aku pernah cerita??
Tema malam ini, terus terang mengena banget buat aku.Tentang AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR. Mengajak kepada kebaikan, dan mencegah kemungkaran.
Nah, mengapa kita semua bisa dengan gampang mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan, tetapi sebaliknya, sangat sulit untuk mencegah suatu kemungkaran?? Terus terang aku merasa begitu. Persis banget dengan yang Ustadz Cholil bilang, bahwa biasanya ada 2 poin penting kenapa ini sering terjadi kepada kita.
1. Karena nahi mungkar berhubungan dengan resiko yang lebih besar. Contoh. Kalau misalnya kita mengajak orang lain peduli sesama, atau mengaji, atau berbagi dengan zakat dlsb. maka resikonya kecil. Mau mereka ikut, ya alhamdulillah, mau mereka nggak ikut, ya sudahlah. Tetapi kalau kita melihat orang lain berbuat kemungkaran, kita selalu merasa berhadapan dengan resiko yang besar. Contoh. Ketika ada copet, kita biasanya berpikir berkali-kali kalau mau ikut menangkapnya. Jangan-jangan temannya banyak trus berbalik ngeroyok kita, malah konyol nanti kalau niat kita baik tetapi keamanan diri kita (bahkan keluarga) ikut menjadi taruhannya. Akibatnya, akan penuhlah dunia ini dengan orang-orang cuek yang acuh tak acuh terhadap kenyataan sekitarnya.
2. Seringkali kita merasa sungkan. (Duh yang ini nih yang paling sering terjadi sama aku). Mungkin yang berbuat kemungkaran itu teman sendiri. Atau orang yang lebih tua dari kita. Maka ketika dia berbuat kemungkaran, kita pun jadi sungkan mengingatkan. Takutnya yang bersangkutan tersinggung, atau marah sehingga mempengaruhi hubungan baik kita dengannya.
Lalu Ustad Cholil meneruskan. PADAHAL, akibat dari tidak berjalannya (atau tidak seimbangnya) antara amar ma’ruf dan nahi mungkar ini, SANGAT BAHAYA LHO! Dan jangan lupa bahwa di Al-Qura’n, dua perintah ini (amar ma’ruf DAN nahi mungkar) selalu sejalan bersama, menjadi 2 hal yang tidak terpisahkan.
Kata Rasulullah, ketika amar ma’ruf DAN nahi mungkar tidak berjalan secara seimbang di suatu kaum, maka yang akan terjadi adalah 3 hal berikut ini :
a. Allah akan menurunkan pemimpin yang dzalim kepada kaum tersebut. Intinya, pemimpin yang tidak nahi mungkar (
b. Yang tua tidak dihormati, yang muda tidak disayangi. Aduh bayangkan kalau model hubungan seperti ini terjadi di seluruh masyarakat kita. Sopan santun menghilang, keegoisan dan keacuhan manusia satu terhadap yang lain merajalela. Wah, hancurr semua!
c. Doa-doa dari orang-orang yang terpilih didalam kaum tersebut, TIDAK AKAN DIKABULKAN oleh Allah. Siapa orang-orang terpilih yang dimaksud?? Ya ulama-nya, ya umaro-nya, ya rakyat miskin-nya, ya orang-orang teraniaya-nya. Intinya, kalau suatu kaum sudah tidak bisa dan mau lagi mencegah kemungkaran, doa-doa orang yang biasanya manjur itu, tidak akan diterima oleh Allah. Naudzubillah.
Wah, trus gimana dengan aku dong?? Hikss.
Aku itu orangnya paling tidak bisa mengingatkan atau langsung menegur ketika orang lain berbuat sesuatu yang dzalim atau kurang baik. Aku bukan tipe orang yang langsung bisa njawil atau “membekap” seseorang yang *misalnya* tiba-tiba datang dan dengan rumpinya membicarakan kejelekan orang lain. Aku biasanya memilih diam, tak menanggapi dan berusaha pergi secepat aku bisa.
Aku juga paling-paling cuma bisa tersenyum menanggapi kalau ada temen yang bicara berlebihan tentang dunia (misal soal tas bermerk berharga jutaan atau soal betapa kekayaan suaminya setinggi langit). Aku biasanya cuma tersenyum, dan mencari-cari alasan untuk pergi secepatnya. Aduh! Apakah aku ini sudah termasuk orang-orang yang cuek dan menyendiri dengan keegoisan sendiri tadi itu ya??? Astaghfirullah..
Kita simak yuk kelanjutan ceramah Ustad Cholil...
Jadi bagaimana caranya agar kita bisa termasuk kedalam orang-orang yang bukan hanya amar ma’ruf, tetapi juga nahi mungkar?? **nah ini dia, mana pas bagian ini speaker masjid agak rewel, jadi demi ekstra menajamkan telinga, aku pun pindah dari kamar tidur ke ruang tamu didepan hueheuhue**
Tak ada jalan lain, ya kita harus bertindak kalau melihat ada kemungkaran didepan kita! Apapun itu! (Waahhh jadi ingat kasus FPI yang suka jadi rame itu, jadi apakah harus begitu??).
Ustad Cholil kemudian menjelaskan ada 3 cara yang bisa kita tempuh untuk mencegah kemungkaran.
- Dengan kekuasaan.
- Dengan nasihat, kalau kita tidak mampu berkuasa, dan
- Dengan doa, kalau kita tidak juga mampu menasihati. Doa kepada Allah supaya kemungkaran itu tidak terjadi, dan kalaupun sudah terjadi, cepat berakhir.
Aaaahhhhhhhhhhhhhh hati ini langsung lega. Rupanya aku tak boleh berkecil hati. Cara 1 dan 2, memang aku belum sanggup. Tapi cara nomor 3, itu rasanya sudah sering aku lakukan.
Kalau aku tahu ada teman, saudara atau orang lain yang rupanya mendzolimi diri mereka sendiri dengan suatu kemungkaran, aku biasanya memang hanya bisa mendoakan mereka. Dan aku tak perlu sungkan atau menempuh resiko apa-apa, karena bukankah salah satu doa yang makbul adalah “doa seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara DIAM DIAM??” :-)
Wallahua’lam bishawab
UPDATE :
Baca komentar mbak Dian aku jadi inget ada yang ketinggalan. Ustad Cholil juga memberi tips begini. Ketika kita berusaha amar ma'ruf, maka semua kita mulai dari DIRI SENDIRI. Lalu keluarga, kemudian orang-orang terdekat, dst.
Nah, untuk nahi mungkar, JUGA SAMA! Kita mulai dari diri sendiri, kemudian keluarga, orang sekitar dst dst. Begituuuuu :-)
::..
TFS Mbak. Duh aku juga seringnya cuma mampu doa... Habisnya ya itu Mbak, merasa sungkan (aku ini siapa sih?) atau takut sama risikonya.
BalasHapusSepertinya ada kelanjutannya dech....
BalasHapusWach..., badan sensor enggak ngerti nikmatnya menikmati cerita nich...
sama La, aku juga begitu, nggak vokal blas hehehe
BalasHapusdenger ceramah sampai akhir tadi aku jadi rada berbesar hati
semoga kita belum terlanjur termasuk kedalam orang2 yang cuek karena ternyata ngeri juga ya akibatnya
kelanjutannya?? hihi kayaknya nggak dulu deh :-D
BalasHapusbadan sensor?? yang mana maksudnya To??
*mbaca dan mbaca walau mata udah blur*
BalasHapusTFS JB....
jadi, sebaiknya kita tetap diam atau vokal mengingatkan??
ya gemana ya, namanya jg manusia, suka bingung sendiri jadinya, yang penting emang didoain......dan minta didoain.....moga2 slamet semua dehhhh .........
BalasHapustergantung sikon mbak..
BalasHapusdiam! kalo lagi pada ujiaann...ato pada bobo..biar nyaman
VOKAL..yaa..kl lagi NYANYI..gak boleh diam thoo??!
*yg puyeng liat orang bejubel ngejer SALE*
mau dong dinasehatin ^^... tapi jangan yang itu itu lagi :|
BalasHapushahahahahha......setuju sama IYA....
BalasHapushayah, mbokyo sana udah bobo... :-D
BalasHapusjadi sebaiknya gimana ya??? embuh aku yo bingung mbak **lho??** :-D
hehehe iyah, doa, paling gampang semua orang bisa dan insyaallah dikabulkan kalo sungguh2 :-D
BalasHapuswakakakakakakakakka dudul
BalasHapus**iya sama mbak Iya, aku suka puyeng juga kalo liat orang bejubel ngejar SALE, aku juga sama, suka SALE tapi aku nggak suka bejubel, penyeeeeeeeettttttttt** :-D
yang manna maksudnya?? yang segera menikah itu?? **disebutinnnn**
BalasHapushahahahahah
hihihi iyo, jan puyeng tenan komen e
BalasHapus:-D
Ini ceritanya nguping ceramah dari rumah to mbak :D *pernah melakukannya juga, cuman bedanya ceramahnya agak2 dudul jadi malah kukomentarin terus :")*
BalasHapusTapi nahi munkar itu memang susah banget untuk kultur orang Indonesia yang permisif banget. Padahal nahi munkar itu kan merupakan salah satu bentuk hukuman secara etika. Misal ada orang buang sampah sembarangan, terus setiap orang yang melihat langsung bilang 'Jangan buang sampah sembarangan!' dan yang treak sekampung, pasti orangnya gak jadi buang sampah sembarangan kan... Malu gitu ditreakin sekampung.
Aku gak setuju kalo budaya sungkan menghalangi satu ini, karena termasuk sungkan tidak pada tempatnya. Sungkan harusnya hanya untuk 'sungkan untuk berbuat tidak baik'. Tapi melakukan nahi munkar kalo tidak berjamaah memang susah banget.
*Yang dulu sering dipelototin/dipleroki orang hanya karena bilang, 'Permisi Pak, bisa dimatikan rokoknya?' di tempat yang ada tanda dilarang merokok.*
Mengingatkan dengan berhikmah, tidak menyakiti dan tersakiti :) Dua2nya bisa terima dengan baik. trus bisa dengan teladan (jadi kita dulu yg merubah diri) heheheh dua2nya angel tenan.
BalasHapusyang paling gampang dengan do'a, al fatihah banyak2.
susah kalau mau to the point, org Indonesia masih ewuh pakewuh
BalasHapustp selemah2nya iman memang menolak dari hati, mendiamkan
*ga bisa komen panjang, maap ye*
huahuahauha untung dong kamu mendengarkannya dari rumah.....atau malah nggak?? karena komentarnya jadi nggak nyampe ke yang ceramah?? :-D
BalasHapusbagi2 takjil di mana? ntar aku lewat situ.....
BalasHapusnah...itulah Rind..memang susah dan perlu keteguhan dan keberanian hati tersendiri..
BalasHapuskalo kita berada pada posisi yang diingatkan, kita pasti berterimakasih sudah ditegur
tapi kalo kita menegur, belum tentu orang lain yang ditegur itu bisa seperti kita waktu ditegur
**sigh**
wah salut iki, aku selalu kagum dengan orang-orang yang bisa tegas, beneran!
BalasHapusaku kalo ada orang yang merokok sembarangan didekatku, paling pol cuma ngibas2kan tangan didepan hidung pertanda terganggu....kalo orangnya cuek, aku cuma bisa pindah pergi dari situ
**mengeluh**
betul mbak betullll duhh jadi inget kalo ada yang kelupaan
BalasHapustuh sudah aku update postingannya diatas......makasih sudah komen begitu ya mbaakkk :-)
memang kakak...aku sendiri seringkali merasakan yang sama
BalasHapus**dimaapkan, lain kali komen lagi ya heuheh**
heuheuehuhe
BalasHapuskemarin itu kita di jalan darmokali mbak, didepan TK Al Hikmah II, kebetulan memang acara rame2 sama temen-temen tiap Jumat Ramadhan. Tapi Jumat kemarin itu terakhir, Jumat depan kan anak2 sudah libur sekolah :-)
dan karena hanya hari Jumat, jadi Sabtu kita bagi2 takjilnya dirumah masing2 aja heuheu ayo kalo gitu lewat depan rumahku aja mbak :-D
nunut mampir mbakyuuuu
BalasHapusaloooooo mas samsi, apakabaaarr??
BalasHapusmasih curi2 online nya???
heuheuehue
nah kan lagi lagi itu :| :| :|
BalasHapusheuheuehuehue
BalasHapusya maap ya bli..... ya sudah kita ganti aja subjectnya...nggak ngomongin pernikahan lagi dehhh
tadi jadi hunting calon istri?? gimana hasilnya?? :-D
Ceramah yg bagus, tfs.. kalo aku suka angin-anginan.......kadang ngingetin dgn baik, kadang sambil bertanduk, kadang diem aja......(saking udah pegel ngingetin........) ternyata gak boleh diem yo,,,,,,,,,
BalasHapuskalo doa biasanya utk hal2 yg umum aja, kayak gini : Ya Allah sadarkan koruptor2 itu supaya berada di jalan yg benar...............
**walah kok jadinya pendapat pribadi.......
asyik2....sipain makanan yang banyak ya....rombongan sirkus mau datang.......
BalasHapusyang bikin tambah susah ut nahyi mungkar itu adalah berkembangnya prinsip ... "lu..Lu.. Gue.. GUe... urusin urusan sendiri, jangan campuri urusan gue" ...
BalasHapusjadinya sungkan untuk mengingatkan, khawatir disangka turut campur urusan orang, padahal kan kewajiban ut mengingatkan...
hiks.. hiks.. hiks...
huahhhhh :((
*masih belom 'berani' mengingatkan
hehehehe ya itu makanya mbak, kita kadang masih suka ikut sikon, nggak bisa stabil dalam tatalaksana nahi munkar ini **halah bahasane**.......sebenarnya kan kita harusnya bisa memperlakukan semua bentuk kemungkaran dengan tindakan yang sama... yahhh sedih juga kalo inet begitu :-(
BalasHapushahahaah hayo rombongan sirkus yang tertib yaaaa nggak boleh rebutan dan dorong2an.... :-D
BalasHapushikss hiksss sammaaaa Laaa :-(
BalasHapus